454
454
Kriya Keramik
11.1. Peralatan dan Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
11.1.1. Peralatan
Alat-alat untuk membuat suatu campuran atau larutan bahan glasir dipergunakan peralatan sebagai berikut.
Timbanganscales Untuk menimbang bahan-bahan
glasir, pastikan kondisi timbangan adalah normal dan akurat jarum
menunjuk pada angka nol sebelum digunakan. Kapasitas maksimal 2
kg.
Waskom Untuk tempat campuran bahan-
bahan glasir yang belum digiling maupun yang sudah digiling yang
siap untuk digunakan, kapasitas 3 liter.
Ember plastik bertutup Untuk tempat menyimpan campuran
bahan glasir yang sudah digiling. Sebaiknya ember yang digunkan
memilikit utup agar campuran glasir tersebut tetap bersih. Ukuran:
kapasitas 2 dan 5 galon .
Gelas ukuran Untuk mengukur banyaknya air yang
dibutuhkan untuk membuat larutan glasir. Kapasitas 1 liter.
Saringan ieves mesh 120-200 Untuk menyaring campuranlarutan
glasir yang sudah digiling atau digerus. Diameter 25 cm.
455 Kriya Keramik
455
Sekop Untuk mengambil bahan glasir
berupa powder bahan berbentuk tepung.
Rubber scrapper Untuk membantu mengaduk dan
memperlancar cairan glasir agar dapat melewati saringan.
Mortar dan pestle Untuk menghaluskan bahan-bahan
glasir dengan cara digerus. Ukuran: diameter 20 cm, kapasitas 2 liter,
bahan porselin.
Malpotjarmill Untuk tempatwadah campuran
bahan-bahan glasir yang akan di giling di atas ball mill. Kapasitas 1
kg, 2 kg, dan 5 kg.
Tang penjepit dipping tongs Untuk menjepit benda keramik yang
akan diglasir dengan teknik celup.
Kuas Untuk mengglasir benda keramik
dengan teknik kuas atau lukis, biasanya hanya digunakan dalam
membuat dekorasi saja. Ukuran kuas nomor 2, 4, dan 6.
456
456
Kriya Keramik
Spray gunsprayer Untuk mengglasir benda keramik
dengan teknik semprot dengan tenaga udara yang dihasilkan
kompresor.
Mangkok plastik Untuk tempat campuran glasir,
biasanya dalam jumlah sedikit yang digunkan untuk membuat dekrasi
glasir.
Banding wheelwhirler Untuk alas benda keramik yang
diglasir dengan teknik semprot di dalam ruang pengglasiran spray
booth dan alas benda keramik yang akan didekorasi dengan teknik
kuaslukis. Ukuran diameter 25 cm- 30 cm, dibuat dari bahan alumunium.
Spon Untuk membersihkan glasir yang
melapisi bagian kaki dari benda keramik.
Ballmill Untuk memutar malpotjarmill yang
berisi campuran bahan-bahan glasir sehingga terjadi proses
penggilinganpenghalusan bahan- bahan glasir.
457 Kriya Keramik
457
Spray booth Untuk tempat atau ruangan yang
digunakan proses pengglasiran benda keramik dengan teknik
semprot.
Bagian-bagian spray booth: Steker
Saklar Bak air
Pompa air Kipas angin fan
Plat alumunium
Kompresor Untuk menyimpan dan
mengeluarkan udara yang dialirkan pada
spraygun atau airbrush
sehingga campuran glasir akan keluar.
11.1.2. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Masker Untuk pelindung hidung dan mulut
pada waktu melakukan praktik pengglasiran benda keramik terutama
teknik semprot.
Sarung tangan plastik Untuk pelindung tangan pada waktu
melakukan praktik pengglasiran benda keramik.
458
458
Kriya Keramik
Pakaian kerja Untuk pelindung badan pada waktu
melakukan praktik pengglasiran benda keramik.
11.2. Bahan Glasir
Saat ini dalam industri perdagangan sudah banyak dijumpai campuran glasir yang sudah jadi dan disiapkan untuk digunakan sesuai dengan suhu
kematangan glasirnya, hal ini tentu akan sangat membantu untuk kelancaran suatu proses produksi benda keramik. Campuran atau larutan
glasir juga dapat dibuat seseuai keinginan tertentu, namun ketersediaan bahan-bahan mentah glasir perlu menjadi pertimbangan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun suatu campuran atau larutan glasir beragam jenis dan fungsinya, untuk itu perlu ketelitian dan kecermatan
yang tinggi untuk memilih bahan berdasarkan formula atau resep yang ada.
Glasir siap pakai merupakan bahan glasir yang langsung dapat digunakan tanpa mencampur dengan bahan glasir lainnya. Pada umumnya glasir
tersebut berupa glasir transparan dan penutup opaq dengan berbagai suhu bakar yang berbeda. Bahan glasir siap pakai berbentuk bubuk powder dan
cara mengolahnya dengan menambahkan air 40-60 dari berat kering.
Beberapa jenis glasir tersebut antara lain: 1.
Glasir TSG Transparent Soft Glaze 2.
Glasir frit 3.
Glasir matt 4.
Glasir 107 5.
Glasir stoneware 6.
Glasir opaq
459 Kriya Keramik
459 Glasitr TSG
Glasir frit Glasir matt
Glasir 107 Glasir stoneware
Glasir opaq Gambar 11.1. Jenis-jenis glasir.
sumber: Koleksi studio keramik
11.2.1.Bahan Mentah Glasir
Beberapa bahan yang umum digunakan untuk menyusun suatu campuran atau larutan glasir, diantaranya adalah:
1. Silika SiO
2
2. Feldspar
3. Whitingkapurcalcium oxide CaO
4. Alumina Al
2
O
3
5. Zinc oxide ZnO
6. Dolomite CaMgCO
3 2
7. Magnesium carbonatemagnesit MgCO
3
8. Colemanitegerstley boratecalcium borate 2CaO. 3B
2
O
3
.5H
2
O 9.
Kaolinchinaclay Al
2
O
3
.2SiO
2
.2H
2
O 10.
Rutiletitanium oxide TiO
2
11. Tin oxidestannic oxide SnO2
12. Talk 3MgO.4SiO
2
.H
2
O
460
460
Kriya Keramik
Silika Feldspar
Whiting
Alumina Zinc oxide
Dolomite
Magnesium Colemanite
Kaolin
Titanium Tin oxide
Talk Gambar 11.2. Bahan-bahan glasir.
sumber: Koleksi studio keramik
461 Kriya Keramik
461
11.2.2. Bahan Pewarna Glasir
Berbagai macam oksida logam atau pigmen warna stain dapat ditambahkan untuk memberikan warna pada glasir yang digunakan.
Sedangkan untuk mendapatkan glasir penutup atau matt dapat ditambahkan beberapa oksida yang dapat memberikan sifat dop seperti: oksida timahtin
SnO
2
, oksida zircon ZrO
2
, oksida calcium CaO, oksida zinc ZnO, magnesium carbonate MgO, dll.
11.2.2.1. Oksida Pewarna
Oksida pewarna merupakan kombinasi persenyawaan suatu senyawa oksigen dengan unsur lain. Di dalam keramik senyawa oksida logam
digunakan sebagai sumber pewarna, penggunaan oksida pewarna dalam glasir dapat berdiri sendiri atau campuran dari beberapa oksida pewarna.
Yang perlu diperhatikan adalah persentase yang digunakan dalam suatu formula glasir.
Cobalt Cupper
Chrome
Iron Mangaan
Rutile Gambar 11.3. Pewarna oksida.
sumber: Koleksi studio keramik Beberapa oksida pewarna glasir yang umum digunakan adalah:
a.
Cobalt oxidecobalt carbonate untuk menghasikan warna biru.
b.
Copper oxidecopper carbonate untuk menghasikan warna hijau.
c.
Chrom oxide untuk menghasikan warna hijau.
462
462
Kriya Keramik d.
Iron oxide untuk menghasikan warna coklat.
e.
Manganese carbonate untuk menghasikan warna ungu.
11.2.2.2. Pewarna StainPigmen
Pewarna StainPigmen merupakan bahan pewarna glasir atau tanah liat yang terbuat dari bahan-bahan oksida logam melalui proses pembakaran
sehingga dihasilkan warna yang lebih stabil. Untuk menghasilkan glasir warna, bahan pewarna stain dicampurkan ke dalam campuran glasir.
Gambar 11.4. Pewarna stain. sumber: Koleksi studio keramik
463 Kriya Keramik
463
11.3. Penyusunan Campuran Glasir
Glasir merupakan campuran dari beberapa bahan-bahan yang berupa bahan mentah atau persenyawaan oksida Penyusunan campuran glasir
SDalam menyusun suatu campuran glasir ada tiga cara yang umum dilakukan, yaitu:
11.3.1. Menurut Perbandingan Bahan-Bahan yang Dipakai
Penyusunan dengan cara ini paling mudah untuk dilaksanakan, karena bahan-bahan yang digunakan tersebut mudah didapatkan di daerah-daerah.
Bahan-bahan tersebut berupa bahan mentah dari alam atau bahan mineral terolah dengan perbandingan atau persentase yang telah ditentukan dengan
jumlah 100.
contoh : Suatu resep glasir dengan perbandingan seperti di bawah.
Potash feldspar 45,00
Flint 35,00
Whiting 12,00
Kaolin 8,00
100.00 Apabila dibutuhkan jumlah glasir sebanyak 3 kg maka perhitungannya
sebagai berikut: Potash feldspar
= 45,00
x 30
= 1350,00 gram
Flint =
35,00 x
30 =
1050,00 gram Whiting
= 12,00
x 30
= 360,00 gram
Kaolin =
8,00 x
30 =
240,00 gram Jumlah
3000,00 gram
11.3.2. Menurut Perbandingan Oksida Unsur
Penyusunan dengan bahan-bahan berupa persenyawaan oksida dari sisi perhitungan mudah, namun bahan-bahan dalam bentuk persenyawaan
oksida sangat mahal, karena bahan tersebut merupakan hasil pemurnian bahan-bahan mentah alami.
464
464
Kriya Keramik
contoh : Resep glasir dengan perbandingan sbb:
PbO 68,00
Al
2
O
3
4,60 SiO
2
27,40 100.00
Apabila dibutuhkan jumlah glasir sebanyak 1,50 kg maka perhitungannya sebagai berikut:
PbO =
68,00 x
15 =
1020,00 gram Al
2
O
3
= 4,60
x 15
= 69,00 gram
SiO
2
= 27,40
x 15
= 360,00 gram
Jumlah 1500,.00 gram
11.3.3. Menurut Rumus Segger Rumus Empiris
Penyusunan bahan-bahan glasir menurut rumus Segger ini lebih sulit dibandingkan dengan kedua cara di atas. Formula glasir yang ada harus
dirubah menjadi resep glasir yang berupa bahan-bahan mentah.
contoh : Suatu formula glasir diketahui sbb.
0.8 PbO 0.1 CaO
0.2 Al
2
O
3
1.5 SiO
2
0.1 K
2
O Disini belum diketahui jenis bahan yang digunakan maupun jumlahnya,
namun dari senyawa oksida yang ada dapat diperkirakan jenis bahan mentah yang mengandung senyawa oksida tersebut.
Diketahui: BA Berat Atom
Pb = 207
O = 16
Al = 26,90
Si = 28
Ca = 40
K = 39,10
465 Kriya Keramik
465
Bahan Kebutuhan
PbO 0,80
CaO 0,10
K
2
O 0,10
Al
2
O
3
0.20 SiO
2
1,50
0,80 Lead
PbO 0,80
- 0,10
Whiting CaO
0,10 -
0,10 0,10
0,60 Feldspar
K
2
O Al
2
O
3
6SiO
2
0,10 -
0,10 0,90
0,10 0,20
Kaolin Al
2
O
3
2SiO
2
2H
2
O 0,10
- 0,70
0,70 Kwarsa
SiO
2
0,70 -
Sehingga
Bahan Banyaknya
BM Jumlah
Lead PbO 0,80
223,00 178,40
Whiting CaCO
3
0,10 100,00
10,00 Feldspar K
2
O Al
2
O
3
6SiO
2
0,10 556,80
55,68 Kaolin Al
2
O
3
2SiO
2
2H
2
O 0,10
258,20 25,82
Kwarsa SiO
2
0,70 60,00
42,00 Jumlah
311,90
Jadi resep glasirnya menjadi: Lead
178,40 : 311,90 55,42
56,00 Whiting
10,00 : 311,90 6,21
6,00 Feldspar
55,68 : 311,90 17,30
17,00 Kaolin
25,82 : 311,90 8,02
8,00 Kwarsa
42,00 : 311,90 13,04
13,00 Jumlah
100,00 Apabila dibutuhkan jumlah glasir sebanyak 2,00 kg maka
perhitungannya sebagai berikut:
466
466
Kriya Keramik
Lead =
56,00 x
20 =
1120,00 gram Whiting
= 6,00
x 20
= 120,00 gram
Feldspar =
17,00 x
20 =
340,00 gram Kaolin
= 8,00
x 20
= 160,00 gram
Kwarsa =
13,00 x
20 =
260,00 gram Jumlah
2000,00 gram Dari ketiga cara menyusun campuran glasir tersebut, maka sekarang sudah
diketahui cara menyusun campuran glasir dari bahanbahan mentah dan senyawa oksida dan cara menghitung jumlah bahan-bahan tersebut
berdasarkan persentasenya.
11.4. Penyiapan Glasir
Proses menyiapkan glasir merupakan proses mencampur dan menghaluskan bahan baku glasir menjadi campuran yang halus dan merata
sehingga siap digunakan pada benda keramik. Proses penyiapan glasir membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang tinggi, karena akan sangat
menentukan kualitas produk keramik yang dihasilkan, misalnya tentang warna, tekstur dan efek estetis yang lain.
Seperti halnya dengan tanah liat, bahan-bahan glasir perlu dipersiapkan terlebih dahulu untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Pada dasarnya
proses penyiapan glasir adalah proses mencampur dan menghaluskan bahan-bahan baku glasir menjadi campuran yang halus dan merata
sehingga siap digunakan pada benda keramik biskuit agar dapat menghasilkan produk keramik berglasir yang sempurna.
Sebelum melaksanakan penyiapan bahan glasir, yang perlu diperhatikan adalah pemahaman tentang jenis dan fungsi bahan-bahan glasir, pewarna
glasir, resep glasir dan temperatur bakarnya serta hasil pembakaran glasir. Pemahaman ini sangat penting karena resep glasir sangat banyak jenisnya
dan masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Disamping hal tersebut di atas, hal-hal yang juga penting adalah kemurnian dan kehalusan
dari bahan-bahan glasir yang digunakan karena akan berpengaruh pada keberhasilan glasir yang akan dibuat.
467 Kriya Keramik
467 Gambar 11.5. Wadah bertutup dengan glasir warna
sumber: Mary Chappelhow Resep glasir yang akan dibuat sebaiknya diuji terlebih dahulu agar dapat
diperkirakan hasil akhirnya, disamping itu juga jenis badan benda keramik yang akan diglasir sudah diketahuio agar kesalahan penerapan glasir yang
tidak sesuai antara temperatur bakar glasir dengan jenis badan benda keramik dapat dihindari.
Gambar 11.6. Contoh hasil pengujian glasir rendah yang diterapkan pada benda keramik stoneware. sumber: Koleksi studi keramik
Gambar 8.7. Contoh hasil pengujian glasir menengah yang diterapkan pada benda keramik stoneware.
sumber: Koleksi studi keramik
468
468
Kriya Keramik
Proses penyiapan glasir merupakan tahapan yang memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam menghitung rerep glasir, menimbang bahan-bahan
glasir dan bahan pewarna glasir. Hal ini sangat penting karena kesalahan dalam menghitung resep glasir, menimbang bahan-bahan glasir dan
pewarna glasir akan dapat mengakibatkan kegagalan sehingga menimbulkan kerugian.
Penyiapan glasir dengan menggunakan
malpotjarmill dan ballmill
merupakan proses penyiapan glasir yang dilakukan secara masinal yaitu dengan memutar malpotjarmil yang telah berisi bahan-bahan glasir dan air
di atas rol putar pada ballmill. Bola-bola porselin dalam malpotjarmill berfungsi sebagai penumbuk bahan-bahan glasir
Proses tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar berikut:
Gambar 11.8. Proses penghalusan bahan glasir dengan ballmill.
11.4.1.
Bahan
Saat ini sudah banyak bahan mentah siap pakai yang digunakana untuk membuat glasir yakni dalam keadaan kering bentuk tepungpowder kering
agar lebih mudah pengolahannya.
Beberapa bahan yang sering digunakan untuk membuat glasir, diantaranya adalah:
a.
Silika SiO
2
b.
Feldspar
c.
Whitingkapurcalcium carbonate CaCO
3
d.
KaolinChina clay Al
2
O
3
.2SiO
2
.2H
2
O
e.
Zinc Oxide ZnO
f.
Rutiletitanium oxide TiO
2
g.
Copper oxide
469 Kriya Keramik
469 Contoh:
Resep Glasir cone 4-5 1186 C-1196
C
Feldspar 47.50
Whiting 18.60
Kaolin 14.60
Silika 5.90
Zinc oxide 13.40
Rutile 5.00
11.4.2.
Proses Penyiapan Glasir
Penyiapan glasir yang dilakukan berdasarkan perbandingan bahan-bahan yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Penyiapan glasir dari bahan-bahan mentah siap pakai 2. Penyiapan glasir dari campuran glasir siap pakai
Proses penyiapan glasir dari bahan mentah dilakukan sebagai berikut: 1. Siapkan bahan-bahan glasir
yang akan digunakan untuk membuat campuran glasir
feldspar, whiting, kaolin, silika, zinc oxide, rutile dan oksida
copper.
2. Hitunglah jumlah kebutuhan masing-masing bahan glasir sesuai resep glasir yang akan dibuat sebanyak 2 kg
Mat glaze cone 4 5 1186 C 1196
C
Feldspar 47.50 x 20
= 950 gram
Whiting 18.60 x 20
= 372 gram
Kaolin 14.60 x 20
= 292 gram
Silika 5.90 x 20
= 118 gram
Zinc oxide 13.40 x 20
= 268 gram
Jumlah =
2000 gram
Rutile 5.00 x 20
= 100 gram
Oksida Copper 3.00 x 20
= 60 gram
470
470
Kriya Keramik
3. Timbanglah masing-masing bahan glasir sesuai jumlah
yang dibutuhkan, kemudian timbang juga bahan pewarna
oksida atau stain sesuai
dengan kebutuhan.
4. Campurkan semua bahan glasir yang telah ditimbang ke
dalam emberwaskom plastik, kemudian masukkan bahan
pewarna galsir yang telah ditimbang ke dalam campuran
glasir.
5. Masukkan campuran bahan glasir dari ember ke dalam
malpotjarmill, kemudian masukkan bola-bola porselin
yang berfungsi sebagai penghalus bahan glasir Ukulah
kebutuhan jumlah air dengan gelas ukur dan masukkan ke
dalam campuran glasir, kemudian menutup
malpotjarmill dengan rapat.
6. Letakkan malpot yang telah berisi glasir di atas roll putar
pada ball mill, kemudian
hidupkan mesin ball mill
selama 2 jam, jika perlu lakukan penggilingan sekali lagi
agar bahan-bahan glasir menjadi halus.
471 Kriya Keramik
471 7. Saringlah campuran glasir yang
telah digiling dengan menggunakan saringan mesh
120-200 dan masukkan ke dalam pada emberwaskom
plastic.
8. Berilah label pada wadah tersebut sesuai dengan nama
glasir, temperatur dan pewarna yang digunakan, serta tanggal
pembuatan pada ember waskom plastik agar diketahui
jenis glasirnya.
Jenis glasir : Matt
Suhu bakar : 1196
C Pewarna
: Copper oxide 3 Tgl pembuatan
: 27 April 2007
11.5. Teknik Pengglasiran
Mengglasir pada dasarnya adalah melapisi benda keramik biskuit dengan lapisan tipis seperti gelas yang melekat menjadi satu pada permukaan
badan keramik melalui proses pembakaran. Sebelum melaksanakan pengglasiran benda keramik, yang perlu diperhatikan adalah mengetahui
jenis badan tanah liat yang digunakan untuk membuat badan benda keramik serta temperatur bakar glasir yang digunakan, hal ini penting karena dalam
mengglasir benda keramik harus ada kesesuaian antara jenis badan keramik dengan temperatur glasir yang digunakan, apabila terjadi
472
472
Kriya Keramik
ketidaksesuaian antara jenis badan keramik dengan glasirnya maka badan keramik akan meleleh atau glasir tidak matang dan bahkan seperti hilang.
Berdasarkan kondisi bendanya, penerapan glasir dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1.
Penerapan pada benda yang telah dibakar biskuit
2.
Penerapan pada benda mentah Dalam praktik sebaiknya pengglasiran benda keramik diterapkan pada
benda yang telah dibakar biskuit, karena akan lebih aman, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan pada benda mentah, hanya saja
membutuhkan perlakuan yang lebih khusus dan hati-hati, karena benda mentah dalam keadaan kering akan sangat rapuh dan apabila diglasir akan
cepat menyerap air yang dapat menyebabkan benda mentah tersebut retak dan hancur. Keuntungan mengglasir pada benda mentah yaitu hanya
membutuhkan proses pembakaran tunggal single firing, pembakaran biskuit sekaligus pembakaran glasir sehingga lebih efisien.
Glasir yang diterapkan pada barang-barang keramik dapat berfungsi : 1. Menambah keindahan barang-barang keramik
2. Menambah kekuatan permukaan barang-barang keramik 3. Membuat barang-barang keramik tidak tembus gas atau cairan
4. Memberikan sifat higienis pada alat makan minum glasir non toxic
Perkembangan produk keramik saat semakin meningkat, banyak industri yang memproduksi benda keramik berglasir, sehingga dengan menguasai
kompetensi mengglasir benda keramik, memberikan peluang pekerjaan sesuai kebutuhan industri keramik.
Jenis keramik menurut menurut bahan yang digunakan dan suhu bakarnya dapat dibedakan menjadi:
1. Earthenware 900 C-1180
C 2. Stoneware 1200
C-1300 C
3. Porselin 1300 C-1450
C Dengan mengetahui jenis keramik tersebut maka dapat dihindari
penggunaan glasir yang tidak sesuai dengan temperaturnya, hal ini dimaksudkan untuk menghindari sejak awal kesalahan yang timbul setelah
pembakaran glasir.
Pada dasarnya proses pengglasiran benda keramik adalah proses melapisi benda keramik mentah dan biskuit dengan bahan glasir dengan berbagai
teknik yaitu:
473 Kriya Keramik
473
1.
Teknik tuang pouring
2.
Teknik celup dipping
3.
Teknik semprot spraying
4.
Teknik kuas brush Benda keramik berglasir juga dapat dilapisi glasir dengan bahan glasir
sebagai dekorasi dengan teknik dekorasi overglaze yaitu dekorasi di atas glasir. Dekorasi overglaze dibakar pada temperatur kurang lebih 700
C- 800
C.
Gambar 11.9. Produk keramik berglasir. sumber: Koleksi studio keramik
Gambar 11.10. Produk keramik berglasir. sumber: Mary Chappelhow
474
474
Kriya Keramik
Sebelum melaksanakan pengglasiran benda keramik biskuit, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Bersihkan benda keramik biskuit dengan sikat, disemprot dengan
udara, atau dicuci dengan air sehingga
benar-benar bersih
dari minyak dan debu.
2. Keringkan benda keramik biskut agar dalam proses penggalsiran
badan benda keramik tersebut dapat menyerap glasir dengan
baik.
Penerapan glasir pada benda-benda keramik dapat dilakukan dengan berbagai teknik pengglasiran yaitu: teknik tuang, celup, semprot, dan kuas.
Dalam praktik pengglasiran benda keramik kadang-kadang keempat keteknikan tersebut dapat dilakukan pada satu benda keramik, hal ini sangat
tergantung pada bentuk dan ukuran benda keramik yang akan diglasir serta ketersediaan campuran glasir. Untuk menghasilkan glasir yang baik
usahakan ketebalan lapisan glasir pada seluruh permukaan badan benda keramik merata dengan ketebalan antara 1.0 mm2.0 mm.
11.5.1. Teknik Tuang Pouring
Pengglasiran benda keramik dengan teknik tuang pouring merupakan teknik pengglasiran benda keramik yang dilakukan dengan cara menuang
larutan glasir pada benda keramik, teknik tuang ini pada biasanya dilakukan untuk mengglasir bagian dalam benda keramik.
Proses pengglasiran dilakukan dengan cara menuang larutan glasir ke dalam benda keramik, kemudian memutar benda keramik sehingga glasir
menutup seluruh permukaan bagian dalam, selanjutnya tuang kembali glasir
475 Kriya Keramik
475 ke dalam emberwaskom plastik. Setelah kering lakukan pengglasiran pada
bagian luar benda keramik dengan meletakkannya di atas waskom dengan ditopang dua papan kayu kemudian tuang glasir pada permukaan bagian
luar benda keramik. Pengglasiran dengan teknik tuang ini sering digabung dengan teknik semprot untuk mengglasir pada bagian luar benda keramik.
Proses Pengglasiran dengan Teknik Tuang Pouring
1. Tuang cairan glasir pada bagian dalam benda keramik menggunakan gelas ukuran, kemudian putar benda keramik tersebut hingga seluruh
permukaan bagian dalam benda keramik terlapisi glasir.
2. Tuang kembali cairan glasir dari bagian dalam benda keramik ke dalam emberwaskom plastik kemudian letakkan benda keramik pada rak
dorong hingga kering untuk diglasir bagian luarnya.
3. Tuang cairan glasir pada bagian luar benda keramik menggunakan gelas ukuran hingga seluruh permukaan bagian dalam benda keramik
terlapisi glasir kemudian angin-anginkan hingga kering.
476
476
Kriya Keramik
11.5.2. Teknik Celup Dipping
Pengglasiran dengan teknik celup ini dilakukan dengan cara memasukkan atau mencelupkan benda keramik ke dalam larutan glasir menggunakan
tang pencelup dipping tong atau dengan tangan secara langsung.Teknik celup ini merupakan teknik terbaik untuk menghasilkan permukan glasir
yang merata, tetapi terbatas pada benda-benda yang tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah waktu untuk mencelup benda keramik ke
dalam larutan glasir, karena jika terlalu lama akan membentuk lapisan yang tebal. Bekas jepitan dipping tong perlu diratakan permukaannya agar tidak
mengalami cacat pengglasiran.
Proses Pengglasiran dengan Teknik Celup Dipping
1. Jepit benda keramik dengan menggunakan tang pencelup dipping tong atau pegang dengan tangan langsung.
477 Kriya Keramik
477 2. Celupkan benda keramik ke
dalam cairan glasir tunggu beberapa saat hingga glasir
menyerap pada permukaan benda keramik, kemudian
angkat dan tempatkan pada rak dorong dan angin-anginkan
hingga kering.
11.5.3. Teknik Semprot Spraying
Pengglasiran benda keramik dengan teknik semprot spraying dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan glasir pada benda keramik
menggunakan spray gun atau air brush di dalam alat pengglasiran spray booth. Benda yang akan diglasir diletakkan di atas banding wheel kemudian
sambil diputar lakukan penyemprotan glasir. Mengglasir benda-benda keramik dengan teknik semprot ini memerlukan peralatan yang cukup rumit.
Pengglasiran dilakukan dengan cara menyemprotkan larutan glasir menggunakan spray gun atau air brush dengan udara kompresor di dalam
spray booth. Jarak penyemprotan sebaiknya sekitar 3040 cm dengan arah melingkar searah jarum jam, naik-turun, dan kiri-kanan sambil benda
keramik diputar. Yang perlu diperhatikan mengglasir dengan teknik semprot ini adalah ketebalan lapisan glasir pada permukaan benda keramik, karena
kalau terlalu tebal glasir akan meleleh tetapi kalau terlalu tipis glasir seperti tidak matang dan kasar. Apabila pada saat mengglasir benda keramik terlalu
basah oleh glasir biarkan hingga kering dan dapat dilanjutkan lagi.
Proses Pengglasiran dengan Teknik Semprot Spraying:
1. Tuang cairan glasir pada tabung spraygun atau air brush.
478
478
Kriya Keramik
2. Tempatkan benda keramik di atas whirler dalam spraybooth,
putar saklar pada posisi on hingga air mengalir melalui plat
aluminium.
3. Semprot benda keramik sambil memutar
whirler pelan-pelan hingga merata pada seluruh
permukaan benda keramik, setelah selesai angkat dan
tempatkan pada rak dorong. Penyemprotan juga dapat
dilakukan pada bagian dasar benda yang berkaki dengan cara
meletakkan benda di atas whirler secara terbalik.
11.5.4. Teknik Kuas Brush
Pengglasiran benda keramik dengan teknik kuas brush dilakukan dengan cara melapiskan larutan glasir pada benda keramik menggunakan kuas,
teknik ini pada umumnya untuk membuat dekorasi saja. Pelapisan larutan glasir dilakukan dengan dua arah yang berbeda yaitu secara vertikal dan
horizontal sehingga benda keramik akan terlapisi dengan sempurna. Lapisan pertama dilakukan sampai seluruh permukaan benda keramik
tertutup rata dan menjadi kering, setelah itu lakukan pelapisan yang kedua.
Proses Pengglasiran dengan Teknik Kuas Brush
1. Siapkan banding wheel pada meja kerja, kemudian letakkan
benda keramik di atas banding wheel dengan posisi memusat.
479 Kriya Keramik
479 2. Putar pelan-pelan banding wheel
tersebut, kemudian dengan hati- hati lakukan pengglasiran benda
keramik menggunakan kuas yang sesuai dengan ukuran
yang dibutuhkan.
3. Pegang dengan tangan lakukan pengglasiran dengan kuas pada
seluruh permukaan benda keramik, setelah selesai
tempatkan pada rak dorong.
4. Selama proses pengglasiran aduklah larutan glasir secara
terus menerus sehingga larutan glasir tidak mengendap di dasar
wadah yang menyebabkan glasir sangat berair.
Catatan:
Untuk benda keramik biskuit yang memiliki tutup, pada bagian benda yang bersinggungan dapat dilapisi dengan wax lilin atau setelah
diglasir pada bagian tersebut dibersihkan dari glasir agar tidak saling menempel pada waktu proses pembakaran glasir
480
480
Kriya Keramik
Bersihkan glasir pada bagian kaki dari benda keramik yang telah selesai diglasir menggunakan spon basah atau sikat, hal ini dilakukan agar
benda keramik berglasir tidak melekat pada shelves atau plat tungku pembakaran
Tempatkan pada arak dorong untuk memudahkan transportasi
pada proses pembakaran glasir.
481 Kriya Keramik
481
11.6. Kesalahan dalam Penggalsiran dan Cara
Mengatasinya
Berhasil tidaknya pengglasiran benda keramik banyak dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah:
Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan glasir kadang-kadang berbeda umur, asalnya, cara
pengambilan, dan kemurniannya serta kehalusan butiran akan dapat mengakibatkan perbedaan kualitas jenis bahan.
Badan tanah liat untuk barang-barang keramik Badan tanah liat yang digunakan untuk membuat benda keramik juga
memegang peranan penting dalam menentukan kualitas dan penampilan akhir dari glasir.
Panas dalam ruang pembakaran Perbedaan panas dan sirkulasi api dalam ruang pembakaran sangat
berpengaruh, apabila dalam penyusunan barang-barang keramik memerlukan tingkat atau sap akan dapat mengakibatkan hasil pembakaran
glasir tiap tingkat akan berbeda.
Tipe tungku dan bahan bakarnya Kualitas hasil pembakaran glasir juga dipengaruhi oleh jenis tungku dan
bahan bakar yang digunakan. Tungku dengan bahan bakar minyak, gas, listrik, atau kayu akan menghasilkan hasil pembakaran yang berbeda-beda.
Atmosfer tungku Atmosfer dalam tungku akan mengakibatkan timbul oksidasi atau reduksi.
Pada atmosfer oksidasi, proses pembakaran memperoleh cukup oksigen, sedangkan atmosfer reduksi proses pembakaran tidak mendapatkan
oksigen yang cukup sehingga kebutuhan oksigen diambil dari glasir.
Penerapan glasir Kualitas hasil pembakaran glasir juga dapat dipengaruhi oleh cara
penerapannya pada permukaan barang keramik baik dengan teknik celup, tuang, kuas, atau semprot hal ini terjadi karena ketebalan lapisan glasir tidak
merata pada seluruh permukaan barang keramik.
Berbagai permasalahan tentang glasir timbul dalam setelah proses pembongkaran benda keramik dari dalam tungku pembakaran dilakukan,
untuk itu perlu diagnosa apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.
482
482
Kriya Keramik
Tabel 11.1. Kesalahan dalam pengglasiran dan cara mengatasi. sumber: Peter Cosentino
Masalah Diagnosa
Cara mengatasi
Hasil bakar glasir seperti kertas ampelas,
warna glasir tidak muncul dengan baik
dan lapisan glasir kelihatan kotor.
Glasir yang terlalu tipis
Lakukan pengglasiran dengan lebih tebal
Glasir meleleh turun dari permukaan benda
keramik running, mengkerut berpisah
crawling atau berbintik-bintik udara
atau retak-retak crazing.
Glasir terlalu tebal
Kurangi ketebalan lapisan glasir pada
benda
Kurangi waktu pencelupan benda
keramik pada larutan glasir
Benda keramik yang telah dibakar biskuit
tidak menyerap glasir
Temperatur bakar biskuit terlalu tinggi
Lakukan pembakaran biskuit benda keramik
pada temperatur yang lebih rendah
Hangatkan benda keramik sebelum diglasir
dan bakarlah pada suhu yang lebih tinggi
Muncul gelembung- gelembung pada benda
keramik boating
Terlalu banyak pewarna oksida atau
karbon dalam tanah liat
Pembakan biskuit terlalu lama
Kurangi penggunaan warna pada tanah liat
Tambahkan grog pada tanah liat
Lakukan pembakaran glasir pada temperatur
yang lebih rendah Glasir berpisah menjadi
gumpalan-gumpalan atau berkerut pada
permukaan benda keramik crawling
Adanya minyak, lemak, keringat atau debu
pada benda keramik biskuit
Larutan glasir terlalu banyak mengandung
tanah liat plastis
Cuci bersih benda keramik biskuit sebelum
diglasir
Hindari memegang benda keramik biskuit
terlalu sering
Kurangi kandungan tanah liat plastis pada
larutan glasir atau ganti dengan bahan Kaolin
Temperatur bakar biskuit kurang rendah
sehingga masih berpori dan sifat porousnya
tinggi
Benda keramik dibakar biskuit dengan
temperatur 900 C.
483 Kriya Keramik
483
Terjadi keretakan lapisan glasir sebelum
pembakaran
Larutan glasir terlalu kental sehingga lapisan
glasir menjadi tebal
Tambahkan air pada larutan glasir
Kurangi ketebalan lapisan glasir pada
benda keramik Terjadi retak -retak halus
pada permukaan benda keramik crazing
Penyusunan larutan glasir tidak sesuai
Pembakaran glasir di bawah temperatur
bakarnya underfired
Lapisan glasir yang terlalu tebal
Tambahkan kandungan Silika pada larutan glasir
Lakukan pembakaran glasir pada temperatur
yang lebih tinggi
Tambahkan air pada larutan glasir
Benda keramik yang diglasir terbelah atau
pecah dunting
Pemanasan atau pendinginan yang
terlalu cepat
Panaskan atau dinginkan tungku bakar
secara pelan-pelan pada suhu 200
C dan 600 C
Jangan membuka pintu tungku bakar sebelum
temperatur di bawah 200
C
Tambahkan grog pada badan benda keramik
Terdapat lubang-lubang kecil pada permukaan
benda keramik yang telah dibakar glasir
pinholing
Pembakaran glasir sedikit di bawah
temperatur bakarnya
Pembakaran glasir yang terlalu cepat
Muncul gelembung udara pada glasir
Kelebihan whiting pada glasir
Lakukan pembakaran glasir sedikit lebih tinggi
Lakukan pembakaran glasir secara perlahan-
lahan
Kurangi kandungan silika tambahkan flux
Kurangi whiting pada larutan glasir
Glasir mengelupas dari permukaan benda
keramik peeling, shelling atau
shivering
Badan tanah liat menyusut terlalu
banyak
Turunkan sedikit temperatur bakar glasir
Kurangi waktu pencelupan benda
keramik pada larutan glasir
Tambahkan frit yang lebih tingi pada larutan
glasir
Kurangi kandungan silika pada larutan glasir
484
484
Kriya Keramik
Beberapa contoh kesalahan yang terjadi pada permukaan glasir benda keramik setelah proses pembakaran:
Crawling Glasir tebal
Crazing atau cracking Pinhole
Glasir belum matang Peeling, shelling atau shivering
Running Bloating blister
Gambar 11.11. Contoh beberapa kesalahan glasir sumber: Joaquim Chavarria
485
Kriya Keramik
485 Membakar benda keramik merupakan tahapan cukup kritis namun
menyenangkan untuk merubah benda mentah greenware menjadi benda keramik yang matang dan keras. Proses pembakaran tersebut merupakan
salah satu tahapan yang sangat penting pada proses pembuatan benda keramik, karena tanpa melalui proses pembakaran maka benda keramik
belum dapat disebut produk keramik. Jadi suatu benda keramik dapat dikatakan sebagai produk keramik harus melalui proses pembakaran. Tanah
liat sebagai bahan baku utama untuk pembuatan benda keramik akan mengalami proses pembakaran, apabila telah melewati temperatur 600
C tanah liat tersebut akan mengalami perubahan fisik dan kimiawi menjadi
keramik yang keras dan padat yang tidak dapat hancur oleh air. Proses perubahan tersebut disebut perubahan keramik ceramic change. Tetapi
belum dapat dikatakan bahwa tanah liat yang telah melewati temperatur 600
C bukan berarti tanah liat tersebut telah matang secara sempurna. Temperatur kematangan suatu tanah liat berbeda-beda sesuai dengan jenis
tanah liatnya. Secara umum jenis bahan tanah liat yang digunakan untuk membuat benda
keramik dapat dibedakan menjadi:
Earthenware 900 C-1180
C
Stoneware 1200 C-1300
C
Porselin 1250 C-1460
C Pembakaran benda keramik dari waktu ke waktu terus mengalami
perkembangan untuk tujuan penyempurnaan, baik dari jenis, cara pengoperasian maupun bahan bakarnya, semuanya dimaksudkan untuk
lebih meningkatkan efektivitas, efisiensi dan produktivitas, namun demikian hal ini sangat tergantung pada kondisi daerah sehingga pembakaran
tradisionalpun masih tetap ada.
12.1. Tungku Pembakaran
Tungku pembakaran atau kiln adalah suatu tempatruangan dari batu bata tahan api yang dapat dipanaskan dengan bahan bakar atau listrik dan
dipergunakan untuk membakar benda-benda keramik. Fungsi tungku pembakaran adalah untuk membakar benda-benda keramik
yang disusun di dalamnya dan dibakar dengan menggunakan bahan bakar khusus kayu, batu bara, minyak, gas, atau listrik sampai semua panas
12. TUNGKU DAN PEMBAKARAN
486
486
Kriya Keramik
menyebar dan membakar semua yang ada di dalam tungku itu. Pembakaran atau radiasi panas berlangsung di dalam tungku atau di bawah ruang bakar
dan kelebihan asap keluar melalui saluran api atau cerobong tungku. Sirkulasi panas harus dibiarkan secara merata dan bebas di sekeliling
benda pada saat dibakar.
Untuk mendapatkan hasil pembakaran yang memuaskan, tungku jenis apapun harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
1. dapat mencapai suhu yang diinginkan dengan mudah, 2. suhu seluruh bagian tungku pada ruang pembakaran merata,
3. pemakaian bahan bakar efisien hemat, 4. dapat digunakan dalam waktu yang lama umur pemakaian lama,
5. memiliki prosedur pengoperasian dan pemeliharaan yang mudah dan
murah, serta 6. memudahkan untuk proses penyusunan dan pembongkaran benda
keramik. Saat ini berbagai jenis tungku pembakaran dapat dijumpai baik di sentra-
sentra kerajinan keramik gerabah, studio keramik, maupun industri keramik. Penggunaan jenis tungku pembakaran yang digunakan sudah
tentu dengan melihat beberapa faktor. Beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam memilih atau merancang tungku pembakaran
keramik ialah:
1. Jenis tungku. Yang dimaksudkan dengan jenis tungku adalah sirkulasi apijalannya
api, bentuk tungku, ukuran kapasitas. bahan yanq digunakan. 2. Kapasitas tungku pembakaran
Kapasitas erat kaitannya antara produktivitas dengan volume tungku ruang pembakaran, sehingga perlu dipikirkan seberap ukuran tungku
pembakaran yang harus dibuat.
3. Suhu akhir yang ingin dicapai, Dalam merancang tungku pembakaran perlu mengetahui jenis badan
benda keramik yang akan dibakar, sehingga bahan baku untuk pembuatan tungku juga menyesuaikan. Untuk efisiensi dipilih tungku
pembakaran yanga dapat mencapai suhu tinggi.
4. Kondisi pembakaran yang diinginkan Kondisi pembakaran yang akan dicapai untuk pembakaran jenis
oksidasi, reduksi, atau netral harus ditetapkan guna menentukan bentuk ruang bakar, alat pembakar burner dan damper.
5. Jenis barang yang akan dibakar Bahan tanah liat keramik yang dibakar dapat dibedakan menjadi
terracottaearthenware, stoneware atau porselin oleh sebab itu kita perlu
Video