Apa manfaat sikap mandiri dalam kehidupanmu?

Sebagai orang tua, seringkali muncul rasa ingin membantu segala tindakan yang dilakukan anak. Alasannya pun beragam. Mulai dari mengantisipasi kesalahan yang dilakukan anak, sampai beranggapan bahwa ia belum mampu melakukannya. Kadang juga kita merasa tidak sabar dan mengambil alih hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh anak.

Padahal, mendorong anak untuk mengembangkan sikap mandiri sangatlah penting dan memiliki banyak manfaat untuk membangun kepercayaan dirinya dan memberikan kesempatannya untuk meraih kesuksesan di dalam hidupnya.

Maria Montessori, seorang dokter dan edukator yang berasal dari Italia, percaya bahwa sikap mandiri adalah bagian dari keterampilan sosial individu; kemandirian memungkinkan anak merasa bahwa mereka memiliki kendali atas hidup mereka. Kemandirian membuat anak tidak lagi merasa tidak berdaya terhadap bahaya dari luar.

Mengembangkan sikap mandiri sejak dini memiliki banyak manfaat jangka panjang bagi anak:

  • Membuat anak merasa memiliki kendali atas hidupnya.
  • Meningkatkan rasa percaya diri karena memiliki rasa pencapaian.
  • Kesempatan untuk mengeksplor kehidupan dan mendapatkan banyak pelajaran.
  • Terbiasa untuk mengatasi kegagalan dan tekanan.
  • Mengembangkan kesadaran diri dan kepekaan terhadap orang lain.
  • Belajar mengambil keputusan sendiri.
  • Melatih motivasi diri.
  • Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih apa yang membuatnya bahagia.

Lalu, bagaimana mengajari anak tentang sikap mandiri? Mengajarkan hal ini pada anak memang membutuhkan pembiasaan. Ayah dan Ibu bisa mencoba cara-cara berikut ini untuk membiasakan anak untuk bersikap mandiri dalam kehidupannya sehari-hari.

1. Membuat rutinitas sehari-hari

Anak dapat merasa bingung saat menentukan apa yang harus mereka lakukan. Oleh sebab itu, membuat rutinitas yang baik dapat memudahkan anak untuk mengetahui apa yang harus ia lakukan sehari-hari.

Misalnya, menentukan waktu kapan saja anak harus bangun tidur, mandi, menggosok gigi, dan makan. Ketika anak sudah terbiasa melakukan hal-hal tersebut di waktu yang sama setiap hari, ia akan mulai melakukannya sendiri tanpa harus disuruh.

2. Berikan tanggung jawab yang bisa ditangani anak

Latihlah kemandirian anak dengan memberikan tanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas sederhana. Mulai dari bertanggung jawab pada dirinya sendiri, sampai meminta tolong pada anak untuk melakukan hal-hal sederhana di rumah.

3. Berikan anak pilihan dalam kegiatan sehari-hari

Daripada memutuskan segala hal untuk anak, coba untuk libatkan anak dalam menentukan keinginannya sehari-hari. Misalnya baju apa yang mau ia kenakan hari itu atau menu apa yang ingin ia pilih saat makan di restoran.

4. Biarkan anak memecahkan masalahnya

Saat si Kecil menghadapi suatu masalah, jangan dulu memecahkan masalah untuknya. Beri waktu anak untuk berpikir dan memecahkan masalahnya sendiri. Jika diperlukan, bimbing anak dengan memberikan nasihat atau sudut pandang yang berbeda dari masalah tersebut.

5. Biarkan anak merasakan konsekuensi dari tindakannya

Konsekuensi dapat menjadi guru yang baik dalam menjalani hidup, hal ini juga berlaku pada anak-anak. Jika si Kecil tidak mau mengerjakan PR, biarkan ia ditegur oleh gurunya. Atau jika ia meninggalkan buku atau peralatan sekolah di rumah, jangan antarkan barang-barang tersebut.

6. Kegagalan adalah hal biasa

Ada saatnya si Kecil gagal melakukan sesuatu dan merasa kecewa karenanya. Ayah dan Ibu perlu menekankan kalau kegagalan adalah sesuatu hal yang biasa pasti dialami semua orang, dan yang penting adalah bagaimana bangkit dan belajar dari kegagalan tersebut.

7. Menghargai apa yang telah dilakukan anak

Untuk mendorong anak menjadi mandiri, Ayah dan Ibu juga perlu mendukungnya dengan cara menghargai usaha-usahanya.

Child Mind Institute memiliki strategi untuk meningkatkan perilaku positif anak yang bernama P-R-I-D-E:

  • Praise, memuji perilaku baik anak.
  • Reflect, ikuti ucapan yang tepat. Ini membantu menunjukkan kepada si Kecil bahwa Ayah dan Ibu mendengarkan dan memahaminya.
  • Imitate, ikuti hal baik yang ia lakukan. Misalnya, ia sedang menyusun balok, maka Ayah dan Ibu ikut juga menyusun balok bersamanya.
  • Describe, mendeskripsikan perilaku baik si Kecil.
  • Be Enthusiastic, bersikaplah antusias sehingga interaksi terasa lebih hangat dan membuat anak menjadi tertarik.

Selain melakukan cara-cara di atas, Ayah dan Ibu juga bisa mengajarkan sikap mandiri lewat game edukasi anak yang ada di aplikasi ICANDO. Terdapat permainan-permainan yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berbagai aspek, termasuk mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak. Menarik bukan? Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi pendidikan anak ICANDO sekarang!

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề