Dampak Negatif Pemborosan Listrik
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
LihatListrik merupakan energi yang tidak mudah untuk didapat karena bukan energi yang bebas. Pengelolaannya tergantung dari sumber daya alam yang tidak tersedia untuk selamanya.
Di Indonesia, energi listrik dipasok oleh PLN dari berbagai sumber energi. Namun, sumber energi utama yang digunakan PLN adalah minyak bumi dan batu bara.
Dengan tingginya permintaan listrik di masyarakat tentu perlu ditambahkan beberapa pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan. Namun, jika tidak dibarengi dengan dukungan masyarakat, berapa pun jumlah pembakit yang dibangun tidak akan pernah cukup.
Pemborosan listrik yang dilakukan masyarakat ini tentunya akan membawa dampak lain yang tidak diharapkan oleh banyak pihak. Beberapa dampak tersebut di antaranya:
1. Pemanasan Global
Mengutip buku Kiat Hemat Bayar Listrik oleh Gatot Susanta dan Sasi Agustoni, penggunaan listrik yang berlebihan akan berdampak negatif pada lingkungan hingga menyebabkan pemanasan global.
Itu karena sebagian besar energi listrik diproduksi menggunakan batu bara yang mengandung karbon.
Dengan begitu, pembakaran yang dilakukan adalah dengan menggabungkan oksigen yang menghasilkan karbon dioksida. Karbon dioksida inilah yang akan menjadi polusi udara dan mengakibatkan pemanasan global.
2. Berkurangnya Cadangan Energi Listrik untuk Masa Depan
Seperti yang telah dijelaskan, energi listrik dihasilkan dari sumber daya alam yang terbatas, yaitu batu bara. Apabila penggunaan listrik tidak dihemat dengan baik, bukan hal yang mustahil jika cadangan energi listrik untuk generasi yang akan datang berkurang, bahkan habis.
Pemadaman Bergilir
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
LihatPemadaman bergilir yang kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia adalah dampak dari pemborosan listrik. Itu karena pembangkit listrik yang tersedia belum mampu mencukupi kebutuhan listrik masyarakat.
Tagihan Listrik Membengkak
Tidak hanya berdampak pada lingkungan, pemborosan listrik juga bisa menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi masyarakat. Sebab, listrik bukanlah energi yang diberikan secara cuma-cuma.
Untuk menggunakannya, masyarakat harus membayar biaya listrik per bulan kepada pihak penyedia, yakni PLN.
Jika tidak menghematnya, tagihan listrik pun membengkak. Uang yang semestinya digunakan untuk hal lain pun menjadi terbuang karena kebiasaan buruk yang tidak dibenahi.
Untuk menghemat listrik, beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat, antara lain:
Mematikan alat elektronik jika tidak digunakan
Menggunakan lampu hemat energi
Mencabut kabel jika tidak dibutuhkan
[ADS]