Apa yang dimaksud dengan reintegrasi dan mengapa perlu dilakukan?

Pemuda dari desa Konoha terlibat perseteruan dengan pemuda desa Suna. Perseteruan tersebut akhirnya dimediasi oleh Hokage dan Anbu dari tiap-tiap desa. Agar tercipta perdamaian, antarpemuda dilibatkan dalam program kepemudaan di kelurahan agar saling berinteraksi dan bekerja sama. Meskipun kedua belah pihak dapat menjalankan program dengan baik, namun ternyata kedua belah pihak kembali terlibatk konflik hanya karena masalah kecil yang sebenarnya dapat diselesaikan tanpa konflik. Suasana damai yang sudah tercipta kembali memanas.

Smart Sosiologi-Ilustrasi di atas menunjukkan pihak-pihak yang pernah berkonflik dapat terpicu untuk konflik kembali. Menurut kalian, faktor apa saja yang bisa menyebabkan konflik tersebut muncul kembali?

Secara umum kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan kurangnya kepercayaan antarkedua belah pihak. Selain itu, konflik juga dapat terjadi karena faktor-faktor berikut ini.

  1. Terdapat rasa ketidaknyamanan antarkelompok yang sedang berkonflik ketika menjalin interaksi sosial.
  2. Sebagian kelompok masih menyimpan prasangka terhadap kelompok lain. Anggota kelompok masih menyimpan dendam, marah, dan rasa tidak terima sehingga ingin menuntut balas ketika ada kesempatan.
  3. Pemerintah atau stakeholder tidak tepat sasaran dalam membuat program pembangunan perdamaian pascakonflik. Pemerintah hanya membuat program pembangunan perdamaian sebagai fomalitas tanpa tindakan lebih lanjut [Nursalim, 2014:1-2].

Upaya yang tepat untuk mengakhiri keadaan tersebut adalah melakukan integrasi sosial. Reintegrasi diartikan sebagai proses berintegrasinya kembali kelompok-kelompok yang pernah terlibat konflik sosial dalam satu kesatuan masyarakat [Tontji, 2011:9-10].

Reintegrasi merupakan upaya untuk kembali membangun kepercayaan antarpihak yang terlibat konflik agar bersatu kembali. Meskipun sudah dilakukan proses akomodasi berulang-ulang , tanpa kepercayaan satu sama lain konflik terbuka dapat terjadi kembali.

Faktor Pendorong Reintegrasi Sosial

Konflik dan kekerasan yang terulang dan kondisi masyarakat yang terpecah belah mendorong munculnya permintaan dari berbagai pihak untuk menciptakan reintegrasi. Permintaan tersebut datang dari dalam dan dari luar masyarakat. Beberapa faktor pendorong terjadinya reintegrasi dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

  1. Konflik dan kekerasan terjadi kembali dalam masyarakat.
  2. Terdapat permintaan untuk membangun kembali hubungan antarmasyarakat yang tercerai-berai [muncuk kesadaran kolektif dari berbagai pihak]
  3. Keinginan menciptakan kembali kondisi aman, tenteram, dan harmonis seperti sediakala. [ Sosusia, 2012:98-104]

Baca Juga : Integrasi Sosial

Proses Pelaksanaan Reintegrasi Sosial

Selain sebagai sebuah proses, reintegrasi juga merupakan sebuah tujuan. Hasil akhir dari proses penyelesaian konflik dan kekerasan tidak hanya berhenti pada tahap perdamaian konflik, tetapi hingga tahap terjadinya kembali integrasi yang rusak antar pihak seperti sediakala. Untuk melaksanakan reintegrasi sosial dapat dilakukan upaya berikut.

Sebelum dilaksanakan upaya reintegrasi sosial, konflik dan kekerasan yang kembali muncul perlu diredam terlebih dulu. Upaya meredam konflik dapat dilakukan dengan cara menerapkan proses akomodasi konflik.

Ketika konflik sudah reda, maka dapat dilanjutkan dengan melaksanakan proses reintegrasi. Upaya melaksanakan reintegrasi sosial bersifat fleksibel. Artinya pelaksanaan upaya tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi. Oleh karena itu, para stakeholder atau pihak yang melakukan reintegrasi dapat kembali menggunakan tahapan penciptaan integrasi sosial [akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi] atau menggunakan upaya reintegrasi sosial lainnya.

Adapun upaya reintegrasi sosial tersebut sebagai berikut.

  1. Membangun kepercayaan [trust building] antarpihak yang telibat konflik
  2. Penguatan identitas bersama. Setiap pelaku konflik pasti memiliki kesamaan identitas, seperti latar belakang, keturunan, daerah asal, agama, dan budaya. Kesamaan identitas digunakan sebagai perekat hubungan antara pihak atau pelaku yang sedang berkonflik
  3. Penguatan melalui kegiatan bersama. Masyarakat menciptakan kegiatan yang dapat diikuti dan dilaksanakan secara bersama. Seperti gotong royong dan kerja bakti.
  4. Pembuatan kebijakan pemerintah yang proreintegrasi. Pemerintah membuat kebijakan yang mendorong proses integrasi sosial [Tontji, 2011:253-258].

Baca Juga : Media Pembelajaran Komik Sosiologi Asyik, Kreatif, dan Menarik

Pihak yang Terlibat dalam Proses Reintegrasi Sosial

Sama halnya dalam menciptakan integrasi sosial, upaya reintegrasi sosial juga membutuhkan pihak atau stakeholder yang mampu mewujudkan reintegrasi sosial. Adapun pihak yang terlibat dalam proses reintegrasi sosial bisa saja sama dengan pihak yang terlibat dalam proses integrasi sosial.

Meskipun demikian, dalam beberapa kasus terdapat tambahan pihak-pihak yang membantu proses reintegrasi sosial. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses reintegrasi sosial sebagai berikut.

  1. Badan Khusus Reintegrasi
    Badan khusus reintegrasi merupakan badan yang dibentuk guna mendukung upaya reintegrasi dalam proses perdamaian. Organisasi ini biasanya dibentuk oleh pemerintah. Biasanya dalam satu masalah ada satu badan reintegrasi, jadi ketika ada masalah baru lagi pemerintah akan membuat badan reintegrasi baru lagi.
  2. NGO Luar Negeri
    Kasus konflik dan kekerasan yang sudah menjadi sorotan dunia mendorong beberapa LSM luar negeri ikut membantu proses penyelesaiannya. LSM tersebut biasanya memiliki konsentrasi terhadap kasus konflik. Seperti contoh Henry Dunant Center [HDC] dan Crisis Management Initiative [CMI] merupakan beberapa NGO internasional pernah menjadi mediator ataupun fasilitator dalam penanganan kasus konflik di Aceh.
  3. Organisasi Internasional
    Organisasi internasional utama yang sering terlibat ialah PBB. PBB membantu pemerintah negara yang bersangkutan dalam upaya menangani konflik seperti mendatangkan pasukan perdamaian disuatu tempat terjadinya konflik.

Selesai sudah materi reintegrasi sosial, jangan lupa untuk terus membaca dan belajar, semoga bermanfaat. Keep calm and stay on smartsosiologi.

Sumber : Sosiologi, Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial, Kun Maryati dan Juju Suryawati, Esis.

Indonesia yang merupakan salah satu negara majemuk termasuk negara yang memiliki banyak permasalahan didalamnya. Seperti misalnya dalam contoh masalah sosial budaya. Permasalahan tersebut biasa terjadi dan menjadi contoh yang paling mudah dimengerti dalam reintegrasi sosial yang terjadi di masyarakatnya. Namun, walaupun sudah banyak contohnya, tidak banyak yang tahu apa itu sebenarnya reintegrasi sosial.

Secara umum, reintegrasi sosial merupakan salah satu cara menyelesaikan berbagai permasalahan seperti contoh masalah sosial yang terjadi pada masyarakat. Hal ini karena reintegrasi merupakan cara menyatukan kembali kelompok masyarakat yang sempat mengalami konflik sebelumnya. Konflik inilah yang menjadikan integrasi yang ada terganggu dan solidaritas antara anggota masyarakat mulai berkurang.

Dalam kehidupan bersosial sehari-hari, terkadang ada banyak contoh reintegrasi sosial yang terjadi seperti misalnya dalam contoh masalah sosial di masyarakat. Beberapa contoh dari masalah tersebut adalah:

  1. Reintegrasi Antara Angkutan Online Dan Angkutan Konvensional

Salah satu contoh reintegrasi sosial yang sering terjadi di kota-kota besar adalah dengan kehadiran angkutan umum berbasis internet atau online. Kehadiran mereka yang dimaksudkan untuk mempermudah aktifitas masyarakat mendapatkan kritik bahkan protes dari angkutan konvensional yang lebih dahulu ada hingga akhirnya tercipta gesekan dan konflik.

Pada awalnya, angkutan konvensional tidak mempermasalahkan kehadiran dari angkutan berbasis online ini. Hanya saja, karena pendapatan mereka semakin menurun, permasalahan pun muncul hingga menjadi masalah baru di berbagai sisi seperti pada contoh lingkungan sosial mereka. Salah satu cara yang dilakukan dalam reintegrasi keduanya adalah dengan menentukan batas-batas tertentu dalam mengambil atau menurunkan penumpang bagi angkutan online.

Contoh reintegrasi sosial lainnya adalah dengan melakukan musyawarah. Musyawarah adalah salah satu cara ampuh dalam menyelesaikan berbagai macam konflik yang memiliki ciri-ciri masalah sosial pada umumnya. Walaupun merupakan cara lawas dalam menyelesaikan konflik, namun musyawarah merupakan cara yang ampuh dalam menemukan solusi dari permasalahan yang ada.

Cara yang dilakukan dalam reintegrasi selanjutnya adalah dengan kembali memfungsikan lembaga negara. Di Indonesia sendiri, ada beberapa lembaga yang mengurusi masalah-masalah khusus yang ada di masyarakat seperti lembaga agama, lembaga politik, lembaga hukum, lembaga ekonomi dan lembaga-lembaga lainnya. Jika masalah yang terjadi diserahkan kepada lembaga yang bersangkutan, permasalahan pasti akan dengan mudah terselesaikan.

Contoh reintegrasi sosial selanjutnya adalah dengan tidak main hakim sendiri jika terdapat sebuah permasalahan. Main hakim sendiri merupakan contoh perilaku penyimpangan sosial yang terkadang masih sering terjadi didalam masyarakat kita. Padahal, jika itu dilakukan, permasalahan justeru akan semakin besar dan tidak kunjung selesai. Jadi, jika ini terjadi, segeralah hubungi pihak berwajib agar permasalahan segera ditangani dengan cara yang tepat.

Itulah beberapa contoh reintegrasi sosial yang bisa dilakukan manakala terjadi sebuah konflik atau permasalahan yang dapat mengakibatkan integrasi terganggu. Konflik termasuk contoh perubahan sosial cepat di masyarakat karena biasanya tidak membutuhkan waktu lama untuk terjadi. Padahal, reintegrasi sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berhasil. Semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề