Yang termasuk komponen utama sistem pengisian adalah

Amrie Muchta 8/24/2017

Advertisement

Sistem pengisian pada mobil ternyata tidak hanya dihuni oleh altenator sebagai komponennya. Memang, altenator adalah komponen utama pada sistem pengisian. Tetapi, masih ada sekitar 6 komponen lain dalam sistem pengisian konvensional.

Lalu apa saja komponen yang dimaksud ? tidak usah panjang lebar, langsung saja simak artikel dibawah ini.

Baca juga ; 


Sebenarnya, sistem pengisian bisa bekerja hanya menggunakan komponen altenator. Tetapi agar dapat digunakan untuk kelistrikan mobil maka perlu komponen-komponen tambahan seperti ;

1. Baterai/Aki

Fungsi baterai adalah sebagai penyimpan energi listrik. Ibarat sebuah gudang, baterai akan menyimpan semua energi listrik yang dihasilkan altenator untuk kemudian energi yang tersimpan ini dikeluarkan saat diperlukan.

Perlu diketahui juga, listrik pada aki itu digunakan hanya saat proses starting dan ketika kelistrikan mobil hidup tapi mesin mati. Sementara saat mesin menyala, arus listrik pada aki akan tetap tersimpan. Hal itu dikarenakan sistem pengisian selain menyimpan energi ke aki juga menyuplai semua kebutuhan listrik.


2. Fuse dan Fuseble link Fuse dan fuseble link memiliki fungsi yang berbeda meski bentuknya sama. Fuseble link bisa disebut sebagai main fuse yang diletakan didekat terminal positif baterai. Fungsi sekering ini yakni untuk melindungi seluruh sistem kelistrikan mobil dari arus yang berlebih. Umumnya fuseble link memiliki kapasitas hingga lebih dari 60 Ampere. Sementara fuse digunakan sebagai pengaman satu rangkaian kelustrikan, dalam sistem pengisian konvensional ada dua buah fuse yang memiliki kapasitas sekitar 10-15 Ampere. Satu fuse digunakan sebagai sekering voltage regulator dan sekering lain digunakan untuk mengamankan lampu CHG dan Voltage relay.


3. Lampu CHG

Lampu CHG atau biasa juga disebut charging warning light merupakan lampu indikator yang bisa menunjukan adanya gagal pengisian. Saat kunci kontak ON maka secara normal lampu ini akan menyala, begitupun ketika mesin hidup lampu ini harusnya menyala, jika mati maka bisa mengindikasikan adanya kegagalan pengisian.

4. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi sebagai switch atau saklar. Memang sistem pengapian akan aktif secara otomatis ketika mesin menyala, namun untuk membangkitkan medan magnet pada rotor coil harus dilakukan oleh sebuah switch. Ignition switch dipakai sebagai saklar rotor coil yang akan aktif saat kunci kontak diputar ke posisi ON. 5. Regulator

Regulator memiliki fungsi sebagai pengatur tegangan output dari altenator. Mengapa harus diatur ? karena tegangan yang duhasilkan altenator itu berbanding lurus dengan RPM mesin. Artinya ketika mesin berada pada RPM rendah maka output altenator juga rendah dan saat RPM mesin tinggi maka output altenator juga tinggi.


Rangkaian pengisian konvensional

Sehingga regulator digunakan agar tegangan output altenator bisa tetap stabil maksimal 14 volt sebelum disalurkan ke kelistrikan kendaraan.

Regulator ada dua macam, yakni tipe point atau konvensional dan tipe IC. Tipe point menggunakan dua buah kumparan untuk mengatur nilai tegangan altenator sementara Regulator IC yang juga disebut sebagai kiprok pada sepeda motor sudah menggunakan rangkaian IC [Integrated Circuit] untuk mengatur tegangan output. Selengkapnya bisa simak prinsip kerja Regulator Point.

6. Altenator

Fungsi altenator yakni untuk mengubah sebagian energi putar mesin kebentuk energi listrik AC. Input altenator berasal dari pulley mesin yang terhubung dengan sebuah V belt, didalam altenator putaran rotor akan membuat perpotongan garis gaya magnet dengan stator sehingga terjadilah aliran elektron.

Arus dari stator sebelum disalurkan ke terminal B altenator dihubungkan terlebih dahulu ke Dioda Bridge untuk disearahkan. Mengapa altenator menggunakan arus AC ? alasannya karena daya dan frekuensi yang dihasilkan lebih besar dan stabil sehingga cocok untuk pengisian baterai. Selengkapnya bisa baca cara kerja altenator

7. Kabel Penghubung

Kabel pengubung memiliki tugas untuk menghubungkan tiap terminal pada komponen pengisian, setidaknya ada dua jenis kabel yakni kabel standar dan kabel B+. Kabel standar memiliki diameter seperti kabel kelistrikan mobil pada umumnya, fungsi kabel ini yakni menghubungkan tiap terminal pada seluruh sistem pengisian.

Sementara kabel B+ memiliki diameter lebih besar dari kebel standar dan hampir menyamai kabel stater. Fungsi kabel ini untuk menghubungkan terminal B altenator dengan Baterai.

Baterai honda PCX listrik. Foto: Cycleworld.

Sistem pengisian pada sepeda motor merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menjamin baterai agar selalu penuh. Pada dasarnya, sistem pengisian pada sepeda motor bekerja dengan mengubah gerakan putar dari mesin ke energi listrik.

Komponen-komponen sistem kelistrikan seperti starter motor, lampu-lampu dan lainnya tidak dapat berfungsi jika tidak ada baterai. Kapasitas baterai memiliki batas sehingga tidak akan mampu menyuplai kebutuhan tenaga listrik secara terus-menerus.

Untuk itu, baterai harus terisi penuh agar dapat digunakan untuk menyalakan mesin saat diperlukan atau menyuplai kebutuhan sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut.

Dikutip dari buku berjudul Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor SMK/MAK Kelas XI. Program Keahlian Teknik Otomotif. Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor [Edisi Revisi] oleh Z. Furqon, S.T., Drs. Joko Pramono, komponen utama yang mengubah energi tersebut disebut alternator atau pada motor lebih dikenal dengan sebutan spull. Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik

Namun, sistem komponen pengisian pada sepeda motor tidak hanya alternator, melainkan ada beberapa komponen yang terkait. Sistem pengisian pada sepeda motor juga terdiri dari banyak komponen yang bekerja sama agar kebutuhan listrik pada motor dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Berikut Komponen Sistem Pengisian pada Sepeda Motor

Salah satu komponen sistem pengisian pada sepeda motor adalah rotor magnet. Rotor berfungsi sebagai penyedia medan magnet. Medan magnet pada rotor, akan memotong [menyentuh] bagian stator coil.

Saat mesin diengkol, otomatis poros engkol akan berputar dan karena rotor ini terletak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan berputar. Putaran rotor ini akan menggerakkan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan garis gaya magnet.

Rotor pada pengisian motor tidak memerlukan arus pemicu. Hal ini yang menyebabkan tanpa aki pun motor masih bisa dihidupkan.

Kabel adalah komponen yang selalu ada pada rangkaian kelistrikan pada sepeda motor. Ada banyak kabel yang diperlukan, termasuk pada sistem pengisian. Biasanya untuk membedakan jenis kabel satu dengan yang lain digunakan perbedaan warna kabel.

Untuk arus positif biasanya menggunakan kabel merah, sementara kabel masa menggunakan kabel hitam. Kemudian kabel ke lampu atau beban yang lain bisa kuning atau hijau tergantung jenis motor yang digunakan.

Aki motor di All New Yamaha NMax. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Aki berfungsi hanya sebagai penyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh spull. Aki tidak memiliki peranan cukup penting pada karburator sepeda motor. Karena fungsinya hanya terlihat ketika proses starting engine.

Saat sepeda motor hidup, aki tidak lagi diperlukan karena kebutuhan arus listrik sudah dipenuhi oleh sistem pengisian. Akan tetapi, pada motor injeksi, aki menjadi komponen cukup penting.

Selain sebagai penyedia arus ECU, aki juga berperan sebagai stabilizer tegangan. Sehingga tegangan yang masuk ke ECU tetap konstan.

Kiprok yaitu komponen yang fungsinya untuk meregulasi arus pengisian yang dihasilkan oleh spull. Ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar.

Jika tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan, risikonya terbakar karena diluar dari kapasitas tegangan yang disiapkan. Oleh karena itu regulator atau kiprok dipakai agar tidak terjadi overcharge.

Regulator ini juga dilengkapi dengan satu set rectifier pada sepeda motor. Rectifier merupakan serangkaian dioda yang disusun sedemikian rupa untuk menyearahkan arus listrik dari spull.

Sebab arus pengisian yang dihasilkan spull masih dalam bentuk bolak-balik [AC]. Namun kelistrikan motor menggunakan arus DC. Jadi perlu disearahkan menggunakan dioda.

Spull atau stator coil merupakan kumparan statis yang berfungsi sebagai pengantar. Pengantar ini akan dialiri arus listrik saat perpotongan gaya magnet terjadi.

Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik, dilakukan dengan menggerakkan gaya magnet di sekitar pengantar. Gerakan tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya magnet yang dapat memicu aliran listrik.

Ada dua komponen utama yakni penyedia medan magnet dan pengantar, stator coil berperan sebagai pengantar.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề