Ada berapakah proses produksi kerajinan tekstil?

 kerajinan tekstil batik - Proses pembuatan batik dari jaman dahulu hingga sekarang tidak banyak mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan proses produksinya dilakukan secara turun temurun dan terus dipertahankan dengan tujuan agar tetap hasilnya konsisten sebagaimana asalnya.Perlengkapan yang digunakan untuk membatik adalah :

1. Gawangan digunakan un

tuk menyangkut dan membentangkan kain mori waktu membatik.2. Bandul digunakan menahan kain mori agar tidak mudah tergeser.3. Wajan digunakan untuk mencairkan malam.4. Kompor digunakan untuk pemanas.5. Taplak digunakan untuk menutup paha di pembatik.6. Saringan Malam digunakan untuk menyaring kotoran malam agar tidak menyangkut di canting.7. Canting digunakan untuk menulis pola batik dengan cairan malam.8. Tempat Duduk diguankan untuk tempat duduk pembatik.Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi batik ada , yaitu :

1. Kain Mori

2. Malam [lilin]3. Pewarna, baik yang alami maupun yang buatan.
  Proses Produksi Dalam Kerajinan Tekstil / Batik

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang kerajinan tekstil batik

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Cara Mudah Membuat Sanggul Untuk Anak

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

buka mesin jahit : //www.paknasir.info/2014/09/proses-produksi-dalam-kerajinan-tekstil.html

 Proses Pembuatan Kerajinan Tekstil
 pembuatan kerajinan tekstil - Proses pembuatan kerajinan   ini terdiri atas beberapa langkah dan tahapan yang akan dilewati. proses Pertama adalah proses serat atau benang yang akan diolah menjadi kain, selanjutnya kain itu akan menjadi kerajinan tekstil nantinya, seperti busana, tas, sarung bantal dan lain-lainnya yang memiliki nilai tinggi, kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan dan pemasangan aksesori untuk suatu fungsi tertentu atau menambah nilai estetis atau keindahan pada produk kerajinan tekstil yang dibuat. Kedua, pembuatan kain/tekstil menjadi satu bentuk kerajinan tekstil yang memiliki nilai jual. ketiga sebagai tahap Terakhir adalah proses pemasangan asesoris atau finishing sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang slap digunakan.
Proses pewarnaan dapat dilakukan pada serat/benang, pada kain atau pada :agan akhir setelah kerajinan tekstil terbentuk. Pewarnaan pada benang dilakud engan pencelupan serat/benang. Pada tekstil tanpa motif! polos, pewarnaan dilakukan dengan pencelupan dengan 1 warna, sedangkan untuk menghasilkan 5:II dengan motif tertentu, pewarnaan menggunakan teknik ikat dengan bebea a kali pewarnaan. Pewarnaan pada kain/tekstil dapat menggunakan teknik -.:ang warna, sep
erti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, au digital printing serta teknik lukis. Dekorasi dapat dilakukan pada kain atau pada produk yang sudah terbentuk, engan tekniksulam dan bordir, maupun penambahan aksesori untuk menambah eindahan produk kerajinan tekstil. Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan adalah tekniktenun.Teknik pembuatan kain dengan mesin otomatis tidak termasuk dalam kerajinan. Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaltu tenun gendong [benang Iungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun] yang digunakan di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun. Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang Iungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang atau selendang dan dengan benang Iungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung [berbentuk tabung].
Proses Pembuatan Kerajinan Tekstil Teknik Tenun

1.    Menyiapkan benang Iungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang diinginkan.2.    Memasang benang Iungsin pada cucukan.3.    Menyiapkan benang pakan.4.    Penenunan dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang Iungsin

Proses Pembuatan Kerajinan Tekstil tenun adalah sebagai berikut.

1.    CETAK SARING/SABLONTeknik menghias permukaan kain dengan menggunakan screen2.     BATIK Teknik menghias permukaan kain menggunakan malam batik dengan pewarnaan alami dan buatan. Namun yang termasuk kerajinan tekstil adalah batik dengan disablon ini sesuai kesepakatan konvensi batik di jogja.3.     MAKRAMETeknik membentuk struktur dengan menggunakan berbagai simpul/ikatan4.     JAHITTeknik pembuatan suatu karya kerajinan yang terbuat dari guntingan/potongan kain dengan cara dijahit sesuai desain.5.     SULAM /BORDIR Teknik menghias permukaan kain menggunakan benang sulamyang dikerjakan secara manual maupun masinal6.    TENUN dan TAPESTRI Teknik membentuk struktur dengan cara menyilangkan benang

1. teknik em

broidery: teknik bordir yang dilakukan dengan mnjahit benang di atas sehelai kain hingga membentuk motif tertentu ,contohnya motif bunga2. teknik patchwork: teknik menyatukan potongan2 kain perca menjadi kain yang lebih besar melalui jahitan. contoh: kain batik yang beraneka ragam warna yang digabungkan menjadi satu kain besar seperti keset3. teknik knit: teknik merajut ,teknik menyatukan benang menjadi jalinan rapat hingga dapat dibentuk seperti benda yang diinginkan. contoh: tas, dompet, dll

4.teknik tye-dye: teknik yang banyak digunakan dalam pembuatan kerajinan tangan seperti tas dan selendang

5. teknik weaving: teknik menenun/tenun. teknik pembuatan kain yang sangat terkenal di indonesia ,teknik ini membutuhkan keteranpilan khusus yang tdk dapat dipelajari dalam waktu singkat.

buka mesin jahit : //www.wirausaha.ga/2015/04/proses-pembuatan-kerajinan-tekstil.html

Dengan adanya informasi yang kami sajikan tentang pembuatan kerajinan tekstil

, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang MENGENAL TEKSTIL

. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya.

Proses, Teknik, dan Alat Kerajinan Tekstil -  Proses pembuatan kerajinan tekstil terdiri atas beberapa tahapan. Pertama, proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, sarung bantal dan lain-lain, serta pewarnaan dan pemasangan aksesori untuk suatu fungsi tertentu atau menambah nilai estetis atau keindahan pada produk kerajinan tekstil yang dibuat.

 Proses Pembuatan Kerajinan Tekstil

Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada gambar denah diatas, terdiri atas beberapa tahapan. Pertama, pembuatan serat/benang menjadi kain/tekstil yang menggunakan teknik tenun. Kedua, pembuatan kain/tekstil menjadi satu bentuk kerajinan tekstil. Terakhir, proses pemasangan asesoris atau nishing sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang siap digunakan. Proses pewarnaan dapat dilakukan pada serat/benang, pada kain atau pada bagian akhir setelah kerajinan tekstil terbentuk. Pewarnaan pada benang dilakukan dengan pencelupan serat/benang. Pada tekstil tanpa motif/ polos, pewarnaan dilakukan dengan pencelupan dengan 1 warna, sedangkan untuk menghasilkan tekstil dengan motif tertentu, pewarnaan menggunakan teknik ikat dengan beberapa kali pewarnaan. Pewarnaan pada kain/tekstil dapat menggunakan teknik rintang warna, seperti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, atau digital printing serta teknik lukis. Dekorasi dapat dilakukan pada kain atau pada produk yang sudah terbentuk, dengan teknik sulam dan bordir, maupun penambahan aksesori untuk menambah keindahan produk kerajinan tekstil.

1. Teknik Tenun

Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan adalah teknik tenun. Teknik pembuatan kain dengan mesin otomatis tidak termasuk dalam kerajinan. Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong [benang lungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun] yang digunakan di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun. Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang lungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang atau selendang dan dengan benang lungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung [berbentuk tabung].


Proses teknik tenun adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang diinginkan. b. Memasang benang lungsin pada cucukan. c. Menyiapkan benang pakan. d. Penenunan dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang lungsin.

2. Teknik Pewarnaan

Pada umumnya, teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada Kain Sasirangan khas Banjar, Kalimantan Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun. Teknik pewarnaan pada kain tenun adalah teknik ikat celup. Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 s.d. 618 SM. Teknik ini berasal dari dataran Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera yang merupakan alat barter pada masa kejayaan Jalur Sutra, yaitu jalur yang menghubungkan wilayah Cina ke Timur Tengah hingga ke Italia. Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat [hanya pada benang lungsin atau pakan] dan ikat ganda [pewarnaan pada benang pakan dan lungsin ]. Langkah pertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. Langkah kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. Langkah ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat, tebal dan rapi akan dapat menghalangi warna dengan baik. Benang yang sudah diikat dicelup dengan warna-warna sesuai dengan rancangan. Pewarnaan dilakukan mulai dari warna yang paling tua, ke warna yang paling muda. Setelah pewarnaan pertama, warna kedua diperoleh dengan melepaskan ikatan pada bagian yang ingin diwarnai, dan seterusnya hingga selesai. Benang yang sudah diwarnai lalu dikeringkan. Setelah kering, benang lungsin dipasang pada alat tenun, sedangkan benang pakan dipasang pada kelenting. Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Pada masa Kerajaan Majapahit, teknik batik diaplikasikan di atas daun lontar. Setelah diperkenalkan material kain dari serat katun, sebagai pengganti serat alam lainnya yang lebih kasar, teknik batik mulai diaplikasikan di atas kain katun. Kain batik, semula hanya dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan kerajaan, namun teknik tersebut mulai dikenal masyarakat di luar keraton dari para pengrajin batik. Lambat laun kegiatan membatik menjadi mata pencaharian masyarakat sekitar kerajaan. Proses teknik batik adalah sebagai berikut. a] Membuat sketsa motif batik pada kain polos. b] Menyiapkan alat dan bahan seperti malam, canting, kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas pendukung lainnya. c] Memanaskan malam pada kompor batik sampai 60 °C. d] Dengan menggunakan canting [untuk batik tulis] atau cap aluminium [untuk batik cap], mengambil malam dan menutup pola motif pada kain sesuai sketsa yang telah ditentukan. e] Menentukan warna celup. f] Mencelup kain batik sesuai dengan warna yang telah ditentukan g] Melorod [melepaskan malam] dengan cara merebus kain pada air mendidih, dibilas dan diangin-angin. h] Untuk proses pewarnaan lebih daripada 1 warna, langkah kerja mulai dari menggambar dangan cating atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna.


3. Teknik Membentuk Kerajinan Tekstil

Produk kerajinan tekstil sangat beragam. Namun, secara umum, pembentukan kerajinan tekstil dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan. Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran produk kerajinan tekstil yang dirancang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting khusus kain, untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi. Ingatlah selalu untuk memotong bahan sedikit lebih besar daripada pola, untuk memberikan ruang penyambungan. Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit, manual, teknik jahit dengan menggunakan mesin jahit, dan penggunaan lem. Teknik penempelan dengan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja, misalnya penempelan aksesori dengan syarat kain atau bahan tekstil cukup tebal atau rapat dan lem cukup kental sehingga lem tidak menembus kain.

4. Teknik Dekorasi

Teknik dekorasi di antaranya adalah sulam dan bordir. Sulam sudah menjadi bagian dari tradisi tekstil Indonesia sejak abad ke-16 Masehi. Dekorasi sulam pada kain tenun di antaranya dengan menambahkan benang emas dan manikmanik kaca [cermuk], contohnya seperti kain Tapis Lampung. Kain Tapis bagi masyarakat Lampung melambangkan kesucian dan dipercaya dapat melindungi penggunanya dari segala bentuk sifat buruk manusia. Secara garis besar, corak dan warna kain Tapis menunjukkan kebesaran Sang Pencipta Alam. Suku adat di wilayah Lampung yang menghasilkan dan mengembangkan kain Tapis ini adalah suku Pepadun. Sebelumnya, kain Tapis yang berlapis benang emas ini merupakan pakaian wanita dari daerah Liwa, Kenali dan Talar Padang. Tapis banyak digunakan baik oleh pria dan wanita sebagai kain sarung yang dikenakan pada upacara adat. Misalnya, kain Tapis Jung Sarat digunakan oleh pengantin wanita pada upacara perkawinan adat. Kain Tapis Tuho dikenakan seorang istri yang mengantar suaminya mengambil gelar sutan. Kain Tapis Lampung ini kaya akan ragam warna dan corak, hasil akulturasi budaya yang datang ke wilayah Lampung, di antaranya kebudayaan Dongson, Hindu, Budha, Islam, Eropa, dan China. Dekorasi juga dilakukan dengan memanfaatkan teknik bordir, yaitu teknik sulam yang dikerjakan dengan bantuan mesin jahit modi kasi. Beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan kerajinan sulam dan bordirnya, yaitu Tasikmalaya, Sumatra Barat, Gorontalo, Aceh, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Proses sulam atau bordir adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan kain yang akan disulam atau dibordir. b. Menentukan pola sulam/bordir atau motif atau ragam hias. c. Menjiplak pada kertas minyak dengan menggunakan spidol atau balpoin. d. Menjiplak ke atas kain dengan menggunakan kertas karbon. e. Menyiapkan kain pada gelang ram atau pamidangan dengan meregangkan kain sampai ketegangan maksimum. f. Kain siap untuk disulam atau dikerjakan dengan teknik bordir.

Itulah postingan saya tentang Proses, Teknik, dan Alat Kerajinan Tekstil semoga bisa bermanfaat bagi anda semua, Terima Kasih !!

Sumber: Buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 10

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề