Apa itu harga reseller dan customer

Istilah-istilah seperti supplier, agen, reseller, dan distributor merupakan istilah yang tidak asing dalam dunia perdagangan atau bisnis. Meskipun sama-sama terkait dengan penjualan produk, namun ternyata distributor, supplier, agen, dan reseller memiliki perbedaan satu sama lain. Yuk, cari tahu pengertian, fungsi, perbedaan, hingga jenis-jenis distributor di bawah ini! 

Baca juga: Pengertian, fungsi, 4 jenis, dan cara menjadi supplier

Apa itu distributor?


Distributor adalah pihak pertama yang membeli dari produsen. [Sumber: Pexels]

Distributor adalah entitas perantara antara produsen produk dan entitas lain dalam saluran distribusi atau rantai pasokan. Distributor sering memiliki hubungan bisnis dengan manufaktur yang mereka wakili. Banyak distributor mempertahankan perjanjian pembelian eksklusif yang membatasi jumlah peserta atau memungkinkan distributor untuk mencakup wilayah tertentu. Dengan adanya distributor kegiatan pemasaran produk akan lebih mudah menjangkau masyarakat luas.

Selain itu, distributor adalah kontak langsung produsen untuk calon pembeli produk tertentu. Namun, distributor jarang menjual barang produsen langsung ke konsumen karena jumlah yang sangat besar dari setiap produk yang mereka miliki atau dapat mereka peroleh dari produsen. Distributor cenderung bekerja dengan perwakilan grosir yang akan membeli satu produk dalam jumlah besar. Namun, terkadang distributor bekerja langsung dengan pengecer.

Lalu, dari mana distributor memperoleh keuntungan? Distributor mendapatkan keistimewaan berupa harga khusus dari produsen karena membeli dalam jumlah besar. Semakin banyak produk yang dibeli, maka biasanya semakin besar pula potongan harga yang diberikan. Dari sinilah distributor memperoleh keuntungan mereka. 

Baca juga: 9 Skills ini kamu butuhkan untuk jadi Sales yang sukses

Fungsi distributor


Fungsi distributor adalah perantara produsen dengan konsumen. [Sumber: Pexels]

Fungsi utama distributor adalah menjadi penghubung antara produsen dan konsumen. Untuk selengkapnya, berikut ini beberapa fungsi distributor:

  1. Bagi produsen, fungsi distributor adalah untuk membantu mendistribusikan barang dan jasa yang dihasilkan produsen kepada pelanggan, baik pengecer, maupun konsumen, sehingga produsen tersebut dapat fokus memantau kelangsungan produksi dan kualitas barang.
  2. Bagi produsen, distributor juga berfungsi untuk mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan wilayahnya, dan juga dapat melayani pelanggan atau konsumen dengan lebih baik, karena letak yang dekat antara distributor dengan konsumen atau pelanggan. 
  3. Bagi produsen, fungsi distributor adalah mengawasi kestabilan harga, sebab jika suatu barang yang ditumpuk di satu tempat maka dapat menurunkan harga sedangkan di daerah yang sulit harga barang cenderung naik.
  4. Bagi pelanggan, fungsi distributor adalah untuk memudahkan konsumen untuk mendapatkan atau membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Salah satunya dengan membangun pusat distribusi yang tersebar di setiap provinsi. 

Baca juga: 6 Cara menjadi dropshipper yang bisa kamu coba

Perbedaan distributor, supplier, agen dan reseller


Terdapat perbedaan antara distributor dengan supplier, agen, dan reseller. [Sumber: Pexels]

Meskipun terdapat kesamaan karena sama-sama menjual produk, namun terdapat perbedaan antara distributor, supplier, agen, dan reseller. Perbedaan antara keempatnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Supplier Distributor Agen Reseller
Supplier adalah pihak yang menjual barang secara kontinyu untuk kegiatan produksi. Distributor adalah rantai pertama setelah produsen. Agen adalah perantara antara distributor dan retailer. Reseller adalah pihak yang menjual barang langsung ke konsumen.
Umumnya menjual dalam bentuk barang mentah. Umumnya menjual barang jadi dari produsen, meskipun ada juga yang menjual barang mentah dari supplier. Keuntungan didapat dari komisi penjualan atau selisih harga yang dibeli di distributor dan harga yang dipatok ke retailer. Reseller mengambil produk yang relatif lebih sedikit. Biasanya reseller menjalankan usahanya secara online.

Baca juga: Metode Waterfall: Pengertian, tujuan, 6 tahapan, dan contohnya

Tugas distributor


Salah satu tugas distributor adalah memastikan produk dikemas dengan baik. [Sumber: Pexels]

Setelah mengetahui pengertian hingga perbedaan distributor dengan supplier, agen, dan reseller. Selanjutnya kamu bisa memahami apa saja tugas dari distributor. Berikut ini adalah beberapa tugas dari distributor:

  1. Berhubungan dengan produsen untuk melakukan pembelian barang ataupun jasa.
  2. Melakukan pemilahan dan klasifikasi barang atau jasa sesuai dengan ukuran, jenis, dan juga kualitasnya. 
  3. Melakukan promosi atau iklan barang atau jasa.
  4. Memastikan sistem transportasi untuk distribusi barang ke berbagai wilayah.
  5. Memastikan sistem pelacakan yang dapat membantu untuk mengecek bahwa produk disampaikan dalam kondisi baik dan tepat waktu.
  6. Memastikan produk dikemas dengan baik.
  7. Mencari tahu tempat-tempat penempatan produk agar peluang produk untuk laku semakin besar. 
  8. Memastikan sistem untuk pengambilan kembali barang dari pasar.

Baca juga: 16 Teknik closing sales yang efektif tingkatkan penjualan

3 Jenis distributor


Jenis-jenis distributor adalah distributor barang, jasa, dan perorangan. [Sumber: Pexels]

Distributor dikelompokkan menjadi beberapa jenis, jenis-jenis distributor adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan distributor barang
Produk yang didistribusikan oleh distributor adalah barang yang memiliki wujud secara fisik. Alur distribusinya yaitu produsen memercayakan produknya pada distributor, kemudian distributor akan menjadi perantara antara produsen dengan pengecer sebelum akhirnya produk akan disalurkan pada konsumen akhir.

Baca juga: Mengenal FIFO, LIFO, FEFO, dan Average dalam Proses Pengelolaan Barang

2. Perusahaan distributor jasa
Produk yang didistribusikan oleh distributor adalah dalam bentuk jasa. Alur distribusinya di sini sedikit berbeda dibanding perusahaan distributor barang karena distributor dapat langsung menyalurkan jasa pada konsumen akhir tanpa melalui pengecer lagi. Contohnya bisa dilihat pada alur distribusi jasa keuangan dari perusahaan multi finance di mana nasabah merupakan konsumen akhirnya.

3. Distributor perorangan
Distributor perorangan memiliki sedikit kesamaan dengan perusahaan penyalur jasa. Contoh dari distributor perorangan adalah bisnis MLM atau Multi Level Marketing. Bisnis MLM adalah suatu sistem pemasaran yang pada prosesnya memanfaatkan pelanggan sebagai jaringan distribusi bisnis.

Baca juga: 12 Tips membangun kerja sama tim yang wajib diterapkan

Pemaparan mengenai pengertian hingga jenis-jenis distributor di atas semoga bisa menambah pemahaman kamu tentang distributor. Selanjutnya, jika kamu sedang mencari kerja, kamu bisa mendaftarkan dirimu melalui EKRUT karena terdapat berbagai peluang kerja yang dapat disesuaikan dengan minatmu. 

Dapatkan juga berbagai tips & insight menarik untuk pengembangan karier kamu melalui YouTube EKRUT Official.

Sumber:

  • ecommerce-platforms.com
  • assetpanda.com
  • smallbusiness.chron.com

Apa yang dimaksud reseller dan customer?

Reseller pada dasarnya adalah seorang penjual yang membeli sejumlah barang dari distributor untuk kembali dijual dan diperdagangkan kepada costumer [konsumen].

Apa yang dimaksud dengan harga reseller?

Secara umum, reseller berarti menjual kembali. Maksudnya reseller adalah orang yang membeli barang dari supplier atau pedagang lain, kemudian ia menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga lebih tinggi. Selisih harga jual kepada konsumen dan harga beli dari supplier menjadi keuntungan bagi para reseller.

Apa yg dimaksud dengan reseller?

Kata reseller sering diartikan sebagai orang yang menjual kembali produk. Barang tersebut dijual dengan harga lebih tinggi sehingga memberikan menguntungkan. Platform penjualan daring atau marketplace menyediakan fitur dan cara menjadi reseller. Ada berbagai keuntungan yang didapatkan dari reseller.

Apakah menjadi reseller harus bayar?

Reseller mencakup perseorangan atau sebuah perusahaan yang melakukan pembelian. Kemudian, menjual produk itu kembali. Jadi, dengan adanya sistem ini tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membeli peralatan produksi.

Bài mới nhất

Chủ Đề