Apa latar belakang dan tujuan didirikannya museum gunung merapi

Indonesia pantas disebut Negeri Seribu Gunung Api. Banyak gunung api aktif dan tidak aktif terdapat di negara kita. Salah satu yang masih aktif itu adalah Gunung Merapi di Yogyakarta. Berkali-kali letusannya yang disebut wedus gembel [awan panas] menghancurkan harta benda dan menghilangkan nyawa manusia. Terakhir gunung ini meletus pada Oktober 2010. Bahkan hingga awal 2013 saat hujan mengguyur, aliran lahar dingin gunung tersebut masih saja menimbulkan dampak negatif bagi penduduk sekitar. Jembatan putus, jalan ambrol, dan rumah terseret aliran kali, masih sering terjadi di sekitar Merapi.

Untuk merekam catatan sejarah Gunung Merapi itulah didirikan Museum Gunung Api Merapi [MGM]. Hingga saat ini memang nama tersebut belum memasyarakat. Kalau saja Gunung Merapi tidak meletus, mungkin nama ini tetap terabaikan.

MGM terletak di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Banteng, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kabupaten Sleman memang merupakan bagian jalur wisata budaya dan geowisata yang dikembangkan oleh pemda setempat.

Lokasi ini dapat dicapai melalui Jalan Raya Kaliurang. Sayang kendaraan umum yang menuju ke sana masih langka. Umumnya hanya rombongan sekolah atau keluarga dengan mobil pribadi sesekali berwisata ke tempat ini.

MGM mulai dibangun pada 2005 dan diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 1 Oktober 2009. Namun museum ini baru dibuka untuk umum pada 1 Januari 2010.

Filosofi Hindu
Memasuki halaman museum terlihat bangunan yang unik. Bangunan itu berbentuk kerucut. Sebagaimana filosofi Hindu, kerucut melambangkan gunung sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar. Bukan itu saja, arsitektur modern dibuat berpadu dengan arsitektur tradisional. Latar belakang museum adalah pemandangan Gunung Merapi, terlihat pesona alamnya yang memikat apalagi jika tidak tertutup kabut.

Areal museum sangat luas, mencapai 3,5 hektar dengan bangunan induk museum seluas 4.470 meter persegi. Museum ini dibangun dengan visi “terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang pemahaman ilmu kegunungapian dan ilmu kebumian”. Sedangkan misi museum adalah “meningkatkan geowisata bernilai edukasi tentang ilmu kegunungapian dan kebumian di DI Yogyakarta”. Dengan visi dan misi itu MGM diperkenalkan dengan sebutan “Merapi Jendela Bumi”.

MGM terdiri atas beberapa gedung. Gedung A merupakan gedung utama, dimanfaatkan untuk menyajikan maket gunung dengan gambaran letusan Merapi pada 1969, 1994, dan 2006. Gedung B untuk auditorium dan teater mini/ruang audio visual. Ruang pameran MGM dibuat dengan konsep modern, artinya tidak hanya menampilkan gambar tapi juga contoh-contoh mineral dari gunung-gunung di Indonesia.

Dari maket Gunung Merapi yang terpampang di depan pintu masuk, pengunjung bisa memelajari lelehan erupsi Merapi dari tahun ke tahun. Setelah itu pengunjung diajak memelajari evolusi kerak bumi, melihat gunung api aktif di Indonesia dan dunia, tipe letusan hingga bagaimana melakukan mitigasi jika terjadi letusan gunung. Berbagai peralatan di pos pengamatan Gunung Merapi dari masa ke masa ikut dipamerkan. Pengunjung juga bisa merasakan getaran ketika terjadi gempa bumi karena simulatornya tersedia pada salah satu ruangan.

Keberadaan grafis dan visual mendukung daya pikat MGM yang miskin koleksi artefak. Ada berbagai tema yang diambil sebagai alur cerita [story line] museum, yakni Volcano World, On the Merapi Volcano Trail, Manusia dan Gunung Api, Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah, Diorama, Peralatan Survei, Extra-terrestrial Volcano, Film Show, dan beberapa fasilitas penunjang. Ke depan, menurut seorang pemandu, museum ini akan dikembangkan sebagai tempat wisata yang representatif. Direncanakan akan ada pembangunan taman kehati, area parkir, dan plaza sebagai sarana dan fasilitas bagi pengunjung museum.

Tidak gelap
Menurut salah satu seorang pengunjung, museum ini bagus karena tidak gelap seperti museum-museum pada umumnya. Memang bangunan museum atraktif, panel-panel pameran dirancang dengan baik, dan bergaya modern. Sebagian materi pameran sudah bersifat interaktif, misalnya untuk menunjukkan gunung-gunung yang masih aktif melalui tombol yang dapat dipencet. Diketahui ada lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia. Teater merupakan nilai tambah museum tersebut. Pengunjung akan diperkenalkan cara meneliti kegunungapian lewat sebuah film dokumenter pendek.

Pada dasarnya terlihat MGM lebih menitikberatkan pada informasi mengenai kegunungapian, terutama Gunung Merapi. Sebagai latar belakang, diceritakan juga tentang sejarah kebumian dan kegunungapian secara umum. Benda di museum ini hanya menjadi pelengkap bagi keterangan-keterangan yang disajikan. Ada juga informasi berupa mitologi tentang Merapi, sebagaimana kepercayaan masyarakat Jawa tempo dulu.

Ruang pameran dilengkapi dengan diorama tentang letusan Gunung Toba, Gunung Krakatau, dan Gunung Tambora. Nama ketiga gunung tersebut sering disebut-sebut peneliti vulkanologi karena letusannya yang maha dahsyat, tersebar ke berbagai penjuru dunia. Gunung Toba kini meninggalkan jejak berupa Danau Toba. Gunung Krakatau melahirkan Gunung Anak Krakatau. Sementara Gunung Tambora pernah mengubur tiga kerajaan besar yang ada di Nusa Tenggara.

Salah satu koleksi yang dipajang berupa kerangka sepeda motor, tentu saja untuk mengingatkan keganasan Merapi. Kendaraan tersebut terkena wedus gembel ketika korban berlindung di bunker Kaliadem saat erupsi Merapi 2006. Koleksi pribadi Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang pernah bermain iklan, dipamerkan di dalam kotak kaca. Mbah Maridjan meninggal akibat wedus gembel Oktober 2010 lalu.

Di ruangan lain digambarkan pertumbuhan kubah dari tahun ke tahun dan letusan dari masa ke masa. Letusan Merapi yang memberikan dampak besar pertama kali tercatat pada 1786, yang secara berkala terus memuntahkan benda-benda vulkanis. Termasuk bebatuan pijar yang bisa terlontar sampai beberapa kilometer ke angkasa. Salah satu batu pijar yang dipamerkan di museum berdiameter sekitar 65 milimeter. Letusan Merapi pula yang ditafsirkan menyebabkan perpindahan Kerajaan Mataram Hindu dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sebagaimana disebut-sebut prasasti dari abad ke-10. Bahkan letusan gunung itu banyak merusakkan candi-candi di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Borobudur, Prambanan, dan Sambisari.

Museum tidak dibuka setiap hari. Seperti halnya museum-museum di berbagai penjuru dunia, Senin adalah hari libur. Jadi luangkan waktu Anda pada Selasa hingga Minggu pukul 09.00 hingga 15.00. Jika Senin adalah hari libur nasional, museum baru dibuka untuk pengunjung. Karcis masuk di museum ini sangat terjangkau, paling tinggi Rp 3.000.

Semua orang bisa belajar tentang Gunung Merapi di tempat ini karena museum juga menjadi ruang pembelajaran mitigasi bencana. ”Lewat museum ini saya baru tahu peralatan dan istilah seperti seismograf, magnetometer, dan skala Richter,” kata seorang siswa SMP. Jadi MGM bukan sekadar ajang pamer kegarangan Merapi. Museum ini merupakan wahana bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang ilmu kebumian, terutama yang berkaitan dengan gunung api. [Djulianto Susantio]

Galeri Foto:

[1]

BAB II

DESKRIPSI MUSEUM GUNUNG API MERAPI

[MGM]

A. Sekilas tentang Museum Gunung Api Merapi

Indonesia merupakan negara yang terletak di jalur pertemuan lempengan bumi sehingga menjadi negara yang rawan gempa. Selain itu, Indonesia juga berada di kawasan cincin api yang memiliki 500 gunung berapi di mana terdapat 129 gunung berstatus aktif. Jumlah itu mencakup 13 persen dari total gunung api aktif di dunia. Hal itu tentu saja kembali menegaskan bahwa Indonesia terletak di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya mitigasi untuk menekan jumlah korban jiwa ketika bencana melanda.

Indonesia pantas disebut Negeri Seribu Gunung Api. Banyak gunung api aktif dan tidak aktif terdapat di negara kita. Salah satu yang masih aktif itu adalah Gunung Merapi di Yogyakarta. Berkali-kali letusannya yang disebut wedhus gembel [awan panas] menghancurkan harta benda dan menghilangkan nyawa manusia. Terakhir gunung ini meletus pada Oktober 2010. Bahkan hingga awal 2013 saat hujan mengguyur, aliran lahar dingin gunung tersebut masih saja menimbulkan dampak negative bagi penduduk sekitar. Jembatan

[2]

putus, jalan ambrol dan rumah terseret aliran kali, masih sering terjadi di lereng Merapi.

Museum Gunung Api Merapi sebagai wahana wisata baru yang dibangun di kawasan lereng selatan Merapi hadir untuk menjawab hal tersebut. Obyek wisata yang dirancang sebagai wahana edukasi konservasi yang berkelanjutan serta pengembangan ilmu kebencanaan gunung api, gempa bumi, dan bencana alam lainnya ini diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM], Purnomo Yusgiantoro.

Kualitas sebuah obyek wisata menjadikan penentu untuk menarik dan mendatangkan pengunjung untuk datang ke obyek wisata. Kualitas tersebut terdiri dari aspek-aspek yang saling berkaitan misalnya seni budaya, permainan tradisional, fasilitas, infrastruktur, transportasi dan kualitas dari obyek wisata dari Museum Gunung Api Merapi itu sendiri, apakah layak dikunjungi atau tidak. Dengan meningkatkan aspek-aspek tersebut serta pelaksaan kegiatan promosi diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan wisatawan domestic yang datang berkunjung dan berpengaruh pada peningkatan pendapatan daerah dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bekerja di Museum Gunung Api Merapi.

[3]

Berdasarkan tabel, data kunjungan Museum Gunung Api Merapi terjadi kenaikan dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Hampir pada setiap tahunnya tidak pernah mengalami penurunan yang artinya tidak pernah sepi pengunjung.

Museum yang memiliki semboyan “Merapi Jendela Bumi” ini menempati lahan seluas 3,4 hektar dengan luas bangunan 4.470 meter persegi dan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berisikan benda-benda koleksi museum yang dibagi dalam ruangan-ruangan dengan tema Volcano World, On The Merapi Volcano Trail, Manusia dan Gunung Api, Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Bencana Gerakan Tanah, Diorama, Peralatan Survey, Extra-terestial Volcano, dan fasilitas penunjang lainnya. Sedangkan lantai dua digunakan sebagai gedung pemutaran film tentang Gunung Merapi.

B. Profil Museum Gunung Api Merapi

Untuk merekam catatan sejarah Gunung Merapi itulah didirikan Museum Gunung Api Merapi [MGM]. Hingga saat ini memang nama tersebut belum memasyarakat. MGM mulai dibangun pada tahun 2005 dan diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 1 Oktober 2009. Namun museum ini baru dibuka untuk umum pada 1 Januari 2010.

Museum Gunung Api Merapi terletak di lereng selatan Gunung Merapi, tepatnya di dusun Banteng, Desa Hargobinangin, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kabupaten Sleman memang merupakan

[4]

bagian jalur wisata budaya dan geowisata yang dikembangakn oleh pemda setempat.

Lokasi ini dapat dicapai melalui Jalan Raya Kaliurang. Namun kendaraan umum yang menuju ke Museum Gunung Api Merapi masih langka. Umumnya hanya rombongan sekolah atau keluarga dengan mobil atau motor sesekali berwisata ke tempat ini.

Memasuki halaman museum terlihat bangunan yang unik. Bangunan itu terbentuk kerucut. Sebagaimana filosofi Hindu, kerucut melambangkan gunung sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar. Bukan itu saja, arsitektur modern dibuat berpadu dengan arsitektur tradisional. Latar belakang museum adalah Gunung Merapi, terlihat pesona alamnya yang memikat apalagi jika tidak tertutup kabut.

Museum Gunung Api Merapi terdiri atas beberapa gedung. Gedung A merupakan gedung utama, dimanfaatkan untuk menyajikan maket gunung dengan gambaran letusan Merapi pada 1969, 1994, dan 2006. Gedung B untuk auditorium dan teater mini/ruang audio visual. Ruang pameran MGM dibuat dengan konsep modern, artinya tidak hanya menampilkan gambar tapi juga contoh-contoh mineral dari gunung-gunung di Indonesia.

a. Visi, misi dan tugas pokok Museum Gunung Api Merapi

Visi : Terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang pemahaman ilmu kegunung apian dan ilmu kebencanaan.

[5]

Misi : Meningkatkan geowisata bernilai edukasi Tentang ilmu kegunungapian dan kebumian di DIY.

Tugas Pokok Museum Gunung Api Merapi adalah untuk edukasi penyaluran ilmu pengetahuan untuk masyarakat umum dan pusat apresiasi budaya.

Motto : - Melayani dengan Hati - Senang Hati

[6]

b. Struktur organisasi Museum Gunung Api Merapi

Kepala UPT

KEPALA

Subbagian Tata Usaha

Staf Subbagian Tata Usaha

Operator Audio Visual Kebersihan Pemandu Satpam Kelompok Jabatan Fungsional

[7]

: Garis Komando : Garis Koordinasi

a] Tugas Kepala UPT Museum Gunung Api Merapi

 Perumusan kebijakan teknis pengelolaan Museum;

 Penyelenggaraan dan pelayanan Museum;

 Penyelenggaraan pengelolaan kawasan Museum;

 Penyelenggaraan pemeliharaan koleksi Museum;

 Penyelenggaraan ketatausahaan; dan

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b] Tugas Subbagian Tata Usaha Museum Gunung Api Merapi

 Penyusunan rencana kerja Subbagian Tata Usaha;

 Perumusan kebijakan teknis ketatausahaan;

 Penyelenggaraan urusan umum

 Penyelenggaraan urusan kepegawaian

 Penyelenggaraan urusan keuangan

 Penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi;

 Pengoordinasian penyelenggaraan tugas satuan organisasi; dan

[8]

 Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Subbagian Tata Usaha

c. Tujuan Pokok Museum Gunung Api Merapi

Museum Gunung Api Merapi mempunyai tujuan pokok jangka panjang sebagai berikut:

1. Tempat pengumpulan dan pengarsipan benda bernilai yang berkaitan dengan Gunung Merapi dan kegunungapian pada umumnya, yang digunakan sbg pusat pendidikan dan pengembangan pengetahuan ttg Gunungapi merapi dan kegunungapian bagi masyarakat.

2. Wahana apresiasi bagi para ilmuwan dan masyarakat mengenai kegunungapian.

3. Tempat rekreasi yang mempunyai nilai edukatif

4. Sarana pemeliharaan dan perlindungan suaka alam dan budaya dilingkungan Gunung Merapi.

5. Memberikan manfaat dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar.

6. Membuka lapangan kerja baru, yang berdampak langsung maupun tidak langsung memberikan pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitar museum /multipliyer effect

[9]

7. Meningkatkan pendapatan asli daerah [PAD] baik melalui kontribusi kerjasama maupun pajak-pajak serta retribusi yang timbul dari usaha dan kegiatan tersebut.

8. Menarik wisatawan untuk datang ke Yogyakarta baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan devisa di berbagai sektor.

d. Sasaran Museum Gunung Api Merapi [ MGM ]

Kelompok sasaran yang ingin dicapai dalam rangka peningkatan jumlah pengunjung wisatawan di Museum Gunung Api Merapi mulai dari PAUD sampai dengan sekolah pergururan tinggi. Dalam hal ini pihak museum Gunung Api Merapi tidak mengenal batsan usia pengunjungnya. Ada beberapa sasaran dari Museum Gunung Api Merapi:

1. Meningkatkan pemahaman yang konstruktif tentang manfaat kegunungapian

2. Meningkatkan apresiasi masyarakat serta pengembangan penelitian tentang kegunungapian di Indonesia

3. Mengembangkan alternative potensi wisata alam di lingkungan Yogyakarta & Sleman

[10]

C. Koleksi dari Museum Gunung Api Merapi [ MGM ]

Gambar 1.1 Maket Interaktif Gunungapi Merapi

[11]

Gambar 1.2 Panel Elektrik Interaktif Jalur Gunungapi Indonesia dan Jalur Gunungapi Dunia

Sumber: Museum Gunungapi Merapi

[12][13]

Gambar 1.4 Lukisan Mitologi Merapi dan Upacara Ritual Labuhan

[14][15][16]

Gambar 1.6 Diorama

Sumber: Museum Gunungapi Merapi

Ruangan yang memiliki audio. Ruangan yang seolah-olah kita masuk di dalam sebuah magma. Puncak merapi ada magma, ketika erupsi Merapi 2010 puncak merapi ada awan panas waktu malam hari sering terjadi halilintar yang menyambar puncak Merapi. Di design dibuat setengan lingkaran dengan warna neon merah seperti magma dan dindingnya menyerupai halilintar yang

[17]

menyambar puncak Merapi. Di bagian ini yang paling banyak minat pengunjung karena digunakan untuk berselfi karena cocok untuk background.

Dari Koleksi yang ada di Museum Gunung Api Merapi yang menarik dan variatif dapat dijadikan sebagai daya tarik Museum Gunung Api Merapi yang diharapkan dapat mempunyai daya tarik tersendiri sebagai bentuk menambah edukasi tentang kegunungapian dan menarik minat pengunjung ke Museum Gunung Api Merapi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề