Apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat dan mendengar kita?

Magelang, NU Online
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama [PWNU] Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi mengatakan, orang yang telah meninggal dapat melihat orang yang masih hidup di dunia. Hal ini ia ungkap dalam Pengajian dalam rangka Maulid Nabi dan Haul Almaghfurlah Simbah Kiai Raden Jalalain di Kuncen, Seloboro, Salam, Magelang, Ahad [28/11/2021] malam.


Sebagai argumentasi ilmiah, Kiai Chalwani mengutip Sabda Nabi Muhammad saw dalam kitab Syarhush Shudūr bi Syarhi Ĥālil Mauta fil Qubūr [Penjelasan Ahwal Kematian di Alam Kubur] karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi [1445-1505/849H - 911H].


Tu’radhu a’mālukum fid dunya, ilā ‘asāirikum wa aqribā-ikum minal amwāti. Fain ra-auhum hasanan, isytabsyarū, fain ra-auhum ghaira hasanin qālu: allāhumma lā tumithum hatta tahdiyahum. [Al-Hadis fi Syarhish Shudur].


Artinya, Nabi bersabda: Amal kamu sekalian – orang yang masih hidup – diperlihatkan kepada saudara dan teman-temanmu yang sudah meninggal dunia, termasuk diperlihatkan kepada leluhurmu yang sudah wafat. Ketika yang sudah wafat melihat amal baik yang masih hidup, merasa bahagia di alam kubur. Tetapi ketika yang wafat melihat amal yang masih hidup tidak baik, merasa sedih di alam kubur. Di tengah-tengah kesedihan, berdoa, meminta kepada Allah swt: ‘Ya Allah, anak cucuku yang masih hidup di dunia, yang amalnya masih belum baik, jangan Engkau cabut dulu nyawanya, jika belum mendapat petunjuk Engkau.’


“Jadi, orang yang sudah wafat itu dapat mendoakan orang yang masih hidup, asalkan wafatnya membawa amal saleh Maka Nabi Muhammad, para wali, para ulama, sampai saat ini masih memperhatikan kita semua,” terang Mursyid Tarekat Qadiriyah/ Naqsyabandiyah, Berjan, Purworejo.


Bahkan menurut Kiai Chalwani, Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad [1634-1720 M], pengarang kitab Ratib Haddad, berkata: “ihtimāmul amwāti lil ahyā-i, asyaddu min ihtimāmil ahya-i lil amwāti.” [Perhatian orang yang sudah wafat kepada orang yang masih hidup itu lebih besar daripada perhatian orang yang masih hidup kepada orang yang sudah wafat].


“Maka saya minta, sering-seringlah berziarah kubur, karena yang sudah wafat masih memperhatikan kita semua. Ini kalau tidak mengaji tidak tahu,” pungkasnya, di depan ribuan jamaah yang tetap memakai masker.


Kontributor: Ahmad Naufa Kh. F.
Editor: Syamsul Arifin 

Bismillah wal hamdulillah wa alshalatu wa al salam ala Rasulillah, Amma ba’du:

Jika manusia telah wafat maka ia telah berpindah ke alam lain yang dikenal dengan alam barzakh. Alam barzakh atau alam kubur adalah alam yang masih gaib bagi orang yang masih hidup di dunia. Olehnya kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang kehidupan di alam tersebut kecuali melalui penjelasan Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Yang pasti bahwa alam barzakh berbeda dengan alam dunia, sehingga tidak sepenuhnya dapat diqiyaskan dengannya.

Salah satu buktinya adalah dua orang atau lebih yang berdekatan di alam barzakh dan berdampingan kuburannya, bisa jadi salah seorang di antaranya merasakan kenikmatan alam barzakh yang tidak dinikmati orang yang tepat berada disampingnya. Sebaliknya orang yang ada di sampingnya boleh jadi sedang merasakan dahsyatnya siksaan azab kubur dan sama sekali tidak dirasakan oleh tetangganya. Yang lebih mengherankan, seandainya tanah kuburannya disentuh, dipegang atau diinjak oleh orang yang masih hidup maka ia tidak akan merasakan apa-apa, padahal orang yang ada di baliknya sedang merasakan dahsyatnya azab kubur. Hal itu karena alam orang yang telah meninggal sudah berbeda dengan orang masih hidup di dunia ini.

Keadaan asalnya, orang mati tidak dapat mendengar, berdasarkan firman Allah Ta’ala:

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar. ” [Qs. An Naml: 80]

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman:

“Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar. ” [Qs. Ar Ruum: 52]

Juga firman-Nya:

“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” [Qs. Fathir: 22]

Serta ayat-ayat yang lain. Selain itu, mati itu seperti tidur. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa tidur adalah Al Wafaat Ash Shughra [kematian kecil]. 

Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Dan Allah-lah yang mewafatkan [menidurkan] kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari.” [Qs. Al An’am: 60]

Dan kita tahu bersama, bahwa orang yang tidur tidak bisa mendengar orang berbicara padanya. Maka orang mati tentu lebih tidak bisa lagi.

Adapun orang mati dapat mendengar suara hentakan sandal ini merupakan pengecualian khusus dari keadaan asal, pengecualian ini dikarenakan terdapat dalil yang menyebutkannya. Wallahu’alam.

APAKAH ORANG MATI DAPAT MENDENGAR PANGGILAN ORANG YANG MEMANGGILNYA ?

Oleh
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta

Pertanyaan.
Lajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Apakah para wali yang shalih mendengar panggilan orang-orang yang memanggilnya ? Apa makna sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Demi Allah sesungguhnya orang yang telah meninggal dari kalian [di dalam kuburnya] mendengar bunyi langkah terompah kalian?“.  Mohon penjelasan !

Jawaban.
Pada dasarnya bahwa orang yang telah meninggal dunia baik yang shalih atau yang tidak shalih, mereka tidak mendengar perkataan manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ

“Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu ; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang maha Mengetahui“. [Fathir/35 : 14]

Begitu juga firmanNya Subhanahu wa Ta’ala.

وَمَا أَنْتَ بِمُسْمِعٍ مَنْ فِي الْقُبُورِ

“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar“. [Fathir /35: 22]

Akan tetapi terkadang Allah memperdengarkan kepada mayit suara dari salah satu rasulnya untuk suatu hikmah tertentu, seperti Allah memperdengarkan suara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang-orang kafir yang terbunuh di perang Badar, sebagai penghinaan dan penistaan untuk mereka, dan kemuliaan untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai-sampai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada para sahabatnya ketika sebagian mereka mengingkari hal tersebut.

 ما أنتم بأسمع منهم ولكنهم لا يستطيعون أن يجيبوا

“Tidaklah kalian lebih mendengar apa yang aku katakan daripada mereka, akan tetapi mereka tidak mampu menjawab“. [1]

Lihat pembahasan ini di kitab An-Nubuwat, kitab At-Tawassul Wa-al-Wasilah dan kitab Al-Furqan, seluruhnya karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Maka kitab-kitab tersebut cukup memadai dalam mengupas pembahasan ini.

Adapun mayat yang mendengar suara langkah orang yang mengantarnya [ketika berjalan meninggalkan kuburnya] setelah dia dikubur, maka itu adalah pendengaran khusus yang ditetapkan oleh nash [dalil], dan tidak lebih dari itu [tidak lebih dari sekedar mendengar suara terompah mereka], karena hal itu diperkecualikan dari dalil-dalil yang umum yang menunjukkan bahwa orang yang meninggal tidak bisa mendengar [suara orang yang masih hidup], sebagaimana yang telah lalu.

Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarganya, dan sahabat-shabatnya.

[Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da’imah I/151-152 dari Fatwa no. 7366 Di susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah Riyadh. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 7/I/ 1424H]
______
Footnote
[1]. Hadits Riwayat Ahmad -dan ini lafalnya- [I/27 : III/104, 182, 263 dan 287], Bukhari II/101 dan Nasa’i IV/110

  1. Home
  2. /
  3. Bahasan : Tauhid
  4. /
  5. Apakah Orang Mati Dapat...

Apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat keluarganya yang masih hidup?

Dalam buku Ziarah Ke Alam Barzakh oleh al-Imam Jalaluddin as-Suyuti, dijelaskan bahwa orang yang sudah mati tidak akan bisa melihat orang yang masih hidup karena mereka sudah tinggal di dunia yang berbeda.

Apakah orang yang sudah meninggal bisa merasakan rindu kepada kita?

Tidak ada riwayat shahih yang menjelaskan bahwa orang yang sudah meninggal bisa merasakan rindu. Namun dalam buku Ziarah Ke Alam Barzakh karya Al-Imam Jalaluddin disebutkan bahwa orang yang sudah meninggal tidak punya keterikatan lagi dengan dunia.

Apakah benar orang yang sudah meninggal arwahnya masih dirumah?

Dikutip wonosobozone.com dari kanal YouTube Pedagang Hijrah, dimana Syekh Ali Jaber pun menjelaskan hal jni. Tidak benar, hal ini di sampaikan Syekh Ali Jaber, kalau roh orang meninggal masih ada di rumah sedangkan jasadnya sudah berada di kuburan.

Apakah orang dalam kubur bisa mendengar?

Ada beberapa ulama mengatakan bahwa para penghuni kubur sebenarnya bisa mendengar seluruh kata-kata yang diucapkan. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa penghuni alam kubur sebenarnya tidak dapat mendengar apa yang diucapkan oleh orang yang berziarah.

Bài mới nhất

Chủ Đề