Apa yang perlu dicatat dalam kartu piutang?

Suara.com - Istilah utang sudah sering terdengar di kehidupan sehari-hari, yaitu kewajiban yang harus dibayarkan kepada pihak yang memberi pinjaman. Tapi kata piutang jarang sekali disebut, padahal piutang adalah kebalikan dari utang itu sendiri.

Lantas, apa sih pengertian pengertian piutang, jenis, kartu piutang, dan prosedur pencatatannya? Berikut jawabannya mengutip Ruang Guru.

Pengertian piutang

Piutang adalah tagihan kepada pihak lain [yang berutang] yang memiliki batas waktu pengembalian yang sudah disepakati bersama. Artinya, pihak yang berutang ini memiliki tuntutan untuk melunasi kewajibannya.

Baca Juga: Piutang Pajak Perusahaan ke Negara Setiap Tahun Makin Tinggi

Ilustrasi masalah keuangan, terbelit utang. [Shutterstock]

Pada transaksi piutang, pihak yang memiliki utang atau peminjam disebut debitur, sedangkan pihak yang memiliki piutang atau pemberi pinjaman disebut kreditur.

Piutang ada karena terdapat transaksi seperti penjualan barang atau jasa secara kredit, pemberian pinjaman, atau uang muka. Jadi, piutang bisa berupa uang, barang, penjualan yang belum dibayar lunas, atau tagihan yang belum dibayar oleh pihak lain akan tetapi produknya sudah diterima.

Piutang akan dinyatakan sah jika terdapat faktur atau disebut invoice, yaitu bukti transaksi dari transaksi penjualan. Isi dari faktur tersebut harus memenuhi syarat, yaitu memiliki nilai dan tanggal jatuh tempo. Setelah itu, faktur akan diterbitkan atau dicetak.

Jenis piutang

Terbagi dalam tiga jenis yakni piutang usaha, piutang wesel dan piutang lain-lain, dengan rincian sebagai berikut:

Baca Juga: Makjleb! Cara Menolak Teman yang Mau Pinjam Uang, Bikin Tukang Utang Trauma

1. Piutang usaha [Accounts Receivable]

Kartu Piutang adalah salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis. Dengan adanya kartu piutang maka perusahaan dapat mengetahui rincian mutasi piutang dari setiap debitur perusahaan.

Data rincian tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan untuk memanage piutang dari pelanggan.

Pengertian Kartu Piutang

Kartu Piutang adalah catatan akuntansi yang berbentuk buku pembantu yang memuat rincian mutasi piutang perusahaan terhadap semua pelanggan yang berhutang.

Apabila piutang dkelola dengan baik maka nilai piutang yang dicatat dalam laporan keuangan akan menunjukan nilai yang sebenarnya.

Mengingat pentingnya pengelolaan kartu piutang maka dibuatlah postingan ini, selamat membaca dan memahami ulasan yang saya sampaikan berikut ini, semoga ulasan dalam postingan ini dapat menjadi bagian dari kesukasesan anda.

Persiapan Pencatatan Piutang dalam bisnis

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses pencatatan piutang, antara lain sebagai berikut:

Kartu Piutang

Kartu piutang merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.

Buku Jurnal

Buku jurnal yang diperlukan dalam pencatatan akuntansi, antara lain sebagai berikut:

  • Jurnal Penjualan, Digunakan untuk mencatat  timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.
  • Jurnal retur penjualan, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan
  • Jurnal Umum, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus
  • Jurnal Penerimaan Kas, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.

Ketentuan Dalam Posting Jurnal ke Kartu Piutang

Prosedur yang harus dilakukan dalam pencatatan piutang adalah dengan memposting jurnal-jurnal yang bersangkutan dengan piutang kedalam kartu piutang, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Penjualan kredit, Dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang
  • Retur penjualan, dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
  • Penghapusan piutang, Dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit
  • Penerimaan Kas, Sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.

Sebelum Membahas lebih jauh tentang kartu piutang, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang piutang itu sendiri.

Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, penjualan kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat, dengan demikian pendapatan perusahaan akan bertambah.

Di lain pihak, penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian. Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit.

Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sedah tepat.

Kerugian yang terlalu tinggi memberi petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan masih terlalu longgar.

Pengertian dan Jenis-jenis Piutang

Piutang merupakan Klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dikelompokan mejadi tiga jenis, antara lain:

1. Piutang Dagang [account receivable]

adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit.

Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.

2. Piutang wesel/ wesel tagih [notes receivable]

adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

Pada umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari. Apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun maka dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca, sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.

3. Piutang Lain-lain [Other receivable]

adalah segala bentuk tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang lain-lain, antara lain:

  • Piutang dividen [dividend receivable]
  • Piutang bunga
  • Uang muka pembelian [purchases prepayment]
  • Uang muka kepada pegawai [advance to employees]
  • Uang muka pembelian saham [advance stock]
  • Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang
  • Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi [claim of looses or damage]

Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatannya dalam neraca dipisahkan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Piutang yang mempunyai tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lain-lain.

Khusus untuk barang konsinyasi, yang dicatat sebagai piutang  hanyalah yang telah laku.

Demikianlah pembahasan tentang Pengelolaan Kartu Piutang dalam bisnis dalam website akuntansi pendidik, semoga bermanfaat.

Dalam postingan berikutnya akan dibahas  tentang cara membuat kartu piutang. Disarankan untuk memahami postingan tersebut agar pemahaman tentang pengelolaan kartu piutang menjadi meningkat. Wassalamualaikum wr.wb

Kartu Piutang adalah salah satu hal yang penting dalam dunia bisnis. Dengan adanya kartu piutang maka perusahaan dapat mengetahui rincian mutasi piutang dari setiap debitur perusahaan.

Data rincian tersebut harus dikelola dengan baik agar dapat digunakan untuk memanage piutang dari pelanggan.

Pengertian Kartu Piutang

Kartu Piutang adalah catatan akuntansi yang berbentuk buku pembantu yang memuat rincian mutasi piutang perusahaan terhadap semua pelanggan yang berhutang.

Apabila piutang dkelola dengan baik maka nilai piutang yang dicatat dalam laporan keuangan akan menunjukan nilai yang sebenarnya.

Mengingat pentingnya pengelolaan kartu piutang maka dibuatlah postingan ini, selamat membaca dan memahami ulasan yang saya sampaikan berikut ini, semoga ulasan dalam postingan ini dapat menjadi bagian dari kesukasesan anda.

Persiapan Pencatatan Piutang dalam bisnis

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses pencatatan piutang, antara lain sebagai berikut:

Kartu Piutang

Kartu piutang merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.

Buku Jurnal

Buku jurnal yang diperlukan dalam pencatatan akuntansi, antara lain sebagai berikut:

  • Jurnal Penjualan, Digunakan untuk mencatat  timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.
  • Jurnal retur penjualan, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya retur penjualan
  • Jurnal Umum, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya piutang yang dihapus
  • Jurnal Penerimaan Kas, Digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya pelunasan piutang.

Ketentuan Dalam Posting Jurnal ke Kartu Piutang

Prosedur yang harus dilakukan dalam pencatatan piutang adalah dengan memposting jurnal-jurnal yang bersangkutan dengan piutang kedalam kartu piutang, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Penjualan kredit, Dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang
  • Retur penjualan, dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
  • Penghapusan piutang, Dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit
  • Penerimaan Kas, Sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.

Sebelum Membahas lebih jauh tentang kartu piutang, alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu tentang piutang itu sendiri.

Piutang timbul karena adanya penjualan secara kredit, penjualan kredit akan menguntungkan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat, dengan demikian pendapatan perusahaan akan bertambah.

Di lain pihak, penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian. Kerugian semacam itu dalam dunia usaha dianggap sebagai hal yang normal dan merupakan resiko yang sudah selayaknya bagi perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit.

Dilihat dari sudut pandang manajemen, adanya kerugian piutang dalam jumlah yang wajar menunjukan bahwa kebijakan kredit yang ditetapkan perusahaan sedah tepat.

Kerugian yang terlalu tinggi memberi petunjuk bahwa kebijakan kredit perusahaan masih terlalu longgar.

Pengertian dan Jenis-jenis Piutang

Piutang merupakan Klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dikelompokan mejadi tiga jenis, antara lain:

1. Piutang Dagang [account receivable]

adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit.

Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga dilaporkan sebagai aktiva lancar.

2. Piutang wesel/ wesel tagih [notes receivable]

adalah piutang berupa perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat perjanjian tersebut pada waktu tertentu di masa yang akan datang.

Pada umumnya piutang wesel berjangka waktu lebih dari 60 hari. Apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun maka dilaporkan sebagai aktiva lancar dalam neraca, sedangkan untuk piutang wesel berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.

3. Piutang Lain-lain [Other receivable]

adalah segala bentuk tagihan yang tidak termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Contoh piutang yang termasuk dalam piutang lain-lain, antara lain:

  • Piutang dividen [dividend receivable]
  • Piutang bunga
  • Uang muka pembelian [purchases prepayment]
  • Uang muka kepada pegawai [advance to employees]
  • Uang muka pembelian saham [advance stock]
  • Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang
  • Tuntutan kerugian kepada perusahaan asuransi [claim of looses or damage]

Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, pencatatannya dalam neraca dipisahkan menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar.

Piutang yang mempunyai tanggal jatuh tempo kurang dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lancar, sedangkan yang lebih dari satu tahun ditempatkan sebagai aktiva lain-lain.

Khusus untuk barang konsinyasi, yang dicatat sebagai piutang  hanyalah yang telah laku.

Demikianlah pembahasan tentang Pengelolaan Kartu Piutang dalam bisnis dalam website akuntansi pendidik, semoga bermanfaat.

Dalam postingan berikutnya akan dibahas  tentang cara membuat kartu piutang. Disarankan untuk memahami postingan tersebut agar pemahaman tentang pengelolaan kartu piutang menjadi meningkat. Wassalamualaikum wr.wb

You're Reading a Free Preview
Pages 8 to 11 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 15 to 28 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 32 to 40 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 12 to 17 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 21 to 31 are not shown in this preview.

MEDIA DAN BAHAN AJAR AKUNTANSIKKAARRTTUUPPIIUUTTAANNGGWRITTEN BYZuriyah [7101418003]Whan Azizah Afifa [7101418004]Nadya Ukya Riza [7101418094]Aidha Nur Hayati [7101418284]Yosep Adi Laksono [7101418336] KELOMPOK 6 PENDIDIKAN AKUNTANSI B 20181 DAFTAR ISIDAFTAR ISI ......................................................................................... 1PIUTANG ............................................................................................. 2 a. Pengertian .................................................................................. 2 b. Macam- Macam Piutang ............................................................. 3 c. Ciri – Ciri Piutang....................................................................... 4 d. Prosedur Pencatatan Piutang...................................................... 5KARTU PIUTANG ................................................................................. 9 a. Pengertian.................................................................................10 b. Tujuan Kartu Piutang ...............................................................10 c. Fungsi Kartu Piutang ................................................................11 d. Cara Pencatatan Kartu Piutang .................................................11 e. Contoh Soal ..............................................................................11EVALUASI ..........................................................................................13DAFTAR PUSTAKA..............................................................................18 Mengelola Kartu Piutang2PIUTANG a. PENGERTIAN - Hak tagihan perusahaan kepada pihak ketiga yang timbul karena adanya suatu transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit. - Klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi dimasa lalu. Sedangkan menurut beberapa ahli : 1. Skousen dan Stice Pengertian piutang menurut Skousen dan Stice adalah piutang yang dihubungkan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis, yaitu penjualan kredit barang atau jasa untuk pelanggan. Piutang wesel adalah piutang yang diterbitkan oleh janji tertulis formal untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Sedangkan piutang lain-lain adalah piutang apapun yang muncul dari transaksi yang tidak secara langsung berhubungan dengan aktivitas operasi normal sebuah bisnis. 2. Kieso dan Weygandt Pengertian piutang menurut Kieso dan Weygandt klaim yang diadakan terhadap pelanggan untuk uang, barang, jasa dan lain- lain. 3. Rudianto [2009: 224] Pengertian piutang menurut Rudianto adalah klaim perusahaan atas uang, barang, atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi di masa lalu. Mengelola Kartu Piutang3 4. Martono Dan Harjito [2007: 95] Pengertian piutang menurut Martono dan Harjito adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. 5. Niswonger [2006: 240] Pengertian piutang menurut Niswonger adalah uang pelanggan, tetapi karena kurang formal bila dibandingkan dengan wesel dan tidak memperhitungkan bunga. b. MACAM – MACAM PIUTANG www.google.com 1. Piutang Dagang Tagihan kepada pelanggan karena adanya penjualan secara kredit, dimana tagihan tidak disertai surat perjanjian yang formal, tetapi karena unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan. 2. Piutang Non Dagang Tagihan kepada pihak ketiga yang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit. Berikut termasuk piutang non dagang :Mengelola Kartu Piutang4  Piutang Biaya : biaya yang terjadi karena pembayaran di muka atas biaya yang belum menjadi beban pada periode bersangkutan.  Piutang Penghasilan : tagihan kepada pihak lain karena adanya penghasilan yang semestinya sudah diterima, tetapi nyatanya baru diterima di masa yang akan datang  Uang Muka Pembelian : uang muka yang dibayarkan untuk pesanan barang yang akan dibeli.  Piutang lain-lain : tagihan yang terjadi kepada pihak ketiga atau pihak lain. 3. Piutang Wesel Tagihan perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak lain yang menggunakan perjanjian secara tertulis dengan wesel atau promes. c. CIRI – CIRI PIUTANG 1. Adanya Nilai Jatuh Tempo Nilai jatuh tempo yaitu menjelaskan penjumlahan dari nilai transaksi utama dan ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. 2. Adanya Tanggal Jatuh Tempo Tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang wesel. Umumnya ada dua jenis pengukuran umur surat promes, yaitu bulan dan hari. Promes berumur bulanan, tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli melakukan transaksi kredit, dan berbeda bulan. Sedangkan promes berumur hari, wajib dilakukan penghitungan untuk menentukan kapan tanggal jatuh temponya secara pasti.Mengelola Kartu Piutang5 3. Adanya bunga yang berlaku Piutang wesel terjadi pembeli melakukan transaksi secara kredit dan hal ini akan muncul bunga. Bunga dalam hal ini dibayar sebagai bentuk konsekuensi pembeli dan sebagai keuntungan bagi penjual. Untuk besaran bunga disesuaikan dengan kebijakan dari penjual itu sendiri. d. PROSEDUR PENCATATAN PIUTANG 1. Transaksi Yang Menyebabkan Mutasi Piutang Berikut adalah beberapa transaksi yang menyebabkan mutasi piutang:  Transaksi Penjualan Kredit Transaksi ini dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan yang dilampiri dengan surat atau order pengiriman dan surat muat yang dikirim oleh bagian piutang dari bagian penagihan.  Transaksi Retur Penjualan Transaksi ini dicatat dalam jurnal retur penjualan atas dasar memo kredit yang dilampiri dengan laporan penerimaan barang.  Transaksi penerimaan kas dari piutang Transaksi ini dicatat dalam jurnal penerimaan kas atas dasar bukti kas masuk yang dilampiri dengan surat pemberitahuan dari debitur.  Transaksi penghapusan piutang Transaksi ini dicatat dalam jurnal umum atas dasar bukti memorial yang dibuat oleh fungsi kredit.Mengelola Kartu Piutang6NO TRANSAKSI DOKUMEN MUTASI1. Transaksi penjualan kredi Faktur penjualan [+]2. Transaksi retur penjualan Memo kredit [-]3. Transaksi penerimaan kas dari piutang Bukti kas masuk [-]4. Transaksi penghapusan piutang Bukti memorial [-] Tabel 1.1Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksitersebut di atas adalah sebagai berikut: Bagan 1.1 2. Dokumen Transaksi Mutasi Piutang o Faktur Penjualan Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.Mengelola Kartu Piutang7 o Memo kredit Dokumen memo kredit digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan, yang dikeluarkan oleh bagian order penjualan dan dilampiri dengan laporan penerimaan barang. o Bukti kas masuk Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur. o Bukti memorial Dokumen bukti memorial merupakan sumber untuk dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. 3. Mengidentifikasi Data Mutasi Piutang  Menghitung Data Mutasi Piutang Transaksi penjualan kredit berpengaruh positif terhadap saldo piutang, sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan piutang akan berpengaruh negative. Piutang akan didebet di kolom mutasi pada kartu piutang apabila terjadi transaksi yang menyebabkan muncul atau bertambahnya piutang. Sebaliknya, piutang akan di kredit di kolom mutasi apabila terjadi transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun saldo akhir piutang normal adalah saldo debet  Membukukan Data Piutang ke Masing-Masing Kartu Piutang Pengelolaan kartu piutang dilakukan oleh bagian kartu piutang yang berada di bawah bagian akunting. Tugas harian bagian ini adalah mancatat mutasi piutang untuk setiapMengelola Kartu Piutang8 debitur. Dari kegiatan tersebut, secara periodik harus dapat menghasilkan hal-hal berikut ini: - Surat pernyataan piutang untuk dikirim kepada debitur [konfirmasi piutang]. Pengiriman surat ini bertujuan untuk konfirmasi piutang kepada debitur, hal ini untuk menegaskan apakah jumlah piutang menurut catatan perusahaan sesuai dengan jumlah piutang menurut catatan debitur sehingga hal ini berfungsi juga sebagai alat pengawasan. - Daftar saldo piutang yang memuat informasi mengenai saldo piutang tiap debitur pada tanggal tertentu. Penyusunan daftar saldo ini bertujuan untuk mengetahui saldo piutang tiap debitur dan untuk menguji ketelitian pencatatan piutang, yaitu dengan pengecekkan atas kesamaan total saldo piutang menurut kartu piutang dengan saldo akun piutang pada tanggal yang sama. - Daftar umur piutang memuat informasi mengenai piutang tiap debitur yang dikelompokkan berdasarkan usia piutang. Daftar ini sangat diperlukan untuk menganalisis bonafiditas tiap debitur sehingga status kredit masing-masing dapat diketahui. 4. Bagian –bagian dalam perusahaan terkait dalam mengelola kartu piutang  Bagian Sekretariat Bertugas menerima cek, memo kredit dari bank apabila pelanggan bayar dengan transfer.Mengelola Kartu Piutang9  Bagian Kasa Bertugas menerima pembayaran piutang dari pelanggan dalam bentuk cek, maufun transfer.  Bagian Piutang bertugas : - Mencatat penambahan dan pengurangan piutang [mutasi] - Membuat surat pernyataan piutang yang akan dikirim ke pelanggan secara periodic - Menyusun daftar umur piutang untuk setiap periode  Bagian Akuntansi Bertugas melakukan konfirmasi tentang saldo piutang dengan bagian terkait penagihan piutang pelanggan.  Bagian Penagihan Bertugas membuat faktur penjualan dan menagih piutang pelanggan.  Bagian Jurnal dan Bagian Buku Besar Bertugas mencatat seluruh transaksi yang menimbulkan piutang kedalam jurnal dan melakukan posting ke buku besar.Mengelola Kartu Piutang10KARTU PIUTANGa. PENGERTIAN Kartu Piutang adalah pembukuan akuntansi berupa buku pembantu tentang rincian mutasi piutang perusahaan untuk tiap- tiap pelanggannya. Berikut merupakan tampilan dari kartu piutang : Tabel 2.1 b. TUJUAN KARTU PIUTANG Tujuan kartu piutang :  Kartu piutang dibuat sebagai rekening kontrol akun "piutang" dalam perusahaan  Memudahkan perusahaan untuk menghitung mutasi piutang pelanggan sehingga perusahaan mengetahui saldo piutang masing-masing pelanggan  Memudahkan perusahaan untuk mengonfirmasi jumlah piutang kepada pelangganMengelola Kartu Piutang11c. FUNGSI KARTU PIUTANG Kartu piutang berfungsi untuk mengetahui secara lebih cepat dan rinci berapa jumlah debitur dan besaran masing-masing piutangnya, sehingga akan memudahkan dalam penagihan dan pencatatan jurnalnya.d. CARA PENCATATAN KARTU PIUTANGSaldo Awal Transaksi Transaksi : Penjualan Kredit -Retur Penjualan -Penghapusan Piutang -Penerimaan Kas dari Piutang Tabel 2.2 e. CONTOH SOAL Data mutasi piutang PT ABC kepada Toko Pelangi [Jl. Merdeka 17] dengan no. rek 018 bulan April 2020 adalah sebagai berikut: - 1 April, saldo awal sebesar Rp 10.000.000 - 2 April, pengiriman faktur no. 354 seharga Rp 4.500.000Mengelola Kartu Piutang12 - 3 April, pembayaran faktur no. 338 seharga Rp 3.000.000 dengan bukti penerimaan kas no. 932 - 10 April, pengiriman memo kredit no. 014 untuk pengurangan harga faktur no. 354 sebesar Rp 500.000 - 15 April, pelunasan faktur no. 338 sebesar Rp 5.500.000 dengan bukti penerimaan kas no. 994 - 25 April, pengiriman faktur no. 336 seharga Rp 4.000.000 Penyelesaian : Tabel 2.3Mengelola Kartu Piutang13EVALUASI A. PILIHAN GANDA 1. Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang timbul karna adanya penjualan barang secara kredit adalah a. Piutang dagang b. Piutang biaya c. Persekot d. Piutang wesel e. Piutang non dagang 2. Dokumen-dokumen dibawah ini merupakan dasar pencatatan dalam kartu piutang, kecuali a. Faktur b. Bukti memorial c. Bukti kas masuk d. Memo kredit e. Bukti kas keluar 3. Dokumen sumber sebagai dasar pencatatan retur penjualan kedalam kartu piutang adalah a. Laporan penerimaan barang b. Nota penjualan c. Memo kredit d. Bukti memorial e. Nota debetMengelola Kartu Piutang14 4. Terjadinya piutang dicatat dalam a. Jurnal penerimaan kas b. Jurnal penjualan c. Jurnal umum d. Jurnal memorial e. Bukti kas masuk 5. Dokumen pendukung yang melampiri memo kredit adalah a. Kartu gudang b. Kartu piutang c. Kartu kredit d. Laporan penerimaan barang e. Faktur penjualan 6. Faktur penjualan di catat dalam jurnal penjualan yang di lampiri dengan a. Surat order penjualan b. Surat order pengiriman c. Pelaporan pengiriman barang d. Surat pemberitahuan dan debitur e. Memo kredit 7. Berikut yang bertanggung jawab atas penerimaan pemberitahuan mengenai pengambilan barang yang di jual a. Unit pembukuan b. Unit penjualan c. Unit bidang d. Unit penerimaan e. Unit kartu persediaanMengelola Kartu Piutang158. Berikut yang bertugas membuat surat tagihan dan faktur penjualan adalah a. Bagian penjualan b. Bagian penagihan c. Bagian gudang d. Bagian penerimaan e. Bagian pengiriman barang9. Surat order pengiriman barang yang di terima bagian penagihan berasal dari a. Bagian penjualan b. Bagian penerimaan barang c. Bagian pengangkutan d. Bagian gudang e. Bagian akuntansi10.Memo kredit sebagai dokumen untuk mencatat rektur penjualan di lampiri dengan a. Bill of loading b. Surat muat c. Surat order pengiriman d. Laporan penerimaan barang e. Laporan pengiriman barangMengelola Kartu Piutang16B. ESSAY1. Sebutkan dan jelaskan macam – macam piutang!2. Jelaskan macam-macam transaksi yang mengakibatkan mutasidalam kartu piutang dan jelaskan pengaruhnya terhadap saldopiutang!3. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi ke kartupiutang!4. Data mutasi piutang suatu perusahaan pada Toko Purple denganNo. Rek: 018 Bulan September 2006 adalah sebagai berikut:- 1 September : Saldo awal Rp 11.800.000- 2 September : Pengiriman faktur No. 354 seharga Rp 6.500.000- 3 September : Pembayaran daktur No. 338 sebesar Rp 5.200.000- 10 September : Pengiriman memo kredit No. 014 untuk pengurangan harga faktur No. 354 sebesar Rp 200.000- 15 September : Pelunasan faktur No. 338 sebesar Rp 6.600.000 dengan BKM No. 944- 25 September : Pengiriman faktur No. 366 sebesar Rp 4.750.000Catatlah data mutasi diatas pada kartu piutang!5. Data mutasi piutang SARI Advertising pada Bulan Juli 2003adalah sebagai berikut:- 1 Juli : Data piutang kepada debitor PT SINAR MOTOR Rp 6.400.000 PT BUANA FIL Rp 5.700.000- 4 Juli : Penerimaan piutang dari PD SINAR MOTOR dengan BKM No. M-705 Rp 5.000.000Mengelola Kartu Piutang17 - 5 Juli : Penjualan kredit kepada PT NUSANTARA dengan faktur No, S-06 Rp 4.300.000 - 10 Juli : Penerimaan piutang dari PD BUANA FILM dengan BKM No. M-709 Rp 5.700.000 - 12 Juli : Penjualan kredit kepada PD JAYA MOTOR dengan faktur No, S-07 Rp 5.500.000 - 14 Juli : Penerimaan piutang dari PD JAYA MOTOR dengan BKM No. M-715 Rp 3.000.000 - 24 Juli : Penjualan kredit kepada DIAN THEATER dengan faktur No, S-08 Rp 5.700.000 - 27 Juli : Penerimaan piutang dari DIAN THEATER dengan BKM No. M-724 Rp 4.000.000 Catatlah daftar mutasi tersebut pada kartu piutang! ~~ Selamat Mengerjakan ~~Mengelola Kartu Piutang18 DAFTAR PUSTAKANatasya, Irvana.2020.”Piutang : Pengertian, Jenis dan Contohnya”,//haloedukasi.com/piutang diakses pada 26 Oktober 2020Marianti, Novi.2017.”Modul Mengelola Kartu Piutang dan Kartu Utang”//novimarianti.files.wordpress.com/2017/07/modul-mengelola-kartu-piutang-dan-utang.pdf diakses pada 26 Oktoberr 2020SMK Karya Nasional Kuningan.”Mengelola Kartu Piutang [Modul KD.AK.XI12.1]” //smkkarnas.sch.id diakses pada 26 Oktober 2020//www.seputarpengetahuan.co.id//belajar-ilmuakuntansi.blogspot.com

Mengelola Kartu Piutang


Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề