Apa yang dimaksud waktu secara konotatif?

Ilustrasi tulisan. ©Shutterstock.com/Ambient Ideas

TRENDING | 6 Juli 2021 10:43 Reporter : Khulafa Pinta Winastya

Merdeka.com - Makna konotatif merupakan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu bahasa. Makna konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.

Kata ini biasanya mengandung makna kiasan atau bukan kata sebenarnya. Kata bermakna konotatif biasanya banyak ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan lain sebagainya.

Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna yang hampir sama, karena berkaitan dengan nilai rasa.

Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Selasa [6/7]:

2 dari 3 halaman

Dalam praktiknya, makna konotatif berbanding terbalik dengan makna denotatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], makna konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.

Sementara itu, makna denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas  yang didasarkan atas konvensi tertentu dan biasaya bersifat objektif sesuai apa yang dilihat atau dirasakan oleh panca indera.

Perbedaan Makna Konotatif dan Denotatif

Makna konotatif tidak murni dan memiliki tautan pemikiran serta perasaan yang sifatnya pribadi. Hal ini berbanding terbalik dengan makna denotatif, yang objektif tanpa embel-embel perasaan tertentu, disampaikan secara lugas dan murni.

Berdasarkan pernyataan dari Kridalaksana dalam Suwandi [2008: 82], menyatakan bahwa makna konotasi adalah aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan oleh pembicaraan [penulis] dan pendengar [pembaca].

Sementara menurut pendapat dari Chaer [2009: 65], bahwa perbedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya 'nilai rasa' pada sebuah kata. Atau lebih singkatnya, denotatif bersifat umum sementara konotatif bersifat khusus.

Ciri-Ciri Makna Konotasi 

  • Makna konotasi terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral.
  • Makna konotasi dalam kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat tersebut.
  • Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.

Ciri-Ciri Makna Denotasi

  • Makna denotasi memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang lugas atau literal.
  • Makna denotasi biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya

3 dari 3 halaman

1. Contoh Kalimat konotatif Berikut bebrapa contoh kalimat konotatif: - Setiap pergi ke luar kota, Siska tidak pernah lupa membawa buah tangan untuk teman kantornyaPenjelasan: kata 'buah tangan' memiliki arti oleh-oleh- Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang.Penjelasan: Kata 'gugur' bermakna meninggal dunia- Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya. 'Kambing hitam' bermakna orang yang disalahkan.Penjelasan: Kata 'kambing hitam' berarti orang yang disalahkan-  Mutia merupakan anak emas dalam keluarganya. 'Anak emas' bermakna anak yang paling disayang.Pak Rizal menjadi tangan kanan polisi untuk membantu memecahkan kasus penculikan. 'Tangan kanan' bermakna orang kepercayaan.

2. Contoh Kalimat Makna Denotatif

Berikut beberapa contoh kalimat dengan makna denotatif:- Ayah selalu pulang membawa oleh-oleh- Jerapah memiliki leher yang panjang lebih panjang dari leher hewan rata-rata.- Ular dan kadal adalah jenis hewan reptil berdarah dingin.- Beberapa jenis spesies kutu berpindah ke inang lain dengan cara melompat.- Budi sarapan sambil membaca buku.

- Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi

[mdk/khu]

Oleh Husnul Abdi pada 02 Jun 2021, 18:30 WIB

Diperbarui 02 Jun 2021, 18:30 WIB

Perbesar

Makna Konotatif [Image by 👀 Mabel Amber 👀, Messianic Mystery Guest from Pixabay0

Liputan6.com, Jakarta Makna konotatif dan denotatif merupakan istilah yang biasa digunakan dalam ilmu bahasa. Makna denotatif sangat mudah ditemukan pada sebuah tulisan, karena merupakan kata yang sebanarnya tertulis pada kalimat. Sementara itu, makna konotatif digunakan untuk memperindah suatu kalimat ungkapan pada sebuah kata.

Konotasi adalah sebuah kata yang mengandung makna kias atau bukan kata sebenarnya, sedangkan denotasi merupakan sebuah kata yang memiliki arti yang sebenarnya dan apa adanya seperti yang sehari-hari kita gunakan.

Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna yang hampir sama, karena berkaitan dengan nilai rasa.

Makna konotatif ini biasanya ditemukan pada karya sastra seperti pantun, puisi, cerpen, dan lain-lain. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu [2/6/2021] tentang makna konotatif.

Perbesar

Makna Konotatif [Photo by Mel Poole on Unsplash]

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], makna konotatif adalah [tentang kata] mempunyai makna tautan atau mengandung konotasi. Sementara konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata. Makna konotasi juga diartikan sebagai makna yang ditambahkan pada makna denotasi.

Sementara itu, makna denotatif dalam KBBI adalah berkaitan dengan dentoasi. Denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.

Makna konotatif adalah makna kias atau bukan kata sebenarrnya dan berkaitan dengan nilai rasa. Makna konotatif dipengaruhi oleh nilai dan norma yang dipegang oleh masyarakat tertentu, yang juga membuat adanya perbedaan fungsi sosial kata dengan makna yang hampir sama. Meskipun demikian, makna kata juga akan berubah seiring dengan perubahan nilai dan norma yang terjadi di masyarakat.

Keberadaan denotasi berkaitan dengan kebutuhan pemakaian bahasa. Menurut penjelasan dari para ahli, denotasi adalah makna dengan pengertian objektif dan apa adanya. Maksud dari apa adanya adalah tidak disertai dengan perasaan dan pemikiran tanpa menimbulkan nilai rasa tertentu. Secara sederhana, denotasi atau denotatif adalah makna yang bersifat umum.

Makna konotatif tidak murni dan memiliki tautan pemikiran serta perasaan yang sifatnya pribadi. Hal ini berbanding terbalik dengan makna denotatif, yang objektif tanpa embel-embel perasaan tertentu dan murni.

Berdasarkan pernyataan dari Kridalaksana dalam Suwandi [2008: 82] bahwa makna konotasi adalah aspek makna sebuah atau sekelompok kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang timbul atau ditimbulkan oleh pembicaraan [penulis] dan pendengar [pembaca].

Sementara penguatnya, yakni menurut pendapat dari Chaer [2009: 65] bahwa perbedaan makna denotatif dan konotatif didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata. Perbandingan sederhana yang bisa dijadikan kesimpulan, denotatif bersifat umum, sementara konotatif bersifat khusus.

Perbesar

Ilustrasi Buku Credit: pexels.com/Salkind

Ciri-ciri makna konotatif

Adapun ciri-ciri makna konotatif adalah:

- Makna konotatif terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral.

- Makna konotatif sebuah kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat tersebut.

- Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.

Ciri-ciri makna denotatif

Adapun ciri-ciri makna denotatif adalah:

- Makna denotatif memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang lugas atau literal.

- Makna denotatif biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya.

Berikut beberapa contoh kalimat dengan makna konotatif:

- Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. 'Gugur' bermakna meninggal dunia

- Karena besar kepala, Reno dijauhi teman-temannya. 'Besar kepala' bermakna sombong.

- Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikan mereka sebagai ssapi perah belaka. 'Sapi perah' bermakna orang yang dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan.

- Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya. 'Kambing hitam' bermakna orang yang disalahkan.

- Ririn anak yang ringan tangan dan baik. 'Ringan tangan' bermakna anak yang rajin/suka menolong.

- Setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan hati dingin. 'Hati dingin' bermakna sabar.

- Pak Rizal menjadi tangan kanan polisi untuk membantu memecahkan kasus penculikan. 'Tangan kanan' bermakna orang kepercayaan.

- Mutia merupakan anak emas dalam keluarganya. 'Anak emas' bermakna anak yang paling disayang.

- Kesuksesan instan yang dia peroleh membuat dirinya menjadi lupa daratan. 'Lupa daratan' bermakna sombong/lupa diri.

- Seorang kuli tinta sedang melakukan peliputan berita. 'Kuli tinta' bermakna wartawan.

Perbesar

Ilustrasi buku [trivia]

Berikut beberapa contoh kalimat dengan makna denotatif:

- Jerapah memiliki leher yang panjang lebih panjang dari leher hewan rata-rata.

- Melihat pembantunya sedang mengepel lantai, ibu hamil itu mengangkat kakinya ke atas kursi.

- Ular dan kadal adalah jenis hewan reptil berdarah dingin.

- Belalang memiliki darah berwarna biru yang disebut hemosianin.

- Jerawat disebabkan oleh sebum.

- Beberapa jenis spesies kutu berpindah ke inang lain dengan cara melompat.

- Budi sarapan sambil membaca buku.

- Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ-organ penting yang ada di dalam rongga dada.

- Duduklah dengan posisi yang benar agar tulang punggung tidak menjadi rusak karena bengkok.

- Budi memiliki seekor kambing jantan.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề