Apabila neraca pembayaran negara pasif, harga valuta nilai asing akan menjadi

1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu Negara.

Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam pembentukan produk domestik.

2. Mengetahui aliran sumber daya antar Negara.

Berdasarkan Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya antara suatu Negara dengan Negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah Negara tersebut merupakan pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai pengimpor barang atau modal.

3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu Negara

Dengan mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui pola umum kegiatan perekonomian suatu Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain, seperti ketergantungan sumber pendapatan nasional dari hasil ekspor produk pertanian dan ketergantungan sumber pembiayaan investasi dari Negara lain.

4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu Negara

Berdasarkan catatan transaksi modal dan keuangan di Neraca Pembayaran, dapat diketahui seberapa jauh suatu Negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap Negara lain.

5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu Negara.

Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus  atau defisit Neraca Pembayaran. Apabila terjadi surplus Neraca Pembayaran maka posisi cadangan devisa akan bertambah sebesar surplus tersebut, dan sebaliknya.

6. Dipergunakan sebagai sumber data dan informasi dalam penyusunan anggaran devisa [foreign exchange budget].

Dengan memperhatikan surplus atau defisit Neraca Pembayaran pada tahun tertentu, dapat diperlukan besarnya kebutuhan devisa untuk anggaran tahun berikutnya, sekaligus dapat ditentukan besarnya pinjaman yang diperlukan.

7. Dipergunakan sebagai sumber data penyusunan statistik pendapatan nasional [national account].

Statistik Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional mengingat salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor barang dan jasa yang tercatat dalam Neraca Pembayaran.

Ikuti promo Tokopedia terbaru, Waktu Indonesia Belanja [WIB] dan dapatkan cashback special dan bebas ongkir hanya di akhir Juli ini, lho!

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu, sangat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini tentunya menyebabkan adanya ketidakpastian terhadap neraca perdagangan Indonesia di mana nilai tukar mata uang merupakan salah satu instrumen penting dalam kegiatan ekspor dan impor. Sejauh ini, dampak dari depresiasi nilai tukar rupiah cenderung memperburuk kinerja perdagangan Indonesia sedangkan menurut Magee [1973] pelemahan mata uang suatu negara [depresiasi mata uang] akan berakibat buruk pada kondisi perdagangan suatu negara dalam jangka pendek dan berangsur naik pada periode jangka panjangnya atau biasa disebut dengan fenomena J-Curve. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dianalisis sejauh mana pengaruh nilai tukar terhadap neraca perdagangan baik jangka panjang maupun jangka pendek sehingga dapat diketahui ada tidaknya fenomena J-Curve dalam perdagangan Indonesia dengan mitra dagangnya. Pengaruh hubungan jangka panjang dianalisis menggunakan metode Panel Fully-Modified Ordinary Least Square [Panel FMOLS] dan dilanjutkan dengan metode Panel Error Correction Model [Panel ECM] untuk mendapatkan hasil analisis hubungan jangka pendeknya. Hasil kedua analisis tersebut selanjutnya digunakan untuk mengamati ada tidaknya fenomena J-Curve. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum depresiasi nilai tukar rupiah akan menurunkan kinerja perdagangan Indonesia dengan mitra dagangnya. Sedangkan pada jangka pendek, nilai tukar cenderung tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap neraca perdagangan Indonesia. Hasil dari kedua analisis tersebut menunjukan bahwa tidak ditemukannya fenomena J-Curve dalam hubungan dagang antara Indonesia dengan mitra dagangnya kecuali hubungan dagang dengan Jepang.

Pengertian  Neraca Pembayaran, Balance of Payment. Neraca pembayaran atau balance of payment merupakan ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi dari suatu negara dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu satu tahun.

Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda [double entry-bookkeeping]. Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.

Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat sebagai kredit dan diberi tanda positif. Sebaliknya transaksi yang mengeluarkan mata uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif.

Dengan memakai sistem pencatatan ganda, maka jumlah antara kredit dan debit akan sama dengan nol. Walaupun pada kenyataannya neraca pembayaran mungkin tidak sama dengan nol.

Neraca perdagangan dan neraca pembayaran sering menjadi faktor yang dapat mendorong naik atau turunnya kurs mata uang suatu negara. Kenaikan atau surplus dari neraca perdagangan dan neraca pembayaran akan diinterpretasikan sebagai indikasi awal kemungkinan terjadinya apresiasi suatu mata uang.

Sebaliknya penurunan atau defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran akan diterjemahkan sebagai indikasi awalnya terjadi depresiasi mata uang suatu negara. Dengan adanya neraca pembayaran ini dapat diketahui kapan suatu negara mengalami surplus maupun defisit.

Komponen Neraca Pembayaran Internsional


Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama. Adapun komponen neraca pembayaran yang banyak menjadi perhatian para pelaku perdagangan mata uang asing adalah rekening berjalan, rekening modal dan rekening cadangan resmi.

Rekening Berjalan, Current Account

Rekening berjalan [current account] menunjukkan transaksi internasional yang terdiri dari barang, jasa dan transfer unilateral yang dihasilkan dalam periode tertentu. Selisih nilai antara barang-barang ekspor dan impor disebut neraca perdagangan [balance of trade].

Transaksi ekspor impor barang dan jasa dicatat dalam neraca barang dan jasa [balance on goods and service]. Bantuan atau hibah luar negeri dicatat dalam transfer unilateral.

Jika total barang impor lebih besar daripada barang ekspor, maka disebut defisit perdagangan. Jika nilai barang ekspor lebih besar daripada impor disebut surplus perdagangan.

Rekening Modal  Capital Account

Rekening modal [capital account] merupakan penerimaan bersih dari transaksi modal. Misalkan pembelian saham, obligasi, pinjaman bank dan lain-lain. Rekening modal menunjukkan besarnya investasi asing di dalam negeri dan investasi domestik di luar negeri.

Penjualan aset ke luar negeri dicatat sebagai kredit, bertanda positif karena menghasilkan aliran modal masuk [capital inflow]. Pembelian aset dicatat sebagai debit, bertanda negatif karena mengakibatkan aliran modal ke luar [capital outflow]. Jika aliran modal masuk lebih besar dibandingkan aliran modal ke luar, maka rekening modal akan mengalami surplus.

Rekening Cadangan  Reserve Account

Rekening cadangan [reserve account] merupakan rekening yang mencatat seluruh transaksi pembelian atau penjualan yang melibatkan aset-aset cadangan resmi negara. Intervensi bank sentral di pasar valuta asing dengan membeli atau menjual mata uang domestik merupakan transaksi yang dicatat pada rekening cadangan.

Jumlah antara neraca berjalan dengan neraca modal adalah neraca transaksi cadangan resmi [official reserve transaction balance]. Surplus atau defisit pada neraca pembayaran mencerminkan surplus atau defisit pada neraca transaksi cadangan resmi.

Neraca pembayaran dapat diformulasikan sebagai berikut:

BOP = [X – M] + [CI – CO] + [FB]

BOP = neraca pembayaran

X – M = neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa.

CI – CO = neraca transaksi modal yang merupakan selisih antara capital inflow CI dan capital outflow CO.

FB = neraca cadangan resmi negara.

Jika dalam keadaan kesetimbangan, maka neraca pembayaran sama dengan nol. Jumlah antara neraca transaksi berjalan dengan neraca modal adalah neraca cadangan resmi negara dengan tanda yang berlawanan. Neraca cadangan resmi menunjukkan jumlah bersih dari cadangan internasional yang harus bergerak antar pemerintah untuk membiayai transaksi internasionalnya.

Pada keadaan kesetimbangan BOP = 0, maka cadangan resmi negara adalah:

O = [X – M] + [CI – CO] + [FB]

[X – M] + [CI – CO] = – [FB]

Jika jumlah neraca transaksi berjalan dan neraca modal lebih besar daripada nol. Artinya ada surplus permintaan terhadap mata uang domestik. Adanya surplus permintaan terhadap mata uang domestik berdampak pada apresiasinya mata uang domestik dan depresiasinya mata uang asing.

Negara yang menganut sistem kurs mengambang tidak berkewajiban untuk ikut menentukan kurs mata uang negaranya. Sehingga tidak terjadi transaksi penjualan maupun pembelian terhadap cadangan devisa resmi negara. Dengan demikian cadangan devisa resmi dapat dianggap nol.

Jika FB = 0, maka BOP dapat diformulasikan sebagai berikut:

BOP = [X – M] + [CI – CO]

Pada kondisi tidak dalam kesetimbangan, BOP akan surplus atau defisit. Neraca transaksi berjalan dan neraca modal tidak sama dengan nol, maka secara otomatis kurs mata uang asing akan berubah untuk penyesuaian agar BOP menjadi nol. Misal neraca berjalan defisit dan neraca modal sama dengan nol, maka BOP akan kurang daripada nol, atau BOP mengalami defisit. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

BOP = [X – M] + [CI – CO] + [FB]

Jika X – M < 0 dan CI – CO = 0 sedangkan FB = 0,  maka

[X – M] + [0] + [0]  < 0 maka

BOP < 0 atau BOP mengalami defisi

Artinya ada kelebihan penawaran mata uang domestik atau ada kelebihan permintaan mata uang asing. Dibutuhkan sejumlah mata uang asing untuk dapat menutupi defisit. Namun pada negara yang menganut sistem kurs mengambang, neraca cadangan devisa resmi sama dengan nol. Sehingga untuk menutupi defisit dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar.

Di pasar valuta asing akan terjadi perubahan nilai tukar mata uang domestik menjadi lebih rendah atau mata uang domestik mengalami depresiasi. Perubahan nilai tukar ini akan menyebabkan nilai BOP menjadi nol. Dalam hal ini kesetimbangan neraca pembayaran tercapai dengan mekanisme perubahan kurs di pasar valuta asing.

Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing.

Pengaruh neraca pembayaran terhadap kurs valuta asing dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kasus I. Pengaruh Neraca Transaksi Berjalan Terhadap Kurs

Neraca transaksi berjalan yang merupakan selisih antara ekspor dan impor barang dan jasa nilainya tidak sama dengan nol. Misal nilai ekspor lebih kecil daripada impor, atau sebaliknya nilai ekspor lebih besar daripada impor.  Sedangkan nilai capital inflow sama dengan capital outflow, dan nilainya selalu dalam satuan Dollar Amerika.

Misal untuk neraca pembayaran Indonesia, total nilai ekspor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $x dan total nilai impor dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $m. Sedangkan total nilai capital inflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $ci dan total nilai capital outflow dalam Dollar Amerika dinyatakan dengan $co.

Nilai tukar Rupiah Indonesia terhadap Dollar Amerika dinyatakan  dengan kurs USD/IDR, satuan unit Rupiah per satu Dollar Amerika. Kurs USD/IDR pada kondisi awal adalah USD/IDR[1] dan kurs setelah mengalami perubahan untuk kesetimbangan BOP adalah USD/IDR[2]. Untuk mempersingkat penulisan, maka pembuktian matematisnya tidak diturunkan pada bahasan ini.

Pengaruh neraca transaksi berjalan terhadap kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

Kurs kesetimbangan USD/IDR[2] ditentukan oleh rasio antara nilai impor dan ekspor Indonesia. Jika rasio $m/$x lebih besar daripada satu, maka rasio kurs USD/IDR[2]/USD/IDR[1] lebih besar daripada satu. Artinya kurs USD/IDR menguat. Jika kurs USD/IDR mengalami penguatan, maka Dollar Amerika mengalami apresiasi sedangkan Rupiah Indonesia mengalami depresiasi.

Kasus II. Pengaruh Neraca Transaksi Berjalan dan Neraca Modal Terhadap Kurs

Ketika nilai ekspor tidak sama dengan impor dan nilai capital inflow tidak sama dengan capital outflow, maka neraca pembayaran dalam kondisi ketidaksetimbangan. Neraca pembayaran dapat mengalami surplus atau BOP lebih besar daripada nol. Atau sebaliknya, neraca pembayaran dapat mengalami defisit atau BOP lebih kecil daripada nol.

Pengaruh Neraca Transaksi Berjalan dan Neraca Modal Terhadap Kurs dapat dijelaskan dengan persamaan berikut:

Kondisi BOP akan  surplus, jika rasio [$m + $co]/[$x + $ci] kurang daripada satu. Dengan demikian rasio USD/IDR[2]/USD/IDR[1] memiliki nilai kurang daripada satu. Artinya kurs USD/IDR melemah. Jika kurs USD/IDR melemah artinya Dollar Amerika mengalami depresiasi dan Rupiah Indonesia mengalami apresiasi.

Contoh Perhitungan Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs

Data Neraca pembayaran internasional diperlihatkan pada contoh ilustrasi di bawah.   Jika kurs yang berlaku adalah USD/IDR 14.000, maka berapakah kurs USD/IDR untuk mencapai keseimbangan neraca pembayaran. Satuan mata uang dalam ribuan Dollar Amerika USD

Contoh Perhitungan Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs

Dari data neraca pembayaran diketahui

EC = Export Comodity

IC = Import Commodity

ES = Export Service

IS = Import Service

UA = Unilateral Account

EC = 56.100

IC = 43.200

ES = 10.000

IS = 25.400

UA = 0

$co= 10.300

$ci = 10.300

ini artinya

$co= $ci sehingga komponen ini tidak diperhitungkan

$m = IC + IS + UA

$m = 43.200 + 25.400

$m = 68.600 ribu USD

$x = EC + ES

$x = 56.100 + 10.000

$x = 66.100 ribu USD

Hasil Perhitungan adalah

total impor adalah $m = 68.600 ribu USD

total ekspor adalah $x = 66.100 ribu USD

Atau dapat dinyatakan dengan

$m > $x

Total impor lebih besar daripada total ekspor. Sehingga neraca perdagangan dalam kondisi defisit.

Pengaruh Neraca Perdagangan Defisit Terhadap Kurs Valuta Asing

Untuk mengetahui bagaimana neraca perdagangan berpengaruh pada kurs, bisa dijelaskan seperti ini.

Nilai kurs untuk mencapai kesimbangan neraca pembayaran dapat dinyatakan dengan rumus berikut

USD/IDR[2] = [$m/$x] x USD/IDR[1]

USD/IDR[2] = Kurs keseimbangan

USD/IDR[1] = Kurs berlaku

Dengan menggunakan data perhitungan di atas, maka nilai kurs keseimbangannya adalah

USD/IDR[2] = [68.600/66.100] x 14.000

USD/IDR[2] = 14.529,5 dibulatkan 14.530 atau kalau ditulis dengan notasi kurs menjadi

USD/IDR 14.530

Penjelasan

Kurs berlaku USD/IDR 14.000 dan kurs keseimbangan hasil perhitungan USD/IDR 14.530. Kurs keseimbangan lebih besar dari kurs berlaku. Terjadi kenaikan nilai USD/IDR. Ini artinya USD menguat, sedangkan IDR melemah.

Mata uang Dollar Amerika terapresiasi terhadap mata uang Rupiah Indonesia IDR, sebaliknya Rupiah terdeprisiasi terhadap Dollar Amerika.

Sebelum ada penyesuaian Balance of Payment BOP,  satu USD sebanding dengan 14.000 IDR, setelah mengalami penyesuaian untuk neraca pembayaran, satu USD sebanding dengan 14.530 IDR.

Dalam hal ini, nilai dollar Amerika menjadi lebih mahal, ini sama artinya rupiah menjadi lebih murah.

Jadi ketika neraca perdagangan defisit, atau nilai total impor lebih besar dari nilai ekspornya, maka kurs valuta asing akan menguat atau terapresiasi.

Catatan Penting:

USD/IDR 14.000 artinya satu dollar Amerika dapat ditukar dengan Rp 14.000.

USD/IDR 14.530 artinya satu dollar Amerika dapat ditukar dengan RP 14.530

Neraca perdagangan defisit artinya jumlah mata uang asing USD yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah USD yang keluar. Dalam hal ini ada kekurangan valuta asing USD.

Kekurangan USD menyebabkan sisi permintaan terhadap USD menjadi naik. Sesuai dengan hukum permintaan, jika jumlah yang diminta naik, maka harganya cenderung naik. Permintaan valuta asing USD meningkat, maka harga USD naik atau menguat atau terapresiasi.

Contoh Soal Perhitungan Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing

Data Neraca pembayaran internasional diperlihatkan pada contoh ilustrasi di bawah.   Jika kurs yang berlaku adalah USD/IDR 14.000, maka berapakah kurs USD/IDR untuk mencapai keseimbangan neraca pembayaran. Satuan mata uang dalam jutaan Dollar Amerika USD

Contoh Soal Perhitungan Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing

Dari data di atas diketahui

Transaksi yang dicatat sebagai debit merupakan transaksi yang mengakibatkan aliran devisa atau mata uang asing USD ke luar negeri.

Komponen $m yaitu jumlah total aliran devisa ke luar negeri yang terdiri dari Impor barang, jasa diterima dan bunga dibayar.

Sehingga total devisa ke luar negeri $m adalah

$m = 50 + 10 + 8

$m = 68 juta USD

Komponen $co yaitu jumlah total aliaran modal ke luar negeri yang terdiri dari modal pemerintah dan modal swasta

Sehingga total modal ke luar negeri $co adalah

$co = 22 + 53

$co = 75 juta dollar

maka total aliran devisa ke luar negeri adalah

$m + $co = 68 + 75

$m + $co = 143 juta USD

Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai kredit merupakan transaksi yang menghasilkan aliran devisa mata uang asing USD ke dalam negeri.

Komponen $x yaitu jumlah total aliran devisa ke luar dalam yang terdiri dari ekpor barang, jasa diberikan dan bunga diterima

Sehingga total devisa yang masuk ke dalam negeri $x adalah

$x = 55 + 8 + 6

$x = 69 juta USD

Komponen $ci yaitu jumlah total aliaran modal ke dalam negeri yang terdiri dari modal pemerintah dan modal swasta

Sehingga total modal masuk ke dalam negeri $ci adalah

$ci = 32 + 121

$ci = 153 juta USD

maka total devisa yang masuk ke dalam negeri adalah

$x + $ci = 69 + 153

$x + $ci = 222 juta USD

Dari perhitungan diketahui bahwa

devisa ke luar $m + $co = 143 juta USD

divisa masuk $x + $ci = 222 juta USD

Atau

$m + $co < $x + $ci

Aliran devisa ke luar negeri lebih kecil daripada aliran masuk ke dalam negeri, sehingga kondisi Neraca pembayaran surplus.

Pengaruh Neraca Pembayaran Surplus Terhadap Kurs Valuta Asing

Pengaruh neraca pembayaran surplus terhadap kurs valuta asing dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut

USD/IDR[2] = [$m + $co]/[$x + $ci] x USD/IDR[1]

USD/IDR[2] = Kurs keseimbangan

USD/IDR[1] = Kurs berlaku

diketahui

$m + $co = 143 juta USD

$x + $ci = 222 juta USD

USD/IDR[1] =  14.000,

Substitusikan ke dalam persamaan sehingga diperoleh

USD/IDR[2] = [143/222] x 14.000

USD/IDR[2] = [0,644] x 14.000

USD/IDR[2] = 9.018 atau kalau ditulis dengan notasi kurs menjadi

USD/IDR 9.018

Penjelasan

Kurs belaku USD/IDR 14.000 lebih tinggi daripada kurs keseimbangan USD/IDR 9.018. Kurs USD/IDR turun atau melemah artinya Mata uang dollar Amerika USD melemah atau terdepresiasi dari mata uang Indonesia Rupiah IDR.

Neraca pembayaran surplus menyebabkan kurs USD/IDR melemah. Atau dollar Amerika melemah. Sebaliknya rupiah Indonesia IDR menguat atau terapresiasi.

Sebelum terjadi penyesuaian, satu USD setara dengan Rp 14.000, namun setelah penyesuaian BOP, satu USD menjadi senilai dengan Rp 9.018.

Dengan kata lain, surplus neraca pembayaran menyebabkan mata uang Indonesia Rupiah IDR menjadi lebih mahal, atau United State Dollar USD menjadi lebih murah.

Pada umumnya, penyesuaian kurs untuk keseimbangan neraca pembayaran BOP dilakukan pada neraca pembayaran yang mengalami defisit.

Kondisi neraca pembayaran menunjukkan kebutuhan terhadap valuta asing. Surplus menyebabkan aliran USD ke dalam negeri lebih banyak dibanding aliran USD ke luar negeri. Ada kelebihan USD di dalam negeri.

Sehingga dari sisi penawaran, jumlah USD menjadi meningkat. Sesuai dengan hukum penawaran, jika jumlah yang ditawarkan naik, maka harganya cenderung menjadai turun. Penawaran USD meningkat, maka harga USD turun atau melemah.

Artinya, walaupun tidak dilakukan penyesuaian kurs yang bertujuan untuk menyeimbangkan kondisi neraca pembayaran, namun pasar dapat mererpon kelebihan dari jumlah valuta asing yang ditawarkan dengan membeli USD pada harga atau kurs yang lebih murah.

Pengertian Definisi Inflasi.  Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum [price ...

Ringkasan.  Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs mata uang asing dapat dijelaskan dengan teori purchasing power parity   [PPP Theory] atau paritas d...

Tingkat Inflasi Negara Jepang Dan Amerika. Pergerakan  tingkat inflasi di negara Jepang dan Amerika selama kurun waktu dua tahun lebih, mulai dari bulan ...

Pengertian Dan Definisi Tingkat Suku Bunga.  Salah Satu Faktor yang mempengaruhi nilai mata uang suatu negara adalah perbedaan tingkat bunga antar negara. ...

Pengertian  Neraca Pembayaran, Balance of Payment.  Neraca pembayaran atau balance of payment merupakan ringkasan yang disusun secara sistematis untuk s...

Ringkasan.  Nilai GDP dapat dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku atau harga dasar yang konstan. GDP nominal mengukur nilai barang dan jasa akhir ...

Analisis Fundamental Ekonomi

Pengertian Definisi Analisis Fundamental Ekonomi. Analisis fundamental merupakan pendekatan yang lajim digunakan untuk memprediksi perubahan kurs mata uang asing di masa yang akan datang. Pada prinsipnya analisis fundamental mempelajari dan mengevaluasi…

Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pengertian Definisi Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaikan tingkat harga secara umum [price level ]. Dikatakan tingkat harga umu………

Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Kurs Valuta Asing

Pengertian Definisi Tingkat Inflasi Mata uang dari negara yang mengalami inflasi tinggi cenderung   mengalami depresiasi. Sebaliknya mata uang dari negara yang mempunyai tingkat inflasi rend………

Pengaruh Tingkat Inflasi Jepang Terhadap Kurs Yen Jepang, USD/JPY

Korelasi Kurs USD/JPY Dengan Tingkat Inflasi Jepang Tingkat Inflasi Negara Jepang Dan Amerika. Pergerakan  tingkat inflasi di negara Jepang dan Amerika selama kurun waktu dua tahun lebih, mul………

Pengaruh Tingkat Bunga Terhadap Kurs Valuta Asing

Pengertian Dan Definisi Tingkat Suku Bunga Salah Satu Faktor yang mempengaruhi nilai mata uang suatu negara adalah perbedaan tingkat bunga antar negara. Kenaikan tingkat suku bunga di suat……….

Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing

Pengertian Definisi Neraca Pembayaran, Balance of Payment Neraca pembayaran atau balance of payment merupakan ringkasan yang disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi da………

Pengaruh GDP Terhadap Kurs Valuta Asing

Pengertian, Definisi Gross Domestic Product, Produk Domestik Bruto Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional suatu negara adalah Gross Domestic Prod……..

Daftar Pustaka:

  1. ardraviz, 2011, “Simple Comcept Untuk Forex Online Trading”, ardra.biz
  2. Amalia, Lia, 2007, “Ekonomi Internasional”, Edisi Pertma, Graha Ilmu, Yogyakarta.
  3. Hady, Hamdy, 2004, “Ekonomi Internasional”, Cetakan Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
  4. Hanafi, M., Mamduh, 2004, “Manajemen Keuangan Internasionl”,Edisi 2003/2004, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  5. Hanafi, Mamduh, 2005, “Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.
  6. Kuncoro, Mudrajad, 1996, “Manajemen Keuangan Internsional”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
  7. Hady, Hamdy, 2008, “Manajemen Keuangan Internasional”, Cetakan Keempat, Penerbit Yayasan Adminitrasi Indonesia, Jakarta.
  8. Prasetyo, Handoyo. Yuliati, Handaru, Sri, 2005, “Dasar Dasar Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi Kedua, Penerbit CV ANDI OFFSET, Yogyakarta.
  9. Jamli, Ajmad, 2001, “Dasar Dasar Keuangan Internasional, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
  10. Krugman, R. Paul. Obstfeld, Maurice, 2005, “Ekonomi Internasionl, Teori dan Kebijakan”, Edisi Kelima, PT Indeks, Jakarta.
  11. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  12. Darmawi, Herman, 2006, “Pasar Finansial dan Lembaga Lembaga Finansial”, Cetakan Pertama, PT Bumi Arta, Jakarta.
  13. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  14. Berlianta, C. H.,2006, “Mengenal Valuta Asing”, Cetakan Ketiga, Gajah Maada University Press, Yogyakarta.
  15. Pengertian Neraca Pembayaran dan Pengertian Balance of Payment BOP adalah sistem pencatatan ganda [double entry-bookkeeping] BOP. Pengaruh rekening berjalan terhadap kurs dan Pengaruh rekening modal dan rekening cadangan resmi terhadap kurs.
  16. Contoh Laporan neraca pembayaran dan Rekening berjalan [current account]. Neraca perdagangan [balance of trade] atau neraca barang dan jasa [balance on goods and service]. Transfer unilateral atau Rekening modal [capital account. Pengaruh surplus perdagangan terhadap kurs namun Pengaruh defisit perdagangan terhadap kurs.
  17. Aliran modal masuk [capital inflow.  Aliran modal ke luar [capital outflow] dan Rekening cadangan [reserve account]. Neraca transaksi cadangan resmi [official reserve transaction balance] dan neraca cadangan resmi negara. Keadaan kesetimbangan BOP dengan Pengaruh Neraca Pembayaran Terhadap Kurs Valuta Asing.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề