Bagaimana bentuk kehidupan masyarakat indonesia pada masa berburu dan bercocok tanam

Ilustrasi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu. Foto: dok. //unsplash.com/

Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu tentu jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Di zaman modern yang disertai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju tentu memudahkan semua orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Hal tersebut menunjukan perkembangan kehidupan yang dilalui masyarakat Indonesia dari zaman tradisional hingga zaman modern seperti saat ini.

Beberapa masa perkembangan kehidupan hidup manusia khususnya di Indonesia rupanya dijelaskan secara detail dalam buku berjudul New Edition Pocket Book IPS & PKN SMP Kelas VII, VIII & IX yang ditulis oleh Shiva Devy [2017: 57].

Dalam buku tersebut memaparkan bahwa pada masa pra-aksara, kehidupan masyarakat Indonesia dapat dibagi dalam 3 [tiga] masa, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

Masa berburu merupakan masa awal yang dilalui masyarakat Indonesia dengan beberapa kebiasaan dan ciri khusus yang dimiliki manusia yang hidup di zaman tersebut.

Ilustrasi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu. Foto: dok. //unsplash.com/

Ciri Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Berburu

Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu merupakan masa awal, di mana manusia pada saat itu masih menggunakan cara tradisional untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, manusia yang hidup di masa berburu memiliki ciri dan kebiasaan khusus yang menandakan dirinya hidup di masa berburu.

Sebagaimana yang dipaparkan dalam buku berjudul Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas 7 yang disusun oleh Drs. Bambang Puji Raharjo, M.Pd. & Nurul Hidayati, S.Pd. [2021: 239] menyebutkan terdapat beberapa ciri-ciri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu dan meramu, antara lain:

  • Kebutuhan makanan manusia masih tergantung pada alam sekitar dengan cara berburu binatang dan food gathering atau mengumpulkan makanan dari alam

  • Hidupnya tidak menetap dan selalu berpindah-pindah atau nomaden

  • Tempat tinggal di goa-goa lereng bukit yang dekat dengan sumber mata air

  • Hidup secara berkelompok dan sudah mengenal pembagian tugas antara berburu dan menjaga tempat tinggal

  • Peralatan yang digunakan terbuat dari batu yang masih kasar

Ciri-ciri kehidupan masyarakat Indonesia pada masa berburu tersebut dapat dipelajari sebagai gambaran tentang kehidupan masyarakat Indonesia sebelum mengalami kemajuan dan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti saat ini. Semoga bermanfaat. [DAP]

Lihat Foto

Shutterstock

Salah satu situs peninggalan Zaman Mesolitikum.

KOMPAS.com - Pada masa berburu tingkat lanjut atau Mesolitikum Akhir, corak hidup yang berasal dari periode sebelumnya masih berpengaruh.

Corak kehidupan pada Zaman Mesolitikum Akhir adalah mengumpulkan makanan dan menetap.

Hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan masih dilanjutkan, hal ini terbukti dari bentuk alat-alat yang digunakan, yakni dari batu, tulang, dan kulit kerang.

Ciri utama kehidupan sosial manusia purba pada masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah berpindah-pindah.

Namun berbeda dengan masa sebelumnya, pola hidup masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut mulai timbul usaha untuk menetap di gua-gua alam.

Akan tetapi, tempat tersebut suatu saat akan ditinggalkan apabila sekiranya tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-harinya lagi.

Salah satu contoh kehidupan budaya masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut yaitu gambar tangan pada dinding gua.

Berikut ini ciri-ciri kehidupan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.

Kehidupan sosial-ekonomi

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, masyarakatnya masih bergantung pada alam sekitar.

Cara memperoleh makanan masih bersifat food gathering, yakni dengan mengumpulkan umbi-umbian, buah-buahan, keladi, daun-daunan, siput, kerang, serta berburu binatang di dalam hutan dan menangkap ikan.

Lihat Foto

libcom

Ilustrasi Zaman Neolitikum

KOMPAS.com - Kehidupan suatu masyarakat dari masa ke masa selalu berkembang dan mengalami perubahan.

Begitu pula dengan corak kehidupan manusia zaman prasejarah.

Pada awalnya, masyarakat praaksara hidup secara berpindah-pindah [nomaden] dengan memanfaatkan alat-alat primitif yang masih sangat sederhana.

Kemudian mereka berubah menjadi semi nomaden, dan berubah lagi menjadi menetap di suatu tempat.

Berdasarkan corak kehidupannya, zaman praaksara dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa berburu dan meramu, masa bercocok tanam, dan masa perundagian.

Masa berburu dan meramu

Corak kehidupan manusia purba yang paling sederhana, yaitu pada masa berburu dan meramu.

Pada periode awal munculnya peradaban manusia ini, kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan bahan yang disediakan alam masih sangat terbatas.

Umumnya, peralatan yang digunakan terbuat dari batu, kayu, atau tulang yang masih sederhana.

Masa berburu dan meramu dibagi menjadi dua, yaitu masa berburu dan meramu tingkat awal dan masa berburu dan meramu tingkat lanjut.

Baca juga: Nomaden: Sejarah dan Perkembangannya

Masa berburu dan meramu tingkat awal

Corak kehidupan manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah nomaden [berpindah-pindah tempat].

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề