Bagaimana cara serangga serangga tersebut melihat sebuah benda jelaskan

10.30

Pembentukan Bayangan pada Mata Serangga - MaoliOka. Mari kita simak bersama - sama, semoga bermanfaat. Apakah kamu mengetahui berbagai macam hewan dari golongan serangga? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana cara serangga-serangga tersebut melihat sebuahbenda? Tahukah kamu bahwa lalat, belalang, kumbang atau serangga mempunyai caramelihat suatu benda dengan cara yang sangat berbeda dengan manusia? Apabila manusia hanya memiliki dua buah mata untuk melihat, serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat, sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk"? Untuk memahaminya silahkan perhatikan gambar berikut ini


Silahkan samakan dengan ini Sistem Penglihatan Pada Manusia
Masing-masing mata serangga tersebut disebut omatidium [jamak: omatidia]. Masingmasing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah. Setiap omatidium terdiri atas beberapa bagian, di antaranya berikut ini. [1] Lensa, permukaan depan lensa merupakan satu faset mata majemuk. [2] Kerucut kristalin, yang tembus cahaya. [3] Sel-sel penglihatan, yang peka terhadap adanya cahaya. [4] Sel-sel yang mengandung pigmen, yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya. Perhatikan Gambar Berikut ini

Setiap omatidium akan menyumbangkan informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah yang berbeda-beda. Bagian omatidia yang lain akan memberikan sumbangan informasi penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh pandangan serangga. Sebagai contoh, mata lalat rumah terdiri atas 6000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam [omatidium]. Setiap omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang, bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana. Dengan demikian, lalat dapat mengindera dalam daerah penglihatan dari semua arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor [penerima cahaya], sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel pengindera di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat memproses hingga seratus gambar per detik. Para ilmuwan berusaha mengembangkan peralatan yang diperlukan untuk kepentingan manusia dengan meniru rancangan mata lalat yang luar biasa. Misalnya, para ilmuwan mengembangkan alat detektor gerakan berkecepatan tinggi dan kamera sangat tipis yang dapat membidik ke banyak arah. Salah satunya dalam bidang yang memanfaatkan adalah bidang medis, untuk memeriksa bagian dalam lambung. Alat tersebut dikembangkan agar dapat ditelan oleh pasien. Jika sudah sampai di dalam lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang mengembangkan mata majemuk tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri atas 8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan ciptaan manusia tersebut tidak ada artinya jika dibandingkan dengan mata majemuk serangga, misalnya capung yang mempunyai kira-kira 30.000 satuan optik di setiap matanya! Kamu mengetahui siapa pencipta mata majemuk serangga yang demikian hebat? Yaitu Alloh.

Demikian yang bisa saya sampaikan tentang Pembentukan Bayangan pada Mata Serangga semoga bermanfaat.

JAKARTA - Serangga memiliki mata majemuk yang awalnya diduga tidak dapat melihat objek dalam resolusi tinggi. Namun, penelitian terbaru menjelaskan bahwa serangga punya kemampuan penglihatan yang lebih baik ketimbang perkiraan sebelumnya.

Website Phys melaporkan, para ilmuwan telah lama percaya bahwa serangga tidak dapat melihat benda dengan baik. Hal tersebut dikarenakan mata majemuk yang mereka miliki biasanya terdisi dari ribuan unit mata kecil yang tertutup lensa dan secara bersamaan harus menangkap objek.

Peneliti menemukan hasil yang mengejutkan dan sangat berkaitan dengan bagaimana sel-sel fotoreseptor di dalam mata majemuk serangga bereaksi terhadap gerakan objek. Berbeda dengan mata manusia, ribuan lensa mungil tersebut membuat permukaan yang kompleks, tidak bergerak, atau tidak dapat menampung.

Tetapi para peneliti menemukan bahwa sel fotoreseptor di bawah lensa dapat bergerak dengan cepat dan secara otomatis memfokuskan penglihatan pada benda atau objek. Sensor cahaya mikroskopik tersebut ‘berkedut’ sangat cepat sehingga manusia tidak dapat melihatnya dengan mata telanjang.

Untuk merekam pergerakan tersebut secara utuh, peneliti harus menggunakan mikroskop dengan sistem kamera berkecepatan tinggi. Hebatnya, peneliti juga menemukan bahwa cara mata serangga melihat sebuah benda disesuaikan dengan perilaku visual aslinya.

Dengan menggabungkan gerakan kepala mata normal serangga, sel fotoreseptor mikroskopis yang diinduksi cahaya, seperti lalat, dapat melihat dunia dengan detail dan jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Studi baru tersebut mengubah pemahaman masyarakat tentang serangga dan penglihatan manusia, serta dapat digunakan untuk memperbaiki sensor robot.

"Hasil kami menunjukkan bahwa dengan mengadaptasi cara sel fotoreseptor memberi contoh informasi ringan ke gerakan mata sokular dan fokus pengamatan, evolusi telah mengoptimalkan persepsi visual hewan," ungkap Mikko Juusola, Profesor Sistem Neuroscience di University of Sheffield dan penulis utama studi.

Di sisi lain, gerakan mata yang cepat harus mengaburkan visi karena itulah tetap merupakan teka-teki bagaimana fotoreseptor bekerja dengan gerakan mata untuk melihat dunia dengan jelas. Penelitian yang didanai oleh Biotechnology and Biological Sciences Research Council [BBSRC], menemukan bahwa fotoreseptor melihat objek kecil dan bergerak jauh lebih baik daripada yang diperkirakan oleh optik mata majemuk.

"Dengan menggunakan tes elektrofisiologis, optik dan perilaku dengan pemodelan matematika, kami telah menunjukkan bahwa lalat buah [Drosophila] memiliki penglihatan yang jauh lebih baik daripada yang diyakini ilmuwan selama 100 tahun terakhir," tambah Juusola.

Mata Serangga Jadi Inspirasi Pengembangan Teknologi Kamera

Peneliti University of Illinois mengembangkan kamera yang terinspirasi dari mata serangga. Seperti mata lalat yang berbentuk cembung, kamera ini bisa melihat hingga cakupan luas dengan bidang pandang yang lebar.

Dilaporkan Abc, terinspirasi dari mata serangga, insinyur membangun kamera menggunakan elektronik yang dapat direnggangkan. Kamera ini bisa memindai lingkungan di sekitar seperti mata majemuk lalat dengan bindang pandang lebar dan tanpa distorsi [efek/gangguan].

Perangkat digital ini memiliki komponen kecil, lensa lentur seperti yang ditemukan pada semut, kumbang dan mata lobster. Kamera juga memiliki sensitivitas tingkat tinggi, sehingga objek yang bergerak di sekelilingnya dapat terpantau.

[ahl]

  • #Peneliti
  • #Flora dan Fauna
  • #Serangga

LONDON - Ternyata serangga memiliki penglihatan jauh lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya. Sebuah studi baru dari University of Sheffield telah mengungkapkan bahwa serangga dapat melihat secara jauh lebih detail dan lebih dalam dari pada studi terdahulu.

Dilansir dari Phys.org, Selasa [5/9/2017], para ilmuwan telah lama percaya bahwa serangga tidak dapat melihat benda dengan baik. Hal tersebut dikarenakan mata majemuk yang mereka miliki biasanya terdisi dari ribuan unit mata kecil yang tertutup lensa dan secara bersamaan harus menangkap gambar atau objek.

Sebaliknya, mata manusia hanya memiliki 1 lensa lengkung dan menonjol untuk memfokuskan pandangan pada 1 objek dengan resolusi tinggi. Namun, para peneliti dari University of Sheffield Departement of Biomedical Science dan berkolaborasi dengan Beijing, Cambrige dan Lisbon, peneliti sekarang telah menemukan bahwa mata majemuk serangga juga dapat menghasilkan gambar beresolusi tinggi.

Mereka menemukan hasil yang mengejutkan dan sangat berkaitan dengan bagaimana sel-sel fotoreseptor di dalam mata majemuk serangga bereaksi terhadap gerakan objek. Berbeda dengan mata manusia, ribuan lensa mungil tersebut membuat permukaan yang kompleks, tidak bergerak, atau tidak dapat menampung.

Tetapi para peneliti menemukan bahwa sel fotoreseptor di bawah lensa dapat bergerak dengan cepat dan secara otomatis memfokuskan penglihatan pada benda atau objek. Sensor cahaya mikroskopik tersebut ‘berkedut’ sangat cepat sehingga manusia tidak dapat melihatnya dengan mata telanjang.

Untuk merekam pergerakan tersebut secara utuh, peneliti harus menggunakan mikroskop dengan sistem kamera berkecepatan tinggi. Hebatnya, peneliti juga menemukan bahwa cara mata serangga melihat sebuah benda disesuaikan dengan perilaku visual aslinya.

Dengan menggabungkan gerakan kepala mata normal serangga, sel fotoreseptor mikroskopis yang diinduksi cahaya, seperti lalat, dapat melihat dunia dengan detail dan jauh lebih baik daripada yang diperkirakan. Studi baru tersebut mengubah pemahaman masyarakat tentang serangga dan penglihatan manusia, serta dapat digunakan untuk memperbaiki sensor robot.

"Hasil kami menunjukkan bahwa dengan mengadaptasi cara sel fotoreseptor memberi contoh informasi ringan ke gerakan mata sokular dan fokus pengamatan, evolusi telah mengoptimalkan persepsi visual hewan," ungkap Mikko Juusola, Profesor Sistem Neuroscience di University of Sheffield dan penulis utama studi.

Di sisi lain, gerakan mata yang cepat harus mengaburkan visi karena itulah tetap merupakan teka-teki bagaimana fotoreseptor bekerja dengan gerakan mata untuk melihat dunia dengan jelas. Penelitian yang didanai oleh Biotechnology and Biological Sciences Research Council [BBSRC], menemukan bahwa fotoreseptor melihat objek kecil dan bergerak jauh lebih baik daripada yang diperkirakan oleh optik mata majemuk.

"Dengan menggunakan tes elektrofisiologis, optik dan perilaku dengan pemodelan matematika, kami telah menunjukkan bahwa lalat buah [Drosophila] memiliki penglihatan yang jauh lebih baik daripada yang diyakini ilmuwan selama 100 tahun terakhir," tambah Juusola.

[ahl]

  • #Flora dan Fauna
  • #Serangga
  • #science

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề