Apa salah satu tujuan diutusnya nabi muhammad di muka bumi

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

sabda rasulullah: Sesungguhnya aku diutus [ke muka bumi ini] semata mata untuk menyempurnakan akhlak.

Jika kita menyimak sabda beliau, berarti: rasul menomorsatukan akhlak yg baik [akhlakul karimah] dalam kehidupan kita. Jadi kepandaian, intelektual, materi dll itu no.2. Kita bisa lihat kenyataan dimasyarakat: seorang mahasiswi pandai luar biasa tapi hamil diluar nikah, seorang wakil rakyat walaupun agamis tetap bisa korupsi, tersangkut skandal dll.

Jadi sudah saatnya kita kembali mengikuti sabda rasul, Alangkah indahnya kalau anak- anak kita berakhlak baik.

Bahkan KH.Yusuf mansyur berkata: lebih baik anak bodoh yg berakhlak baik daripada anak pintar berakhlak buruk.

Kembali ke ajaran nabi: Semua aspek dalam kehidupan sehari hari ada akhlaknya.

Akhlak mau tidur ; baca doa sampai akan tidur kembali ada akhlaknya. akhlak menghormati saudara, orang tua, tetangga dll. semua ada dalam hadist rasul.

Semoga kita, anak & keluarga kita dapat mengikuti Akhlak Rasulullah..Amin..
Wassalam.

Sahabat matsaka yang berbahagia…, lebih penting mana antara adab dan ilmu..?Berkata Syekh Abdul Qadir Al Jailani: “aku lebih menghargai orang beradab dari pada orang berilmu. Jika hanya ilmu, iblis jauh lebih berilmu dari manusia”Untuk mendidik umat manusia agar beradab atau Berakhlaq Mulia, sekira 14 abad yang lalu Allah SWT. Telah mengutus seorang Rasul yaitu Muhammad SAW. Ia lahir di kota Makkah pada hari senin, 12 Rabiul Awwal tahun gajah atau tepatnya tahun 570 M. Beliau adalah putra dari seorang ayah yang bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibundanya bernama Siti Aminah.Nabi Muhammad SAW. Adalah sosok manusia yang sempurna. Terkumpul padanya semua sifat mulia.Allah Ta’ala berfirman,وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung” [Al-Qolam: 4].

Ketika Hisyam bin Amir bertanya kepada Istri beliau Aisyah RA tentang akhlak Rasulullah SAW. Aisyah menjawab,كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

“Akhlak Nabi SAW adalah Alquran” [HR Muslim].Sangat tepat jika Allah Mengutus Muhammad SAW. Adalah untuk mendidik umat manusia agar berakhlaq mulia, sebagaimana Rasulullah SAW. telah Bersabda:إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” [HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu].

Sahabat matsaka yang dirahmati Allah… Agama Islam melalui Rasul Muhammad SAW. telah mengajarkan adab atau dengan kata lain akhlaq mulia kepada umatnya disegala bidang kehidupan. Alangkah baiknya ketika kita menuntut ilmu pun kita landasi dengan adab atau akhlak yang baik. Dengan demikian ilmu yang kita dapati akan lebih bermanfaat di dunia dan di akhirat.Sahabat Matsaka,.. Janganlah kita salah mengambil idola dalam hidup ini. Nabi Muhammad lah sosok yang pling tepat untuk kita idolakan. Sosok yang sangat sempurna, begitu mulya akhlaqnya, sosok yang bisa mengantarkan kita ke jalan [Agama] yang benar, dan beliaulah yang kelak akan memberi syafaat ketika di Yaumul Akhir…

Sebagai penutup marilah kita lantunkan shalawat untuk Rasulullah SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad 2019

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: ” Ya Allah SWT, kirimlah sholawat pada Muhammad dan keluarganya seperti Engkau mengirim sholawat pada keluarga Ibrahim, dan kirimlah berkah pada Muhammad dan keluarganya seperti engkau mengirim berkah pada keluarga Ibrahim di antara yang lain. Ya Allah segala puji sesungguhnya hanya milik Engkau, Tuhanku yang Maha Mulia.” [HR An-Nasa’i].Allahu A’lam.Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 12 Rabiul Awwal 1442 H.

ABD.

ICC Jakarta – Dalam  al-Qur’an disebutkan bahwa salah satu tujuan pengutusan nabi adalah untuk menjadi guru dan pembimbing umat dan menyelesaikan perselisihan di antara masyarakat. Allah Swt berfirman:

كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَ مُنْذِرِيْنَ وَ أَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ

 “Manusia itu adalah umat yang satu, [setelah timbul perselisihan], maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.” [QS Al-Baqarah: 213]

Setelah hijrah dari Mekah ke Madinah, langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi Saw adalah mengikat umat dalam ikatan persaudaraan. Beliau mendamaikan antara dua kabilah besar Madinah, yakni Aus dan Khazraj yang telah terlibat permusuhan dan perang berkepanjangan.

Al-Qur’an menceritakan hal itu:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَميعاً وَلا تَفَرَّقُوا وَ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْداءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْواناً

 “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali [agama] Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu [masa Jahiliyah] bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” [QS Ali Imran: 103]

Tujuan lain dari Bi’tsah Nabi Saw adalah untuk membuka peluang bagi tegaknya keadilan di tengah masyarakat.

Dalam surah al-Hadid Allah berfirman,

لَقَدْ أَرْسَلْنا رُسُلَنا بِالْبَيِّناتِ وَ أَنْزَلْنا مَعَهُمُ الْكِتابَ وَ الْميزانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ

“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca [keadilan] supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” [ QS al-Hadid: 25]

Ayat tadi menjelaskan bahwa Nabi memanfaatkan mukijzat dan argumentasi logis untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan membimbing manusia kepada pengembangan potensi akal dan pemikiran yang ada pada manusia.

Tak syak, pengutusan Nabi adalah karunia Allah yang sangat besar untuk manusia. Allah selalu memilih hambaNya yang terbaik untuk menerima risalah kenabian. Dengan bekal akhlak mulia dan ajaran Ilahi yang suci, Rasulullah Saw mengemban tugas untuk mengajak umat manusia kepada kesucian dan keindahan.

Allah Swt berfirman:

هُوَ الَّذي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِنْهُمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آياتِهِ وَ يُزَكِّيهِمْ وَ يُعَلِّمُهُمُ الْكِتابَ وَ الْحِكْمَةَ

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah.” [al-Jumu’ah: 2]

Download Premium WordPress Themes Free

Free Download WordPress Themes

Download Premium WordPress Themes Free

Download Best WordPress Themes Free Download

download udemy paid course for free

Free Download WordPress Themes

Sumenep, InfoPublik -  Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al-Kautsar Perumnas Giling Desa Pamolokan Kecamatan Kota Sumenep, pada Rabu [28/12]  malam, berlangsung hikmad.

Penceramah kondang Dr. KH. Imam Mawardi, MA, menyedot perhatian jamaah untuk betul-betul menelaah isi tausiyah yang disampaikan Kiyai asal Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep ini.

Dalam tausiyahnya, KH. Imam Mawardi, mengajak jamaah untuk meneladani keteguhan, kegigihan, ketauhidan serta kejujuran para Nabi, utamanya kejujuran Nabi Muhamamd SAW, yang diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlaq manusia.

”Nabi Muhamad SAW adalah seorang  pribadi yang paling jujur, karena perbuatan jujur mendekatkan kepada surga, sedangkan sifat bohong akan menelantarkan manusia ke neraka.” ungkapnya.

Ditegaskan, lebih baik jujur meskipun terasa pahit ketimbang bohong meskipun terasa manis, karena pahitnya sebuah kejujuran tegas Imam Mawardi akan berakhir manis, sedangkan manisnya kebohongan yang dirasakan kepahitan pada ujungnya.

KH. Imam Mawardi juga meyakinkan para jamaah, jika semua mau jujur, mulai dari Pemerintah yang ada di pusat hingga daerah. Bantuan dan program yang dilaksanakan betul-betul dilaksanakan dengan kejujuran, tentunya Indonesia ini akan jaya. Namun, yang terjadi dan bukan menjadi rahasia lagi banyaknya pemotongan menjadikan pembangunan jalan misalnya banyak yang rusak.

“Karena itu mari semua pihak untuk istiqomah dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan apa yang sudah disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW.” tambahnya.

Guru besar STAIN Sunan Ampel Surabaya ini, memberikan empat cara menjadi orang yang istiqomah. Pertama perbaiki cinta kepada Allah SWT seperti yang diperintahkan Nabi. Kedua jauhi pekerjaan buruk dan jangan berteman dengan teman yang selalu berbuat buruk. Ketiga selalu berdoa agar selalu istiqomah. Keempat senang berteman dengan orang-orang sholeh. [Ren/Fer/toeb]

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber InfoPublik.id

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề