Apa yang harus dipersiapkan agar terjadi perubahan sosial di keluarga ke yang lebih baik

Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Hanya saja berbeda-beda masalah yang dihadapinya. Ada yang memiliki masalah dalam pendidikannya, masalah dalam keuangannya, masalah dalam keluarganya, masalah dalam pekerjaannya, dan berbagai masalah lainnya.

Setiap orang tidak sama dalam menghadapi, mensikapi, serta menuntaskan setiap masalah yang di hadapi. Ada yang karena suatu masalah menjadikan orang tersebut terpuruk, lemah dan bahkan merasa kehilangan harga diri-nya. Tetapi, ada juga yang karena mendapatkan masalah menjadikan orang tersebut menjadi lebih baik dan bahkan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Mengapa bisa terjadi seperti itu? Semua adalah sama-sama manusia tetapi ada yang terpuruk karena masalah dan adapula yang menjadi lebih kuat dan bahkan lebih suksess dari sebelumnya karena memiliki masalah. Semua itu terjadi bukan karena besar kecil dan sedikit banyaknya masalah yang dihadapi, tetapi sikap dari setiap orang yang berbeda dalam menghadapi setiap masalah yang ada. Untuk itu, yang kita butuhkan adalah bagaimana cara menghadapi masalah dan bahkan menjadikan masalah sebagai landasan untukan bangkit melompat menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Ketika cobaan dalam hidup seperti datang bertubi-tubi tanpa kenal ampun, jangan dulu menyerah. Cobalah lakukan cara menghadapi masalah berikut ini agar beban di pundak anda terasa lebih ringan dan anda bisa bernapas lebih lega. Berikut tips cara menghadapi masalah yang bisa anda lakukan:

1. Berdoa

Karena doa adalah salah satu sarana setiap manusia untuk berkomunikasi dengan sang Khalik, baik untuk mengucapkan syukur dan atau untuk menyampaikan keluhan serta menyampaikan permohonan. Jadi alangkah baiknya jika di saat menghadapi suatu masalah, kita bermohon untuk dimampukan menghadapi serta menemukan jalan keluar atau solusi bagi masalah yang kita hadapi.

Cobalah untuk belajar dari kegagalan. Hidup tidak selamanya baik, kadang kita berada di atas dan kadang ada di bawah. Ingatlah ini merupakan siklus yang tidak terelakkan dan merupakan sebuah proses pendewasaan. Begitupun dengan masalah, terimalah kenyataan tersebut sambil mengambil pelajaran dari kegagalan saat itu. Tanamkan dalam diri bahwa anda adalah pribadi yang kuat dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah serta menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari. Karena dalam diri manusia ada hal yang besar dan ada yang kecil. Bila mengikuti bagian yang kecil akan menjadi orang kecil dan bila mengikuti bagian yang besar maka akan menjadi orang besar.

2. Tetap Tenang

Setelah belajar dari kesalahan, kita tidak boleh panik dan harus tetap tenang dalam menghadapi masalah agar pikiran tetap jernih. Yakinkan diri bahwa tiada sesuatu yang bukan karena firman, maka terimalah itu dalam kelurusan.

Dengan memiliki keyakinan tersebut, niscaya dapat menghindarkan kita dari kondisi mental, atau pikiran yang stres dan penuh emosi,  yang hanya akan menghalangi untuk mendapatkan solusi terbaik untuk mengatasi masalah. Yakinkan diri bahwa setiap perkara itu mempunyai awal dan akhir. Berusahalah untuk mengetahui mana hal yang harus di dahulukan dan mana hal yang kemudian.

3. Berpikir Positif

Selalu milikilah prasangka baik dan pemikiran positif dalam segala kondisi, sekalipun saat menghadapi permasalahan hidup. Milikilah pemikiran bahwa setiap masalah atau cobaan yang kita alami adalah salah satu cara Tian, untuk menjadikan kita orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Hal ini seperti yang tertulis di dalam kitab Mengzi, “Begitulah kalau Tuhan Yang Maha Esa hendak menjadikan seseorang besar, lebih dahulu disengsarakan batinnya, dipayahkan urat dan tulangnya, dilaparkan badan kulitnya, dimiskinkan hingga tidak punya apa-apa, dan digagalkan segala usahanya.” Maka dengan demikian, digerakkan hatinya, diteguhkan watak sejatinya, dan bertambah pula pengertiannya tentang hal-hal yang tidak mampu. Dengan membaca dan mengimani ayat ini, yakinlah itu dapat menumbuhkan serta menambah semangat dalam hati.

Syukuri setiap kondisi saat ini. Selalu bersyukur bisa jadi cara mengatasi masalah. Karena sikap ini, sekaligus akan mengubah cara pandang kita terhadap hidup kita saat ini hingga kita dapat mengetahui kebaikan pada apa-apa yang kita benci atau tidak kita sukai.

Misalnya, jika saat ini belum mendapat pekerjaan, kita harus bersyukur karena bisa memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga. Atau ketika sedang diuji Tian/Tuhan dengan rumah yang kebanjiran, bersyukurlah karena anda dan anggota keluarga lain masih diberi keselamatan dan kesehatan hingga hari ini. Ketika anda banyak bersyukur, cobaan yang besar bisa terlihat kecil. Energi positif ini akan sangat membantu berpikir positif dan pada akhirnya keluar dengan berbagai solusi untuk memecahkan masalah.

Cara menghadapi masalah tersebut memang bukan perkara mudah. Tetapi selama kita masih memiliki tekad dan respon positif dalam menghadapi segenap masalah, yakin kita akan mendapatkan solusi atau jalan keluar bagi setiap masalah yang kita hadapi.

Walaupun dalam merespon atau menghadapi masalah, tidak semudah membaca ketiga tips di atas, tapi setidaknya dengan selalu bersikap dan berpikir positif, dapat membuat kita menjadi lebih kuat dan lebih besar dari masalah, yang kita hadapi. Karena setiap persoalan yang memiliki awal, pasti memiliki akhir.

Semoga kiranya kita semua selalu dimampukan, untuk menjadikan masalah sebagai landasan untuk dapat melompat lebih tinggi, hingga menjadi manusia yang lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya. Tetap Semangat dalam hidup dan tetap menyukai akan kebaikan dalam karya kebajikan. Karena selalu ada Rahmat Karunia Tian bagi segenap umat berkebajikan. Shanzai

Js. Martin [Makin Ternate, Malut]

Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi sikap dan perilaku menghadapi perubahan sosial budaya

KOMPAS.com – Dalam era globalisasi, teknologi semakin berkembang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Kita harus bersiap untuk menghadapi perubahaan tersebut.

Salah satu sikap dan perilaku dalam rangka menghadapi perubahan sosial budaya yaitu memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa.

Globalisasi menyebabkan perubahan budaya. Imam Gunawan dalam jurnal Mengembangkan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan Lokal [2014], proses lintas budaya [trans-cultural] dan silang budaya [cross cultural] mempertemukan nilai-nilai budaya satu dengan yang lainnya.

Bertemunya budaya tersebut dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya di masyarakat. Perubahan sosial budaya bisa memberikan dampak buruk, terutama bagi generasi penerus bangsa. Sehingga, kita harus bersiap dalam menghadapi perubahan tersebut.

Baca juga: Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya dalam Rangka Modernisasi

Memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa

Menurut Sri Haryati dalam jurnal Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 [2013], pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan nilai-nilai budaya karakter bangsa di sekolah dengan berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, dan kebudayaan bangsa.

Kita harus memperkokoh nilai-nilai budaya karakter bangsa untuk menghadapi perubahan sosial, sehingga Indonesia tidak kehilangan jati dirinya.

Memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa bukan berarti tidak mau menerima perkembangan zaman. Justru, Pancasila yang merupakan ideologi bangsa memiliki sifatnya terbuka.

Menurut M. Syamsudin dan kawan-kawan dalam Pendidikan Pancasila : Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan [2009], Pancasila adalah ideologi terbuka yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman.

Selain itu, adanya dinamika internal yang memberi peluang kepada penganutnya untuk mengembangkan pemikiran baru yang relevan dengan zaman.

Sehingga nilai-nilai karakter budaya bangsa yang berdasarkan dari Pancasila menjadi dasar untuk menghadapi perubahan sosial budaya.

Baca juga: Manfaat Kerja Sama Sosial Budaya Bagi Negara Asean

Nilai-nilai karakter budaya yang dimaksud adalah karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi, gotong royong, nilai moral dan etika, juga budi pekerti yang baik.

Dengan memperkokoh nilai-nilai tersebut, kita memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi budaya modern yang tidak sesuai seperti di antaranya kenakalan remaja, gaya hidup hedonisme yang berfoya-foya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, juga kemerosotan moral akibat perubahan sosial dan budaya.

Namun di sisi sebaliknya, kita tetap bisa menerima perubahan sosiak budaya yang baik, sehingga bangsa tetap bisa berkembang sesuai dengan zaman. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.

Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.

Budaya, kepercayaan, tradisi, dan nilai yang dianut dalam suatu keluarga juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada orangtua Cina-Amerika menyebutkan bahwa para orang tua memiliki cukup andil dalam mengatur tingkah laku anaknya, sehingga masalah terkait penyimpangan perilaku pada anak jarang dijumpai.

Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari ketergantungan pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah. Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan pada anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap mempertahankan komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih sedikit daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa remaja-dewasa muda.

Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian. Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting? Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal anak dibesarkan.

Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi antar orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.   Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan produktif.

UNICEF bersama dengan komunitas lain memberdayakan keluarga dan komunitas di lingkungan sekitarnya untuk membantu setiap anak mendapatkan awal yang baik di kehidupannya. Salah satu bentuk upaya UNICEF untuk membantu mencapai tumbuh kembang anak yang optimal dan meningkatkan taraf hidup anak adalah program kerjasama dengan WHO, Care for Child Development. Dalam program ini lebih difokuskan pada kerjasama orangtua dan keluarga dalam menrawat dan mendidik anak secara efektif. Program ini sudah terbukti memiliki hasil yang baik pada keluarga maupun anaknya sendiri.

Pada Family and community practice that promote child survival, growth and development terdapat 12 hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak:

  1. Imunisasi
  2. Pemberian ASI
  3. Makanan pelengkap selain ASI
  4. Micronutrients
  5. Kebersihan
  6. Treated bednets
  7. Asupan makanan dan minuman
  8. Perawatan di rumah
  9. Care-seeking
  10. Adherence
  11. Stimulation
  12. Antenatal care

Kedua belas hal di atas membutuhkan peran orangtua, keluarga, komunitas, hingga pemerintah setempat agar dapat terlaksana dengan baik. Sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal dan angka harapan hidup khususnya pada anak pun bisa meningkat.

SUMBER:

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề