3. Sindrom Sjogren
Penderita rheumatoid arthritis lebih mungkin mengalami sindrom Sjogren, yaitu kelainan yang menurunkan jumlah kelembapan di mata dan mulut Anda, sehingga menyebabkan mata dan mulut menjadi kering.
4. Infeksi
Penyakit rematik dan pengobatan yang dijalani dapat merusak sistem kekebalan. Adapun kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
5. Carpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan Anda. Jika rheumatoid arthritis memengaruhi sendi di pergelangan tangan, peradangan dapat menekan saraf di tangan dan jari Anda sehingga timbul carpal tunnel syndrome dengan gejala sakit, mati rasa, dan kesemutan di jari dan sebagian tangan.
6. Masalah jantung
Rematik dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada jantung. Pasalnya penyakit ini dapat menimbulkan penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah arteri, serta peradangan pada kantung yang membungkus jantung Anda.
7. Penyakit paru-paru
Seseorang dengan penyakit RA dapat berisiko mengalami peradangan di jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan gejala sesak napas.
8. Limfoma
Limfoma adalah salah satu jenis kanker darah yang berkembang di sistem limfatik. Jika Anda memiliki RA, Anda lebih berisiko terkena penyakit ini.
Diagnosis dan pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini?
Penyakit rematik sulit didiagnosis pada stadium awal karena gejala awalnya sangat mirip dengan penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan Anda serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda dari penyakit ini serta memeriksa refleks dan kekuatan otot Anda.
Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes atau pemeriksaan diantaranya tes darah dan tes pencitraan, seperti sinar X, MRI, atau ultrasound. Tes pencitraan ini dapat melihat tanda-tanda kerusakan [erosi] pada ujung tulang di dalam sendi serta membantu dokter menilai tingkat keparahan penyakit RA yang Anda alami.
Sementara tes darah yang umumnya dilakukan terdiri dari tes laju endap darah [erythrocyte sedimentation rate/ESR] atau C-reactive protein [CRP] yang dapat menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh, tes darah lengkap, serta tes untuk mencari faktor reumatoid dan antibodi anti-siklik citrullinated peptide [anti-CCP].
Apa saja pilihan pengobatan untuk rematik?
Cara terbaik untuk mengobati rheumatoid arthritis adalah dengan menggunakan pengobatan secara medis serta pendukung, seperti terapi dan perubahan gaya hidup. Beberapa obat dan pengobatan yang umumnya diberikan, yaitu:
- Obat NSAID, seperti naproxen dan ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
- Obat disease-modifying antirheumatic drugs [DMARDs], seperti methotrexate, leflunomide, hydroxychloroquine, dan sulfasalazine, untuk memperlambat perkembangan penyakit serta melindungi sendi dari kerusakan permanen.
- Obat kortikosteroid, seperti prednisone, untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit, serta memperlambat kerusakan sendi.
- Terapi fisik atau okupasi untuk membantu menjaga sendi Anda tetap fleksibel.
- Operasi atau pembedahan, terutama pada kasus yang lebih parah. Prosedur pembedahan untuk rematik umumnya bisa berupa synovectomy, penggantian sendi, perbaikan tendon di sekitar sendi, atau penggabungan [fusi] sendi.
Mungkin ada metode pengobatan lainnya yang bisa dilakukan dokter untuk mengatasi rematik. Silakan tanyakan pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Apakah seseorang bisa sembuh dari penyakit rheumatoid arthritis?
Penyakit rheumatoid arthritis atau rematik bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan total. Artinya, bila Anda memiliki penyakit ini, kemungkinan sembuh total dari rheumatoid arthritis adalah nol besar.
Meski demikian, dilansir dari NHS, Anda masih bisa mengontrol gejala serta mengurangi risiko kerusakan sendi dan mencegah komplikasi rematik dengan menjalani pengobatan sedini mungkin, termasuk obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan pengobatan pendukung lainnya.
Perubahan gaya hidup & pengobatan rumahan
Apa saja perubahan-perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi rematik?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rheumatoid arthritis adalah:
- Rutin olahraga ringan untuk membantu memperkuat otot di sekitar sendi, seperti berjalan kaki.
- Beristirahatlah. Tidur yang cukup akan membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit, serta kelelahan.
- Kompres panas atau es. Kompres panas dapat membantu merilekskan otot dan meredakan nyeri, sedangkan kompres dingin dapat mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan.
- Mengonsumsi makanan yang dianjurkan serta menghindari yang menjadi pantangan, seperti makanan mengandung omega-3 dan makanan untuk rematik lainnya.
- Terapi atau cara alami untuk mengobati rheumatoid arthritis, seperti akupunktur, pijat, tai chi, atau obat herbal rematik.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik dari kondisi yang Anda hadapi.
Pencegahan
Bagaimana cara mencegah penyakit rematik?
Beberapa faktor risiko rheumatoid arthritis memang tidak dapat diubah, seperti usia, jenis kelamin, atau riwayat keluarga. Meski demikian, pencegahan rematik masih dapat dilakukan dengan menghindari beberapa faktor risiko lain yang dapat diubah.