Apa upayamu supaya termasuk orang yang produktif

Mari mengenali persamaan ciri-ciri yang dimiliki orang produktif | Shutterstock

Orang produktif berbeda dengan orang sibuk. Jika orang sibuk tampak kewalahan menyelesaikan pekerjaan, orang produktif lebih fokus pada tujuan. Mereka pandai mengelola waktu, bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan memperlihatkan kesuksesan pada akhirnya.

Namun seringkali terlihat sibuk justru dijadikan tanda kehormatan. Anggapan umum adalah jika tidak sibuk, Anda bukan orang penting atau tidak bekerja keras. Untuk itu, penting belajar dari orang produktif dan mengadaptasi kebiasaan positifnya.

Mari dimulai dengan mengenali persamaan ciri-ciri yang dimiliki orang produktif.

Orang produktif memulai harinya dengan berpikir fokus

Fokus merupakan kunci produktivitas. Orang produktif tidak membiarkan pikirannya mengembara, atau melakukan hal lain ketika memulai hari kerja baru. Sebisa mungkin mereka meniadakan gangguan di wilayah kerja agar fokus.

Dengan cara ini, pikiran lebih terorganisir, dan bisa menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat. Beberapa cara fokus adalah memastikan kenyamanan saat bekerja, rehat sejenak, dan membuat diri termotivasi. Pastikan kursi dan meja berada di ketinggian yang tepat sehingga Anda dapat bekerja dengan mudah.

Orang produktif tahu bedanya "penting" dan "mendesak"

"Penting" dan "mendesak" merupakan dua hal yang sangat berbeda, dan perlu dipahami. "Mendesak" berarti pekerjaan butuh perhatian dan reaksi segera, sehingga memicu sikap defensif, negatif, terburu-buru, dan kurang fokus. Sementara pekerjaan "penting" berkontribusi pada misi jangka panjang.

Membedakan dua hal ini, dipraktikkan mantan komandan sekutu pada Perang Dunia II asal Amerika Serikat, yang juga Presiden ke-34 negara adi kuasa itu, Dwight D. Eisenhower. Ia dikenal sebagai seorang master dalam hal pengorganisasian.

"Hal penting terkadang tidaklah mendesak, begitupun hal yang mendesak tidak selalu penting", demikian kutipan Eisenhower. Jika Anda teralihkan oleh isu-isu mendesak tetapi tidak penting, Anda hanya membuang waktu menyelesaikan satu hal, namun abai dengan apa yang lebih penting.

Orang produktif menguasai waktu untuk menguasai hidup

Dibanding takluk pada waktu, orang produktif memaksimalkan tiap menit yang mereka miliki. Bagi mereka, waktu sangat berharga. Karenanya pintar membagi waktu dan menyelesaikan segala sesuatu tanpa terkendala. Akhirnya, mereka bisa bersantai dengan mengecas otak dan mengecas diri, sehingga lebih produktif saat memulai tugas baru.

Orang produktif tak perlu daftar yang harus dilakukan

Orang produktif tidak terpaku pada daftar yang harus dilakukan [to-do list] untuk menjalankan kesehariannya. Justru jika daftarnya tampak berlebihan dan merasa tidak mampu melakukannya, mereka akan memangkas isi daftar jadi lebih sedikit--hanya sekitar tiga sampai lima hal yang dilakukan per hari agar lebih produktif.

Paling tidak, itulah menurut kontributor Forbes, Kevin Kruse, yang menemukan bahwa orang sukses dan produktif ternyata tidak menggunakan daftar yang harus dilakukan sama sekali. Alasannya, daftar tersebut tidak memperhitungkan waktu, sehingga bisa terjebak melakukan hal termudah, lalu abai pada yang prioritas, dan malah berakhir stres.

Kruse menyarankan menggunakan kalender, agar Anda bisa merencanakan tugas mana yang harus diprioritaskan berdasarkan kebutuhan waktu untuk menyelesaikannya.

Orang produktif hanya melakukan pekerjaannya sekali

Orang produktif tidak menunda pekerjaan. Mereka menyelesaikan pekerjaan yang terlihat sesegera mungkin, dan menghindari bekerja dua kali. Misalnya saat membaca surat elektronik atau surel [email] pekerjaan.

Jika orang lain berhenti membaca surel, tutup, lalu buka lagi, orang produktif akan membaca isinya, menyelesaikannya, dan tidak membuka lagi hingga hari berikutnya.

Artinya, membaca instruksi, memahaminya, dan menyelesaikan pekerjaan yang dimaksud dalam surat tersebut, lebih penting dari pada menghabiskan waktu untuk berulang kali membuka komputer untuk membaca surel.

Orang produktif menyelesaikan tugasnya dengan baik

Orang produktif akan berpikir, bagaimana menyelesaikan tugas dengan upaya kecil untuk memenuhi tujuan besar. Dibanding menyelesaikan semua pekerjaan sendirian, mereka akan membagi prioritas. Jika mungkin, mereka tak segan meminta bantuan atau mendelegasikannya kepada orang lain.

Dengan cara ini, mereka akan termotivasi menyelesaikan tugas-tugas kecil dengan baik, sehingga tak terkendala dalam menyelesaikan tugas yang lebih besar, untuk tujuan yang lebih besar.

Orang yang produktif adalah mereka yang tentunya bekerja keras dan cerdas. Namun bukan hanya itu, sebagian dari mereka memiliki kualitas yang berbeda dari yang lain. Kualitas itu lah yang membuat dampak yang luar biasa terhadap kinerja mereka.

Berikut ini ciri-ciri dari mereka apakah Anda salah satunya:

1. Mereka melaksanakan pekerjaan meskipun ditolak dan diejek

Tidak harus selalu bekerja terlalu keras akan membuat kita berbeda dari yang lain. Menyenangkan dan mengikuti apa maunya orang lain adalah sesuatu yang tidak dikhawatirkan oleh orang produktif. Sekalipun hal itu bukan yang mereka setujui.

Mereka terlatih mendengarkan kritik, menanggung tawa dan ejeken bahkan permusuhan. Namun mereka orang-orang yang mengukur berdasarkan standar diri yang terbaik dari mereka. Dan kebanyakan dalam prosesnya, mereka berhasil mencapai tujuan yang ingin mereka capai.

2. Mereka melihat ketakutan seperti makan siang

Orang-orang produktif tidak lepas dari rasa takut. Bahkan ada beberapa kasus dimana mereka sangat pintar menyembunyikan kecemasan saat beraksi di atas panggung. Inilah bedanya, mereka tidak menonjolkan sisi ‘bergetar’ menghadapi audience, namun membalutnya dengan persiapan yang matang. Mereka mempunyai cara tersendiri untuk mengatasinya.

Menurut Jeff Haden sebelum beraksi, mereka biasanya mandi lebih awal, memakai pakaian yang menarik dan meminum air agar tidak gugup. Mereka memang takut, tetapi mereka mengakui takut adalah bagian dari proses. Bagaimana mereka bisa memposisikan ketakutan seperti makan siang, maksudnya hal itu pasti akan terjadi.

Jadi orang produktif tidak lebih berani daripada yang lain, mereka hanya berhasil menemukan kekuatan untuk terus bergerak maju. Mereka menyadari melumpuhkan ketakutan untuk sementara akan menciptakan kepercayaan dan keyakinan diri yang tinggi.

3. Mereka masih bisa melakukan yang terbaik pada hari terburuk mereka

Hebatnya orang sukses adalah mereka tidak membuat alasan. Mereka tetap maju karena mereka tahu bahwa segala sesuatunya membutuhkan waktu dan usaha. Mereka mengasah kebiasaan baik bukan buruk dengan usaha terbaik. Norman Mailer mengatakan “seorang penulis sejati adalah mereka yang mampu melakukan pekerjaan pada hari yang buruk.”

4. Mereka melihat kreativitas sebagai hasil dari upaya bukan inspirasi

Orang kebanyakan menunggu ide, berpikir bahwa kreativitas akan terjadi dengan sendirinya. Berharap bahwa inpirasi akan menunjukkan kepada kita sebuah konsep atau cara baru.

Memang ungkapan “ide besar akan datang” itu ada benarnya. Namun kreativitas adalah hasil dari usaha. Penemuan yang brilian merupakan hasil dari perjuangan, kerja keras dan eksperimen. Pekerjaan itulah yang menghasilkan inspirasi. Orang produktif tidak menunggu ide, mereka tahu bahwa ide-ide besar akan datang kepada orang yang rajin bekerja, bukan orang-orang yang bermimpi.

5. Mereka menganggap meminta bantuan bukan kelemahan

Saat kita tersesat, apakah kita berpura-pura tahu atau meminta bantuan?. Tentu saja kita tidak tahu segalanya. Tidak ada yang hebat dalam segala hal. Meski mereka mempunyai kelebihan, namun orang yang produktif tidak ragu untuk meminta bantuan jika mereka kurang tahu akan suatu hal. Meminta bantuan adalah tanda kekuatan dan kunci untuk mencapai lebih dari yang kita inginkan.

6. Mereka memulai

Menunda tugas yang sulit adalah normal. Menghindari tantangan juga wajar. Terkadang manusia mengalami penurunan motivasi dan disiplin diri. Kita memang tidak mungkin mengatasi semua kekurangan kita. Tetapi percayalah, menunda pekerjaan bukan sebuah solusi yang efektif.

Jika kita melupakan menunda, dan segera memulai mengerjakan, pada akhirnya kita akan berpikir bahwa pekerjaan tersebut tidak seberat apa yang dibayangkan. Itu yang dialami orang-orang produktif.

Mereka tidak berpikir tentang rasa sakit di awal, mereka fokus pada seberapa baik mereka bisa bekerja dan dilibatkan. Mereka memulai dan tidak berhenti.

7. Mereka menyelesaikan

Tidak ada alasan bagi mereka untuk berhenti sebelum selesai. Kecuali ada alasan yang benar-benar menyulitkan mereka. Dan tentu saja, itu hampir tidak pernah terjadi.

Sumber: Portalhr.com

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề