Apa fungsi pemeriksaan hdl dan dl

Memiliki pengetahuan tentang LDL dan HDL merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas kesehatan kita. Mengendalikan kolesterol dalam darah berarti memantau angka-angkanya dan menjalani gaya hidup yang sehat. Sebagai permulaan, kita harus memahami terlebih dulu perbedaan kolesterol jahat dan kolesterol baik.

Mendengar kata kolesterol, orang cenderung mengidentikkannya sebagai hal yang membahayakan kesehatan. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Kolesterol merupakan lipid atau lemak yang diproduksi sel-sel hati dan sel tubuh lainnya untuk membuat lapisan luar sel, membantu mencerna makanan dan membantu memproduksi Vitamin D yang menghasilkan hormon seksual pada pria dan wanita. Meski dibutuhkan tubuh, namun kolesterol dalam kadar yang tinggi bisa membahayakan kesehatan. HDL atau high-density lipoprotein yang digambarkan sebagai kolesterol ‘baik’ dan LDL atau low-density lipoprotein yang digambarkan sebagai kolesterol ‘jahat’ adalah dua jenis lipoprotein yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui darah. Perbedaan keduanya penting untuk dipahami.

HDL versus LDL

HDL dianggap sebagai kolesterol baik karena bertugas mengangkut kolesterol ke dalam organ hati untuk kemudian dibuang ke dalam kantung empedu, sehingga tubuh bersih dari kelebihan kolesterol. HDL mencegah penumpukan plak, melindungi arteri dan mencegah kita dari penyakit kardiovaskular. Mengutip laman harvard.edu, kadar HDL normal adalah lebih tinggi dari 55 mg/dL untuk wanita dan 45 mg/dL untuk pria. Semakin tinggi angka kolesterol HDL Anda, semakin rendah risiko Anda terkena penyakit jantung, penyakit pembuluh darah, dan stroke.

Sedangkan LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL. Semakin banyak jumlah LDL akan mengganggu kesehatan manusia, sebab LDL dapat menempel di dinding arteri sehingga membentuk plak. Penumpukan plak dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke organ utama tubuh Kekurangan oksigen pada organ atau arteri dapat menyebabkan penyakit ginjal atau penyakit arteri perifer, di samping serangan jantung atau stroke. Untuk LDL, semakin rendah angkanya semakin baik. Kadar yang baik dalam darah adalah kurang dari 130 mg/dL jika Anda tidak menderita penyakit aterosklerotik atau diabetes. Jika seseorang memiliki penyakit aterosklerotik atau diabetes kadar LDL dalam darah tidak boleh lebih dari 100 mg/ dL, atau bahkan 70mg/ dL.

Penyebab LDL Tinggi

Penyebab kolesterol jahat atau LDL tinggi meliputi:

·         Diet tinggi lemak

·         Obesitas

·         Gaya hidup sedentari [kurang aktif bergerak]

·         Genetika

·         Kecanduan alkohol

·         Penyakit liver

·         Merokok

·         Diabetes

Lalu, bagaimana cara menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah? Diet ramah jantung yang tinggi serat dan makanan nabati dapat membantu menurunkan kolesterol jahat. Terutama diet vegan yang menurut para peneliti dari Physicians Committee for Responsible Medicine di Washington D.C. terbukti mengurangi kadar kolesterol dan risiko penyumbatan pembuluh darah.

Selain diet tinggi serat dan makanan nabati, konsumsi susu rendah lemak yang kaya kalsium akan membantu menurunkan kolesterol. Studi yang dilakukan Dr. Margo Denke di University of Texas Southwestern Medical Center menyebutkan bahwa kalsium dapat menurunkan total kolesterol dan LDL [kolesterol jahat] serta membantu meningkatkan HDL [kolesterol baik].] Dalam hal ini Anlene Gold Plus, varian terbaru dari Anlene, bisa menjadi pilihan karena rendah kolesterol dan lemak jenuh, sekaligus tinggi protein. Anlene Gold Plus kini tersedia dengan tiga ukuran, yakni 900g, 650g, 250g.

Makanan lainnya yang juga membantu menurunkan kolesterol LDL antara lain oatmeal, biji-bijian utuh, kacang polong, sayuran hijau [bayam,kubis, sawi hijau, selada], alpukat, kedelai, ikan berlemak dalam porsi sedang, teh hitam dan bawang putih. Selain diet sehat, olahraga juga efektif menurunkan kadar LDL. Bicarakan pada dokter untuk menentukan olahraga yang tepat untuk Anda. Lakukan perubahan gaya hidup utuk membantu menurunkan kolesterol dengan cara berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya, dan mengurangi stres dengan menggunakan teknik Yoga, Tai Chi, atau meditasi.

Meningkatkan Kolesterol HDL

Meningkatkan kadar HDL dengan diet saja sangat sulit. Solusi terbaik untuk meningkatkan kadar HDL adalah konsumsi makanan sehat jantung yang rendah lemak dan tinggi serat. Anda juga dapat membantu meningkatkan angka HDL dengan menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi konsumsi gula.

Sumber:

//l-arginine.com/understanding-hdl-vs-ldl-cholesterol/

//www.health.harvard.edu/blog/understanding-cholesterol-hdl-vs-ldl-2018041213608

//universityhealthnews.com/daily/heart-health/hdl-vs-ldl-more-important-cholesterol-number///www.medicinenet.com/hdl_vs_ldl_cholesterol_differences/article.htm#what_is_hdl_the_good_cholesterol_what_is_ldl_the_bad_cholesterol

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati. Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat. Namun, tingkat kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan buruknya sirkulasi darah. Pemeriksaan kolesterol dalam darah berguna untuk mendeteksi risiko tersebut.Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan berkala agar dapat memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan. Lantas, kapan sebaiknya kita mulai melakukan pemeriksaan kadar kolesterol?

Bila Anda merokok, memiliki berat badan yang berlebih, tekanan darah tinggi, mengidap diabetes dan ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan sejak usia 20 tahun.

Namun, jika Anda tidak merokok dan tidak mengidap penyakit-penyakit tersebut pemeriksaan dapat dimulai sejak usia 35 tahun. Jika hasilnya normal, Anda dapat kembali mengeceknya setiap 5 tahun sekali. Tapi, jika  Anda memiliki tingkat kolesterol tinggi, sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih sering. Terlebih, jika Anda mengidap penyakit diabetes, jantung dan gangguan ginjal.

Ada dua jenis kolesterol, yakni kolesterol baik dan kolesterol jahat. Kolesterol baik [HDL-High Density Lipoprotein] berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Sedangkan kolesterol jahat [LDL-Low Density Lipoprotein] merupakan salah satu penyebab utama pembentukan ateroma. Selain kolesterol baik dan jahat, ada lemak dalam bentuk lain dalam darah yang disebut trigliserida.

Ateroma sendiri merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal juga sebagai ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah. Setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, plak tersebut menebal dan meluas. Pada saat itulah, pembuluh darah tersumbat dan membuat aliran darah tidak lancar. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah serius lainnya.

Tingkat kolesterol setiap orang berbeda-beda, tergantung pada apa yang  dikonsumsinya. Selain itu, setiap orang dapat memiliki tingkat kolesterol yang berbeda pula meski mengosumsi makanan yang sama. Pada beberapa orang, kolesterol tinggi bisa hanya disebabkan oleh faktor keturunan.

Sebelum melakukan pemeriksaan tingkat kolesterol, Anda harus berpuasa terlebih dahulu selama 9-12 jam.  Pengukuran kadar kolesterol dilakukan dengan mengetahui berapa miligram [mg] kolesterol yang terdapat dalam setiap desiliter [dL] darah.

Berikut ini kadar normal untuk jenis-jenis kolesterol yang ada dalam darah.

Kolesterol baik

Semakin tinggi tingkat kolesterol baik atau HDL, maka akan semakin baik untuk kesehatan. Ini karena HDL melindungi dari penyakit jantung. Tingkat HDL minimal 60 mg/dL atau lebih dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Sebaliknya, tingkat HDL kurang dari 40 mg/dL justru menaikkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol jahat

Karena sifatnya yang jahat, LDL atau kolesterol jahat sebaiknya berada pada tingkat yang rendah atau dapat ditoleransi tubuh, yaitu kurang dari 100 mg/dL. Jumlah LDL 100-129 mg/dL dapat dikatakan sebagai ambang batas toleransi. Jika melebihi  jumlah tersebut kolesterol jahat dapat  menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti ateroma, penyakit jantung, dan stroke.

Jumlah LDL 130-159 mg/dL dapat dikatakan memasuki ambang batas tinggi, dan jika jumlahnya telah mencapai 160-189 mg/dL sudah masuk level tinggi. Sedangkan jumlah LDL 190 mg/dL dan selebihnya, sudah berada pada level sangat tinggi.

Trigliserida

Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi, semakin rendah tingkat trigliserida, maka akan semakin baik untuk kesehatan. Jumlah trigliserida 150-199 mg/dL dapat dikatakan berada pada ambang batas tinggi, dan jumlah 200 mg/dL atau lebih termasuk tingkat trigliserida tinggi. Sebagian orang memerlukan perawatan jika memiliki kadar trigliserida pada kedua level tersebut.

Kolesterol total

Kolesterol total merupakan gabungan dari jumlah kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida dalam setiap desiliter darah. Biasanya, dengan melihat kadar kolesterol total dan HDL saja sudah dapat menggambarkan kondisi umum kadar kolesterol Anda. Namun, jika kolesterol total berjumlah 200 mg/dL atau lebih, atau HDL kurang dari 40 mg/dL, Anda  perlu melakukan pemeriksaan kolesterol lengkap yang mencakup LDL dan trigliserida.

Kadar kolesterol yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi. Jumlah kadar kolesterol 200-239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi. Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi.

Makanan yang Diperlukan

Untuk menjaga kadar kolesterol normal, hindarilah makanan yang mengandung lemak trans. Lemak ini bisa kita temukan pada makanan yang digoreng, margarin dan makanan ringan seperti biskuit.

Berikut ini beberapa jenis makanan yang dapat Anda konsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

  • Ikan seperti ikan sarden, makerel, salmon, dan tuna, kaya akan kandungan omega 3 yang baik untuk jantung.
  • Oatmeal, kaya akan serat larut yang dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat. Dalam sehari, Anda setidaknya  memerlukan 5-10 gram  serat larut. Satu setengah cangkir oatmeal yang telah dimasak mengandung sekitar 6 gram serat. Anda dapat menambahkan buah di atas bubur oatmeal untuk memperkaya rasa.
  • Kacang-kacangan seperti almond, pistachio, hazelnut, dan lainnya dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Anda dapat mengganti makanan berlemak seperti keju dan daging dengan kacang-kacangan.
  • Minyak zaitun, mengandung antioksidan yang dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat. Gunakan dua sendok makan minyak zaitun dalam sehari untuk salad atau masakan Anda.

Menjaga asupan makanan bergizi demi membatasi kadar kolesterol buruk memang bagus, tapi langkah untuk menjalani pola hidup sehat juga sama pentingnya. Mulailah hentikan kebiasaan-kebiasaan lama yang buruk, seperti merokok dan mengonsumsi minuman keras. Sebaliknya, mulai biasakan diri untuk berolahraga secara rutin.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề