Bagaimana cara perkembangan agama Islam ke Sulawesi?

Peta wilayah Sulawesi Tengah

Islam di Sulawesi Tengah adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 75% warga provinsi ini,[1] dari keseluruhan 2.683.722 jiwa warga [angka proyeksi 2011, berlandaskan sensus tahun 2010].[2] Para penyebar agama Islam dianggarkan memasuki Sulawesi Tengah melalui daerah-daerah tetangganya, yaitu Bone, Wajo, dan Mandar melalui jalur sebelah selatan dan barat, serta Gorontalo dan Ternate dari utara dan timur melalui Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Sejarah masuknya Islam

Segala sesuatu yang diajarkan Islam dianggarkan pertama kali memasuki wilayah Sulawesi Tengah di Buol dan Banggai, yang mana kedua kawasan itu menerima segala sesuatu yang diajarkan Islam pada menengah 100 tahun ke-16 dampak pengaruh dari Ternate.[3] Seorang raja Buol tercatat telah memiliki nama Islami, yaitu Eato Muhammad Tahir yang memerintah 1540-1595.[3]

Pada awal 100 tahun ke-17, agama Islam mulai disebarkan di Tanah Kaili oleh Dato Karama atau nama asilnya Abdullah Raqie, yang dianggarkan berasal dari Minangkabau.[4][5] Dato Karama berdakwah di kawasan Palu dan sekitarnya, dan karenanya raja Kaili bernama Pue Njidi kemudian memeluk agama Islam.[5] Di kawasan Parigi dan sekitarnya, pedakwah Minangkabau pautannya Dato Mangaji atau juga dikenal dengan nama Tori Agama,[6][7] berhasil menciptakan raja Parigi Tori Kota dan putranya Magau Janggo sebagai memeluk agama Islam.[8]

Suatu perguruan tinggi agama Islam juga telah terdapat di Sulawesi Tengah, yaitu STAIN Datokarama Palu.[9]

Pustaka

  1. ^ Persentase Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota, 2007-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  2. ^ Banyak dan Laju Pertumbuhan Penduduk, 1971,1980, 1990, 2000, 2005, 2010, dan 2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  3. ^ a b Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Hukum budaya istiadat Kawasan [Indonesia] [1981]. Sejarah Pendidikan Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. hlm. 31. 
  4. ^ Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik [1989]. Antropologi Indonesia, Volume 16, Issue 47. Universitas Indonesia. hlm. 137. 
  5. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Hukum budaya istiadat Kawasan [1977]. Hukum budaya Istiadat Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Hukum budaya istiadat Indonesia. hlm. 19–21. 
  6. ^ Situs Disporabudpar Kab. Parigi Moutong. "Makam Rangga Dunia/Tori Agama". Copyright © 2013. Diakses 26 Juni 2013. 
  7. ^ Mattulada, dkk [ed.] [1990]. Sawerigading: Folktale Sulawesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Hukum budaya istiadat Nusantara. hlm. 456. Diakses 26 Juni 2013. 
  8. ^ Sejarah Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1979. hlm. 79. Diakses 26 Juni 2013. 
  9. ^ "Website resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri [STAIN] Datokarama Palu". Diakses 15 November 2013. 


edunitas.com

Page 2

Peta wilayah Sulawesi Tengah

Islam di Sulawesi Tengah adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 75% masyarakat provinsi ini,[1] dari semuanya 2.683.722 jiwa masyarakat [angka proyeksi 2011, berdasarkan sensus tahun 2010].[2] Para penyebar agama Islam dianggarkan memasuki Sulawesi Tengah melewati daerah-daerah tetangganya, yaitu Bone, Wajo, dan Mandar melewati jalur sebelah selatan dan barat, serta Gorontalo dan Ternate dari utara dan timur melewati Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Sejarah masuknya Islam

Nasihat Islam dianggarkan pertama kali memasuki wilayah Sulawesi Tengah di Buol dan Banggai, yang mana kedua kawasan itu menerima nasihat Islam pada menengah 100 tahun ke-16 dampak pengaruh dari Ternate.[3] Seorang raja Buol tercatat sudah mempunyai nama Islami, yaitu Eato Muhammad Tahir yang memerintah 1540-1595.[3]

Pada awal 100 tahun ke-17, agama Islam mulai disebarkan di Tanah Kaili oleh Dato Karama atau nama asilnya Abdullah Raqie, yang dianggarkan berasal dari Minangkabau.[4][5] Dato Karama berdakwah di kawasan Palu dan sekitarnya, dan karenanya raja Kaili bernama Pue Njidi kemudian memeluk agama Islam.[5] Di kawasan Parigi dan sekitarnya, pedakwah Minangkabau lainnya Dato Mangaji atau juga dikenal dengan nama Tori Agama,[6][7] sukses membikin raja Parigi Tori Kota dan putranya Magau Janggo sebagai memeluk agama Islam.[8]

Sebuah perguruan tinggi agama Islam juga sudah terdapat di Sulawesi Tengah, yaitu STAIN Datokarama Palu.[9]

Referensi

  1. ^ Persentase Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota, 2007-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  2. ^ Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk, 1971,1980, 1990, 2000, 2005, 2010, dan 2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  3. ^ a b Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebiasaan istiadat Kawasan [Indonesia] [1981]. Sejarah Pendidikan Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. hlm. 31. 
  4. ^ Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik [1989]. Antropologi Indonesia, Volume 16, Issue 47. Universitas Indonesia. hlm. 137. 
  5. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebiasaan istiadat Kawasan [1977]. Kebiasaan Istiadat Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebiasaan istiadat Indonesia. hlm. 19–21. 
  6. ^ Situs Disporabudpar Kab. Parigi Moutong. "Makam Rangga Dunia/Tori Agama". Copyright © 2013. Diakses 26 Juni 2013. 
  7. ^ Mattulada, dkk [ed.] [1990]. Sawerigading: Folktale Sulawesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebiasaan istiadat Nusantara. hlm. 456. Diakses 26 Juni 2013. 
  8. ^ Sejarah Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1979. hlm. 79. Diakses 26 Juni 2013. 
  9. ^ "Website resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri [STAIN] Datokarama Palu". Diakses 15 November 2013. 


edunitas.com

Page 3

Peta wilayah Sulawesi Tengah

Islam di Sulawesi Tengah adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 75% masyarakat provinsi ini,[1] dari semuanya 2.683.722 jiwa masyarakat [angka proyeksi 2011, berdasarkan sensus tahun 2010].[2] Para penyebar agama Islam dianggarkan memasuki Sulawesi Tengah melewati daerah-daerah tetangganya, yaitu Bone, Wajo, dan Mandar melewati jalur sebelah selatan dan barat, serta Gorontalo dan Ternate dari utara dan timur melewati Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Sejarah masuknya Islam

Nasihat Islam dianggarkan pertama kali memasuki wilayah Sulawesi Tengah di Buol dan Banggai, yang mana kedua kawasan itu menerima nasihat Islam pada menengah 100 tahun ke-16 dampak pengaruh dari Ternate.[3] Seorang raja Buol tercatat sudah mempunyai nama Islami, yaitu Eato Muhammad Tahir yang memerintah 1540-1595.[3]

Pada awal 100 tahun ke-17, agama Islam mulai disebarkan di Tanah Kaili oleh Dato Karama atau nama asilnya Abdullah Raqie, yang dianggarkan berasal dari Minangkabau.[4][5] Dato Karama berdakwah di kawasan Palu dan sekitarnya, dan karenanya raja Kaili bernama Pue Njidi kemudian memeluk agama Islam.[5] Di kawasan Parigi dan sekitarnya, pedakwah Minangkabau lainnya Dato Mangaji atau juga dikenal dengan nama Tori Agama,[6][7] sukses membikin raja Parigi Tori Kota dan putranya Magau Janggo sebagai memeluk agama Islam.[8]

Sebuah perguruan tinggi agama Islam juga sudah terdapat di Sulawesi Tengah, yaitu STAIN Datokarama Palu.[9]

Referensi

  1. ^ Persentase Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota, 2007-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  2. ^ Banyak dan Laju Pertumbuhan Penduduk, 1971,1980, 1990, 2000, 2005, 2010, dan 2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  3. ^ a b Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebiasaan istiadat Kawasan [Indonesia] [1981]. Sejarah Pendidikan Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. hlm. 31. 
  4. ^ Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik [1989]. Antropologi Indonesia, Volume 16, Issue 47. Universitas Indonesia. hlm. 137. 
  5. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebiasaan istiadat Kawasan [1977]. Kebiasaan Istiadat Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebiasaan istiadat Indonesia. hlm. 19–21. 
  6. ^ Situs Disporabudpar Kab. Parigi Moutong. "Makam Rangga Dunia/Tori Agama". Copyright © 2013. Diakses 26 Juni 2013. 
  7. ^ Mattulada, dkk [ed.] [1990]. Sawerigading: Folktale Sulawesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebiasaan istiadat Nusantara. hlm. 456. Diakses 26 Juni 2013. 
  8. ^ Sejarah Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1979. hlm. 79. Diakses 26 Juni 2013. 
  9. ^ "Website resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri [STAIN] Datokarama Palu". Diakses 15 November 2013. 


edunitas.com

Page 4

Peta wilayah Sulawesi Tengah

Islam di Sulawesi Tengah adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 75% masyarakat provinsi ini,[1] dari semuanya 2.683.722 jiwa masyarakat [angka proyeksi 2011, berdasarkan sensus tahun 2010].[2] Para penyebar agama Islam dianggarkan memasuki Sulawesi Tengah melewati daerah-daerah tetangganya, yaitu Bone, Wajo, dan Mandar melewati jalur sebelah selatan dan barat, serta Gorontalo dan Ternate dari utara dan timur melewati Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Sejarah masuknya Islam

Nasihat Islam dianggarkan pertama kali memasuki wilayah Sulawesi Tengah di Buol dan Banggai, yang mana kedua kawasan itu menerima nasihat Islam pada menengah 100 tahun ke-16 dampak pengaruh dari Ternate.[3] Seorang raja Buol tercatat sudah mempunyai nama Islami, yaitu Eato Muhammad Tahir yang memerintah 1540-1595.[3]

Pada awal 100 tahun ke-17, agama Islam mulai disebarkan di Tanah Kaili oleh Dato Karama atau nama asilnya Abdullah Raqie, yang dianggarkan berasal dari Minangkabau.[4][5] Dato Karama berdakwah di kawasan Palu dan sekitarnya, dan karenanya raja Kaili bernama Pue Njidi kemudian memeluk agama Islam.[5] Di kawasan Parigi dan sekitarnya, pedakwah Minangkabau lainnya Dato Mangaji atau juga dikenal dengan nama Tori Agama,[6][7] sukses membikin raja Parigi Tori Kota dan putranya Magau Janggo sebagai memeluk agama Islam.[8]

Sebuah perguruan tinggi agama Islam juga sudah terdapat di Sulawesi Tengah, yaitu STAIN Datokarama Palu.[9]

Referensi

  1. ^ Persentase Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota, 2007-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  2. ^ Banyak dan Laju Pertumbuhan Penduduk, 1971,1980, 1990, 2000, 2005, 2010, dan 2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  3. ^ a b Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebiasaan istiadat Kawasan [Indonesia] [1981]. Sejarah Pendidikan Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. hlm. 31. 
  4. ^ Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik [1989]. Antropologi Indonesia, Volume 16, Issue 47. Universitas Indonesia. hlm. 137. 
  5. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebiasaan istiadat Kawasan [1977]. Kebiasaan Istiadat Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebiasaan istiadat Indonesia. hlm. 19–21. 
  6. ^ Situs Disporabudpar Kab. Parigi Moutong. "Makam Rangga Dunia/Tori Agama". Copyright © 2013. Diakses 26 Juni 2013. 
  7. ^ Mattulada, dkk [ed.] [1990]. Sawerigading: Folktale Sulawesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebiasaan istiadat Nusantara. hlm. 456. Diakses 26 Juni 2013. 
  8. ^ Sejarah Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1979. hlm. 79. Diakses 26 Juni 2013. 
  9. ^ "Website resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri [STAIN] Datokarama Palu". Diakses 15 November 2013. 


edunitas.com

Page 5

Peta wilayah Sulawesi Tengah

Islam di Sulawesi Tengah adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 75% masyarakat provinsi ini,[1] dari semuanya 2.683.722 jiwa masyarakat [angka proyeksi 2011, berdasarkan sensus tahun 2010].[2] Para penyebar agama Islam dianggarkan memasuki Sulawesi Tengah melewati daerah-daerah tetangganya, yaitu Bone, Wajo, dan Mandar melewati jalur sebelah selatan dan barat, serta Gorontalo dan Ternate dari utara dan timur melewati Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Sejarah masuknya Islam

Nasihat Islam dianggarkan pertama kali memasuki wilayah Sulawesi Tengah di Buol dan Banggai, yang mana kedua kawasan itu menerima nasihat Islam pada menengah 100 tahun ke-16 dampak pengaruh dari Ternate.[3] Seorang raja Buol tercatat sudah mempunyai nama Islami, yaitu Eato Muhammad Tahir yang memerintah 1540-1595.[3]

Pada awal 100 tahun ke-17, agama Islam mulai disebarkan di Tanah Kaili oleh Dato Karama atau nama asilnya Abdullah Raqie, yang dianggarkan berasal dari Minangkabau.[4][5] Dato Karama berdakwah di kawasan Palu dan sekitarnya, dan karenanya raja Kaili bernama Pue Njidi kemudian memeluk agama Islam.[5] Di kawasan Parigi dan sekitarnya, pedakwah Minangkabau lainnya Dato Mangaji atau juga dikenal dengan nama Tori Agama,[6][7] sukses membikin raja Parigi Tori Kota dan putranya Magau Janggo sebagai memeluk agama Islam.[8]

Sebuah perguruan tinggi agama Islam juga sudah terdapat di Sulawesi Tengah, yaitu STAIN Datokarama Palu.[9]

Referensi

  1. ^ Persentase Pemeluk Agama menurut Kabupaten/Kota, 2007-2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  2. ^ Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk, 1971,1980, 1990, 2000, 2005, 2010, dan 2011, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah. Diakses 15 November 2013.
  3. ^ a b Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebiasaan istiadat Kawasan [Indonesia] [1981]. Sejarah Pendidikan Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. hlm. 31. 
  4. ^ Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik [1989]. Antropologi Indonesia, Volume 16, Issue 47. Universitas Indonesia. hlm. 137. 
  5. ^ a b Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebiasaan istiadat Kawasan [1977]. Kebiasaan Istiadat Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebiasaan istiadat Indonesia. hlm. 19–21. 
  6. ^ Situs Disporabudpar Kab. Parigi Moutong. "Makam Rangga Dunia/Tori Agama". Copyright © 2013. Diakses 26 Juni 2013. 
  7. ^ Mattulada, dkk [ed.] [1990]. Sawerigading: Folktale Sulawesi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebiasaan istiadat Nusantara. hlm. 456. Diakses 26 Juni 2013. 
  8. ^ Sejarah Kawasan Sulawesi Tengah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah. 1979. hlm. 79. Diakses 26 Juni 2013. 
  9. ^ "Website resmi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri [STAIN] Datokarama Palu". Diakses 15 November 2013. 


edunitas.com

Page 6

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 [film], 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343

Page 7

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 [film], 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343

Page 8

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange [film], A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Page 9

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange [film], A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan

Page 10

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus

Page 11

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus

Page 12

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. [film], Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero

Page 13

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. [film], Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero

Page 14

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur

Page 15

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur

Page 16

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] I, I Got a Boy, I Got a Boy [lagu], I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub

Page 17

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] I, I Got a Boy, I Got a Boy [lagu], I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub

Page 18

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar [perusahaan otomotif], Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede

Page 19

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar [perusahaan otomotif], Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede

Page 20

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta

Page 21

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta

Page 22

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi [band], Padi [disambiguasi], Padi [grup musik], Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat

Page 23

Tags [tagged]: Judul Topik [Artikel] P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi [band], Padi [disambiguasi], Padi [grup musik], Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat

Page 24

Tags [tagged]: P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson [goalkeeper], Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip [The Deacon]

Page 25

Tags [tagged]: P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson [goalkeeper], Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip [The Deacon]

Page 26

Tags [tagged]: F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề