Awalan dalam lari estafet yang benar adalah brainly

Teknik Lari Estafet, Foto: Dok, TheSportKeepers

Lari estafet merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang membutuhkan stamina dan ketangkasan yang sempurna. Dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Irwansyah [2006: 130], lari estafet adalah lari yang dilakukan oleh empat orang pelari dengan menggunakan tongkat estafet. Biasanya, tongkat yang digunakan terbuat dari kayu atau fiberglass.

Tak hanya itu, lari estafet juga membutuhkan adanya kerjasama tim dan ketepatan agar bisa mencapai garis finish dengan sempurna dan menjadi pemenang.

Bagi Anda yang sedang serius mempertimbangkan untuk menjadi atlet lari estafet, tak ada salahnya untuk mengetahui beberapa teknik lari estafet yang perlu diketahui dalam artikel kali ini.

Teknik Lari Estafet yang Harus Diketahui

Berikut ini adalah teknik lari estafet yang harus diketahui:

Terdapat teknik permulaan Start Lari Estafet, yang diawali dengan jongkok. Hal yang penting diperhatikan dalam melakukan permulaan lari estafet adalah posisi tangan yang berada di belakang garis start, dan pastikan tongkat tidak menyentuh garis start, melainkan tempatkan tongkat itu di atas tanah.

Jika dilanggar, maka Anada akan langsung didiskualifikasi

Ada teknik tersendiri dalam memegang tongkat lari estafet, yakni pegang bagian ujung hingga setengah bagian lalu gunakan tangan kanan atau kiri agar kuat dan stabil. Pelari penerima harus memegang tongkat di bagian tengah hingga ke pelari estafet selanjutnya.

3. Memberi dan menerima tongkat

Perlu diketahui dalam lari estafet terdapat area khusus yang bernama Wissel yang digunakan untuk memberikan dan menerima tongkat estafet dari pemain sebelumnya.

Ukuran wissel adalah sekitar 20 meter, apabila atlet menerima atau memberi tongkat di luar arena wissel, maka akan didiskualifikasi

Perlu banyak latihan dan disiplin bagi atlet pelari estafet agar bisa memindahkan tongkat dengan mulus, sebab tanpa latihan, bisa saja tongkat yang Anda berikan malah terjatuh dan didiskualifikasi.

5. Waktu pergantian tongkat

Pelari harus berada di zona tukar sepanjang 20 meter yang letaknya di antara dua tanda kuning untuk memberikan dan menerima tongkat. Setelahnya, pelari penerima tongkat baru bisa berlari sepanjang 10 meter di depan zona tukar.

Demikian, semoga bermanfaat. [adelliarosa]

Page 2

Jakarta -

Lari jarak pendek atau disebut juga dengan sprint merupakan perlombaan lari di mana semua pelarinya memacu diri untuk menjadi yang tercepat. Seperti apa teknik dasar lari jarak pendek?

Dengan kata lain, lari jarak pendek juga bisa diartikan sebagai suatu cara untuk berlari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin mulai dari awal [start] sampai melewati garis akhir [finish].

Jenis Lari Jarak Pendek

Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 meter, lari 200 meter, lari 400 meter. Pelari jarak pendek biasa disebut dengan sprinter.

Untuk mendapatkan hasil terbaik pada lari jarak pendek, maka seorang sprinter harus mempunyai jenis otot fast twist, kekuatan, koordinasi, teknik, kelentukan dan daya tahan kecepatan.

Dikutip dari buku "Dasar-dasar Atletik" oleh Yahya Eko Nopiyanto dan Septian Raibowo, ada tiga teknik dasar yang perlu dikuasai oleh pelari jarak pendek, yaitu: teknik awalan [start], teknik berlari, dan teknik memasuki garis akhir [finish].

A. Teknik Lari Jarak Pendek Awalan [Start]

Teknik awalan biasa disebut juga dengan teknik start, yaitu suatu persiapan awal seorang pelari sebelum melakukan gerakan berlari yang bertujuan untuk mengoptimalkan pola lari cepat.

Berdasarkan jenis dan dan fungsinya, start dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: start jongkok [crouching start], start melayang [flying start], dan start berdiri [standing start]. Start jongkok digunakan untuk lari jarak pendek.

Untuk start jongkok sendiri dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu start pendek [bunch start], start menengah [medium start], dan start panjang [long start].

B. Teknik Lari Jarak Pendek Saat Berlari

Dalam lari jarak pendek, terdapat dua tahap untuk menghasilkan teknik berlari cepat, yaitu: fase topang dan fase melayang. Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan.

Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Adapun teknik fase topang adalah

  • Mendarat pada telapak kaki
  • Lutut kaki topang bengkok harus minimal saat amortisasi; kaki ayun adalah dipercepat. pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak
  • Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal

Sementara itu, fase layang bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Adapun teknik fase layang adalah

  • Lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas [untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah]
  • Lutut kaki topang bengkok dalam fase pemulihan, ayunan lengan aktif namun rileks
  • Kaki topang bergerak ke belakang [untuk memperkecil gerak menghambat pada saat sentuh tanah].

C. Teknik Lari Jarak Pendek Memasuki Garis Finish

Dalam lari jarak pendek teknik memasuki garis finish merupakan salah satu hal yang sangat menentukan untuk menjadi juara.

Pada kejuaraan nasional maupun internasional kemenangan pelari ditentukan dengan selisih waktu seper seratus atau seperseribu detik diantara para pelari yang memasuki garis finish.

Teknik memasuki garis finish untuk lari jarak pendek dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu:

1. Lari terus tanpa mengubah sikap

2. Dada dicondongkan ke depan dengan kedua tangan diayunkan ke belakang, gerakan ini di Amerika biasa disebut merobohkan diri "the lunge"

3. Dada diputar dengan mengayunkan tangan ke depan atas, sehingga bahu sebelah kanan atau kiri maju ke depan.

Itulah penjelasan mengenai lari jarak pendek beserta teknik dasarnya. Tertarik mencoba detikers?

Simak Video "Melihat Stadion Atletik Berstandar Internasional Milik Ciamis"


[Gambas:Video 20detik]
[erd/erd]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề