Allah pasti mendengar hambanya yang berdoa dan titik-titik kepadanya

Jakarta, IDN Times – Dalam Al-Qur'an dan banyak hadits riwayat sabda Rasulullah, doa menjadi suatu hal yang dianjurkan dalam Islam. Sebagaimana Allah SWT menganjurkan umat-Nya untuk berdoa, Rasulullah pun memberi contoh agar umat muslim senantiasa berdoa.

Salah satu firman Allah SWT dalam Al-quran tentang anjuran berdoa dapat dilihat pada QS. Al-Baqarah ayat 186 sebagai berikut:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Artinya, "Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka [jawablah], ‘Aku dekat. Aku akan mengabulkan permohonan orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku.'" [Surat Al-Baqarah ayat 186].

Namun ternyata, tidak semua doa akan dikabulkan Allah SWT. Ada beberapa syarat agar doa dapat terkabul sesuai keinginan seorang manusia. Berikut penjelasannya:

Baca Juga: Sambut Idul Fitri dengan Amalkan Doa di Akhir Ramadan

1. Doa akan terkabul jika Allah sudah berkehendak

IDN Times/Uni Lubis

Dikutip dari laman nu.or.id, Imam Ahmad bin Muhammad As-Shawi Al-Maliki dalam kitabnya berjudul Hasyiatus Shawi ala Tafsiril Jalalain menyebutkan bahwa tidak semua doa akan terkabul, melainkan hanya doa-doa yang memenuhi persyaratan.

بان الدعاء له شروط، فإذا تخلف بعضها تخلف الإجاب

Artinya, “Sesungguhnya, ada syarat-syarat bagi terkabulnya doa. Maka ketika sebagian syarat tidak terpenuhi, doa tak akan diijabah.”

Setidaknya ada dua hal yang menjadi persyaratan terkabulnya doa, yaitu persyaratan dari diri manusia dan persyaratan atas Allah SWT.

Persyaratan yang melekat pada manusia antara lain adalah ikhlas, mengikuti petunjuk Rasulullah, mempercayai bahwa Allah akan mengabulkan, dan dipanjatkan dengan hati yang khusyuk serta penuh harap kepada Allah.

Sedangkan persyaratan atas Allah SWT adalah kehendak-Nya sendiri sebagai penguasa alam. Dengan kata lain, sesungguhnya suatu doa hanya bisa terkabul jika Allah berkenan mengabulkannya.

Jadi sebuah doa akan dikabulkan oleh Allah jika Ia menghendaki. Meskipun sudah memenuhi persyarat-persyaratan yang melekat pada manusia, jika Allah tidak berkenan menghendakinya, maka doa itu tidak akan terkabul.

2. Bagaimana agar doa dapat terkabul?

Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, mulai dibuka, Minggu [18/10/2020], untuk salat bagi warga Saudi setelah ditutup sekitar tujuh bulan akibat COVID-19. [ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via REUTERS /foc.]

Ada beberapa cara yang dapat kita terapkan saat berdoa, setidaknya untuk memenuhi syarat agar doa terkabul. Cara-cara ini sesuai dengan ajaran yang dikemukakan oleh Imam As-Shawi, yakni:

  1. Menunjukkan keutuhan seorang hamba dengan berdoa sungguh-sungguh, seperti misalnya menengadahkan tangan dan memohon kepada Allah serta tidak terbersit apapun kecuali Allah semata saat berdoa.
  2. Berdoa untuk segala sesuatu yang baik, atau dengan kata lain doa tidak berisi keburukan. Misalnya, berdoa agar seseorang mendapat celaka.
  3. Doa tidak dipanjatkan dalam rangka memutuskan tali persaudaraan, kekerabatan, maupun tali kasih sayang antarsesama manusia.
  4. Berdoa tidak boleh dilakukan dengan tergesa-gesa dalam meminta dikabulkan, apalagi sampai "menuntut" Allah untuk segera mengabulkannya.

Baca Juga: Lengkap dengan Artinya, Inilah Kumpulan Doa untuk Ibu

3. Tiga cara indah Allah dalam mengabulkan doa

Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. [Dok. IDN Times]

Seiring dengan menganjurkan umat-Nya untuk berdoa, Allah SWT juga menjanjikan akan mengabulkan doa-doa tersebut dengan indah sesuai dengan ketentuan serta kehendak-Nya. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam Al-quran sebagai berikut:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: “Tuhan kalian telah berfirman, ‘berdoalah kalian kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan bagi kalian.”

Oleh karena itu, kita harus tetap bertawakkal bila doa yang telah dipanjatkan tak kunjung terkabul.

Setidaknya ada tiga cara Allah dalam mengabulkan doa-doa umat-Nya seperti yang diungkapkan Imam Al-Baijuri di dalam kitabnya Tuhfatul Murȋd ‘alȃ Jauharatit Tauhȋd sebagai berikut:

Pertama, Allah mengabulkan segera doa hamba-Nya sesuai dengan harapan dan permohonan mereka.

Kedua, Allah menunda pengabulan doa hamba-Nya sesuai dengan harapan dan permohonan mereka karena ada hikmah tertentu.

Ketiga, Allah mengabulkan doa hamba-Nya dengan bentuk yang berbeda dari harapan dan permohonan mereka karena permintaan dan permohonan mereka tidak mengandung kemaslahatan yang bersifat kontan. Sedangkan pada gantinya terdapat kemaslahatan yang bersifat kontan.

Baca Juga: Tuai Perdebatan, Ini Penjelasan dan Waktu Pelaksanaan Doa Qunut

Allah SWT menjanjikan akan mengabulkan doa yang kita panjatkan

Jumat , 24 Sep 2021, 16:28 WIB

Republika/Thoudy Badai

Allah SWT menjanjikan akan mengabulkan doa yang kita panjatkan. Berdoa [Ilustrasi]

Rep: Andrian Saputra Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Allah SWT tak kunjung mengabulkan doa yang Anda panjatkan? 

Baca Juga

Tentang pertanyaan ini, pernah dibahas Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta melalui jejaring resmi media sosial Facebook. 

Sebagaimana dilansir elbalad pada Jumat [24/9] anggota Lembaga Fatwa Mesir Dar Al Ifta, Syekh Mahmud Syalabi, menjelaskan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ:

أن الدعاء قد يغير من القدر “Sesungguhnya doa itu terkadang dapat mengubah dari takdir.” 

Jadi doa itu benar-benar bisa mengubah takdir kecuali yang diinginkan itu buruk atau jahat. Dan doa benar-benar dapat mengubah takdir menjadi baik. 

Karena itu seyogianya jangan tergesa-gesa bagi seorang manusia dalam memutuskan doa itu diterima atau tidak.  

Syekh Mahmud menekankan bagi seseorang yang berdoa itu harus memenuhi tiga hal yaitu, mengambil langkah atau berusaha terlebih dahulul, berdoa, lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT.  

Begitu juga dijelaskan Syekh Ahmad Mamduh. Dia mengatakan, Allah itu mengabulkan doa baik itu cepat atau pun lambat. Sebagaimana Allah telah berfirman:  

ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ “Berdoalah kepadaKu niscaya Aku kabulkan doamu.” [QS Gafir ayat 60].   

"Yakinlah bahwa Allah akan menjawab doamu, dan ketahuilah bahwasanya keyakinanmu dengan akan dikabulkannya doa oleh Allah SWT itu adalah syarat doa bisa diijabah. Dan kamu harus bersungguh-sungguh dalam berdoa, dan bersabar, karena Allah itu mencintai hamba yang gigih dalam berdoa lebih dari sekali.” 

Selain itu syekh Mamduh juga menyebutkan syarat untuk doa agar diijabah adalah jaga selalu makanan dan minuman yang kita konsumsi halal murni. Maksudnya jauhkan diri dari dari perkara haram sebab itu bisa menghambat terkabulnya doa. Selain itu bersihkan hati sehingga doa dapat cepat diijabah.  

Sumber: elbalad 

  • doa
  • adab doa
  • syarat doa
  • keutamaan doa
  • pahala doa
  • syarat doa dikabulkan

Oleh: KH Husin Naparin

BANJARMASINPOST.CO.ID - DI dunia, seorang beriman diperintahkan Allah SWT berdoa kepada-Nya, Dia menjanjikan [perkenan]-Nya, ud’uni astajib lakum [QS.2/186]. Dia telah menentukan segala keperluan hamba-Nya.

Lewat doa, Dia ingin agar hamba-Nya dekat dengan-Nya, dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku [jawablah], Aku dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. [QS 2/186].

Dengan doa, Allah SWT ingin agar ada ifiqar [rasa ketergantungan] hamba-Nya kepada-Nya dan hubungan tidak putus kendati sekejap mata [tharfata ‘ain]. Ya ayyuhannasu antumul-fuqara’ilallahi wallahu huwal-ganiyyul-hamid, Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah, dan Allah Dialah yang Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] Maha Terpuji. [QS.35/15].

Baca: KalselPedia - Daftar Objek Wisata di Kabupaten Tabalong, Dari Wisata Alam Hingga Religi

Baca: Hakikat Buruh

Baca: Ramadhan 1440, Siti Badriah Ketiban Job Sinden, Begini Perasaanya Gantikan Dewi Perssik

Manusia selalu memerlukan Allah, baik dalam gerak maupun diam; dan harus yakin Allah adalah Dzat yang Maha Kaya, satu-satunya, tiada syarikat bagi-Nya, Maha Terpuji serta ridha akan segala perbuatan, perkataan dan ketentuan-Nya. [At-Tafsir al-Muyassar].

Allah telah menentukan pada azal nasib seseorang, inna kulla sya’in khalaqnahu bi qadar. [QS. 54/49], yaitu setelah 120 hari umur janin dalam rahim seorang ibu; dikirim malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan menetapkan rezeki, ajal [umur], amal, bahagia atau celaka. [HR Bukhari-Muslim], berdoa tetap diperintahkan, karena doa adalah realisasi taat kepada Allah, penghias tubuh dan jiwa dengan ibadah.

Walaupun doa yang dipanjatkan tidak dipahami maknanya, namun Allah Maha Tahu akan kandungan doa yang dipanjatkan. Kepada kita diberi hak untuk meminta setelah menyembah-Nya, iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in [QS 1/5].

Kita tidak mengetahui apa dan bagaimana masa depan kita, karenanya lewat doa kita disuruh minta taufik dan hidayah ke arah kebaikan dan terhindar dari segala keburukan, ihdinash-shirathal mustaqim, shirathalladzina an’amta alahim, ghairil-maghdhubi alaiahaim wa ladh-dhallin. [QS 1/6-7].

Segala sesuatu yang telah ditetapkan Allah, bisa diubah-Nya jika dikendaki-Nya dan itu perkara mudah bagi-Nya, yamhullahu ma yasya’u wa yusbit wa ‘indahu ummul-kitab.[QS.13/39] Makhluk Allah yang sungguh-sungguh berdoa tetap diberi oleh-Nya walaupun maksiat, seperti iblis minta ditangguhkan azab sampai hari manusia dibangkitkan, iblis diberi tempo sampai kiamat. [QS 7/15-16].

Doa adalah aktivitas ibadah para Rasul dan Nabi. Nabi SAW segera berdoa bila ada sesuatu yang membuatnya gundah, idza hammahu amrun laja’a ilash-shalah. Allah SWT senang terhadap hamba-Nya yang berdoa. Jibril AS pernah berkata, ya Allah, itu hamba-Mu pulan sudah sekian lama berdoa, tetapi belum Engkau kabulkan. Allah menjawab, biarkan hamba-Ku berdoa kepada-Ku, Aku senang mendengar suaranya. [Syarh Hikam, hal. 9].

Doa adalah suatu yang mulia di sisi Allah SWT, Laitsa akrama alallahi illad-doa. Allah SWT marah kepada seseorang yang tidak mau berdoa [man lam yas’alillaha yagdhab alaihi].

Baca: Jelang Ramadan 1440 H: Ini 5 Tips Selama Puasa Menjaga Tubuh Agar Terhindar dari Dehidrasi

Nabi SAW bersabda, doa amat bermanfaat menghadapi musibah yang telah turun dan musibah yang akan turun, karenanya wahai para hamba Allah berdoalah, innad-doa’a yanfa’u mimma nazala wa mimma lam yanzil, fa ‘laikum ibadallahi bid-do’a. [HR Tir­midzi].

Imam Al Ghazali berkata, jika ada orang bertanya, apa manfaat doa, bukankah ketentuan Allah sudah merupakan suatu kemestian; jawab olehmu, adalah termasuk ketentuan Allah, dengan doa ditolaknya bencana, dihindarkan bala dan diraihnya rahmat Allah. [Al-Iqtida fidz-dzikri wa do’a, 97].

Sumber: Banjarmasin Post

Tags:

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề