Apakah sah puasa jika mandi junub di pagi hari?

BERITA DIY - Sejumlah umat Islam bertanya apakah sah puasa tapi belum mandi wajib? Serta hukum, tata cara dan niat mandi junub atau mandi besar di siang hari.

Diketahui, hukum puasa bagi seseorang yang belum melaksanakan mandi besar hingga siang hari pada dasarnya tetap diperbolehkan.

Dengan arti, puasa tidak batal. Namun, sebaiknya bagi seseorang yang punya hadas besar, dianjurkan segera melaksanakan mandi junub.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa Tanpa Membatalkan Puasa, dr Saddam Ismail: Pakai Cara Ini Ampuh

Namun, jika berhubungan badan di siang hari kemudian melaksanakan mandi junub usainya, puasa tetap dihitung batal.

Pasalnya, puasa adalah perbuatan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum hingga hubungan suami-istri.

Puasa tak batal yakni ketika melakukan hubungan badan, atau mimpi basah atau selesainya haid pada perempuan di malam hari, namun baru punya kesediaan mandi junub di siang hari keesokan harinya.

Baca Juga: Buka Puasa Jam Berapa? Jadwal Maghrib Hari Ini 6 April 2022 di 5 Wilayah: Padang, Bengkulu, Medan, hingga Bali

Dalam pandangan fiqih, persoalan seperti demikian puasa tetap sah. Pun telah melafalkan niat di malam hari.

KOMPAS.com - Unggahan warganet yang mempertanyakan perihal sah tidaknya puasa seseorang saat kondisi badan yang junub tetapi lupa belum mandi wajib sebelum tiba waktu imsak ramai di media sosial, Rabu [13/4/2022].

Diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], junub merupakan keadaan tidak suci pada diri seorang Muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat, tawaf, dan sebagainya.

"Serius nanya, sudah tau punya junub, tetep dipaksain puasa, apakah puasanya dapat pahala?" tulis akun Twitter ini.

"Nek puasa tanpa mandi wajib sek tetep sah nggak? [Jika puasa tanpa mandi wajib dulu tetap sah tidak?]," tulis akun Twitter lainnya.

Hingga Kamis [14/4/2022] malam, masing-masing twit itu sudah disukai lebih dari 100 kali oleh warganet lainnya.

Baca juga: Hukum Ngupil dan Mengorek Telinga Saat Bulan Ramadhan, Batalkan Puasa atau Tidak?

Lalu, bagaimana hukumnya jika badan masih dalam kondisi junub namun tetap menjalankan ibadah puasa?

Ustaz Muhammad Nur Maulana menyampaikan bahwa mereka yang dalam keadaan junub namun lupa untuk mandi wajib setelah tiba waktu imsak, puasanya tetap sah.

Kondisi lupa di sini yang dimaksud adalah tidak disengaja atau ketiduran.

"Tidak batal puasanya," ujar ustaz Maulana saat dihubungi Kompas.com, Kamis [14/4/2022].

"Yang berhubungan badan di malam hari, aman. Berarti dia tetap makan tadi pagi [sahur], tapi nanti wajib mandi junub karena kan mau shalat Subuh," imbuhnya.

Baca juga: Shalat Tarawih, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasannya

Mimpi basah di siang hari, apakah sah puasanya?

SHUTTERSTOCK Salah satu risiko kesehatan akibat sering begadang adalah penurunan performa di sekolah yang terjadi pada remaja.

Ustaz Maulana juga menyampaikan, mandi junub atau mandi wajib juga berlaku bagi orang yang mengalami mimpi basah di siang hari.

"Seseorang yang mimpi basah di siang hari, berarti dia wajib mandi junub, tapi tidak batal puasanya," kata ustaz Maulana.

Dalam mandi junub, ia juga menyarankan masyarakat agar tidak menunda-nunda pelaksanaan mandi junub begitu tahu bahwa dirinya dalam keadaan tidak suci.

"Iya, segera mandi junub, jangan ditunda-tunda karena yang terganggu nanti waktu shalat," lanjut dia.

Baca juga: 3 Poin Penting Pidato Jokowi soal Aturan Mudik hingga Shalat Tarawih pada 2022

Kriteria orang yang wajib mandi junub

Dikutip dari KompasTV [14/4/2021], ada sejumlah hal yang menyebabkan seseorang harus melakukan mandi junub.

  • Melakukan hubungan suami istri walaupun tidak keluar mani.
  • Keluar mani yang disebabkan hubungan suami istri.
  • Nifas, keluarnya darah dari rahim yang disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan.
  • Ketika seseorang meninggal dunia, dan meninggalnya bukan mati syahid.
  • Haid bagi perempuan
  • Orang yang baru memeluk agama Islam.

Baca juga: Peneliti Ungkap Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Tata cara mandi junub

Menurut syariat Islam, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar.

Ada perbedaan tata cara mandi wajib atau mandi junub bagi perempuan dan laki-laki.

Meski begitu, penting untuk melakukan mandi junub sesuai urutan tata caranya.

Adab mandi junub untuk laki-laki

1. Mengawali dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar. Bacaannya yakni,

"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. [Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala]"

2. Lalu ambil air kemudian membasuh tangan sebanyak 3 kali.

3. Bersihkan semua najis atau kotoran yang masih menempel pada tubuh.

4. Berwudu sebagaimana ketika hendak shalat.

5. Mengguyur bagian kepala hingga tiga kali.

6. Siram anggota badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian siram anggota badan pada bagian kiri sebanyak tiga kali juga.

7. Membasuh rambut dan menyela pangkal kepala dengan cara memasukkan kedua tangan ke air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala, dan kemudian menyiram kepala tiga kali.

8. Kemudian gosoklah bagian tubuh sebanyak tiga kali, baik pada bagian depan, belakang, atau menyela rambut serta jenggot.

9. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air, dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.

Baca juga: Penjelasan MUI soal Saf Shalat yang Kembali Dirapatkan

Adab mandi junub untuk perempuan

Sementara, tata cara mandi wajib bagi perempuan, yakni:

1. Membaca niat [menurut para ulama niat itu tempatnya di hati]

"Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala. [Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala]"

2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.

3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.

4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah [atau lantai] atau dengan menggunakan sabun.

5. Berwudu dengan wudu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.

6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya. [Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya].

8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.

Baca juga: Profesi yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan, Siapa Saja Mereka?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Tips Mengurangi Bau Mulut Saat Puasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah sah puasa mandi junub di pagi hari?

Misalnya baru melaksanakan mandi saat pagi atau siang hari karena ketiduran? Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, puasa seseorang tetap sah meski mandi junub dilakukan sehabis fajar terbit. Mandi junub kesiangan dikatakan tidak membatalkan puasa.

Kapan batas mandi junub ketika puasa?

Muslim no. 330]. Dari uraian di atas, maka jelas bahwa batas waktu mandi junub pada saat puasa adalah sebelum matahari terbit atau waktu salat Subuh berakhir. Meskipun telat mandi junub, namun tidak membatalkan puasa dan ibadah yang dilakukan tetap sah.

Apa hukum puasa jika lupa mandi wajib?

Ustaz Muhammad Nur Maulana menyampaikan bahwa mereka yang dalam keadaan junub namun lupa untuk mandi wajib setelah tiba waktu imsak, puasanya tetap sah. Kondisi lupa di sini yang dimaksud adalah tidak disengaja atau ketiduran. "Tidak batal puasanya," ujar ustaz Maulana saat dihubungi Kompas.com, Kamis [14/4/2022].

Apakah boleh mandi junub jam 8 pagi?

Menurut UAS, mandi junub sebelum subhu atau sesudah subuh tidak ada masalah.

Bài mới nhất

Chủ Đề