Apa kelemahan penggunaan teknik kultur jaringan dalam mengatasi permasalahan langkanya tumbuhan

Kultur jaringan biasa juga disebut sebagai kultur in vitro. Kultur jaringan merupakan ilmu dan teknik untuk menumbuhkan sel, jaringan atau organ tanaman pada medium buatan. Kultur jaringan dapat diinisiasi dari bagian jaringan tanaman yang disebut eksplan. Aplikasi kultur jaringan sangat terkait dengan perkembangan bioteknologi modern. Beberapa kegunaan teknologi kultur jarigan yang dapat menunjang perkembangan pertanian, yaitu perbanyakan tanaman, perbaikan tanaman, pelestarian plasma nutfah dan produksi metabolit sekunder.

Tahapan dalam Kultur jaringan

Adapun tahapan yang dilakukan oleh kultur jaringan adalah :

  • Sterilisasi alat
  • Pembuatan media dan bahan tanam
  • Sterilisasi bahan tanam atau media
  • Inisiasi
  • Multiplikasi
  • Pengakaran
  • Terakhir aklimatisasi dan juga penanaman di lahan luar

Syarat utama kultur jaringan

Syarat yang bisa dipenuhi untuk kultur jaringan adalah :

  1. Eksplan yang diambil bisa dari berbagai bahan atau berbagai bagian tanaman. Pertama daun, batang, akar, kuncup bahkan sel dan juga bagian terdalam seperti jaringan dan meristem. Selama sel yang digunakan masih aktif dan masih dapat membelah sehingga bisa tumbuh dengan baik.
  2. Eksplan yang masih muda dan ditusuk dengan pisau masih lunak. Dengan begitu akan mudah tanaman tumbuh atau sel membelah.
  3. Tanaman haruslah aseptik atau steril. Jika memang menggunakan bahan tanam yang dari luar maka harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu agar baik dan juga aman.
  4. Media yang digunakan haruslah sama dan sesuai dengan jenis tanaman, misalnya tanaman berkayu dan tahunan akan berbeda dengan tanaman rempah dan obat dalam penggunaan jenis medianya.

Metode Kultur Jaringan

Dalam metode kultur jaringan terdapat dua metode yang bisa Anda lakukan, pertama yakni metode padat yang  merupakan bahan tanam yang dibuat padat. Bahan ini digunakan untuk teknik kloning atau untuk menumbuhkan protoplasma. Selain itu media padat memang kurang bagus karena akar akan sulit menembus dan juga berkembang. Sedangkan untuk media cair maka ketika pembuatan media tidak memerlukan pemadat dan membuat akar menjadi lebih mudah berakar. Namun, tentu saja eksplan akan tenggelam atau tidak berdiri pasti.

Kelebihan Kultur Jaringan

Kultur in vitro memiliki keunggulan untuk produksi metabolit sekunder karena kecepatan pertumbuhan sel-selnya dan hanya membutuhkan sedikit material tumbuhan.Produksi metabolit sekunder melalui kultur in vitro dipengaruhi berbagai faktor baik secara genetis maupun lingkungan. Kelebihan lainnya dari kultur jaringan adalah dapat memberikan tanaman yang sangat baik dengan waktu yang cepat dan seragam. Jika secara konvensional maka hanya bisa menghasilkan tanaman sedikit yang mungkin cukup memakan waktu. Kelebihan lainnya tanaman yang dihasilkan bebas dari patogen seperti bakteri dan jamur serta memiliki kualitas yang sama bahkan bisa lebih baik dari indukannya. Dengan begitu kultur jaringan dianggap sebagai metode modern yang sangat efisien.

Kelemahan kultur jaringan

Kelemahan dari kultur jaringan adalah pertama kultur jaringan merupakan metode modern yang memerlukan harga yang mahal dan metode yang sangat sulit. Sehingga harus ada ahli yang benar-benar bisa melakukannya. Selain itu kultur jaringan dapat dinilai sebagai metode yang memerlukan fasilitas lengkap. Sehingga tidak semua bisa memberikan syarat tersebut.

Silahkan kunjungi berbagai macam produk yang kami jual:

Aneka bibit tanaman sayuran klik disini.

Aneka bibit tanaman buah klik disini.

Peralatan berkebun klik disini.

Aneka pupuk untuk tanaman klik disini.

sitifarahnabilla sitifarahnabilla

Jawaban:

Kelebihan kultur jaringan dibandingkan dengan perbanyakan bibit secara konvensional adalah perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cepat dan dalam skala banyak, kontinuitas ketersediaan bibit akan terjaga sepanjang waktu, tanpa harus menunggu musim berbuah, bibit yang dihasilkan akan sama dengan induknya, tingkat

Penjelasan:

#NO COPAS

#SEMOGA MEMBANTU KAK^_^

ahmadrasya026 ahmadrasya026

Jawaban:

1.Tidak ada keragaman genetik pada tanaman anakan.

2.Tidak dapat menghasilkan varietas baru.

3.Akar tanaman dari metode seperti pencangkokan lebih lemah.

Penjelasan:

#semoga bermanfaat ya

#tolong jadikan jawaban tercerdas ya

#makasih

Admin distan | 02 April 2015 | 99900 kali

Oleh : Ir. IGA. Maya Kurnia, M.Si/PP. Madya pada Distanak Kab.Buleleng

Kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture, weefcel cultuus atau gewebe kultur. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Maka, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya [Suryowinoto, 1991 dalam Hendaryono dan Wijayani, 1994].

Manfaat perbanyakan tanaman secara kultur jaringan adalah untuk perbanyakan vegetatif tanaman yang permintaannya tinggi tetapi pasokannya rendah, karena laju perbanyakan secara konvensional dianggap lambat. Di samping itu, perbanyakan tanaman secara kultur jaringan sangat bermanfaat untuk memperbanyak tanaman introduksi, tanaman klon unggul baru, dan tanaman bebas patogen yang perlu diperbanyak dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat [Yusnita, 2003, hlm. 9].

Metode kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Secara singkat kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.  Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.

Perbanyakan bibit secara cepat adalah salah satu dari penerapan teknik kultur jaringan yang telah dilakukan terutama untuk beberapa jenis tanaman yang diperbanyak secara klonal. Tujuan utamanya adalah memproduksi bibit secara massal dalam waktu singkat. Hal ini terutama  dilakukan pada tanaman-tanaman yang persentase perkecambahan bijinya rendah. Tanaman hibrida yang berasal dari tetua yang menunjukkan sifat male sterility, hibrida-hibrida yang unik, perbanyakan pohon elite dan/atau pohon untuk batang bawah dan tanaman yang selalu diperbanyak secara vegetatif seperti kentang, pisang dan strawberry  juga diperbanyak secara kultur jaringan [Gunawan, 1987 dalam Mattjik, 2005].

Tujuan lain dari kultur jaringan adalah untuk membiakkan bagian tanaman dalam ukuran yang sekecil-kecilnya sehingga menjadi beratus-ratus ribu tanaman kecil [klon], dan untuk menghasilkan kalus sebanyak-banyaknya agar Dapat menghasilkan metabolit sekunder, misalnya untuk keperluan obat-obatan.  Perbanyakan secara kultur jaringan dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti organ, jaringan, kumpulan sel, sel tunggal, protoplasma, dan kemudian menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan aseptik yang kaya nutrisi dan mengandung zat pengatur tumbuh. Proses ini berlangsung di dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian-bagain tersebut memperbanyak diri dan beregenerasi kembali menjadi tanaman lengkap [Saptarini, dkk, 2001].

Tahapan Kultur Jaringan diantaranya :  a. Pembuatan Media, dimana media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Menyiapkan media tumbuh yang terdiri atas campuran garam mineral berisi unsur makro dan mikro asam amino, vitamin, gula serta hormon tumbuhan dengan perban dingan tertentu. Zat pengatur tumbuh [hormon] yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan  autoklaf;  b. Inisiasi, merupakan kegiatanpengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas;  c. Sterilisasi, adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.  Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril; d.      Multiplikasi, merupakan kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow  untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.  Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar;  e. Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng. Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap.

Kini telah dikembangkan kultur jaringan untuk perbanyakan secara cepat,  melalui ujung pucuk yang bebas-penyakit. Cara ini telah dilaksanakan dalam skala komersial, tetapi adanya mutasi yang tidak dikehendaki menimbulkan kekhawatiran.

Bibit hasil kultur jaringan memiliki keunggulan antara lain : 1. Penyediaan bibit dapat diprogram sesuai dengan jadwal kebutuhan dan jumlah yang diperlukan pekebun; 2. Sifat unggul tanaman induk tetap dimiliki oleh tanaman hasil perbanyakan dengan kultur jaringan: 3. Bibit dalam keadaan bebas hama dan penyakit karena diperbanyak dalam keadaan aseptik dari tanaman yang sehat; 4. Tingkat keseragaman bahan tanaman yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kebun. #semarangpress

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề