Yang dimaksud dengan angel dalam teknik mencari dan menulis berita

Teras berita (news lead) adalah alinea pertama naskah berita. Lead merupakan bagian terpenting sekaligus “tersulit” dalam teknik menulis berita. Berikut ini pengertian, jenis, contoh, dan cara menulis teras berita – panduan bagi pemula.

Teras berita merupakan bagian dari komposisi atau susunan berita, yakni setelah judul berita (head) dan penulis berita (by line) atau baris tanggal (dateline), serta sebelum badan berita (news body).

Pengertian Teras Berita

Teras berita (lead, news lead, lead paragraph, spelled lede) adalah paragraf pembuka atau alinea pertama dari sebuah berita. Teras biasanya berisi inti berita atau merangkum isi berita.

Perhatikan contoh naskah berita dari timesindonesia.com berikut ini. Teras beritanya adalah alinea/kalimat pertama yang diawali dengan “Ketua Dewan Pers….”

Naskah berita, seperti dalam gambar di atas, terdiri dari:

  1. Judul: Dewan Pers Bentuk Satgas Khusus Media Online Abal-Abal
  2. Dateline: TIMESINDONESIA, JAKARTA
  3. Teras: Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menuturkan…
  4. Isi: Menurut Yosep…. hingga akhir naskah.

Teras berita di atas mengedepankan unsur berita WHO (Siapa), yakni Ketua Dewan Pers.

Menurut wartawan senior Rosihan Anwar, “teras berita” adalah istilah yang ditetapkan oleh kantor berita Antara sebagai terjemahan dari kata lead dalam Bahasa Inggris.

Teras berita juga diartikan pengantar berita, awal berita, atau intro.

Biasanya, sebuah berita terdiri dari lead (teras) dan body (tubuh/badan) berita. Dalam sebuah berita, teras berita adalah bagian yang paling penting.

Umumnya, teras berita terdiri dari sebuah kalimat atau merupakan satu paragraf atau alenia yang terdiri dari beberapa kalimat. Teras berita umumnya memuat informasi atau fakta yang paling penting dari keselurahan isi berita.

Lead atau intro berita tidak terlepas dari wartawan menentukan sudut pandang (angel, viewpoint) sebuah berita. Di bawah ini contoh angle berita yang berbeda dari peristiwa yang sama.

Baca: Pengertian Angle Berita – News Peg

Fungsi Teras Berita

Abdul Chaer (2010) menyebutkan fungsi teras sama dengan intro dalam musik. Teras disebut juga teaser, penggoda, karena pada hakikatnya bagian awal dari tulisan tak ubahnya sebagai penggoda agar pembaca tertarik untuk membacanya terus.

Goenawan Muhamad  dalam buku Andaikan Saya Wartawan Tempo menyebutkan, teras memiliki dua tujuan:

  1. Menarik pembaca untuk mengikuti cerita.
  2. Membuka jalan bagi alur cerita.

Melvin Mincher dalam News Reporting and Writing (211) merumuskan apa yang harus dilakukan wartawan dalam membuat sebuah lead.

Pertama, seorang wartawan haruslah menanyakan kepada dirinya sendiri tentang fakta-dakta yang ditemukan di lapangan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah:

  1. Apa yang unik, atau paling penting atau tidak biasa dari sebuah kejadian?
  2. Siapa yang terlibat – siapa yang melakukan atau siapa yang memberikan penjelasan?

Setelah berhasil menjawab dua pertanyaan diatas maka seorang wartawan harus menjawab pertanyaan untuk membentuk sebuah lead:

  1. Lead jenis apa yang lebih tepat dipakai
  2. Gaya bahasa seperti apa yang akan dipakai di dalam lead
  3. Apa yang lebih membuat pembaca tertarik untuk ditempatkan diawal.

10 Pedoman Penulisan Teras Berita

Cara menulis teras berita lebih detail disusun PWI dalam “10 Pedoman Penulisan Teras Berita”, sebagaimana dikutip Bahasa Jurnalistik dan Komposisi karya H. Rosihan Anwar (1984), sebagai berikut:

1. Pokok Terpenting 

Teras berita yang menempati alinea atau paragraf pertama harus mencerminkan pokok terpenting berita.  Alinea atau paragraf pertama itu dapat terdiri dari lebih satu kalimat, akan tetapi sebaiknya jangan sampai melebihi tiga kalimat.

2. Ringkas

Teras berita, dengan mengingat sifat Bahasa Indonesia, jangan mengandung lebih dari antara 30-45 kata.  Apabila teras berita itu singkat, misalnya terdiri dari 25 perkataan atau kurang dari itu, maka itu lebih baik.

3. Mudah dimengerti

Teras berita harus ditulis sedemikian rupa sehingga:

  • Cepat dimengerti, mudah diingat, dan mudah disiarkan dengan radio atau televisi.
  • Kalimat-kalimatnya singkat, sederhana susunannya, mengindahkan bahasa baku serta ekonomi bahasa, jauh dari kata-kata mubazir.
  • Melaksanakan ketentuan “satu gagasan dalam satu kalimat”.
  • Tidak mendomplengkan atau memuatkan sekaligus semua unsur 3A dan 3M (apa, siapa, mengapa dan bilamana, dimana, bagaimana).
  • Dibolehkan memuat lebih dari satu unsur dari 3A-3M.

4. Pelengkap di badan berita

Hal-hal yang tidak begitu mendesak, namun berfungsi sebagai penambah/pelengkap keterangan, hendaknya dimuat dalam badan berita.

5. Utamakan Unsur “Apa”

Teras berita, sesuai dengan naluri manusia yang ingin segera tahu apa yang telah terjadi, sebaliknya mengutakmakan unsur “apa”. Jadi, lebih baik teras berita dimulai dengan unsur “apa”.

Unsur “apa” itu berisi kalimat yang sesingkat mungkin yang menyimpulkan/mengintisarikan kejadian yang diberitakan.

6. Mulai dengan unsu “Siapa”

Teras berita juga dapat dimulai dengan unsur “siapa”, karena hal itu selalu menarik perhatian manusia. Apalagi kalau “siapa” itu seorang yang menjadi tokoh di bidang kegiatan dan lapangannya.

Akan tetapi, kalau unsur “siapa” itu tidak begitu menonjol, maka sebaiknya ia tidak dipakai dalam permulaan berita.

7. Unsur waktu (when) jarang digunakan di awal

Teras berita jarang mempergunakan unsur “bilamana” pada permulaan berita. Sebab unsur waktu jarang merupakan bagian yang menonjol dalam suatu kejadian.

Unsur waktu hanya dipakai sebagai permulaan teras berita jika memang unsur itu bermakna dalam berita.

8. Urutan: Tempat = Waktu

Urutan dalam teras berita sebaiknya unsur tempat dulu, kemudian disusul oleh unsur waktu.

9. Usur dalam badan berita

Unsur “bagaimana” (how) dan unsur “mengapa” (why) diuraikan dalam badan berita, jadi tidak dalam teras berita.

10. Teras Kutipan

Teras berita dapat dimulai dengan kutipan pernyataan seseroang (quotation lead), asalkan kutipan itu bukan suatu kalimat yang panjang.

Dalam alinea berikutnya, hendaknya segera ditulis nama orang itu dan tempat serta kesempatan ia membuat pernyataan.

Jenis-Jenis Teras Berita

Melvin Mincher dalam News Reporting and Writing menyebutkan ada dua jenis teras dasar (two basic types of leads):

  1. Langsung (Direct). Langsung memberi tahu pembaca aspek terpenting dalam berita. Sering digunakan dalam berita (news).
  2. Tertunda (Tertunda). Membujuk pembaca kedalam cerita dengan mengisyaratkan isinya. Ini sering digunakan dalam cerita fitur (news feature).

Teras berita straight news umumnya menggunakan salah satu unsur unsur 5W + 1 H di bagian awal. Penggunaan 5W1H dalam teras berita disebut Teras 5W1H, terdiri dari:

  1. Who (Siapa)
  2. What (Apa)
  3. Why (Kenapa)
  4. When (Kapan)
  5. Where (Di mana)
  6. How (Bagaimana)

1. Teras Berita SIAPA

Teras berita who yaitu lead yang diawali dengan unsur ‘Siapa’, baik nama orang maupun lembaga.

Contoh: Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR Ganjar Pranowo mengaku pernah ditawari uang oleh anggota Komisi II DPR Periode 2009-2014, Mustokoweni Murdi. Penawaran uang itu terjadi seusai Komisi II rapat dengan Kementerian Dalam Negeri. (Kompas, 14 Oktober 2017).

Baca: Teras Berita Who dalam Menulis Lead

2. Teras berita APA

Teras berita Apa (What) yaitu teras berita yang menekankan pada unsur nama peristiwa atau jenis kejadian, misalnya teror, banjir, longsor, angin puting beliung, kerusuhan, serangan, pencurian, kebakaran, korupsi, dll.

Contoh: Teror bom Molotov kembali terjadi di kota Pekanbaru, Riau. Kali ini rumah ketua Lembaga Adat Melayu Pekanbaru Nurhasyim, di Kompleks Utama Indah Rejosari, Pekanbaru, dilempar botol berisi bensin bersumbu api oleh orang tidak dikenal pada Jumat (13/10) dini hari. (Kompas, 14 Oktober 2017).

3. Teras berita KAPAN

Teras berita kapan (when) atau mengedepankan unsur waktu kejadian jarang digunakan, kecuali memiliki nilai berita yang tinggi disbanding yang lainnya.

Contoh : Tiga hari terakhir masa pendaftaran partai politik peserta Pemilu 2019 akan menjadi salah satu titik krusial karena jumlah yang mendaftar bakal melonjak. Komisi Pemilihan Umum diingatkan menyiagakan personel dan layanan 24 jam jelang penutupan, Senin (16/10) pukul 24.00. (Kompas, 14 Oktober 2017).

4. Teras berita DI MANA

Seperti teras berita kapan (when), teras berita dengan mengedepankan unsur tempat (where) ini juga jarang digunakan, kecuali lebih menarik dan penting dibandingkan unsur lainnya.

Contoh: Kampung Arus di RW 02 Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali dilanda bencana banjir. Minggu (12/02/2017) sore, ketinggian air dari luapan kali Ciliwung sudah mencapai 70 sentimeter. (Tribunnews.com, 12 Februari 2017).

5. Teras berita MENGAPA

Teras berita ini diawali dengan latar belakang, motif, alasan, atau pemicu sebuah peristiwa. Biasanya digunakan dalam berita-berita kriminal. Teras jenis ini umumnya menggunakan kata “akibat” atau “karena” pada awal kalimat.

Contoh: Karena kecewa timnya kalah, suporter masuk ke lapangan dan menyerang pemain dan pelatih.

6. Teras berita BAGAIMANA

Teras berita “bagaimana” (how) yaitu lead yang diawali dengan kondisi atau proses kejadian.

Contoh: Memakai  seragam serba putih dan membawa bunga, juga warna putih, ribuan perawat berbaris melalui jalan-jalan Ibu Kota Portugal, Lisbon. 

7. Teras Ringkasan

Summary Lead. Jenis teras ini sebutan lain bagi keenam jenis teras sebelumnya. Jenis lead ini paling banyak digunakan dalam berita, yaitu meringkas isi berita atau mengemukakan intisari berita.

Lead jenis ini biasa dipakai untuk berita singkat, seperti straight news ataupun flash news. Lead jenis ini menyajikan unsur 5W + 1 H didalamnya secara singkat.

Summary Lead mengacu pada pola penulisan “piramida terbalik” (inverted pyramid), yaitu mengedepankan unsur atau fakta terpenting. Umumnya summary lead berisi tidak lebih dari 35 kata.

Cara termudah menulis lead (teras) berita “summary lead” adalah mengedepankan salah satu unsur berita (5W+1H). Wartawan dengan mudah bisa menyusun fakta-fakta peristiwa dengan memasukkannya pada unsur 5W+1H lalu memutuskan unsur mana yang dinilai terpenting dan dikedepankan dalam menulis lead.

Contoh: Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kepri di Pulau Dompak Tanjungpinang, Selasa (25/9/2018) pagi. 

Contoh Peristiwa: Demo Buruh

  1. WHO (SIAPA) = Buruh
  2. WHAT (APA) = Demo/Unjuk rasa
  3. WHEN (KAPAN) = Minggu (10/11/2013)
  4. WHERE (DI MANA) = Depan Gedung Sate Bandung
  5. WHY (KENAPA) = Menuntut Kenaikan Upah
  6. HOW (BAGAIMANA) = Tertib, Dijaga Ketat Polisi, Jalan Diblokir, dsb. (Suasana Demo).

Penulisan Lead:

  1. WHO: Ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah.
  2. WHAT: Aksi unjuk rasa digelar ratusan buruh di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah.
  3. WHEN: Minggu (10/11/2013) ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung guna menuntut kenaikan upah. (Lead Seperti Ini Jarang Digunakan)
  4. WHERE: Di Depan Gedung Sate Bandung, ratusan buruh berunjuk rasa Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah. (Lead Seperti Ini Jarang Digunakan)
  5. WHY: Menuntut kenaikan upah, ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013).
  6. HOW: Dijaga ketat polisi, ratusan buruh berunjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung Minggu (10/11/2013) guna menuntut kenaikan upah.

Demikian ulasan tentang pengertian teras berita dan jenis-jenisnya, disertai contoh. Masih banyak jenis teras lainnya. Namun, untuk kepentingan praktis (panduan bagi pemula), bahasan di atas kiranya sudah cukup. Wasalam. (www.romeltea.com).*