Apa yang dimaksud dengan komunikasi lisan atau verbal?

Komunikasi verbal dan non verbal pada intinya adalah proses penyampaian pesan atau pertukaran pikiran dari penyebar pesan ke penerima pesan dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pesan ini dikemas menggunakan kata-kata [verbal] dan tanpa kata-kata [non-verbal], hal ini disesuaikan dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan tersebut.

Komunikasi secara verbal bisa dilakukan dalam bentuk lisan maupun tulisan, sementara komunikasi non-verbal pada umumnya menggunakan bahasa tubuh seperti gerakan tangan, raut wajah, geleng kepala, tanda, tindakan dan lain sebagainya. Perbedaan kedua bentuk cara berkomunikasi ini bisa dilihat dari struktur, bentuk linguistik, cara mempelajari hingga prosesnya di otak.

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah salah satu bentuk komunikasi yang menggunakan lisan dan tulisan dalam penyampaiannya. Alat yang digunakan dalam melakukan komunikasi ini adalah bahasa yang keluar sebagai ucapan atau tulisan. Cara komunikasi ini efektif, jika orang yang berinteraksi paham dan mengerti bahasa yang dipakai.

Pengertian lain menyebut bahwa komunikasi verbal merupakan jenis komunikasi yang menggunakan perangkat simbol, aturan untuk menggunakan simbol tersebut ketika akan dipakai dan dipahami suatu komunitas. Simbol dengan aturan yang ditekankan dalam hal ini merupakan bentuk sederhana dari bahasa.

Pengertian Komunikasi Non Verbal

Merupakan jenis komunikasi yang tidak menggunakan bahasa secara langsung, misalnya melambaikan tangan yang tujuannya sebagai tanda selamat tinggal. Komunikasi ini tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, namun menggunakan interpretasi dan logika sehingga orang mampu memahaminya orang lain tanpa harus berbicara.

Di era modern seperti sekarang, jenis komunikasi non verbal dipakai sebagai penguat komunikasi verbal. Seseorang tanpa sadar mungkin melakukannya, ketika berbicara beberapa organ gerak tubuh ikut bereaksi sebagai respons memperjelas apa yang disampaikan oleh kata-kata yang keluar dari mulut saat berbicara.

Contoh Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Surat adalah contoh komunikasi verbal tertulis yang paling tua, isi dari surat memuat informasi berupa tulisan yang dibubuhkan dalam selembar kerta. Saat ini surat yang ditulis manual sudah jarang dilakukan, karena perkembangan teknologi membuat orang lebih memilih menggunakan software di perangkat komputer sebagai alat untuk menulis surat.

Email adalah contoh dari apa itu komunikasi verbal di era modern seperti sekarang ini, bisa dibilang merupakan versi canggih atau terbaru dari surat manual. Konsepnya sama seperti surat, berisi susunan kalimat dengan informasi yang dituangkan. Namun email hanya dapat dikirim ke orang-orang tertentu yang dikehendaki oleh si pengirim.

Sementara produk teknologi selanjutnya yang dipakai untuk melakukan komunikasi verbal adalah pesan singkat. Memiliki fitur yang sama dengan email, namun pesan singkat bisa membuat seseorang berkomunikasi dengan beberapa orang sekaligus dalam saat itu juga. Pesan singkat saat ini memang sedang populer seiring banyak platform digital yang membuatnya.

Sementara contoh dari komunikasi non-verbal adalah ekspresi wajah, cara ini diyakini mampu dipakai untuk mengirim banyak informasi ke lawan bicara. Seperti ekspresi penasaran akan muncul ketika tertarik dengan lawan bicara, seperti tersenyum. Dan jika sudah bosan maka ekspresi yang keluar biasanya wajah akan cemberut.

Gestur tubuh juga menjadi contoh dari komunikasi non-verbal, bentuknya cukup beragam dan terjadi bisa karena disengaja atau tidak disengaja. Dalam dunia pendidikan, gestur tubuh seorang siswa akan menjadi perhatian bagi gurunya ketika sedang berbicara dengannya. Biasanya murid akan menunjukkan gestur tubuh yang tidak nyaman ketika disuruh maju mengerjakan soal.

Bahasa tubuh menjadi contoh lain dari komunikasi non verbal, metode ini merupakan cara seseorang menempatkan tubuh mereka secara alami dan tergantung pada situasi, lingkungan serta bagaimana perasaannya. Tak jarang melalui bahasa tubuh, seseorang bisa mendapat informasi terkait suasana hati orang tersebut.

Fungsi Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Terdapat beberapa hal yang menjadi fungsi komunikasi verbal, seperti penamaan, jalur interaksi dan transmisi informasi, menonjolkan artikulasi dan intonasi, sebagai alat sosialisasi yang efektif hingga sarana pengembangan bahasa. Sementara itu fungsi komunikasi non-verbal dianggap tidak memiliki fungsi yang menonjol karena jarang digunakan.

Meskipun penggunaannya tidak secara sengaja, namun secara tidak sadar penggunaan komunikasi non-verbal justru dilakukan sebagai pelengkap dan penguat komunikasi verbal. Fungsinya bisa sebagai sesuatu yang memperjelas komunikasi dengan kata-kata, orang kadang baru mengerti dan paham terhadap informasi yang diberikan ketika kombinasi komunikasi dilakukan.

Komunikasi adalah sarana penting bagi masyarakat bersosialisasi, melakukan kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat. Hidup sosial tanpa adanya komunikasi antar masyarakat tentu hanya akan membuat kegaduhan. Karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara berkomunikasi dengan lebih baik di dalam masyarakat itu.

Memahami jenis komunikasi yang ada dalam masyarakat dan cara penggunaannya perlu dipahami oleh kita semua. Tertarik mempelajari lebih lanjut tentang komunikasi? Atau tertarik mendalami ilmu komunikasi non-verbal? Mari bergabung di jurusan Visual Communication Design Sampoerna University. Untuk informasi lebih lengkap, klik di sini.

Referensi:
Gramedia.com – Komunikasi Verbal

Lihat Foto

Kompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI

Ilustrasi komunikasi tertulis dan komunikasi lisan

KOMPAS.com - Komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi lewat pelafalan kata-kata dan penggunaan bahasa, misalnya percakapan. Sedangkan komunikasi tertulis merupakan komunikasi yang dilakukan lewat tulisan, misalnya mengirim surat.

Kedua bentuk komunikasi tersebut termasuk komunikasi verbal. Karena dilakukan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa.

Perbedaan komunikasi lisan dan tertulis hanya terletak pada cara melakukannya. Komunikasi lisan diucapkan lewat pelafalan atau pengucapan. Sementara komunikasi tertulis dilakukan dengan menulis kata-kata dan bahasa.

Komunikasi lisan

Mengutip jurnal Komunikasi Verbal dan Nonverbal [2016] karya Tri Indah Kusumawati, komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi dengan mengucapkan-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya.

Biasanya komunikasi lisan dilakukan ketika komunikator dan komunikan berhadapan secara langsung untuk berkomunikasi. Namun, tak jarang pula bentuk komunikasi ini dilakukan jarak jauh, misalnya video call dan telepon.

Menurut Yayah Churiyah dalam Komunikasi Lisan dan Tertulis [2011], komunikasi lisan bisa dibagi menjadi dua, yaitu menyimak dan berbicara.

Baca juga: Komunikasi Verbal: Pengertian dan Unsurnya

Menyimak adalah kemampuan berkomunikasi dengan memperhatikan lingkungan sekitar dan lawan bicaranya.

Sementara berbicara adalah penyampaian pesan secara lisan. Berbeda dengan menyimak, berbicara dilakukan dengan mengamati perilaku dan bunyi ujaran lawan bicaranya.

Dengan memanfaatkan pancaindra, seseorang bisa menyimak apa yang dikomunikasikan, apa tujuan pembicaraan, serta bagaimana membawakan pesannya.

Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa kemahiran seseorang dalam menyimak sangat berpengaruh pada kemahiran seseorang berbicara.

Dalam kehidupan sosial, nyaris mustahil bagi manusia untuk tidak berkomunikasi satu sama lain. Sebab, Secara umum, suatu komunikasi dilakukan untuk menyampaikan informasi [to inform], mendidik [to educate], menghibur [to entertain], dan untuk memengaruhi [to influence].

Di samping itu, komunikasi juga bertujuan membuat komunikan menunjukan perubahan sikap [attitude change], perubahan pendapat [opinion change], perubahan perilaku [behavior change], dan perubahan sosial/ partisipasi sosial [social change], yang mana hal tersebut sangat diperlukan dalam banyak aspek kehidupan.

Dari manfaat tersebut, manusia melakukan komunikasi dengan berbagai cara, baik secara verbal maupun nonverbal.

Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung, hampir selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan nonverbal secara bersama-sama. Sebab keduanya memiliki sifat holistik, bahwa masing-masing tidak dapat saling dipisahkan.

Dalam banyak tindakan komunikasi, bahasa nonverbal menjadi komplemen atau pelengkap bahasa verbal.

Namun, lambang-lambang nonverbal juga dapat berfungsi kontradiktif, pengulangan bahkan pengganti ungkapan-ungkapan verbal. Ketika kita menyatakan terima kasih [bahasa verbal], kita melengkapinya dengan tersenyum [bahasa nonverbal].

Advertising

Advertising

Setidaknya terdapat tiga ciri utama yang menandai wujud atau bentuk komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Pertama, lambang-lambang nonverbal digunakan paling awal sejak manusia lahir di dunia. Setelah tumbuh pengetahuan dan kedewasaan seseorang, barulah bahasa verbal dipelajari.

Kedua, komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding komunikasi nonverbal. Ketika pergi ke luar negeri dan tidak mengerti bahasa yang digunakan di negara tersebut, isyarat-isyarat nonverbal dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang asing.

Ketiga, komunikasi verbal adalah aktivitas yang lebih intelektual, sedangkan bahasa nonverbal lebih merupakan aktivitas emosional. Artinya, dengan bahasa verbal, manusia mengkomunikasikan gagasan dan konsep-konsep yang abstrak. Sementara, melalui bahasa nonverbal manusia mengkomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian, perasaan, dan emosi.

Definisi Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Komunikasi verbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah bahasa lisan, sedangkan yang tergolong dalam komunikasi non vokal adalah bahasa tertulis.

Sementara, komunikasi nonverbal yang termasuk dalam komunikasi vokal adalah nada suara, desah, jeritan dan kualitas suara. Sedangkan, yang termasuk dalam komunikasi non vokal adalah isyarat, gerakan [tubuh], penampilan [fisik], ekspresi wajah dan sebagainya.

Beda Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Menurut profesor public relation, Don Stacks, ada tiga perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal, yaitu kesenjangan pesan, tingkat simbolisme, dan pemrosesan mekanisme.

1. Kesenjangan

Satu perbedaan utama antara komunikasi verbal dan nonverbal adalah persepsi mengenai niat [intent]. Pada umumnya niat ini menjadi lebih penting ketika kita membicarakan lambang atau kode verbal.

Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan bahwa sebuah pesan verbal adalah komunikasi kalau pesan tersebut dikirimkan oleh sumber dengan sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.

Komunikasi nonverbal tidak banyak dibatasi oleh niat. Persepsi sederhana mengenai niat ini oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi nonverbal cenderung kurang dilakukan dengan sengaja dan kurang halus apabila dibandingkan dengan komunikasi verbal.

2. Perbedaan Simbolik

Komunikasi verbal dengan sifat-sifatnya merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai [mediated form of communication]. Dalam arti kita mencoba mengambil kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata.

Kata-kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' [shared] di antara orang-orang yang terlibat dalam tindak komunikasi.

Sebaliknya, komunikasi nonverbal lebih alami, isi beroperasi sebagai norma dan perilaku yang didasarkan pada norma. Mehrabian menjelaskan bahwa komunikasi verbal dipandang lebih eksplisit dibanding bahasa nonverbal yang bersifat implisit. Artinya, isyarat-isyarat verbal dapat didefinisikan melalui sebuah kamus yang eksplisit dan lewat aturan aturan sintaksis [kalimat], namun hanya ada penjelasan yang samar-samar dan informal mengenai signifikansi beragam perilaku nonverbal.

3. Mekanisme Pemrosesan

Semua informasi, termasuk komunikasi diproses melalui otak, yang selanjutnya ditafsirkan lewat pikiran yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis [refleks] dan sosiologis [perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial].

Menurut Malandro dan Barker, secara tipikial, belahan otak sebelah kiri adalah tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah, sementara belahan otak sebelah kanan tipe informasinya lebih berkesinambungan dan alami.

Berdasarkan perbedaan tersebut, pesan-pesan verbal dan nonverbal berbeda dalam konteks struktur pesannya. Komunikasi nonverbal kurang terstruktur.

Fungsi Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki perbedaan, namun keduanya dibutuhkan untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif. Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun nonverbal adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif.

Secara historis, kode nonverbal sebagai suatu multi saluran akan mengubah pesan verbal melalui enam fungsi: pengulangan [repetition], berlawanan [contradiction], pengganti [substitution], pengaturan [regulation], penekanan [accentuation] dan pelengkap [complementation].

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề