Yang termasuk unsur-unsur atau komponen peta adalah

- Peta digunakan untuk mengetahui informasi terkait suatu wilayah tertentu. Dengan peta, kita dimudahkan untuk pergi ke suatu tempat tanpa tersesat serta memahami lanskap wilayah tersebut.

Peta memiliki berbagai komponen pembentuk di dalamnya. Pada artikel ini, detikcom akan membahas 12 komponen dalam peta beserta penjelasannya. Sebelumnya, kita pelajari lebih dulu apa itu peta.

Pengertian Peta

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan Bumi yang memiliki tekstur tidak rata pada bidang datar dengan skala diperkecil, seperti dikutip dari buku Pengetahuan Sosial: Geografi oleh Idianto Mu'in. Pada peta terdapat tulisan dan simbol-simbol yang berfungsi sebagai penanda objek yang digambarkan.

Berdasarkan International Cartographic Association (ICA) dalam buku Geografi SMA Kelas XII IPS oleh Yoga Aribowo, peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur atau kenampakan dari bumi, yang berkaitan dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Kenampakan yang dimaksud berupa pegunungan, lembah, sungai, hutan, sawah, danau, jalan, hingga jalur kereta api.

Fungsi Peta

Peta memiliki 4 fungsi dasar, mengutip Yoga Aribowo dan Idianto Mu'in. Yakni:

  • Sebagai alat yang menunjukkan lokasi serta menggambarkan luas, jarak, dan berbagai bentuk kenampakan di Bumi, baik alamiah maupun buatan.
  • Sebagai alat untuk menentukan arah perjalanan yang berguna di kalangan navigasi.
  • Sebagai dokumen ilmiah yang menyimpan informasi keruangan.
  • Sebagai referensi atau sumber informasi tentang geologi, jenis tanah, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan.

Unsur dan Komponen Peta

Peta terdiri atas berbagai unsur dan komponen, yakni judul peta, garis gratikul, petunjuk arah, peta inset, legenda, lembaga pembuat, dan tahun pembuatan peta. Mengutip buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer terbitan Grafindo, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi pokok peta yang ditampilkan. Misalnya peta Provinsi Jawa Barat, berarti peta tersebut menampilkan kondisi wilayah Jawa Barat, mulai lokasi kota/kabupaten hingga ruas jalan yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya terdapat pada bagian atas gambar peta.

2. Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala memungkinkan kita mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.

3. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan bagian selatan.

4. Garis Bujur

Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris.

5. Petunjuk Arah

Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.

6. Peta Inset

Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat, gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat berada di Indonesia.

7. Simbol Peta

Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.

8. Legenda

Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.

9. Warna Peta

Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.

10. Lembaga Pembuat

Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.

11. Tahun Pembuatan

Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

12. Keterangan Sistem Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

Itulah penjelasan tentang unsur-unsur yang ada dalam peta. Semoga bermanfaat!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"



(des/fds)


Page 2

Peta digunakan untuk mengetahui informasi terkait suatu wilayah tertentu. Dengan peta, kita dimudahkan untuk pergi ke suatu tempat tanpa tersesat serta memahami lanskap wilayah tersebut.

Peta memiliki berbagai komponen pembentuk di dalamnya. Pada artikel ini, detikcom akan membahas 12 komponen dalam peta beserta penjelasannya. Sebelumnya, kita pelajari lebih dulu apa itu peta.

Pengertian Peta

Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan Bumi yang memiliki tekstur tidak rata pada bidang datar dengan skala diperkecil, seperti dikutip dari buku Pengetahuan Sosial: Geografi oleh Idianto Mu'in. Pada peta terdapat tulisan dan simbol-simbol yang berfungsi sebagai penanda objek yang digambarkan.


Berdasarkan International Cartographic Association (ICA) dalam buku Geografi SMA Kelas XII IPS oleh Yoga Aribowo, peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur atau kenampakan dari bumi, yang berkaitan dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Kenampakan yang dimaksud berupa pegunungan, lembah, sungai, hutan, sawah, danau, jalan, hingga jalur kereta api.

Fungsi Peta

Peta memiliki 4 fungsi dasar, mengutip Yoga Aribowo dan Idianto Mu'in. Yakni:

  • Sebagai alat yang menunjukkan lokasi serta menggambarkan luas, jarak, dan berbagai bentuk kenampakan di Bumi, baik alamiah maupun buatan.
  • Sebagai alat untuk menentukan arah perjalanan yang berguna di kalangan navigasi.
  • Sebagai dokumen ilmiah yang menyimpan informasi keruangan.
  • Sebagai referensi atau sumber informasi tentang geologi, jenis tanah, persebaran penduduk, dan penggunaan lahan.

Unsur dan Komponen Peta

Peta terdiri atas berbagai unsur dan komponen, yakni judul peta, garis gratikul, petunjuk arah, peta inset, legenda, lembaga pembuat, dan tahun pembuatan peta. Mengutip buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer terbitan Grafindo, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Judul Peta

Judul peta mencerminkan isi pokok peta yang ditampilkan. Misalnya peta Provinsi Jawa Barat, berarti peta tersebut menampilkan kondisi wilayah Jawa Barat, mulai lokasi kota/kabupaten hingga ruas jalan yang menghubungkan antarkota. Judul peta biasanya terdapat pada bagian atas gambar peta.

2. Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi. Terdapat tiga jenis skala, yakni skala numerik, skala garis, dan skala verbal. Skala memungkinkan kita mengetahui luas dan jarak sebenarnya dari ukuran pada peta saja.

3. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis imajiner yang melintang terhadap sumbu dari barat ke timur. Garis lintang menentukan wilayah iklim di permukaan Bumi. Garis lintang terpanjang adalah garis khatulistiwa atau ekuator yang membagi Bumi menjadi dua bagian, yakni bagian utara dan bagian selatan.

4. Garis Bujur

Garis bujur adalah garis imajiner yang membujur dari utara ke selatan. Garis bujur berfungsi menentukan perbedaan waktu di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Selisih waktu pada setiap jarak 15 derajat garis bujur adalah 1 jam. Itulah mengapa Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu. Garis bujur yang menjadi patokan adalah garis meridian di Greenwich, Inggris.

5. Petunjuk Arah

Petunjuk arah disebut juga tanda orientasi. Petunjuk arah adalah diagram arah mata angin, biasanya hanya menunjukkan arah utara ke atas. Ini membantu pembaca peta untuk mengetahui arah mata angin pada suatu wilayah. Petunjuk arah sangat penting dalam bidang transportasi.

6. Peta Inset

Peta inset adalah gambar peta yang tercantum di luar peta utama, tapi masih termasuk di dalam garis tepi peta. Ukurannya lebih kecil dan digunakan untuk memperjelas suatu informasi pada peta utama. Misalnya peta inset kepulauan Indonesia pada peta utama Provinsi Jawa Barat, gunanya untuk menggambarkan di mana letak Provinsi Jawa Barat berada di Indonesia.

7. Simbol Peta

Simbol peta adalah simbol yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu pada peta. Misalnya menggambarkan lokasi kota atau jalan. Setidaknya ada tiga simbol pada peta, yakni simbol titik, simbol garis, dan simbol wilayah.

8. Legenda

Legenda adalah kumpulan keterangan tentang simbol-simbol yang ada pada suatu peta. Legenda memudahkan pembaca peta untuk mengetahui maksud suatu simbol pada gambar peta.

9. Warna Peta

Dalam peta juga terdapat komponen berupa informasi warna peta. Misalnya pada peta geografi, warna hijau menggambarkan dataran rendah, warna kuning menggambarkan dataran tinggi. Semakin gelap warnanya, maka semakin rendah dataran tersebut. Sebaliknya, semakin cerah warnanya, maka semakin tinggi dataran tersebut. Kemudian, daratan menggunakan warna hijau-kuning-merah, sementara laut menggunakan warna biru.

10. Lembaga Pembuat

Informasi tentang lembaga pembuat harus dicantumkan pada peta. Lembaga pembuat peta mencakup informasi tentang instansi yang mengeluarkan peta tersebut. Indonesia memiliki beberapa lembaga pembuat peta, antara lain Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Direktorat Geologi, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat.

11. Tahun Pembuatan

Selain lembaga pembuat, tahun pembuatan peta juga termasuk dalam unsur pokok peta. Tahun pembuatan menunjukkan waktu dibuatnya peta tersebut. Data-data bisa berubah dari waktu ke waktu, sehingga tahun pembuatan peta harus dicantumkan untuk memberi informasi kepada pembaca peta apakah peta tersebut masih relevan atau tidak.

12. Keterangan Sistem Proyeksi Peta

Proyeksi peta adalah teknik pemindaian dari bentuk lengkung Bumi ke bidang datar. Proyeksi dibutuhkan untuk memindahkan bidang bulat atau lengkung ke bidang datar. Terdapat tiga sistem proyeksi yang digunakan dalam pembuatan peta, yakni proyeksi azimuthal atau polar, proyeksi kerucut, dan proyeksi silinder.

Itulah penjelasan tentang unsur-unsur yang ada dalam peta. Semoga bermanfaat!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)