Dalam pengujian hipotesis, kita sering langsung melihat pada nilai signifikansinya [p]. Ketika nilai signifikansi kurang dari 0,05 [p ttabel] maka hipotesis nihil dapat ditolak. Dengan kata lain, terdapat perbedaan.
Pada kasus ini, hipotesis yang dibuat ialah hipotesis terarah sehingga kita menggunakan signifikansi 1-tailed. Dengan demikian kita akan melirik nilai dari baris df = 15 dan kolom 1-tailed sebesar 0,05. Artinya, nilai t tersebut dapat menolak karena thitung > ttabel pada taraf 1-tailed 0,05. Sehingga dapat disimpulkan Laki-laki memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dibanding perempuan secara signifikan.
Contoh menggunakan SPSS :
- H0 : Kepemimpinan dan Loyalitas tidak berhubungan
- Ha : Kepemimpinan dan Loyalitas memiliki hubungan negatif
Gambar 2 Hasil korelasi dengan SPSS menggunakan patokan 2-tailed |
Gambar 3 Hasil korelasi dengan SPSS menggunakan patokan 1-tailed |
Berdasar contoh ini, penggunaan signifikansi 2-tailed menunjukkan nilai p sebesar 0.066 [p>0,05] sehingga H0. Hal tersebut bermakna bahwa tidak terdapat hubungan antara kecemasan dengan kemalasan mengerjakan skripsi. Namun, jika menggunakan 1-tailed, nilai signifikansi sebesar 0,033 [p