Apa yang dimaksud dengan jurnal umum dan jurnal khusus?

Sebagai contoh, setiap hari kamu melakukan transaksi penjualan tunai dan nontunai berkali-kali. Bila demikian, tentunya akan lebih praktis dan efisien jika kamu membuat jurnal sendiri atas transaksi seperti itu, ketimbang mencatat semuanya di jurnal umum. Kamu jadi lebih hemat waktu ketika ingin melihat berapa total transaksi penjualan tunai atau pembelian

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Mulai SekarangUnduh LummoSHOP

Nah, jurnal untuk mengakomodasi semua transaksi berulang tersebut bernama jurnal khusus. Apakah bisnismu sudah membuatnya? Jika sudah, selamat! Jika belum, yuk simak artikel ini sampai habis agar kamu tahu segala sesuatu tentangnya, mengapa perlu membuatnya, dan bagaimana caranya.

Daftar Isi Sembunyikan

1 Pengertian Jurnal Khusus

2 Manfaat Jurnal Khusus

2.1 Efisiensi waktu

2.2 Meminimalisir Kesalahan

2.3 Memudahkan Posting ke Buku Besar

2.4 Memudahkan Proses Tracing Saat Audit

2.5 Meminimalisir Kecurangan

3 Cara Membuatnya

4 5 Contoh Jenis Jurnal Khusus

4.1 Jurnal Pembelian

4.2 Jurnal Penjualan

4.3 Jurnal Penerimaan

4.4 Jurnal Pengeluaran

4.5 Jurnal Umum

5 Kesimpulan

Pengertian Jurnal Khusus

Sebagaimana namanya, Jurnal Khusus adalah jurnal untuk transaksi-transaksi tertentu. Jadi, tidak semua transaksi keuangan harus memilikinya. Biasanya, kamu harus membuatnya ketika memiliki transaksi serupa yang terus berulang setiap saat. Itu sebabnya, jurnal ini biasanya ada di perusahaan dagang yang kegiatan bisnisnya adalah seputar pembelian dan penjualan yang sudah rutin. 

Manfaat Jurnal Khusus

Kamu perlu membuat Jurnal Khusus, terlebih jika skala bisnismu makin besar. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh jika membuat jurnal tersebut.

  1. Efisiensi waktu

    Waktu yang kamu pakai akan lebih efisien ketika transaksi yang sering terjadi kamu catat pada jurnal tersendiri. Saat kamu butuh mengecek “lalu lintas” penjualan kredit misalnya, kamu tak perlu buang-buang waktu dengan mengecek transaksi satu per satu di jurnal umum. Yang kamu lakukan hanya tinggal mengeceknya di jurnal penjualan. Pun demikian untuk kepentingan-kepentingan lainnya.

  2. Meminimalisir Kesalahan

    Kesalahan bisa terjadi karena transaksi tercatat di satu tempat atau masih tercampur. Lupa tercatat karena terselip atau terlalu banyak transaksi serupa, misalnya. Dengan adanya Jurnal Khusus, bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut.

  3. Memudahkan Posting ke Buku Besar

    Karena sudah menempatkannya pada jurnal khusus sejak awal, maka proses pemindahan atau posting ke Buku Besar pun jadi lebih mudah.

  4. Memudahkan Proses Tracing Saat Audit

    Misalnya, bukti transaksi ada, tapi kok belum tercatat atau sudah tercatat, tapi bukti transaksi tidak ada. Jika hal tersebut terjadi, kamu tak perlu memeriksa Jurnal Umum. Cukuplah tracing ke Jurnal Khusus yang berkaitan dengan terjadinya error tersebut.

  5. Meminimalisir Kecurangan

    Jika bisnismu makin besar, maka adanya jurnal khusus bisa meminimalisir fraud atau kecurangan. Karena kamu biasanya akan merekrut pegawai yang berbeda untuk Jurnal yang berbeda pula. Dengan demikian, masing-masing pegawai bertanggung jawab dengan jurnal masing-masing. Dan ketiadaan perangkapan tugas seperti itu, maka kecurangan pun bisa dicegah sedini mungkin. 

Manfaatnya tak bisa dianggap sepele, bukan? Poin-poin di atas adalah yang krusial dan berpengaruh pada kelangsungan bisnismu.

Cara Membuatnya

Cara membuat Jurnal Khusus pada dasarnya sama dengan membuat Jurnal Umum. Akan tetapi, akun-akun yang terlibat di dalamnya memang berbeda. Poin-poin yang harus ada adalah sebagai berikut:

  1. Nama perusahaan atau bisnismu di bagian atas sendiri
  2. Nama jurnalmu : jurnal pembelian, penjualan, penerimaan, atau pengeluaran
  3. Waktu atau periode pencatatannya, misalnya periode Maret 2022. Dengan demikian, artinya jurnalmu ini tujuannya adalah untuk mencatat transaksi mulai dari tanggal 1 sampai dengan 31 Maret 2022
  4. Pada bagian kolom-kolom, maka harus ada keterangan sebagai berikut:
    • Tanggal dan bulan transaksi, misalnya 31 Maret
    • Keterangan
    • Ref [referensi], diisi dengan kode akun
    • Kolom debit
    • Kolom kredit

Untuk lebih jelasnya, kamu bisa langsung melihat ke praktik jenis-jenis Jurnal Khusus plus seperti apa model serta bentuknya.

5 Contoh Jenis Jurnal Khusus

  1. Jurnal Pembelian

Ini adalah jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat pembelian secara kredit. Pembelian itu tak hanya terbatas pembelian barang dagang saja, melainkan barang-barang lainnya yang berhubungan dengan bisnis. Untuk lebih jelas, silakan lihat contoh Jurnal Pembelian berikut.

  1. Jurnal Penjualan

Adanya transaksi pembelian kredit menyebabkan jumlah utang bertambah [ditulis di sisi kredit] dan jumlah pembelian [apa pun itu], bertambah pula [ditulis di sisi debit] sebagaimana contoh di atas.

Jurnal Penjualan adalah Jurnal Khusus untuk mencatat penjualan kredit. Transaksi tersebut menyebabkan jumlah piutang bertambah [ditulis di sisi debit] dan pendapatan penjualan juga bertambah [ditulis di sisi kredit], sebagaimana contoh berikut. 

Keterangan syarat pembayaran: 

    • EOM artinya End of Month, piutang harus lunas maksimal akhir bulan
    • 2/10, n/30, artinya piutang harus lunas paling lambat 30 hari setelah transaksi, namun jika lunas sebelum 10 hari maka akan diberi potongan 2%.
  1. Jurnal Penerimaan

Ini adalah jurnal untuk mencatat segala macam transaksi yang menyebabkan kas bertambah, misalnya pelunasan piutang, penjualan barang secara tunai, dan semacamnya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa melihat langsung bentuknya seperti contoh berikut.

  1. Jurnal Pengeluaran

Jurnal Pengeluaran adalah jurnal untuk mencatat segala macam transaksi yang menyebabkan kas keluar. Misalnya pembelian tunai, pembayaran utang, dan transaksi pembayaran lainnya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa langsung melihat contohnya berikut. 

  1. Jurnal Umum

Jurnal Umum adalah jurnal untuk mencatat transaksi yang tidak masuk dalam kategori di atas. Atau bisa juga untuk mencatat transaksi di atas. Tetapi dengan pertimbangan skala bisnismu masih sangat kecil atau belum perlu Jurnal Khusus.

Mulai Jualan Online dengan LummoSHOP!

Dengan website toko online yang lengkap dan praktis, tidak ada lagi penghalang untuk optimalkan peluang pertumbuhan bisnismu.

Mulai SekarangUnduh LummoSHOP

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, mungkin kamu bisa menyimpulkan sendiri bahwa sebenarnya membuat Jurnal Khusus tidaklah wajib. Akan tetapi, manfaatnya memang krusial untuk bisnis, sebagaimana terlihat di atas. Oleh sebab itu, sebaiknya kamu menyiapkannya juga, terlebih jika skala bisnismu makin besar.

Percaya deh, adanya jurnal yang khusus mencatat transaksi penerimaan, pengeluaran, pembelian, dan penjualan akan membuat bisnismu lebih mudah dan terarah. Semangat, ya!

Apa yang dimaksud jurnal umum dan khusus?

Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk pencatatan segala jenis transaksi keuangan dalam suatu bisnis pada periode tertentu. Sedangkan, jurnal khusus merupakan jurnal yang dikelompokan secara khusus sesuai dengan jenis transaksinya.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan jurnal umum?

Adapun jurnal umum adalah sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan dari sebuah bisnis atau usaha dalam periode tertentu untuk memudahkan pengelolaan keuangan internal dan eksternal.

Apa yg dimaksud dengan jurnal khusus?

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang sejenis dan terjadi berulang kali. Terdapat beberapa jenis jurnal khusus, yaitu jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran kas.

Apa yang dimaksud dengan jurnal khusus brainly?

Jurnal khusus adalah jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat transaksi sejenis yang sering terjadi berulang-ulang. Contoh jurnal khusus [jenis jurnal khusus] : -Jurnal penerimaan kas : untuk mencatat penerimaan uang [penjualan tunai].

Bài mới nhất

Chủ Đề