Apa nama jaringan pada tumbuhan yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah sampai ke daun?

Lihat Foto

Perbedaan xilem dan floem

KOMPAS.com - Xilem dan floem adalah jaringan pembuluh pada tumbuhan. Keduanya mirip, tapi punya fungsi berbeda. Simak perbedaan antara xilem dan floem!

Pengertian

Xilem berasal dari bahasa Yunani “xylon” yang memiliki arti kayu, dinamakan kayu karena xilem terdapat di dalam silinder batang kayu.

Sedangkan floem berasal dari bahasa Yunani “phloios” yang memiliki kulit kayu, hal ini dikarenakan jaringan floem merupakan salah satu pembentuk kulit kayu.

Fungsi

Xilem adalah jaringan pembuluh yang berfungsi mengangkut air dan nutrisi yang diserap akar ke seluruh bagian tumbuhan.

Baca juga: Teknologi yang Terinspirasi dari Tumbuhan

Sedangkan floem, pada tumbuhan berpembuluh fungsinya mengangkut zat organik hasil fotosintesis [makanan] seperti gula dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Xilem berada di dalam tumbuhan yaitu tepat di bagian tengah vaskular pada akar, batang, dan daun.

Sedangkan floem berada disisi luar vaskular pada akar, batang, daun, buah, dan biji.

Sel Penyusunnya

Jaringan xilem terdiri atas pembuluh xilem, serat yang panjang dan kuat, serta trakeid. Jaringan xilem tersusun atas sel-sel mati dengan dinding sel yang tebal, jaringan parenkim adalah satu-satunya sel hidup yang berada pada xilem.

Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi Tumbuhan Berbiji

Adapun floem terdiri atas serat, sel pendamping, tabung saringan, dan parenkim floem. Jaringan xilem terdiri dari sel berdinding tipis dan kebanyakan adalah sel hidup kecuali serat floem.

Tabung saringan xilem terbentuk dari sel-sel berlubang yang menjadi tempat zat organik saat diangkut.

Lihat Foto

Perbedaan xilem dan floem

KOMPAS.com - Jaringan pembuluh pada tumbuhan berfungsi untuk mengangkut air, garam tanah, serta zat-zat hasil fotosintesis. Jaringan pembuluh ini dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh, yaitu Pterydophyta dan Spermatophyta.

Terdapat dua macam jaringan pembuluh pada tumbuhan, yaitu xilem dan floem.

Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut air dan zat hara lainnya dari tanah ke daun. Xilem terdiri dari trakeid, unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.

Trakeid adalah sel-sel panjang, tipis, dan memiliki ujung yang runcing. Selain itu, trakeid memiliki dinding berlignin yang berfungsi untuk memperkuat dinding dan mencegah dinding runtuh akibat tegangan transportasi air.

Sedangkan unsur trakeal atau pembuluh kayu yang berlubang atau memiliki perforasi pada kedua ujungnya. Sel-selnya memanjang dan saling berhubungan.

Serat xilem adalah serat-serat yang mengandung noktah, baik noktah sederhana ataupun noktah yang terlindungi. Unsur yang terakhir adalah parenkim xilem. Parenkim xilem adalah bagian yang berisi zat cadangan makanan dan kristal.

Baca juga: Fungsi Floem, Jaringan Pembuluh Tapis pada Tumbuhan

Floem

Floem adalah jaringan pembuluh yang mengangkut zat makanan hasil proses fotosintesis dari daun menuju bagian tumbuhan yang lain. Floem terdiri dari pembuluh tapis, sel tapis, serat floem, parenkim floem, dan sel pengiring.

Pembuluh tapis adalah sel-sel panjang yang ujung-ujungnya menyatu dan membentuk pembuluh. Sel-sel ini berhubungan satu sama lain dengan sel pengiring. Keduanya dihubungkan oleh plasmodesmata. Parenkim floem adalah jaringan yang berisi bahan ergastik, seperti tanin, pati, dan kristal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Unit terkecil dalam makhluk hidup disebut dengan sel. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama jika berkumpul akan membentuk jaringan. Sebagai dua jenis makhluk hidup yang berbeda, susunan tubuh hingga jaringan pada hewan dan tumbuhan pun tentu saja tidak sama.

Jaringan tumbuhan dibagi menjadi 5 untuk menjalankan fungsi yang berbeda-beda, yaitu jaringan meristem, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. Yuk kita bahas satu-satu!

Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan tumbuhan yang masih muda dan belum terdiferensiasi, sehingga mampu melakukan pembelahan. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga, yaitu jaringan meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.

Jaringan meristem apikal ditemukan pada ujung-ujung akar, batang, serta cabang-cabangnya. Sementara itu, jaringan meristem lateral terdapat pada batang dan sisi lateral batang. Jaringan ini juga bisa ditemukan di akar. Terakhir, jaringan meristem interkalar terdapat pada ruas tanaman, seperti rumput dan bambu, maupun di pangkal daun, seperti pada pinus.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat di bawahnya. Karena itu, jaringan epidermis berada pada permukaan atas dan permukaan bawah daun.

Selain untuk melindungi jaringan di bawahnya, jaringan epidermis juga berperan untuk membatasi transpirasi atau penguapan air dan perubahan temperatur.

Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah ia terdiri dari satu lapis sel tunggal. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Ia juga tidak memiliki klorofil. Dinding sel bagian luarnya mengalami penebalan, sedangkan dinding sel bagian dalamnya lebih tipis.

Jaringan Parenkim

Jaringan selanjutnya adalah jaringan parenkim. Jaringan ini disebut juga sebagai jaringan dasar karena dimiliki oleh semua tumbuhan. Sebagian besar tubuh tumbuhan juga terdiri dari jaringan ini. Jaringan parenkim dapat ditemukan di akar, batang, daun, hingga xylem dan floem.

Ketika suatu bagian pada organ mengalami kerusakan, jaringan parenkimlah yang akan menggantinya dengan jaringan baru. Secara umum, sel-sel dalam jaringan parenkim berperan dalam proses fotosintesis, sekresi, respirasi, hingga menyimpan cadangan makanan serta air. Pada tumbuhan air, jaringan ini dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan aerenkim yang memiliki rongga-rongga udara antara sel-selnya.

Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong pada tumbuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

Jaringan kolenkim adalah jaringan penguat pada tumbuhan. Sudut dinding sel dan selusonya lebih tebal dibandingkan jaringan lain. Kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder, tapi dinding primernya mengalami penebalan. Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai penopang bagi organ-organ muda.

Sementara itu, jaringan sklerenkim adalah jaringan penyokong yang terdapat pada bagian tumbuhan yang sudah dewasa atau tua. Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua berdasarkan bentuknya, yaitu fiber dan sklereid. Fiber memiliki bentuk seperti pita-pita panjang, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tali. Di lain sisi, sklereid memiliki bentuk yang tidak beraturan, contohnya pada kulit yang melindungi biji tanaman.

Jaringan Pengangkut

Seperti namanya, jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut  hasil makanan dan zat-zat sejenis ke seluruh tubuh tanaman. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu xilem dan floem.

Xilem, yang disebut juga sebagai pembuluh kayu, adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang membawa air dan garam mineral dari akar ke bagian tumbuhan lainnya. Air dan garam yang akan digunakan dalam proses fotosintesis juga dibawa oleh xilem menuju daun.

Sementara itu, floem atau pembuluh tapis adalah jaringan tumbuhan yang mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian tumbuhan lain.

Jaringan pada Tumbuhan – Tumbuhan tersusun dari sel-sel yang kemudian membentuk jaringan. Jaringan sendiri merupakan sekelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan antar sel untuk membentuk satu kesatuan. Pembentukan awal tanaman dimulai dengan jaringan meristem. Simak lebih lengkapnya penjelasan mengenai jaringan pada tumbuhan berikut ini, Grameds:

Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan meristem dikhususkan ke dalam berbagai kelompok yang disebut jaringan sederhana. Jaringan sederhana ini terdiri dari sel-sel dengan struktur yang sama seperti parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Jaringan meristem tersebut kemudian akan aktif membelah melalui proses mitosis.

Dalam memahami jaringan pada tumbuhan terdapat metode kultur jaringan yang digunakan untuk mengisolasi bagian dari tambahan, terdapat teori yang mendasarinya dan masih banyak lagi yang dapat kamu pelajari di Buku Ajar Kultur Jaringan Tumbuhan yang dibuat oleh Noor Aini Habibah, Enni Suwarsi Rahayu, & Yustinus Ulung Anggraito.

[algolia_carousel]

Kemampuan jaringan sel kontinu menyebabkan peningkatan sel-sel baru secara terus-menerus sehingga sel-sel mengalami perubahan dalam sifat dan diferensiasi sel. Selain itu, konsekuensi dari pembelahan sel ini juga akan membentuk berbagai jaringan kompleks yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membelah diri lagi atau menjadi jaringan non-meristematik. Ketahui Fungsi jaringan pada tumbuhan berikut ini, Grameds:

  • Melindungi bagian tubuh tumbuhan
  • Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
  • Memperkuat tubuh tumbuhan
  • Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat-zat yang terdapat pada tumbuhan ke seluruh tubuhnya
  • Membantu menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan
  • Mendukung segala aktivitas pada tumbuhan

Struktur Jaringan Pada Tumbuhan

Tanaman terdiri dari dua sistem struktural yaitu sistem pucuk dan sistem akar, di mana sistem pucuk terdiri dari struktur di atas tanah termasuk daun, batang, buah-buahan, dan bunga. Sementara itu sistem akar terdiri dari akar, umbi, dan struktur rhizobial yang terletak di bawah tanah dan merupakan asal pertumbuhan tanaman.

Untuk memahami struktur serta anatomi dari tumbuhan, Grameds dapat membaca buku berjudul Anatomi Tumbuhan oleh Sri Mulyani E. S. yang menjelaskan secara terperinci mengenai struktur sel serta fungsi setiap organel sel yang ada di dalam tumbuhan.

Sistem ini terstruktur secara berbeda, ditentukan oleh set sel matang khusus yang melakukan berbagai fungsi mulai dari perlindungan, dukungan, metabolisme, reproduksi yang memungkinkan pertumbuhan tanaman, dan pengembangan. Sebagai contoh, sel-sel tanaman terbentuk pada meristem yang berlipat ganda dan tumbuh untuk jaringan tanaman. Jaringan-jaringan ini adalah:

Jaringan Meristem

Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam masa pertumbuhan dan terus-menerus akan membelah. Ciri-ciri jaringan diantaranya:

  • Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
  • Umumnya tidak ada ruang antarsel.
  • Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel yang tipis.
  • Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti sel.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  • Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.
  • Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan pertambahan panjang tumbuhan.
  • Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer. Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

  • Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang tumbuhan [pertumbuhan primer].
  • Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya organ. Menghasilkan pertumbuhan sekunder.
  • Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan pertambahan panjang pada ruas-ruas batang.

Jaringan Permanen

Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantinya, jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi. Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong [kolenkim dan sklerenkim], jaringan pengangkut [xilem dan floem], dan jaringan gabus.

Dalam memahami berbagai macam jaringan tersebut, kamu dapat membaca buku Anatomi Tumbuhan yang dibuat oleh Hasanuddin; Muhibbuddin; Wardiah; Mulyadi, buku ini berisikan berbagai struktur sel dan jaringan serta anatomi dari berbagai tumbuhan berbeda.

Jaringan Epidermis [Jaringan Pelindung]

Merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Ciri-ciri jaringan epidermis diantaranya Tipis, biasanya hanya tersusun dari satu lapis sel saja, Tidak memiliki klorofil, Pada permukaan yang menhadap keluar terlapisi kutin yang menghasilkan kutikula [lapisan dalam], Vakuola besar bisa berisi antosianin, Susunan selnya rapat tanpa ruang antar sel, Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.

Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung Kristal garam, Kristal silikat, dan garam minyak, Tidak berkloroplas, kecuali bagian sel penutup, hidrofit dan tumbuhan di bawah ruangan.Bentuk sel seperti balok. Umumnya terdiri dari satu lapisan. Terletak pada lapisan paling luar. Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata. Tersusun atas sel-sel hidup. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan Berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya. Fungsi Epidermis pada Tumbuhan, diantaranya:

  • Pelindung Semua Organ Tumbuhan Fungsi epidermis yang paling utama adalah sebagai jaringan pelindung semua organ tumbuhan, mulai dari batang, daun, akar, atau buah dari segala kondisi dan pengaruh lingkungan luar. Sel-sel yang tersusun dengan deretan yang rapi pada jaringan epidermis memungkinkan prgan bagian dam tubuh tumbuhan terlindungi dari perubahan suhu udara, kelembaban, infeksi pathogen secara langsung, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jaringan epidermis umumnya memiliki ciri dengan tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan jaringan lainnya. Selain itu, epidermis juga dilengkapi dengan kipas, bulu akar, dan spina [duri].
  • Tempat Penyimpanan Cadangan Air Sel-sel yang terdapat pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang pipih dan besar. Nah, inilah yang menjadikan fungsi epidermis sebagai salah satu tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan. Di saat musim kemarau dan kadar air tanah sudah tidak tercukupi, air-air yang tersimpan di dalam protoplasma jaringan epidermis akan diambil dan diangkut ke daun untuk kemudian diproses melalui fotosintesis.
  • Membatasi Penguapan pada Tumbuhan Fungsi epidermis selanjutnya adalah sebagai jaringan pengatur proses transpirasi atau penguapan air dan tumbuhan. Fungsi epidermis ini dilakukan oleh stomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis selain trikomata. Di saat suhu udara sedang tinggi, stomata pada jaringan epidermis akan menutup dengan rapat agar laju transpirasi tanaman dapat dibatasi. Sedangkan saat suhu udara sedang rendah, stomata akan membuka dengan sangat lebar. Hal ini berfungsi agar sebagian air dapat terbuang ke udara dan tidak membeku di dalam jaringan tumbuhan. Pasalnya, seringkali stromata juga menjadi jalan sekresi air dalam tumbuhan melalui proses gutasi.
  • Penyerapan Zat Air dan Unsur Hara Jaringan epidermis yang terletak di akar juga berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Maka fungsi epidermis disini dilakukan terutama oleh trikomata yang termodifikasi menjadi bulu akar.
  • Difusi Oksigen dan Karbondioksida Fungsi epidermis yang terakhir adalah sebagai tempat proses difusi oksigen dan karbondioksida saat tumbuhan melakukan respirasi dan sekresi hasil fotosintesis. Fungsi ini umumnya hanya terjadi pada daun dengan stomata sebagai organ pelaksananya. Stomata pada daun yang dapat melakukan difusi sering dimanfaatkan petani untuk mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman mereka. Unsur hara yang diberikan melalui daun akan terserap sempurna melalui difusi yang dilakukan oleh stomata.

Jaringan Parenkim

Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki bentuk serta fungsi yang bervariasi. Fungsi Jaringan Parenkim diantaranya terkait erat dengan sel epidermis permukaan yang berkontribusi besar terhadap penetrasi dan penyerapan cahaya serta mengatur pertukaran gas. Dinding permeabel memungkinkan pengangkutan molekul kecil antara sel dan sitoplasma se,

Parenkim palisade yang dikombinasikan dengan sel mesofil sepon yang ditemukan di bawah lapisan jaringan epidermis membantu penyerapan cahaya yang digunakan dalam fotosintesis, Sel parenkim sinar ditemukan dalam kayu yang mengangkut bahan di sepanjang batang tanaman, Sel-sel parenkim juga ditemukan dalam jumlah yang baik di dalam xilem dan floem tanaman vaskular, membantu dalam transportasi air dan bahan makanan.

Beberapa juga terlibat dalam sekresi biokimia nektar dan pembuatan elemen sekunder yang bertindak sebagai bahan pelindung dari pemberian makan herbivora. Dan sel-sel parenkim yang ditemukan dalam umbi-umbian akar seperti kentang, tanaman polongan, membantu dalam penyimpanan makanan. Ciri-ciri jaringan parenkim sendiri diantaranya Sususan sel yang tidak rapat. Tidak selalu berkloroplas. Tersusun atas sel-sel hidup. Letak inti sel mendekati dasar sel.

Mampu bersifat meristematik karena dapat membelah diri. Memilki banyak vakuola. Ukuran selnya besar. Terdapat banyak rongga antarsel. Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:

  • Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.
  • Parenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.
  • Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung jaringan saling berhubungan.
  • Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim dibedakan menjadi :

  • Parenkim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung krorofil disebut klorenkim.
  • Parenkim penyimpanan bahan makanan. Parenkim penyimpanan air.
  • Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.
  • Parenkim transportasi.

Jaringan Penyokong [Jaringan Penunjang]

Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk menunjang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

Jaringan Kolenkim

Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif dalam pertumbuhan. Struktur Sel Kolenkim sebagai sel yang panjang dengan dinding sel tebal primer. Dinding sel biasanya tidak teratur dan terdiri dari molekul selulosa dan pektin  di beberapa titik, mereka menyerupai sel parenkim yang berubah menjadi sel kolenkim. Ketika beberapa sel menumpuk, tubuh Golgi bersama dengan retikulum endoplasma muncul bersama untuk membentuk dinding sel primer.

Ketika dua sel berfusi, mereka membentuk dinding primer tipis yang tidak berdiferensiasi menjadi sel collenchyma. Oleh karena itu semakin banyak sel menumpuk dan melebur, mereka kemudian membentuk dinding sel primer fungsional yang kuat dan tidak teratur. Sel-sel yang baru terbentuk ini akan memanjang untuk memberikan dukungan bagi tanaman agar dapat tumbuh.

Namun, dinding primer tidak memiliki lignin, kompleks organik polimer yang membentuk jaringan struktural yang kuat dari tanaman vaskular yang memberikannya dukungan yang kuat, terutama pada kayu dan kulit kayu dan juga mencegah pembusukan. Fungsi Sel Kolenkim, diantaranya:

  • Menjadi sel-sel hidup dalam jaringan tanaman, mereka memberikan dukungan ke area tanaman yang tumbuh. Karena dinding sel kekurangan lignin, ia tetap lentur memberikan bagian-bagian tanaman seperti batang muda, akar muda, dan dukungan daun plastik muda [elastis].
  • Mereka menawarkan fleksibilitas dan kekuatan tarik untuk jaringan tanam, memungkinkan tanaman membungkuk.
  • Mereka juga memungkinkan bagian tanaman tumbuh dan memanjang.
  • Kolenkim dapat bergabung dengan kloroplas dan melakukan proses fotosintesis.

Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim merupakan jaringan penguat tumbuhan yang terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan banyak mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sel batu [sklereid]. Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem dan umumnya terdiri atas sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita.

Contohnya adalah pelepah daun pisang. Sedangkan sel batu [sklereid] merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya adalah tempurung kelapa atau kulit biji keras. Ciri-ciri jaringan sklerenkim, diantaranya:

  • Tersusun dari sel-sel mati.
  • Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.
  • Tidak mengandung protoplas.
  • Dinding sel tebal.
  • Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi : Sklereid [sel batu], sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras [tahan terhadap tekanan].
  • Fiber [serabut sklerenkim], berbentuk panjang, terdapat pada permukaan batang.

Jaringan Pengangkut

Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut terdiri dari Jaringan Xilem [Pembuluh Kayu] yang Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu. Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju daun. Jaringan Floem Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kayu, dan sklerenkim kayu Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut, yaitu Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya bersebelahan dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi atas kolateral terbuka, diantara xilem dan floem terdapat kambium. kolateral tertutup, diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium.

Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris. Terdapat dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris, yaitu amfikribal [floem mengelilingi xilem] dan amfivasal [xilem mengelilingi floem] Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, namun tidak dalam jari-jari yang sama.

  • Pembuluh xilem: Berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju ke daun melalui akar. Xilem disusun oleh trakeid yang memgalami penebalan, trakea, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu. Itulah mengapa pembuluh ini biasa disebut pembuluh kayu.
  • Pembuluh floem: Berfungsi untuk mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pembuluh ini disusun oleh sel tapis, pembuluh tapis [berbentuk lurus seperti tabung], sel pengiring, parenkim kulit kayu, dan serabut kayu. Perpaduan antara xilem dan floem membentuk suatu jaringan yang disebut pembuluh pengangkut. Secara umum, pembuluh angkut dibentuk oleh empat jenis ikatan. Ikatan pembuluh kolateral, yaitu ikatan yang tersusun atas xilem dan floem secara bersebelahan dengan xilem di sebelah dalam. Ikatan pembuluh bikolateral, yaitu xilem diapit floem pada radius yang sama. Ikatan pembuluh radial, yaitu ikatan yang tersusun atas xilem dan floem yang bersebelahan tetapi tidak berada pada jari-jari tertentu, contoh pada akar. Ikatan pembuluh konsentris, yaitu ikatan yang berbentuk cincin silindris dan tersusun atas xilem yang dikelilingi floem [amfikribal] dan floem dikelilingi xilem [amfivasal].

Jika ingin menggali lebih tentang Jaringan Pada Tumbuhan secara lebih komprehensif, miliki segera buku di www.gramedia.com, berikut ini:

  1. Bakteri Patogen Tumbuhan Karya Lukman Hakim

Beli Sekarang     

2. Botani Tumbuhan Tinggi Karya Hasanuddin

                                                                                                               Beli Sekarang

Artikel Terkait Jaringan Pada Tumbuhan

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề