Apa tujuan dilakukan kerjasama ASEAN di bidang sosial dan budaya

Bentuk kerja sama antar negara-negara ASEAN bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh COSD [Committee on Social Development]. Satu contoh bentuk kerja sama negara ASEAN bidang sosial budaya yang paling terkenal adalah pesta olahraga SEA-Games yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali dengan tempat penyelenggaran bergiliran tiap anggota.

Tujuan utama kerjasama di bidang sosial budaya sesuai tujuan utama ASEAN Socio-Cultural Community [ASCC] adalah untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan Komunitas ASEAN yang berorientasi kepada rakyat dan memiliki tanggungjawab sosial untuk mencapai solidaritas dan persatuan di antara bangsa-bangsa dan rakyat ASEAN.

Baca Juga:

Kerjasama ini, dilakukan dengan menumbuhkan kesamaan identitas dan membangun masyarakat yang saling peduli dan berbagi yang dapat meningkatkan taraf hidup, mata pencaharian, serta kesejahteraan rakyat di kawasan.

Untuk itu masalah identitas ASEAN adalah dasar dari kepentingan kawasan Asia Tenggara yang merupakan kepribadian, norma, nilai, dan keyakinan serta aspirasi bersama sebagai satu komunitas ASEAN.

Sejarah Pembentukan ASEAN

Menurut laman Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia, ASEAN [Association of South East Asian Nation] adalah salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region, tepatnya di kawasan Asia Tenggara.

Berdirinya organisasi ASEAN [Association of South East Asian Nations], sebelumnya diawali dengan adanya pertemuan lima menteri luar negeri dari negara-negara Asia Tenggara pada 5 – 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Diakhir pertemuan, tepatnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, lima Wakil Negara/ Pemerintahan negara-negara Asia Tenggara, yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia [Adam Malik], Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia [Tun Abdul Razak], Menteri Luar Negeri Filipina [Narciso Ramos], Menteri Luar Negeri Singapura [S. Rajaratnam], dan Menteri Luar Negeri Thailand [Thanat Khoman] menindaklanjuti Deklarasi Bersama dengan melakukan pertemuan dan penandatanganan Deklarasi ASEAN [The ASEAN Declaration] atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok [Bangkok Declaration].

Isi Deklarasi Bangkok itu adalah sebagai berikut:

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada;
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Kerja sama Sosial Budaya di ASEAN

Baca Juga: 5 Peran Indonesia dalam ASEAN

Kerja sama antar negara-negara anggota ASEAN dalam bidang sosial dan budaya dilakukan agar tercipta kerukunan dan kemajuan bersama. Setiap negara anggota ASEAN diminta berperan aktif dan ikut serta dalam upaya kerja sama guna mendukung kesejahteraan negaranya sendiri.

Berikut ini contoh bentuk kerja sama antar negara-negara ASEAN di bidang sosial dan budaya:

Pesta olahraga SEA Games

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara [Southeast Asian Games Federation] dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional [IOC] dan Dewan Olimpiade Asia [OCA].

Tujuan diadakan Pesta Olahraga Negara-negara Asia Tenggara adalah mempererat kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN khususnya di bidang olahraga, seni dan budaya.

Kerjasama Pariwisata

Salah satu contoh strategi sosial budaya yang mampu meningkatkan stabilitas ekonomi dan politik-keamanan adalah peningkatan identitas budaya melalui promosi pariwisata ASEAN bagi pemuda.

Sebagai satu jalur wilayah yang terkoneksi dan terbuka bagi warganya, saat ini wilayah ASEAN memiliki daya tarik bagi wisatawan asing dan juga pemudanya. ASEAN memiliki keragaman dan kekayaan budaya dengan karakteristik budaya serumpun.

Terobosan pariwisata ini dapat dilakukan melalui promosi bersama sejumlah pusat wisata menarik dan unik khas Asia Tenggara, tentu saja dengan mengedepankan identitas ASEAN dari pada identitas negara-negara di kawasan tersebut.

Selain itu, kegiatan wisata bagi pelajar dan mahasiswa juga dapat dijadikan salah satu strategi untuk menumbuhkan wawasan kawasan, yang dapat didukung melalui ketersediaan sarana prasarana yang murah dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudahan akses. Contohnya melalui program pariwisata ‘Visit ASEAN‘.

Kerjasama bidang pendidikan dan pusat studi ASEAN

Sesuai Deklarasi Bangkok [1967] tentang Kerjasama eksternal ASEAN yang bertujuan untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, serta memelihara kerja sama erat dan bermanfaat dengan organisasi internasional dan regional yang mempunyai kesamaan tujuan” [Bab XII Pasal 41 Piagam ASEAN], maka hingga tahun 2016, ASEAN melakukan kerjasama dengan 28 negara dan berbagai organisasi regional.

Pusat kajian ASEAN diselenggarakan di negara-negara ASEAN, atau dalam bentuk program kegiatan yang terjadwal sehingga mendapat sponsor dari Mitra Kerjasama ASEAN.

Berikut adalah beberapa bentuk kegiatan hasil kerjasama ASEAN di Perguruan Tinggi Negara ASEAN: INDONESIA: The International Conference on South East Asia Studies, Center For Southeast Asian Social Studies [CESASS], Universitas Gajah Mada. THAILAND: ASEAN Week, Asean Youth Exchange Program. ASEAN Studies Centre, Chulalongkorn University.

MALAYSIA: CARUM, Centre for ASEAN Regionalism University of Malaya. Asia Europa Conference, Fellowship, Summer School. Universitas Malaya.

Festival Film ASEAN

ASEAN International Festival Film & Award [AIFFA] adalah festival film, seni dan budaya yang diselenggarakan dua tahun sekali. Festival ini, bertujuan memperkenalkan budaya 10 negara anggota melalui film.

Ada 16 kategori yang diperebutkan di AIFFA seperti ASEAN Sprit Awards, ASEAN Inspiration Awards, Best Director, Best Actor, Best Actress, Best Supporting Actor dan Actress, Best Picture Comedy, Drama dan Action, Special Honour, Best Director of Photography, Best Film Editing, Special Jury Awards, Best Screen Play dan Lifetime Achievment.

Baca Juga: Perkuat Perdagangan Jasa, Menteri Ekonomi ASEAN Tandatangani Perjanjian Perdagangan Jasa

Hasil Kerja Sama ASEAN

Hasil kerja sama negara-negara ASEAN di antaranya dapat dilihat dari: a. Berdirinya Universitas ASEAN di Pematangsiantar, Sumatera Utara b. Berdirinya pabrik pupuk urea-amoniak di Malaysia c. Berdirinya pabrik abu soda di Thailand d. Terbentuknya ZOPFAN [Zone of Peace, Freedom, and Neutrality] : Zona Bebas dan Netral e. Berdirinya tempat promosi ASEAN untuk pedagang, investasi, dan pariwisata di Tokyo f. Berdirinya pabrik pupuk ASEAN di Indonesia g. Berdirinya pabrik tembaga ASEAN di Filipina

h. Berdirinya pabrik vaksin hepatitis B di Singapura

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA] merupakan bentuk integrasi ekonomi ASEAN, negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara [ASEAN] yang menerapkan sistem perdagangan bebas.

Gagasan pembentukan MEA ini kemudian diajukan lagi pada pertemuan KTT ASEAN di Bali Oktober 2013. Indonesia sebagai tuan rumah mengusulkan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA] menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional dikawasan Asia Tenggara.

Kemudian pada KTT ASEAN yang ke-12 Januari 2007, para pemimpin ASEAN membuat deklarasi untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas baik barang maupun jasa, investasi, tenaga kerja profesional, dan aliran modal [dana] dengan memberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA] akhir tahun 2015.

Ilustrasi Kerja Sama ASEAN di Bidang Sosial Budaya. Foto: Pixabay

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara memiliki sebuah organisasi bernama Association of Southeast Asian Nations [ASEAN]. Organisasi yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 ini beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

Latar Belakang Pembentukan ASEAN

Menurut buku ASEAN Selayang Pandang: Satu Visi, Satu Identitas, Satu Masyarakat oleh Kementerian Luar Negeri, pembentukan ASEAN dilatarbelakangi oleh keinginan kuat dari para pendiri ASEAN guna menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan sejahtera.

Di awal pembentukannya, ASEAN diwakili oleh lima negara dengan masing-masing perwakilan. Di antaranya Menteri Luar Negeri Filipina [Narciso R. Ramos], Menteri Luar Negeri Indonesia [Adam Malik], Menteri Luar Negeri Thailand [Thanat Khoman], Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia [Tun Abdul Razak], dan Menteri Luar Negeri Singapura [S. Rajaratnam].

Seiring berjalannya waktu, kelima negara di Asia Tenggara lainnya ikut bergabung ke dalam ASEAN antara lain:

  1. Brunei Darussalam bergabung pada 8 Januari 1984.

  2. Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995.

  3. Laos dan Myanmar bergabung pada 23 Juli 1997.

  4. Kamboja bergabung pada 30 April 1999.

Melansir laman kemlu.go.id, tujuan dibentuknya ASEAN salah satunya untuk membina kerja sama di berbagai sektor. Misalnya, sektor sosial, budaya, politik, pendidikan, dan pengembangan. Berikut penjelasan selengkapnya.

Kerja Sama Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN

Menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII oleh Mukminan, dkk., kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia berlangsung baik secara bilateral, regional, dan multilateral.

Kerja sama bilateral pada umumnya terjadi pada sektor ekonomi seperti kegiatan ekspor dan impor. Sementara kerja sama Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN merupakan jenis kerja sama regional. Hal ini karena kesamaan kawasan negara yang terletak di Asia Tenggara.

Adapun bentuk kerja sama yang dilakukan dengan negara-negara anggota ASEAN mencakup bidang sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan.

Berdasarkan buku PKN Jilid 6 oleh Dyah Sriwilujeng, kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya salah satunya diwujudkan dengan pembentukan komite budaya dan informasi [Committee on Culture and Information/COCI].

Komite tersebut bertugas untuk meningkatkan kesadaran ASEAN dan memajukan identitas regional. Tidak hanya itu, pembentukan komite ini juga ditujukan untuk memupuk solidaritas di antara penduduk negara di kawasan Asia Tenggara.

Program-program yang dicanangkan oleh komite tersebut berupa pertukaran kebudayaan antarnegara anggota ASEAN dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan.

Selain itu, terdapat pembentukan komite di bidang pengembangan sosial yang disebut dengan Committee on Social Development [COSD]. Tugasnya, melaksanakan kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya .

Beberapa bentuk kerja sama ASEAN di bidang sosial budaya antara lain:

  1. Pengembangan sumber daya manusia.

  2. Peningkatan kesejahteraan sosial.

  3. Penanggulangan masalah pengembangan penduduk melalui kerja sama dengan badan-badan internasional.

  4. Penandatanganan kesepakatan bersama di bidang pariwisata.

  5. Penyelenggaraan SEA-Games.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề