Warna merah cerah pada sel darah merah disebabkan karena darah mengandung

Warna merah cerah pada darah manusia disebabkan oleh adanya hemoglobin pada eritrosit

Warna merah cerah pada darah manusia disebabkan oleh adanya hemoglobin pada eritrosit. Hemoglobin adalah suatu protein yang terdiri atas hemin dan globin.

Hemoglobin atau Hb adalah protein yang berada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah berwarna merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga

Hemoglobin adalah metaloprotein di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin juga pengusung karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh

Sebelum jauh membahas tentang fungsinya, Anda harus tahu bahwa hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah merah. Fungsi hemoglobin adalah membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh Anda. Hemoglobin “menerima” oksigen yang telah dihirup melalui paru-paru 

KOMPAS.com- Seperti yang diketahui, darah memiliki warna dasar merah, tetapi setiap kali melihat kulit tubuh kita dan mencari pembuluh darah pasti kita akan melihat garis-garis tubuh berwarna biru. 

Lantas, mengapa darah berwarna merah dan pembuluh darah berwarna biru?

Dilansir dari Live Science, Senin [8/8/2022], berbedanya warna darah dan pembuluh darah yang terlihat di kulit kita itu bukanlah sesuatu yang aneh, ada penjelasan ilmiah dari hal ini.

Mekanisme darah berwarna merah

Darah memang pada dasarnya berwarna merah. Hal ini terjadi karena setiap molekul hemoglobin atau protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen, mengandung empat atom besi, yang memantulkan cahaya merah dan memberi darah kita warna merah.

Menurut asisten profesor hematologi di Fakultas Kedokteran Washington di Seattle, Dr. Kleber Fertrin mengatakan, warna merah pada darah ini bisa berubah tergantung pada tingkat oksigen dalam darah seseorang.

Ketika hemoglobin mengambil oksigen di paru-paru, darah berwarna merah ceri cerah saat menuju ke arteri dan keluar ke jaringan di sekitar tubuh kita.

Baca juga: Apa Fungsi Sel Darah Merah?

Namun, saat dalam perjalanan kembali ke paru-paru, setelah sel-sel darah mengirimkan oksigen ke jaringan di seluruh tubuh, darah terdeoksigenasi yang mengalir melalui pembuluh vena berwarna merah atau lebih gelap lagi.

Mekanisme warna biru pembuluh darah

Warna darah beragam dari merah ceri cerah hingga merah gelap, namun saat seorang petugas kesehatan mencoba mengambil sampel darah dari tubuh seseorang mereka akan mencari aliran darah yang terlihat berwarna biru di tubuh kita.

Aliran darah di bawah kulit itu biasanya dikenal orang awam dengan sebutan pembuluh darah. Sementara, dalam catatan medisnya, aliran darah itu disebut Vena.

Vena adalah pembuluh darah yang berfungsi mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung.

"[Vena biru atau hijau] hampir seperti ilusi yang disebabkan oleh fakta bahwa [pembuluh darah] berada di bawah lapisan kulit yang kecil namun signifikan ini. Warna [pembuluh darah] yang kita lihat didasarkan pada panjang gelombang yang ditangkap retina kita," jelas Fertrin.

Baca juga: Pembuluh Darah Ashanty Meradang karena Autoimun, Apa Itu?

vitalrecord.tamhsc.edu Ilustrasi pembuluh darah

Untuk diketahui, berbagai lapisan kulit membuat panjang gelombang menyebar dengan cara yang berbeda. 

Di bawah kulit yang lebih gelap, vena sering tampak berwarna hijau. Sedangkan, vena juga bisa tampak biru atau keunguan di bawah warna kulit yang lebih terang. 

Hal itu terjadi karena panjang gelombang cahaya hijau dan biru lebih pendek dari panjang gelombang merah. 

Cahaya merah lebih baik dalam menembus jaringan manusia daripada cahaya biru, menurut Museum Anak Indianapolis.

Fertrin menjelaskan, jadi sementara panjang gelombang merah diserap oleh kulit kita, hijau dan biru dipantulkan dan dihamburkan kembali kepada kita.

Baca juga: Keluar Darah di Saat Tidak Haid, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Mengatasinya?

Sedangkan, pembuluh darah lain seperti kapiler kecil yang lebih dekat ke permukaan, tidak terlalu terpengaruh oleh ilusi ini. 

"Ujung jari tampak merah muda karena pembuluh darah jauh lebih dekat ke permukaan daripada vena," ujarnya.

Itulah penjelasan mengenai mengapa darah kita berwarna merah, tetapi pembuluh darah kita terlihat atau tampak berwarna biru.

Sebagai informasi, darah berwarna biru hanya ada pada kepiting, lobster, gurita, dan laba-laba.

Menurut American Chemical Society, beberapa makhluk hidup itu memiliki darah berwarna biru karena ada kandungan tembaga dalam darah mereka, bukan besi, yang memberi warna biru pada darah.

Baca juga: 5 Fungsi Darah bagi Tubuh Manusia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan terpikirkan kenapa darah yang ada dalam tubuh kita berwarna merah? Atau, kenapa urat nadi yang dipenuhi darah di dalam pergelangan tangan kita bisa kita lihat dengan mata telanjang berwarna biru? Hingga pertanyaan apakah semua makhluk hidup memiliki warna darah yang sama?  

Ternyata tidak semua darah berwarna merah, ada beberapa makhluk hidup yang memiliki warna darah biru hingga kuning. Contohnya seperti gurita dan teripang.

Namun, rata-rata makhluk hidup di Bumi memang memiliki warna darah merah. Melansir laman The Blood Project, Senin [17/10/2022], sebagian besar vertebrata [hewan bertulang belakang] memiliki warna darah merah tua.

Lantas kenapa darah berwarna merah? Pertama, warna merah disebabkan oleh interaksi antara molekul dan kandungan dari darah yaitu oksigen dan besi di bagian heme hemoglobin [sel darah merah yang mengangkut oksigen], yang digabungkan di dalam sel darah merah atau disebut juga eritrosit.

Darah yang berada di dalam pembuluh darah vena tampak berwarna merah tua, sedangkan darah yang terdapat dalam pembuluh darah arteri berwarna merah cerah. 

Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan [respiratory protein] yang mengandung besi dalam bentuk heme, merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Ketika oksigen dilepaskan atau darah tidak mengandung oksigen, warna eritrosit atau sel darah merah akan lebih gelap atau merah tua. Selain itu, sel darah akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dan permukaan kulit, seperti yang biasa kita lihat dengan mata telanjang di pergelangan tangan kita.

Akibat wabah covid-19, stok darah di PMI berbagai daerah menipis. Padahal stok darah dibutuhkan untuk membantu pasien-pasien yang butuh tambahan darah. TNI, Polri dan ASN di berbagai daerah terpaksa dikerahkan untuk jadi pendonor.

Ilustrasi golongan darah. [US Navy/Public Domain]

Kedua, warna darah yang kita lihat juga dipengaruhi oleh ilusi optik. Contohnya, darah manusia mungkin tampak hijau saat melakukan penyelaman di laut yang cukup dalam.

Saat penyelam turun ke bawah laut, cahaya merah dari matahari semakin tersaring, sehingga pada jarak 30 kaki, tidak ada cahaya merah yang menembus.

Sebaliknya, warna hijau dipantulkan oleh pigmen hijau dalam darah yang biasanya tidak terlihat karena cahaya merah yang dipantulkan dari matahari atau lampu penerangan. Hal seperti itu adalah contoh pengaruh dari ilusi optik juga, yang disebabkan oleh kulit yang menyaring cahaya.

Darah sebenarnya tidak memiliki warna intrinsik atau standar warna normal. Karena warna pada darah yang kita lihat dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya dipengaruhi panjang gelombang cahaya yang didapatkan biasanya dari matahari yang dipantulkan oleh objek.

Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Lebih lanjut, warna hemoglobin [sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen] yang terikat oksigen memantulkan cahaya merah-oranye ke mata kita, membuat darah normal tampak berwarna merah.

Warna yang kita rasakan tidak hanya dipengaruhi oleh sifat penyerapan dan refleksi objek, tetapi juga oleh jenis panjang gelombang cahaya yang mencapai objek [dengan demikian munculnya darah biru di pembuluh darah, dan darah hijau di kedalaman laut]. 

Ketiga, terkadang warna darah pada makhluk hidup tidak sepenuhnya ditentukan oleh pigmen pernapasan.

Seperti contohnya terjadi pada kadal yang hidup di Papua Nugini, walaupun bernafas dengan paru-paru, kadal ini memiliki darah berwarna hijau.

Hal ini karena biliverdin [senyawa yang terdapat dalam darah merah], sepenuhnya menutupi warna merah normal hemoglobin mengandung besi yang terbentuk di tubuhnya.

Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Dilansir laman Owl Cation, berikut fakta warna darah pada manusia dan hewan. Darah yang berwarna merah pada manusia dikarenakan mengandung hemoglobin dalam sel darah merahnya. Singkatnya, hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh dengan bantuan bahan kimia lainnya untuk menghadilkan energi.

Jika darah dalam tubuh tidak berwarna merah, dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Darah manusia yang berwarna coklat atau hijau terjadi karena terdapat penumpukan hemoglobin yang tidak normal. 

Pada hewan, kebanyakan memiliki hemoglobin seperti kita, namun pada vertebrata [memiliki tulang belakang] dan invertebrata [tidak memiliki tulang belakang] memiliki warna darah yang bervariasi. 

Vertebrata umumnya memiliki darah merah, tetapi ada beberapa pengecualian. Salah satu genus kadal [prasinohaema] memiliki darah berwarna hijau dan dikenal sebagai kadal berdarah hijau.

Beberapa anggota filum Annelida [cacing dan lintah tersegmentasi] mengandung pigmen pernapasan hijau yang disebut Chlorocruorin. Darah yang mengandung Chlorocruorin mungkin berwarna hijau tetapi belum tentu demikian. Beberapa Annelida dengan pigmen juga mengandung hemoglobin.

Infografis Donor Darah Aman Saat Pandemi Corona. [Liputan6.com/Abdillah]

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề