Apa yang dimaksud dengan karakteristik lagu daerah?

TRIBUNNEWS.COM - Simak ciri-ciri lagu daerah, lengkap dengan contoh lagu daerah dan asalnya.

Lagu daerah adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu.

Lagu daerah dinyanyikan oleh rakyat di daerah tersebut dan bisa menjadi populer ke daerah lainnya.

Di Indonesia, lagu daerah berjumlah sangat banyak.

Baca juga: Teks Berita: Pengertian, Unsur-unsur, Struktur dan Kaidah Kebahasaannya

Baca juga: Apa itu Energi Alternatif? Berikut Pengertian dan Macam-macamnya

Setiap lagu daerah memiliki ciri khas tersendiri.

Biasanya, lagu daerah dinyanyikan saat digelar acara penting, seperti upacara adat, festival kebudayaan, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri Lagu Daerah

Dikutip dari gramedia.com, berikut ciri-ciri lagu daerah:

- Lirik dalam lagu daerah biasanya ditulis dengan bahasa daerah itu sendiri;

- Mengandung nilai-nilai kehidupan dan keserasian di suatu daerah;

- Menceritakan tentang budaya setempat;

- Bersifat sederhana sehingga tidak sulit untuk dipelajari dan dihafal.

Selain ciri di atas, mengutip dari jurnal Rancang bangun Apliaksi Mobile sebagai Media Pelestarian Lagu Tradisional dan Nasional Indonesia Berbasis Android [2015] karya Dyina Shoful Imam dan Heri Sismoro, ciri lain dari lagu daerah adalah nama penciptanya tidak diketahui.

Artinya sebuah lagu daerah biasanya diciptakan oleh seseorang yang tidak diketahui namanya atau anonim.

Walau begitu, lagu ini bisa terus berkembang karena masyarakat daerah melestarikan dan mewariskannya ke generasi selanjutnya.

Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Hujan Asam, Proses, dan Dampak Terhadap Lingkungan

Baca juga: Macam-macam Norma, Lengkap dengan Pengertian, Contoh dan Sanksinya

Contoh Lagu Daerah Beserta Asalnya

1. Aceh

  • Bungong Jeumpa
  • Jampo-Jampo
  • Aceh Lon Sayang

2. Bali

  • Dewa Ayu
  • Juru Pencar
  • Dadong Dauh

3. Bangka Belitung

  • Nyok Miak
  • Berage
  • Sidik Belitong

4. Banten

  • Dayung Sampan
  • Jereh Bu Guru
  • Lagu Ibu

5. DKI Jakarta

  • Jali-Jali
  • Keroncong Kemayoran
  • Kicir-Kicir

6. Jawa Barat

  • Cing Cangkeling
  • Es Lilin
  • Manuk Dadali

7. Jawa Tengah

  • Gundul Pacul
  • Lir ilir
  • Jamuran

8. Jawa Timur

  • Grimis-grimis
  • Bapak Tane
  • Tanjung Perak

9. Kalimantan Barat

  • Alon Alon
  • Kapal Belon
  • Sungai Kapuas

10. Kalimantan Selatan

  • Ampar Ampar Pisang
  • Paris Barantai
  • Saputangan Bapuncu Ampat

11. Kalimantan Tengah

  • Klayar
  • Naluya
  • Palu Lempong Popi

12. Kalimantan Timur

  • Indung Indung
  • Oh Adingkoh
  • Buah Bolok

13. Kalimantan Utara

  • Bebilin
  • Pina Sendawar
  • Tuyang

14. Sulawesi Selatan

  • Bunga Bungana Masamba
  • Tapalla Palla

15. Maluku

  • Ambon Manise
  • Ayo Mama
  • Burung Kakatua

16. Nusa Tenggara Barat

  • Helele U Ala De Teang
  • Moree
  • Orlen Orlen

17. Nusa Tenggara Timur

  • Anak Kambing Saya
  • Bolelebo
  • Desaku

18. Papua

  • Sajojo
  • Yamko Rambe Yamko
  • Apuse

19. Sulawesi Selatan

  • Ambo Logo
  • Ammac Ciang
  • Anak Kukang

20. Sulawesi Utara

  • Esa Mokan
  • Gadis Taruna
  • O Ina Ni Keke

21. Sulawesi Tenggara

  • Peia Tawa-Tawa
  • Wulele Sanggula
  • Symponi Bahteramas

22. Sumatera Barat

  • Anak Daro
  • Ayam Den Lapeh
  • Badindin

23. Sumatera Selatan

  • Cuk Mak Ilang
  • Dek Sangke
  • Kabile Bile

24. Sumatera Utara

  • Butet
  • Cikala Le Pongpong
  • Dago Inang Sarge

25. Yogyakarta

  • Kidang Talun
  • Menthok menthok
  • Suwe Ora Jamu

[Tribunnews.com/Yurika][Kompas.com/Vanya Karunia Mulia Putri]

Materi Sekolah lainnya

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan, KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề