Anak yang terlahir dari seorang bangsawan maka kedudukannya adalah bangsawan merupakan contoh dari

Secara sosiologis, cara memperoleh status berdasarkan usaha [perjuangan] disebut achieved status. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Achieved status biasanya berupa kedudukan yang diperoleh melalui proses pendidikan, seperti dokter, guru, dan pengacara. Selain melalui pendidikan, achieved status diperoleh melalui kerja keras seperti gubernur, promosi jabatan, dan peraihan medali atau juara dalam kompetisi.

Adapun cara memperoleh status lainnya sebagai berikut: 

  • Ascribed status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Kedudukan tersebut sudah diperoleh sejak lahir. Contohnya gelar bangsawan ataupun penobatan putra mahkota yang diperoleh anak dari orang tuanya.
  • Assigned status merupakan kombinasi dari perolehan status melalui usaha dan status yang diperoleh secara otomatis. Status ini diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain seperti halnya gelar pahlawan dan siswa teladan.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa jawaban yang tepat D. Hadikusumo dinobatkan sebagai putra mahkota karena status tersebut bukanlah achieved status, melainkan ascribed status. 

Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi.[1] Dalam arti lingkungan pergaulan sehari-hari, prestisenya, dan adanya hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Agama adalah salah satu tolok ukur status sosial

Terdapat dua unsur yang terkandung dalam status sosial, yaitu hak dan kewajiban.

Pemaknaan umum dari status sosial ialah adanya perbedaan kedudukan yang bersifat hierarki dalam suatu sistem sosial. Pada awal abad ke-19 Masehi, status sosial dimaknai sebagai sesuatu yang diperoleh dari pewarisan kedudukan secara sosial. Perkembangan antropologi modern dan sosiologi modern mengubah makna status sosial menjadi kedudukan sosial dengan segala kewenangan yang diperoleh tanpa memperhatikan asal-usulnya.[2]

Menurut Pitirim Sorokin mengukur status sosial seseorang dapat dilihat dari:[3]

  • Jabatan
  • Pendidikan dan luasnya ilmu pengetahuan
  • Kekayaan
  • Politis
  • Keturunan
  • Agama

Kepentingan dari status sosial dapat dilihat dalam status hierarki dari geeks, atlet, pemandu sorak, nerds, dan orang aneh di stereotip Hollywood dari Sekolah Menengah di Amerika.[4][5]

Menurut Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status, yaitu ascribed status, achieved status, dan assigned status.

 

Ratu Elizabeth II merupakan salah satu contoh nyata ascribed status yang masih bisa kita saksikan di masa sekarang.

  • Ascribed status adalah status yang dicapai seseorang dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah ataupun kemampuan. Status tersebut sudha diperoleh seseorang sejak lahir. Contohnya, anak dari keluarga bangsawan yang dengan sendirinya memperoleh status bangsawan. Biasanya, ascribed status lebih banyak dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan sosial yang tertutup dan masyarakat feodal.[6]

 

Gelar sarjana dapat diperoleh seseorang setelah berusaha keras. Hal ini tergolong achieved status.

  • Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang melalui usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan seperti ascribed status, akan tetapi tergantung pada kemampuan individu dalam mencapai tujuannya. Jenis status seperti ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Contohnya, setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu, seperti lulusan fakultas hukum, memiliki pengalaman kerja dalam bidang hukum, dan lulus ujian sebagai hakim.[6]
  • Assigned status adalah status yang diperoleh dari pemberian pihak lain. Assigned status berhubungan erat dengan achieved status. Artinya, suatu kelompok atau golongan tertentu memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang berjasa. Status ini diberikan karena orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan ataupun kepentingan masyarakat. Contoh assigned status adalah gelar pahlawan revolusi , siswa teladan dan peraih Kalpataru.[6]

Dalam suatu masyarakat, seseorang dapat mempunyai beberapa status. Bahkan, dalam waktu yang bersamaan, dia dapat menjalankan beberapa status sekaligus. Misalnya, seseorang yang menjabat sebagai kepala sekolah, juga menjabat sebagai pengurus koperasi pertanian, serta menjadi seorang kepala rumah tangga.[6]

Beragam status yang dimiliki juga dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status [status conflict]. Konflik status adalah konflik batin yang dialami seseorang sebagai akibat adanya pertentangan pada beberapa status yang dimilikinya. Misalnya seorang ibu rumah tangga yang berkewajiban merawat anak-anaknya memiliki pekerjaan sebagai guru SMA. Ibu rumah tangga itu bingung memilih menjadi ibu rumah tangga atau menjadi guru.[6]

  1. ^ Media, Kompas Cyber. "Status dan Peran Sosial dalam Studi Sosiologi Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-11-08. 
  2. ^ Rahman, M. T. [2011]. Glosari Teori Sosial [PDF]. Bandung: Ibnu Sina Press. hlm. 117. ISBN 978-602-99802-0-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]
  3. ^ Narwoko & Susanto, Sosiologi, Jakarta: Kencana, 2007, hal. 156
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-27. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  5. ^ "The Effect of Middle School Extra Curricular Activities on Adolescents' Popularity and Peer Status - EDER and KINNEY 26 [3]: 298 - Youth & Society". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-03. Diakses tanggal 2011-07-21. 
  6. ^ a b c d e Maryati, Kun,. Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 1, [Schülerband] Kelas X. Suryawati, Juju, [edisi ke-Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah]. Jakarta. ISBN 978-602-254-133-2. OCLC 958874384. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list [link] , hlm. 49-50: Ascribed status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut dapat diperoleh sejak lahir. Contohnya, anak dari keluarga bangsawan dengan sendirinya memperoleh status bangsawan. Pada umumnya, ascribed status lebih banyak dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan sosial yang tertutup dan masyarakat feodal.

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Status_sosial&oldid=20772981"

Lihat Foto

shutterstock.com

ilustrasi status sosial

KOMPAS.com – Dalam menjalani kehidupannya, manusia senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya keinginan manusia untuk mencapai status sosial tertentu.

Adanya status sosial merupakan dampak dari adanya stratifikasi sosial.

Selain status sosial, dampak lainnya adalah munculnya peran sosial. Status dan peran sosial merupakan dua hal yang saling beriringan.

Semakin tinggi status sosial, maka semakin tinggi pula peran sosial seseorang dalam masyarakat.

Baca juga: Definisi dan Jenis Mobilitas Sosial

Status sosial diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain. Dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Ada dua unsur yang terkandung dalam status sosial, yaitu hak dan kewajiban.

Dalam buku The Study of Man: An Introduction [1936] karya Ralph Linton, disebutkan bahwa ada beberapa jenis status sosial. Berikut penjelasannya:

Merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diperoleh dengan sendirinya, biasanya karena faktor keturunan. Contoh anak bangsawan akan mendapatkan kehormatan dari masyarakat karena mendapat status yang diwariskan dari orang tuanya.

Merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diperoleh dengan cara disengaja. Untuk memperoleh status ini diperlukan perjuangan dan pengorbanan.

Contohnya, untuk memperoleh gelar sarjana, maka harus menjalani perkuliahan terlebih dahulu.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề