Bagaimana cara mengatur boot saat akan instal ulang sistem operasi komputer?

Unduh PDF

Unduh PDF

CD/DVD instalasi Windows dan Linux, maupun berbagai CD/DVD diagnostic tool, merupakan CD/DVD yang dapat di-boot. Ini berarti, CD/DVD tersebut berisi berkas-berkas boot yang membuat booting atau proses awal menyalakan komputer dapat dimulai dari CD/DVD terkait. Kebanyakan komputer sudah diatur agar proses booting dilakukan dari hard drive, yang membuat Anda dapat langsung masuk ke sistem operasi Windows saat komputer dinyalakan. Agar booting dapat dilakukan dari CD/DVD terlebih dahulu, Anda perlu mengubah urutan proses booting komputer Anda. Langkah-langkah mengubah urutan booting pada komputer dengan Windows versi terbaru dan versi terdahulu sedikit berbeda.

  1. 1

    Ketahui terlebih dahulu metode mana yang dapat Anda ikuti. Jika komputer Anda sudah dirancang untuk menggunakan versi Windows 8, 8.1, atau 10, gunakanlah metode ini. Jika Anda mengupgrade sistem operasi komputer Anda dari Windows 7 atau Windows sebelumnya ke Windows 8 atau versi setelahnya, ikutilah metode yang kedua di bawah.

    • Hal ini dikarenakan komputer versi terbaru menggunakan UEFI [Unified Extensible Firmware Interface] bukan BIOS [Basic Input/Output System] untuk mengatur urutan booting komputer. UEFI membuat proses booting komputer untuk masuk ke Windows lebih cepat dan aman, namun membuat perubahan urutan booting sedikit lebih rumit untuk dilakukan. UEFI memerlukan perangkat keras UEFI-compliant dan konfigurasi-konfigurasi tertentu bila Anda merakit komputer Anda sendiri.

  2. 2

    Periksa apakah CD yang ingin Anda gunakan dapat di-boot. CD yang digunakan harus sudah diprogram untuk dapat di-boot agar booting dari CD tersebut dapat dilakukan. CD/DVD instalasi Windows dan Linux, dan berbagai CD/DVD computer utilities, sudah dikonfigurasi agar dapat di-boot. CD tersebut sudah berisi berkas-berkas yang membuat booting dari CD tersebut dapat dilakukan.

    • Jika Anda membakar berkas ISO kedalam CD untuk membuatnya menjadi CD yang dapat di-boot, Anda dapat menggunakan PowerISO untuk mengecek apakah berkas ISO tersebut dapat di-boot atau tidak. Saat Anda memasukan berkas ISO ke PowerISO, PowerISO akan menampilkan informasi bisa tidaknya berkas tersebut di-boot di pojok kiri bawah.
    • Cara paling cepat dan mudah untuk mengecek bisa tidaknya suatu CD melakukan booting adalah dengan mencobanya langsung.

  3. 3

    Buka menu Charms dan klik "Settings". Anda dapat membuka menu Charms dengan memindahkan pointer ke pojok kanan atas layar atau dengan menekan ⊞ Win+I

  4. 4

    Klik ikon Power, tekan dan tahan .⇧ Shift dan klik "Restart". Ini akan membuat komputer Anda menampilkan layar dengan beberapa pilihan.

  5. 5

    Klik "Use a device", dan pilih CD/DVD drive. Pastikan CD/DVD yang Anda inginkan telah Anda masukkan ke komputer. Komputer Anda akan melakukan booting ulang ke CD or DVD yang Anda masukan. Jika CD tersebut bukan CD yang dapat di-boot, Anda akan langsung masuk ke Windows.[1]

    • Jika pilihan "Use a device" tidak keluar, atau Anda tidak dapat memilih CD/DVD drive, lanjutkan membaca.

  6. 6

    Klik pilihan "Troubleshoot" dan "Advanced options". Klik pilihan ini jika Anda tidak dapat memilih CD/DVD pada langkah sebelumnya.

  7. 7

    Pilih "UEFI Firmware Settings". Ini akan membuka tampilan UEFI.

  8. 8

    Cari menu "BOOT". Menu ini akan membuat Anda dapat mengubah urutan booting komputer Anda. Tampilan menu UEFI pada setiap komputer dapat berbeda-beda.

  9. 9

    Atur CD/DVD drive untuk menjadi perangkat yang di-boot pertama kali. Ini akan membuat komputer Anda melakukan booting dari CD/DVD drive terlebih dahulu sebelum masuk ke hard drive.

    • Anda mungkin harus mematikan "Secure Boot" untuk dapat mengubah urutan booting. Anda dapat menemukan pengaturan tersebut di menu BOOT.

  10. 10

    Simpan perubahan Anda dan restart komputer Anda. Setelah mengubah urutan booting, simpan perubahan yang Anda lakukan dan tutup menu UEFI. Komputer Anda pun akan melakukan booting ulang dari CD/DVD drive.[2]

  1. 1

    Ketahui terlebih dahulu apakah metode ini yang dapat Anda ikuti. Jika komputer Anda sudah dirancang untuk menggunakan versi Windows 7 ataupun versi sebelumnya, gunakanlah metode ini. Gunakan metode sebelumnya di atas jika komputer Anda dirancang untuk versi Windows 8 ke atas.

  2. 2

    Masukan CD yang Anda inginkan. CD/DVD yang Anda masukkan ke komputer harus sudah dikonfigurasi untuk dapat di-boot. Ini berarti CD tersebut harus sudah berisi berkas-berkas yang membuat booting dari CD dapat dilakukan. CD/DVD instalasi Windows dan Linux, dan berbagai CD/DVD diagnostic tools, sudah dikonfigurasi agar dapat di-boot.

  3. 3

    Restart komputer Anda untuk masuk ke menu "BIOS". Tombol untuk masuk ke menu "BIOS" bisa Anda temukan pada layar tampilan logo pabrik komputer yang Anda pakai saat komputer pertama kali menyala. Tombol yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pabrik komputernya. Tombol yang sering digunakan adalah F1, F2, F11, dan Delete.

  4. 4

    Tekan tombol yang sesuai untuk membuka menu BIOS. Jika Anda tidak menekan tombol untuk masuk ke menu BIOS tepat pada waktunya, Windows akan melanjutkan proses booting. Jika Anda menekan tombol tepat pada waktunya, menu BIOS akan terbuka.

  5. 5

    Temukan menu BOOT. Gunakan tombol panah pada pada keyboard untuk membuka menu BOOT. Setiap BIOS memiliki tampilan yang berbeda-beda, walaupun demikian Anda pasti dapat menemukan menu BOOT atau menu sejenisnya.

  6. 6

    Matikan "Secure Boot" [jika menyala]. Secure boot akan mencegah Anda mengubah urutan booting. Walaupun untuk keamanan, Secure boot akan mencegah Anda melakukan booting dari CD/DVD. Matikan terlebih dahulu sebelum mengubah urutan booting. Anda dapat menemukan pengaturan "Secure Boot" pada menu BOOT.[3]

  7. 7

    Ubah urutan booting agar CD/DVD drive menjadi perangkat yang di-boot pertama kali. Gunakan tombol panah untuk mengubah urutan CD/DVD drive menjadi yang pertama sebelum hard drive. Pada beberapa menu BIOS Anda harus menggunakan tombol + dan - untuk mengubah urutan booting. Ini akan membuat komputer Anda melakukan booting dari CD/DVD drive terlebih dahulu sebelum masuk ke hard drive.

    • Jika ada CD/DVD drive lain yang juga terpasang pada komputer Anda, Pastikan Anda memilih drive yang sesuai untuk dijadikan perangkat yang di-boot pertama kali saat komputer dinyalakan.

  8. 8

    Simpan perubahan yang Anda lakukan dan tutup menu BIOS. Komputer Andapun akan melakukan booting ulang dari CD/DVD drive. Jika setelah booting komputer Anda langsung masuk ke Windows, bisa jadi Anda tidak menyimpan perubahan urutan booting atau CD yang Anda masukan bukan CD yang dapat di-boot.

  • Jika laptop Anda tidak memiliki CD/DVD drive, Anda dapat menggunakan USB eskternal untuk menggantikan CD/DVD. USB tersebut harus telah dikonfigurasikan untuk dapat di-boot agar Anda dapat menggunakannya untuk melakukan booting dari program yang Anda butuhkan.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.678 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Bài mới nhất

Chủ Đề