Apa saja potensi sumber daya hutan yang dimiliki Indonesia

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang “Sumber Daya Alam Hutan“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Hutan adalah sebuah wilayah yang mana menjadi lokasi tumbuhnya pohon- pohon dan jenis tumbuhan yang lain. Pengertian hutan tidak melulu berhenti sesederhana itu. Hutan juga dapat dikatakan sebagai ekosistem yang mejadi lokasi hidup dan berinteraksi untuk hewan maupun tumbuh- tumbuhan. Hutan terdiri dari tiga unsur utama, yaitu bagian atas, unsur permukaan tanah dan unsur di bawah tanah. Di unsur atas hutan ada kanopi alami yaitu dedaunan pohon yang tumbuh lembat. Di permukaan tanah hutan ada guguran daun- daun kering serta ditumbuhi semak- semak dan rerumputan. Sedangkan di unsur bawah tanah hutan ada unsur hara, akar tanaman, sumber mata air dan pun dihuni mikroorganisme.

Hutan dapat ditemukan di distrik dengan iklim tropis, dataran rendah dan pun dataran tinggi. Terdapat sekian banyak jenis hutan diantaranya ialah hutan gugur, hutan sabana, hutan heterogen, hutan homogen, hutan mangrove, hutan produksi dan hutan hujan tropis. Indonesia sebagai negara yang sedang di garis khatulistiwa memiliki hutan hujan tropis yang tidak jarang kali lembab sepanjang tahun. Keanekaragaman hayati yang sedang di dalam hutan hujan tropis sangatlah tinggi. Hal ini menjadi potensi sumber daya alam tersendiri untuk Indonesia. Potensi sumber daya hutan bisa berupa kayu dan non kayu. Berikut penjelasannya.

1. Kayu

Seperti yang anda ketahui bareng bahwa hutan ditumbuhi oleh pepohonan berkayu. Potensi hutan berupa kayu ini tidak sedikit dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bahan baku kertas, bahan baku industri meubel dan beda sebagainya. Setidaknya ada 4000 jenis kayu yang keberadaannya tersebar di nusantara. Lebih dari 250 jenis kayu itu adalahkayu dengan nilai hemat yang lumayan tinggi. Diantara jenis – jenis kayu tersebut ialah :

Potensi hutan berupa kayu yang kesatu ialah kayu jati. Nama latin dari pohon yang menghasilkan jenis kayu ini ialah Tectona grandis. Pohon jati tumbuh di hutan produksi maupun hutan alami yang mempunyai curah hujan berkisar antara 1.500 hingga 2000 mm per tahun. Jati bisa tumbuh di dataran tinggi maupun dataran rendah yang tidak digenangi air. Persebaran hutan jati di nusantara meliputi sejumlah daerah laksana Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, persebaran jati paling tidak sedikit ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Artikel Terkait:  Penyebab Meteor Jatuh

Kayu jati mempunyai tekstur yang keras dan tahan lama karena ada minyak di dalamnya. Hal ini menciptakan kayu jati tidak sedikit dimanfaatkan sebagai bahan untuk menciptakan interior rumah. Di samping sebagai interior rumah, kayu jati juga dipakai sebagai atap dan tiang pengampu rumah- lokasi tinggal tradisional jawa. Kayu jati yang sudah diubah juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kapal dan konstruksi jembatan. Semua guna yang dapat diperoleh dari kayu jati menciptakan kayu ini mempunyai nilai hemat yang tinggi.

Kayu meranti familiar di kalangan pertukangan dan perniagaan kayu. Terdapat sekian banyak jenis pohon meranti yang diantaranya ialah meranti hitam batang, balangeran, tengkawang gunung, dan meranti buaya bukit. Jenis- jenis pohon meranti itu menghasilkan kayu meranti merah. Persebarannya mencakup hutan- hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Kayu meranti tidak jarang dimanfaatkan sebagai kayu konsrtuksi, penyekat ruangan dalam bangunan, bahan penciptaan meubel dan sekian banyak interior dalam rumah. Di samping menghasilkan kayu, pohon meranti pun menghasilkan resin, yakni sejenis getah yang terbit dari batang pohon. Resin ini selanjutnya akan dibicarakan dalam potensi hutan non kayu.

Kayu cendana didapatkan dari pohon dengan nama latin Santalum album yang ditemukan di Nusa Tenggara Timur. Meski demikian, persebaran cendana kini sudah mencakup hutan- hutan di wilayah Jawa dan borongan Nusa Tenggara. Kayu cendana ini telah menjadi barang langka sampai-sampai harganya menjadi begitu mahal. Kayu cendana memiliki wewangian yang wangi. Itulah nilai lebih dari kayu cendana dibandiingkan jenis kayu lainnya. Pemanfaatan kayu cendana diantaranya ialah sebagai bahan penciptaan dupa & wewangian terapi, sebagai gabungan parfum, serta bahan penciptaan sarung keris.

Artikel Terkait:  Pengertian Penggundulan Hutan

Akasia mempunyai nama latin Acacia mangium. Kayu akasia tidak sedikit ditemukan di hutan- hutan Jawa Barat. Pada awalnya, kayu akasia dimanfaatkan sebagai bahan penciptaan kertas. Banyak pabrik kertas yang menggali pohon akasia dengan umur berkisar antara 3 hingga 5 tahun. Perkembangan selanjutnya, kayu akasia juga dipakai sebaga bahan baku penciptaan furnitur. Hal ini menciptakan permintaan kayu akasia oleh industri meubel maupun kertas semakin meningkat.

2. Non Kayu

Meskipun potensi hutan berpengaruh dengan kayu, namun ada pun potensi beda dari hutan yang tak kalah berfungsi. Potensi hutan ini pun termasuk dalam sumber daya alam biotik yang bisa terus diperbaharui. Beberapa hasil hutan non kayu ialah madu, buah- buahan, jamur, damar, rotan, sagu, sutera dan beda sebagainya. Berikut ialah penjelasan singkat dari masing- masing misal potensi hutan non kayu.

Terdapat sekian banyak jenis buah- buahan yang dapat diperoleh dari hutan. Diantara buah- buahan yang dapat ditemukan di hutan ialah buah durian, buah bery, buah kaktus pir berduri, jambu monyet, buah ara, markisa, buah keramu dan beda sebagainya.

Cairan kental yang didapatkan dari sarang lebah ini kaya bakal manfaat. Madu pribumi hutan seringkali dijadikan obat herbal dan mempunyai nilai hemat yang tinggi.

Potensi hutan non kayu yang satu ini sebenarnya ialah getah dari pohon yang biasa anda sebut pohon karet. Penghasil karet ini sebetulnya ialah para atau Hevea brasillensis. Nilai hemat karet pun tergolong tinggi sebab karet tidak sedikit digunakan diberbagai industri laksana industri penciptaan ban.

Jenis rempah-rempah yang didapatkan hutan diantaranya ialah kayu manis, pala, cengkih dan vanila. Hutan di Maluku tidak sedikit menghasilkan rempah- rempah yang tidak jarang diperdagangkan semenjak zaman dahulu. Karena rempah-rempah ini lah dulu Indonesia menjadi negara destinasi penjajahan Portugis dan Belanda.

Batang rotan memiliki panjang puluhan meter dan tidak sedikit dimanfaatkan untuk menciptakan interior rumah. Sebelum diolah, rotan mesti dimurnikan terlebih dahulu sebab rotan memiliki pelepah yang berduri. Sebagian besar rotan di Indonesia didapatkan dari hutan yang berada di wilayah Sumatera, Jwa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Artikel Terkait:  Profil Negara Indonesia

Potensi hutan non kayu yang berbentuk tepung ini berasal dari proses pengolahan batang pohon sagu. Penduduk Indonesia bagian unsur timur menjadikan sagu sebagai bahan makanan pokok. Masyarakat Maluku dan Papua seringkali memanen sagu dari hutan lantas mengolahnya menjadi masakan mempunyai nama papeda.

Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Geografi Tentang 10 Potensi Sumber Daya Alam Hutan Beserta Penjelasannya

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!

Baca Juga :

Potensi sumber daya hutan Indonesia besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wilayah Indonesia [Kemenhut, 2011]. Luas hutan yang besar tersebut, saat ini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan.

Selain hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ditemukan di tempat lainnya.

Potensi sumber daya hutan sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Dari hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga dihasilkan buah-buahan dan obatobatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.

  1. Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
  2. Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
  3. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
  4. Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
  5. Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.

Wawasan

Hutan hujan tropis sangat rentan terhadap kerusakan. Tanah yang berada di bawahnya sebenarnya tidak begitu subur. Kesuburannya relatif terjaga karena tumbuhan yang ada di atasnya jika mati akan menambah unsur hara bagi tanah. Jika tumbuhan di atasnya ditebang dan dibawa ke daerah lain maka tanah yang ada dibawahnya tidak memperoleh tambahan unsur hara lagi, sehingga sulit untuk memulihkannya menjadi hutan lagi.

Baca juga Melestarikan Hutan Indonesia

Kelestarian hutan di Indonesia harus dijaga sebagai sumber kehidupan masyarakat, tumbuh dan berkembangnya flora dan fauna ciri khas Indonesia dan luasnya hutan Indonesia tidak hanya berpegaruh terhadap kehidupan masyarakat Indonesia akan tetapi hutan Indonesia telah menjadi paru-paru kehidupan dunia.

Artikel Terkait

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề