3. jelaskan tentang prinsip rice dan peace & love serta apa manfaatnya pada penanganan cedera.

Tim Redaksi KlikDokter

Anda pernah terjatuh dan mengalami memar atau terkilir saat main sepakbola? Apakah yang Anda lakukan saat itu? Sebelum ke dokter, ada metode sederhana yang dapat Anda lakukan sendiri, yaitu RICE

KLIKDOKTER.COM- Anda pernahterjatuh dan mengalami memar atau terkilir saat main sepakbola? Apakah yang Anda lakukan saat itu? Sebelum ke dokter, ada metode sederhana yang dapat Anda lakukan sendiri, yaitu RICE.

RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression dan Elevation. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak [sprain maupun strain, dan memar]. Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera, yaitu antara 48 sampai 72 jam segera setelah cedera terjadi.

R=REST

Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas. Tujuan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera adalah:

  1. Mencegah cedera lebih lanjut
  2. Membuat proses penyembuhan luka lebih cepat

Segera setelah cedera sebaiknya jangan gunakan bagian cedera sama sekali atau istirahatkan total sekitar 15 menit. Kemudian, istirahatkan sampai nyeri pada cedera hilang, atau hingga 48 jam.

I=ICE

Secara umum manfaat penggunaan es pada cedera jaringan lunak adalah:

  • Membatasi pembengkakan
  • Mengurangi nyeri
  • Mengurangi spasme otot

Pemberian es dilakukan dengan memasukkan pecahan es ke dalam kantung plastik seluas area cedera atau lebih. Setelah itu bungkus plastik dengan handuk yang sudah dibasahi, kemudian ditempelkan pada area cedera. Kemudian tutup dengan elastic verban melebihi permukaan dari kantung es tadi. Pemberian es sebaiknya dilakukan dalam waktu 10 menit atau sesegera mungkin setelah cedera selama 15 – 20 menit, kemudian diulang setiap 2-4 jam. Pemberian es secara berkala ini dilakukan selama 24 jam pertama setelah cedera.

C = Compression

Kompresi adalah aplikasi gaya tekan terhadap lokasi cedera. Kompresi digunakan untuk membantu aplikasi es dan membatasi pembengkakan yang merupakan faktor utama untuk mempercepat masa rehabilitasi. Oleh karena itu kompresi sering dikatakan sebagai bagian yang paling penting dari RICE. Aplikasi kompresi dilakukan dengan melilitkan elastic verban pada bagian cedera, yaitu dengan meregangkan verban hingga 75% panjangnya. Perlu diperhatikan saat melakukan pembebatan jangan terlalu ketat karena dapat menyebabkan gangguan sirkulasi dengan gejala-gejala seperti rasa baal, kesemutan, dan meningkatnya nyeri.

Lilitan ini harus meliputi seluruh area cedera dan diaplikasikan secara terus-menerus selama 24 jam pertama sesudah kejadian cedera. Dalam kasus dimana terjadi perdarahan, kompresi juga dapat membantu menghentikan perdarahan.

E = Elevation

Elevasi adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Elevasi juga akan membantu pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah dari area cedera ke jantung sehingga mencegah terjadinya akumulasi atau pooling darah di area cedera.Bagian yang mengalami cedera diangkat sehingga berada 15-25 cm di atas ketinggian jantung. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan menghilang.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fiturTanya Dokter Klikdokter.comdi laman website kami.[][SH]

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 15 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 20 to 25 are not shown in this preview.

Ilustrasi olahraga yang dapat menyebabkan cedera [Sumber : bruno nascimento via unsplash.com]

Olahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang di berbagai kelompok usia. Olahraga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kebugaran seseorang. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga yang optimal seperti Diabetes dan penyakit degeneratif/usia lanjut lain nya. 

Pada saat ini, antusiasme masyarakat terhadap olahraga sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di area car-free day, jumlah peserta kegiatan lari yang cukup banyak, dan juga berbagai kelas olahraga tertentu dengan jenis berbeda yang diminati terutama oleh masyarakat usia muda.

Dalam olahraga, baik olahraga profesional/kompetisi maupun olahraga sehari-sehari, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya cedera. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh intensitas yang terlalu tinggi, gerakan yang membahayakan otot/sendi, kontak fisik, maupun penyebab lainnya. 

Cedera olahraga adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang baik dan tidak boleh dianggap remeh. Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada cedera yang lebih berat, berkurangnya fungsi dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, serta performa yang tidak maksimal pada olahraga professional/kompetisi. 

Komplikasi tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen, sehingga penanganan cedera olahraga harus dilakukan dengan baik agar hal tersebut dapat dihindarkan.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa metode untuk penanganan cedera muskuloskeletal terutama cedera akut pada olahraga telah dikemukakan oleh beberapa ahli. 

Metode penanganan cedera olahraga akut yang cukup terkenal adalah R.I.C.E [Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini terdiri dari mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, mengaplikasikan es pada daerah cedera, kompresi pada daerah cedera, dan elevasi bagian tubuh yang cedera. 

Tujuan dari metode ini adalah mengurangi risiko cedera bertambah beraat, mengurangi perdarahan dan pembengkakan, serta mengurangi nyeri.

Metode yang berikutnya dikembangkan adalah P.R.I.C.E [Protection-Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini memiliki pendekatan baru dalam penanganan cedera olahraga akut yaitu proteksi bagian tubuh yang cedera. dengan alat bantu sepert kruk atau alat proteksi lainnya seperti bidai. 

Pada metode ini, diharapkan dengan proteksi oleh alat bantu dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut yang dapat memperpanjang proses pemulihan.

Menurut penelitian yang ada, kedua metode diatas masih memiliki kekurangan, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera cenderung diistirahatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari yang dibutuhkan. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera secara berlebihan justru akan menghambat proses penyembuhan pada cedera dan dapat menyebabkan komplikasi. 

Page 2

Olahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang di berbagai kelompok usia. Olahraga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kebugaran seseorang. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga yang optimal seperti Diabetes dan penyakit degeneratif/usia lanjut lain nya. 

Pada saat ini, antusiasme masyarakat terhadap olahraga sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di area car-free day, jumlah peserta kegiatan lari yang cukup banyak, dan juga berbagai kelas olahraga tertentu dengan jenis berbeda yang diminati terutama oleh masyarakat usia muda.

Dalam olahraga, baik olahraga profesional/kompetisi maupun olahraga sehari-sehari, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya cedera. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh intensitas yang terlalu tinggi, gerakan yang membahayakan otot/sendi, kontak fisik, maupun penyebab lainnya. 

Cedera olahraga adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang baik dan tidak boleh dianggap remeh. Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada cedera yang lebih berat, berkurangnya fungsi dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, serta performa yang tidak maksimal pada olahraga professional/kompetisi. 

Komplikasi tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen, sehingga penanganan cedera olahraga harus dilakukan dengan baik agar hal tersebut dapat dihindarkan.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa metode untuk penanganan cedera muskuloskeletal terutama cedera akut pada olahraga telah dikemukakan oleh beberapa ahli. 

Metode penanganan cedera olahraga akut yang cukup terkenal adalah R.I.C.E [Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini terdiri dari mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, mengaplikasikan es pada daerah cedera, kompresi pada daerah cedera, dan elevasi bagian tubuh yang cedera. 

Tujuan dari metode ini adalah mengurangi risiko cedera bertambah beraat, mengurangi perdarahan dan pembengkakan, serta mengurangi nyeri.

Metode yang berikutnya dikembangkan adalah P.R.I.C.E [Protection-Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini memiliki pendekatan baru dalam penanganan cedera olahraga akut yaitu proteksi bagian tubuh yang cedera. dengan alat bantu sepert kruk atau alat proteksi lainnya seperti bidai. 

Pada metode ini, diharapkan dengan proteksi oleh alat bantu dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut yang dapat memperpanjang proses pemulihan.

Menurut penelitian yang ada, kedua metode diatas masih memiliki kekurangan, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera cenderung diistirahatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari yang dibutuhkan. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera secara berlebihan justru akan menghambat proses penyembuhan pada cedera dan dapat menyebabkan komplikasi. 


Lihat Kesehatan Selengkapnya

Page 3

Olahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang di berbagai kelompok usia. Olahraga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kebugaran seseorang. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga yang optimal seperti Diabetes dan penyakit degeneratif/usia lanjut lain nya. 

Pada saat ini, antusiasme masyarakat terhadap olahraga sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di area car-free day, jumlah peserta kegiatan lari yang cukup banyak, dan juga berbagai kelas olahraga tertentu dengan jenis berbeda yang diminati terutama oleh masyarakat usia muda.

Dalam olahraga, baik olahraga profesional/kompetisi maupun olahraga sehari-sehari, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya cedera. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh intensitas yang terlalu tinggi, gerakan yang membahayakan otot/sendi, kontak fisik, maupun penyebab lainnya. 

Cedera olahraga adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang baik dan tidak boleh dianggap remeh. Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada cedera yang lebih berat, berkurangnya fungsi dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, serta performa yang tidak maksimal pada olahraga professional/kompetisi. 

Komplikasi tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen, sehingga penanganan cedera olahraga harus dilakukan dengan baik agar hal tersebut dapat dihindarkan.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa metode untuk penanganan cedera muskuloskeletal terutama cedera akut pada olahraga telah dikemukakan oleh beberapa ahli. 

Metode penanganan cedera olahraga akut yang cukup terkenal adalah R.I.C.E [Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini terdiri dari mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, mengaplikasikan es pada daerah cedera, kompresi pada daerah cedera, dan elevasi bagian tubuh yang cedera. 

Tujuan dari metode ini adalah mengurangi risiko cedera bertambah beraat, mengurangi perdarahan dan pembengkakan, serta mengurangi nyeri.

Metode yang berikutnya dikembangkan adalah P.R.I.C.E [Protection-Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini memiliki pendekatan baru dalam penanganan cedera olahraga akut yaitu proteksi bagian tubuh yang cedera. dengan alat bantu sepert kruk atau alat proteksi lainnya seperti bidai. 

Pada metode ini, diharapkan dengan proteksi oleh alat bantu dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut yang dapat memperpanjang proses pemulihan.

Menurut penelitian yang ada, kedua metode diatas masih memiliki kekurangan, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera cenderung diistirahatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari yang dibutuhkan. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera secara berlebihan justru akan menghambat proses penyembuhan pada cedera dan dapat menyebabkan komplikasi. 


Lihat Kesehatan Selengkapnya

Page 4

Olahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang di berbagai kelompok usia. Olahraga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kebugaran seseorang. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga yang optimal seperti Diabetes dan penyakit degeneratif/usia lanjut lain nya. 

Pada saat ini, antusiasme masyarakat terhadap olahraga sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di area car-free day, jumlah peserta kegiatan lari yang cukup banyak, dan juga berbagai kelas olahraga tertentu dengan jenis berbeda yang diminati terutama oleh masyarakat usia muda.

Dalam olahraga, baik olahraga profesional/kompetisi maupun olahraga sehari-sehari, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya cedera. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh intensitas yang terlalu tinggi, gerakan yang membahayakan otot/sendi, kontak fisik, maupun penyebab lainnya. 

Cedera olahraga adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang baik dan tidak boleh dianggap remeh. Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada cedera yang lebih berat, berkurangnya fungsi dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, serta performa yang tidak maksimal pada olahraga professional/kompetisi. 

Komplikasi tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen, sehingga penanganan cedera olahraga harus dilakukan dengan baik agar hal tersebut dapat dihindarkan.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa metode untuk penanganan cedera muskuloskeletal terutama cedera akut pada olahraga telah dikemukakan oleh beberapa ahli. 

Metode penanganan cedera olahraga akut yang cukup terkenal adalah R.I.C.E [Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini terdiri dari mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, mengaplikasikan es pada daerah cedera, kompresi pada daerah cedera, dan elevasi bagian tubuh yang cedera. 

Tujuan dari metode ini adalah mengurangi risiko cedera bertambah beraat, mengurangi perdarahan dan pembengkakan, serta mengurangi nyeri.

Metode yang berikutnya dikembangkan adalah P.R.I.C.E [Protection-Rest-Ice-Compression-Elevation]. Metode ini memiliki pendekatan baru dalam penanganan cedera olahraga akut yaitu proteksi bagian tubuh yang cedera. dengan alat bantu sepert kruk atau alat proteksi lainnya seperti bidai. 

Pada metode ini, diharapkan dengan proteksi oleh alat bantu dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut yang dapat memperpanjang proses pemulihan.

Menurut penelitian yang ada, kedua metode diatas masih memiliki kekurangan, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera cenderung diistirahatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari yang dibutuhkan. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera secara berlebihan justru akan menghambat proses penyembuhan pada cedera dan dapat menyebabkan komplikasi. 


Lihat Kesehatan Selengkapnya

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề