Apakah stem cell bermanfaat bagi kehidupan terutama pada peningkatan hidup manusia?

tirto.id - Salah satu diva Indonesia, Krisdayanti harus merogoh kocek Rp200 juta demi urusan menjaga kecantikan. Ia memilih terapi stem cell yang dianggap sebagai teknologi terbaru berbiaya mahal untuk membuatnya awet muda. Apa itu stem cell?

Stem cell atau sel punca adalah sel biologis yang menjadi jejak utama DNA. Sel ini dapat meremajakan diri dan menghasilkan lebih banyak sel untuk sumber pembentukan sel baru. Ia bertugas untuk memastikan setiap sel yang usang diganti dengan sel baru dengan jenis dan fungsi yang sama.

Stem cell ini dapat mempertahankan potensi perkembangan untuk membentuk turunan dari embrio. Termasuk epitel usus, tulang rawan, otot polos, dan otot lurik. Juga epitel saraf, ganglia embrionik, serta epitel skuamosa bertingkat. Sifat sel inilah yang berguna dalam biologi perkembangan manusia, penemuan obat, dan transplantasi.

Fungsi itu yang kemudian dimanfaatkan dunia medis untuk menyembuhkan beragam penyakit. Terapi ini dapat menciptakan jaringan, sel, serta organ baru. Melalui teknologi transplantasi khusus, stem cell yang telah diambil dimasukkan ke dalam tubuh untuk mengganti sel rusak ataupun abnormal.

Dengan terapi stem cell, memungkinkan pasien sembuh dari beragam penyakit berat seperti jantung koroner, gagal jantung, diabetes, patah tulang gagal sambung, tulang yang hilang karena kecelakaan, osteoarthritis, cedera tulang rawan, spinal cord injury, glukoma, luka bakar, hingga kaki diabetik.

"Penyakit yang tak membuahkan hasil dengan pengobatan konvensional bisa diatasi dengan stem cell. Karena sifatnya mengisi dan memperbarui sel jaringan yang rusak," ujar dr. Ismail H.D, SpOT[K], selaku Ketua Komite Sel Punca Nasional.

Baca juga: Cryotherapy Senjata Alternatif Melawan Kanker

Di Indonesia, teknik stem cell sudah lazim digunakan untuk penyembuhan kanker darah [leukimia]. Hanya saja, biaya merupakan masalah yang perlu dipikirkan selanjutnya. Untuk pengobatan leukimia, terapi stem cell setidaknya harus dilakukan selama lima tahun.

Mekanisme dan Harga Stem Cell

Untuk dapat menggunakan terapi ini, seseorang harus punya tali pusat yang masih tersimpan usai kelahirannya. Tali pusat berfungsi sebagai sumber sel induk. Sel-sel dari tali pusat inilah yang nantinya akan digunakan untuk terapi. Selain tali pusatnya sendiri, pasien juga bisa menggunakan tali pusat donor yang cocok. Penyimpanan tali pusat dilakukan sesaat setelah kelahiran untuk menghindari matinya sel. Di Indonesia, penyimpanannya bisa dilakukan di Laboratorium Peodia atau Cordlife Persada.

Baca juga: Pentingnya Memahami Tahapan Kanker Payudara

Pelaksanaan terapi stem cell di Indonesia memang tak semua rumah sakit bisa melakukannya. Namun, beberapa rumah sakit sudah bisa melakukan layanan dengan persetujuan pemerintah. Peraturan Menteri Kesehatan [Permenkes] nomor 32 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca, ada 11 rumah sakit yang diberi izin terapi sel punca.

Di antara lain, Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo [RSCM], RS Sutomo, RS M Djamil, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS Hasan Sadikin, RS Kariadi, RS Sardjito, dan RS Sanglah. Semenjak 2007 hingga kini, di RSCM saja telah melakukan terapi stem cell pada 214 pasien.

Namun, masalah biaya masih menjadi kendala bagi pasien yang mau melakukan terapi. Setiap satu stem cell dihargai Rp 1-1,5 per sel. Sepintas memang murah, tapi jumlah sel yang diberikan cukup besar dalam organ atau tubuh pasien, sehingga biaya yang dikeluarkan tak sedikit. Untuk sekali terapi, untuk sel yang diberikan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta sel.

Namun, dr Cosphiadi Irawan, SpPDKHOM, spesialis penyakit dalam, mengatakan, takaran sel punca yang diberikan tiap pasien berbeda tergantung jenis penyakitnya. Penyakit lupus, misalnya, diberikan sel punca 1-2 juta per kilogram berat badan pasien. Jika berat badan pasien 50 kilogram, maka dosis terendahnya adalah menyuntikkan 50 juta sel punca, dan dosis maksimal sebesar 100 juta sel punca.

Baca juga: Jangan Abaikan Investasi Kesehatan

Maka, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp50-150 juta dalam sekali terapi. Contoh lainnya untuk kasus Osteo Artritis lutut kebutuhannya 10 juta sel per kilogram berat badan. Diabetes 100 juta sel, Glukoma 5 juta sel, Spinal Cord 76 juta sel.

Untuk bisa sembuh, terapi pada penderita tak bisa diberikan hanya sekali. Lalu, untuk jantung koroner yang memiliki pembuluh darah kecil digunakan sekitar 35 juta sel. "Dengan biaya begitu tinggi, pembiayaan terapi stem cell belum ditanggung BPJS Kesehatan," kata dokter Cosphiadi.

Mahalnya biasa pengobatan, yang menggunakan teknologi medis tercanggih terkini seharusnya menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah barang yang sangat mahal bagi setiap orang.

Baca juga artikel terkait BPJS KESEHATAN atau tulisan menarik lainnya Aditya Widya Putri
[tirto.id - adi/dra]

Reporter: Aditya Widya Putri
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Suhendra

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah stem cell? Lebih dikenal dengan sel punca, stem cell adalah sel biologis yang merupakan jejak utama DNA. Hebatnya sel yang satu ini, mereka dapat meremajakan diri dan menghasilkan lebih banyak sel yang berguna sebagai sumber pembentuk sel baru. Tak hanya itu, stem cell juga bertugas dalam memastikan setiap sel rusak diganti dengan sel yang baru. Berikut ulasan selengkapnya!

Baca juga: Jenis Terapi untuk Mengobati Kanker Darah

Kenali Stem Cell Lebih Jauh

Sel sendiri merupakan partikel terkecil dalam struktural dan fungsional kehidupan manusia. Tubuh manusia terdiri dari sistem organ yang dibentuk oleh jaringan, sedangkan sel merupakan pembentuk jaringan itu sendiri sebagai penyusun dasar tubuh manusia. Sel bertugas dalam mengatur dan mengolah semua informasi yang masuk ke dalam tubuh, sehingga tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 

Sedangkan stem cell bisa disebut sebagai “pabrik” dari sel-sel apapun dalam tubuh manusia. Karena fungsinya sebagai “pabrik sel”, fungsi tersebut kemudian dimanfaatkan oleh dunia kedokteran untuk menyembuhkan beragam penyakit dengan melakukan terapi yang dapat menciptakan jaringan, organ, serta sel baru dalam tubuh. Terapi stem cell sendiri memungkinkan peserta sembuh dari penyakitnya.

Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker

Seberapa Pentingkah Stem Cell?

Stem cell tentu memiliki peran penting dalam tubuh, karena mereka akan aktif ketika ada sel-sel dalam tubuh yang mengalami kerusakan fungsi. Ketika hal tersebut terjadi, stem cell bertugas untuk mengganti dengan sel-sel yang baru. Bisa dibilang jika stem cell adalah penjamin pasti pergantian sel-sel baru, jika ada sel-sel dalam tubuh yang rusak.

Hal ini dapat dilihat dari sel-sel permukaan kulit yang memiliki rentang hidup yang pendek. Saat seseorang mengalami luka, sel-sel pada kulit tersebut akan mengalami kematian dengan lebih cepat. Nah, stem cell lah yang bertugas dalam membentuk lapisan-lapisan kulit baru yang nantinya akan menutup luka. 

Bagaimana Mekanisme Stem Cell Dilakukan?

Terapi stem cell dilakukan dengan syarat; seseorang harus memiliki tali pusat yang masih tersimpan sejak kelahirannya. Sel-sel dari tali pusat ini lah yang digunakan sebagai sumber sel induk. Jika tali pusat sudah tidak ada, jalan lain adalah menemukan donor tali pusat yang cocok. 

Penyimpanannya sendiri tidak dapat dilakukan secara sembarangan untuk menghindari kematian sel. Meskipun dikatakan efektif dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, sejauh ini biaya masih menjadi kendala dalam melakukan terapi stem cell. Bagaimana tidak, setiap satu stem cell dibandrol harga yang fantastis, yaitu Rp. 1-1.5 per sel. Terlihat murah, memang. Namun, sel yang dibutuhkan dapat mencapai hingga ratusan juta sel. 

Baca juga: 6 Jenis Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Menangani Pengidap Multiple Myeloma

Harga mahal dan jaminan kesembuhan memang tidak luput dari efek samping selama pelaksanaan terapi dilakukan. Untuk melakukan stem cell, banyak hal yang perlu diperhatikan, seperti masalah keamanan saat pelaksanaan berlangsung. Pasalnya, terapi yang dilakukan ini bisa saja menimbulkan efek samping berbahaya, seperti tumor atau reaksi alergi fatal.

Stem cell merupakan metode yang masih sangat kontroversial di Indonesia. Meskipun begitu, beberapa rumah sakit besar sudah menyediakan layanan ini. Untuk lebih jelasnya mengenai mekanisme stem cell, kamu dapat berdiskusi langsung dengan dokter ahli pada aplikasi Halodoc. Mahalnya biaya pengobatan saat ini menandakan bahwa kesehatan merupakan barang mahal bagi setiap orang. Jadi, apakah kamu berminat mencobanya?

Referensi: Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Stem Cells: What They Are and What They Do. Stanford Children’s Health. Diakses pada 2020. What Are Stem Cells?

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề