Bagaimana kamu melihat peran ibu dalam keluarga dari sisi sosial

Ibu adalah sosok hebat di dalam keluarga. Ia bisa menjadi apa saja di dalam sebuah keluarga. Peran ibu di dalam keluarga memang sangat besar. Ia dapat mengayomi, mendidik, dan mengajarkan berbagai hal kepada anak-anaknya. Bahkan, ibu juga bisa menjadi seseorang yang menjembatani komunikasi keluarga, misalnya komunikasi antara ayah dan anaknya. Seperti yang kita ketahui, ibu memiliki peran keluarga yang cukup besar. Nah, apa saja sih sebenarnya yang bisa dilakukan oleh seorang ibu dalam sebuah keluarga?

  • Manager untuk mengatur urusan rumah tangga
    Sebuah keluarga tentu membutuhkan seseorang yang dapat mengatur segala kebutuhan rumah tangga. Jika ayah memiliki peran keluarga sebagai pencari nafkah, ibu bertugas mengelola keuangan keluarga. Dengan kata lain, ibu bisa menjadi manajer yang handal untuk mengatur segala kebutuhan anak-anak, suami, maupun dirinya sendiri.

  • Guru yang mendidik anak-anak
    Terlepas seorang ibu memiliki profesi sebagai eksekutif atau ibu rumah tangga, sosok ibu dapat menjadi guru yang terampil dalam mendidik anak-anaknya. Bukan sekedar mengajarkan materi pelajaran di sekolah saja, ibu juga berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak. Ibu juga dapat menjadi guru yang mengajarkan hal-hal yang baik atau hal buruk yang harus dihindari.

  • Koki yang menyediakan makanan keluarga
    Tidak ada koki yang lebih hebat dari seorang ibu. Beliau dapat menyiapkan teh celup dan sarapan lengkap di pagi hari sampai memasak makan malam yang bergizi untuk keluarganya. Memikirkan menu makanan setiap hari ternyata tidak mudah, lho. Ibu merupakan seorang koki terbaik yang berusaha menyajikan makanan enak dan bergizi tetapi juga variatif agar keluarganya tidak bosan saat menyantap masakannya.

  • Motivator dalam keluarga
    Bukan hanya sekedar menyiapkan teh berkualitas saat sedang duduk santai bersama keluarga, ibu juga bisa menjadi motivator terbaik yang menyemangati anggota keluarganya. Beliau juga menjadi supporter setia untuk mendukung suami dan anak-anaknya dalam mewujudkan impian. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang menyerah, ibu adalah orang yang pertama membangkitkan semangat dan memotivasi keluarganya agar tidak gampang menyerah.

  • Perawat sekaligus dokter
    Ketika sedang sakit, ibu bisa menjadi perawat yang menyediakan keluarganya secangkir teh celup hangat dan sup. Bahkan, sekalipun anak-anaknya sedang sakit, ibu juga mampu memilihkan obat terbaik atau membuat obat tradisional sendiri. Jadi, boleh dibilang peran ibu dalam keluarga bisa menjadi perawat sekaligus dokter.

Masih banyak peran seorang ibu  dalam sebuah keluarga. Ibu memang merupakan sosok yang hebat untuk melengkapi peran keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ungkapan terima kasih atas peranan yang sudah dijalani ibu selama ini, sudahkah Anda mengungkapkan rasa sayang Anda kepada ibu atau wanita yang telah menjadi ibu bagi anak-anak Anda?  Sumber:sayangianak.com/ibu-memainkan-banyak-peran-dalam-keluarga-diantaranya-12-peran-ini-yang-ibu-mainkan/sayangianak.com/menjadi-seorang-ibu-bukan-hal-mudah-ini-6-peran-ibu-dalam-keluarga/dosenpsikologi.com/peran-ibu-dalam-keluarga

Diakses pada: 21 Nov 2017

Ketua Umum Ina Punguan Simbolon Boruna Indonesia [PSBI] Dessy Trinita Tobing

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peran seorang ibu dalam keluarga disebut sangat penting dalam mendidik anak tentang agama, adat keturunan.

Ketua Umum Ina Punguan Simbolon Boruna Indonesia [PSBI] Dessy Trinita Tobing mengatakan, pendidikan keluarga yang kurang baik akan menyebabkan anak kehilangan jati dirinya di dalam kehidupan bermasyarakat.

"Lingkungan keluarga dalam mendidik anak-anaknya sangat menentukan pertumbuhan anak. Ibu-ibu agar lebih aware terhadap tanggungjawab ini," kata Dessy dalam sarasehan Ina PSBI di Jakarta, Kamis [6/7/2017].

Di sela sarasehan, Ina PSBI juga menggelar lomba Design Fashion Kain Ulos Batak. Sejumlah fashion karya para peserta dipamerkan oleh sejumlah peragawati. Perlombaan design fashion dari kain ulos dibuka untuk umum.

Sarasehan Ina PSBI membahas peran seorang ibu dalam pembangunan nasional dan pelestarian budaya Batak. Sarasehan masih dari rangkaian Kongres III PSBI, tanggal 5 sampai 7 Juli 2017.

Ina PSBI dalam beberapa tahun terakhir aktif menggalakkan kegiatan sosial terkait norma-norma kehidupan dalam lingkungan keluarga. Dimulai dari internal keluarga terkecil, Dessy mengatakan, seorang ibu harus lebih sensitif terhadap pertumbuhan anak.

"Kita mulai menggalakkan dan mengingatkan dari segi agama, kepercayaan kepada Tuhan," kata Dessy.

Dessy yang juga juga designer fashion kain ulos mengatakan, pengenalan norma-norma sosial harus dimulai keluarga. Ada pengaruh besar dari keluarga agar pertumbuhan anak terhindar dari pengaruh negatif dari luar keluarga, seperti terjerat narkoba.

Istri anggota DPR RI Effendi Simbolon ini menyebutkan, dirinya sendiri merasa khawatir dengan pertumbuhan dan masa depan anak masa sekarang, khususnya di tengah keluarga Batak. Tak sedikit anak mendapatkan perlakuan kekerasan.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, PSBI punya program pemberdayaan keluarga melalui kaum ibu-ibu Batak. Diantara kegiatan digelar berupa pemberian pemahaman dan dukungan moral terhadap kaum ibu agar berhasil mendidik anak-anaknya dan berguna bagi negara.

"Ina PSBI sangat memberikan dorongan terhadap kaum ibu Batak.Untuk lingkungan keluarga bagaimana menciptakan lingkungan keluarga dalam mendidik anak-anaknya," kata Dessy.

Perhatikan peristiwa berikut ini!1. Setiap hari ketika mau beragkat sekolah, ibu selalu menyiapkan sarapan pagi. Tak kenal lelah ibu memenuhi kebutuhan yang diperlukan anaknya. Tetapi, tidak jarang anak-anak yang seringkali membantah perintah orang tuanya, padahal perintahnya itu benar. Tidak ada ibu yang sakit hati melihat ulah anaknya yang sering kali melawan, bahkan ibu tidak pernah dendam. Inilah muliaya hati seorang ibu. Bagaimana kamu melihat peranan ibu dalam keluarga, baik dari sisi sosial, agama, budaya, dan sebagainya?2. Meskipun agak sedikit berbeda peranannya dengan seorang ibu, ayah punya tanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. Ia pergi pagi pulang sore, hanya sekadar memenuhi kewajiban seorang kepala rumah tangga. Dia kadang tidak tahu secara persis perkembangan anaknya di rumah. Maklum, sering kali waktunya habis hanya karena pekerjaannya harus segera diselesaikan. Tiba-tiba bapak mendengar cerita menyakitkan, anaknya di sekolah melakukan pelanggaran dan akan dikeluarkan. Bagaimana tanggapan kamu ketika kamu nanti menjadi seorang bapak?Mengkritisi Sekitar KitaSumber: Dok. KemdikbudGambar 8.5 Membantu menyebrang jalanAktivitas Siswa:1. Cermati dua peristiwa di atas, kemudian berikan tanggapanmu dari beberapa sudut pandang [contoh dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya]!2. Sesuai dengan kondisi sekarang, bagaimana cara menghormati orang tua dan guru yang dapat kamu lakukan?

128 Kelas XI SMA/SMK/MA/MAKMemperkaya KhazanahA. Pentingnya Hormat dan Patuh kepada Orang TuaKisah Uwais Al-QarniPada zaman Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal di negeri Yaman. Ia seorang fakir dan yatim. Ia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan buta. Uwais Al-Qarni bekerja sebagai penggembala domba. Hasil usahanya hanya cukup untuk makan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin. Uwais Al-Qarni dikenal anak yang taat beribadah dan patuh pada ibunya. Ia sering kali puasa. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya sering bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengannya. Ketika mendengar Nabi Muhammad giginya patah karena dilempari batu oleh musuhnya, Uwais Al-Qarni segera menggetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw. sekalipun ia belum pernah bertemu dengan Nabi. Kerinduan Uwais Al-Qarni untuk menemui Nabi saw. makin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw. dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw., kerinduan karena iman.Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan mohon izin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 212 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Peran ayah untuk anak dalam keluarga adalah sebagai penyeimbang hubungan anak dengan orang tua baik ayah ataupun ibu. Mengingat keadaan sosial saat ini yang bisa membuat ayah semakin banyak berpikir dan fokus untuk memenuhi dari sisi keuangan keluarga bisa membuat hubungan tidak seimbang antara anak dengan orang tua.

Peran Ayah untuk anak dalam keluarga hanyalah pada pokok komunikasi selain pada sisi keuangan. Artinya bahwa ayah bisa membangun sebuah hubungan dengan anak dalam berbagai bentuk komunikasi yang terjadi sesuai dengan usia anak.

Ada sisi yang bisa saja tidak dimiliki seorang ibu untuk anaknya ketika berkomunikasi. Karena itu sosok ayah haruslah bisa membangun komunikasi yang baik. Harapannya bahwa sosok ayah bisa mengenali sisi emosi yang besar terhadap anak. Maka dari itu sosok ayah harus juga bisa mengendalikan emosi yang besar dalam dirinya untuk menghadapi anak dengan berbagai macam masalah yang ada. Jangan mudah untuk ringan tangan atau memukul, manfaatkan keadaan emosi yang besar agar bisa mengenali sisi emosi anak. Membantu anak lebih percaya diri, menanamkan nilai-nilai hidup, dan memberikan nilai-nilai sosial.

Dalam membangun kecerdasan emosional anak, peran ayah juga sangat diharapkan. Komunikasi yang terjalin dengan baik bisa memberikan manfaat yang baik terhadap anak.

Mendekatkan diri pada anak bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti:

Meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga

Bermain dengan anak

Memberikan keteladanan dengan bijaksana

Mengakui kesalahan, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada anak

Menjadi penyemangat dan pendukung anak

Menjadi pendengar yang baik jika anak sedang mengutarakan permasalahannya

Menghindari tindakan kasar yang merugikan fisik dan psikologi anak

Mengajak anak untuk berolah-raga dan tamasya

Kenali siapa teman anak Anda

Mendidik Anak Lewat Permainan dan Tanya Jawab

Ayah adalah bagian yang tak terpisahkan dalam keluarga. Keluarga bukan hanya urusan para Ibu, sementara urusan Ayah adalah mencari nafkah. Pembagian peran yang kaku antara Ayah dan Ibu tidak memadai dan bukan zamannya lagi. Baik Ayah maupun Ibu, semuanya menjalani peran-multi di dalam keluarga.

Ada 4 peran Ayah di dalam keluarga sebagaimana yang dinyatakan oleh Najeela Shihab. Peran itu adalah:

1. Player [teman bermain]
Sebagai player, Ayah menjadi teman bermain bagi anak-anaknya. Permainan membuat anak merasa nyaman dan menjadi sarana membangun ikatan. Semakin sering Ayah bermain dengan anak, biasanya semakin berkualitas mental anak.

2. Teacher [sebagai pendidik dan pengasuh]
Seorang ayah yang baik juga harus bisa berperan sebagai guru. Guru itu berarti sumber pengetahuan bagi anak. Peran penting Ayah sebagai guru bukan hanya untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk memelihara rasa keingintahuan anak.

Bidang-bidang yang biasanya dikuasai Ayah dan lebih baik dari Ibu adalah pelajaran ABCD [Ally/sekutu, Boundaries/batas, Challenge/tantangan, Dreams/mimpi].

3. Protector [pelindung]
Setiap Ayah pasti memiliki naluri untuk melindungi anaknya sejak lahir. Tapi fungsi Ayah sebagai pelindung bukan hanya itu. Justru, yang terpenting adalah mengajarkan anak-anak untuk melindungi dirinya sendiri karena orangtua tak mungkin bersama mereka setiap waktu.

Sebagai pelindung, Ayah perlu menjadi Spy, dalam arti berusaha mengenali dunia anak: mengetahui apa kesukaannya, apa yang dibencinya, teman-teman dekatnya, dan dunia yang ditekuni anak. Semakin Ayah mengetahui dunia anak, semakin mudah menjalin komunikasi dan koneksi dengan mereka. Sebaliknya, semakin Ayah tak mengetahui dan asing dengan dunia yang sedang disenangi anak, semakin jauh hubuan Ayah-Anak.

4. Partner [mitra]
Sebagai partner, fungsi Ayah bukanlah mendukung Ibu dalam pengasuhan anak, tetapi equal partner. Artinya, Ayah memiliki hak dan tanggung jawab yang sama dengan Ibu.

Sebagai partner, Ayah tidak boleh hanya berharap dan bergantung pada Ibu, tetapi juga terlibat aktif. Ayah juga memiliki hak untuk bermain bersama anak, tak hanya berfungsi sebagai “bad cop” untuk menakut-nakuti anak.

Karena Ayah dan Ibu adalah partner, maka peraturan rumah tangga pun perlu disepakati dan tidak boleh berseberangan. Ayah dan Ibu perlu punya suara sama. Jika Ayah mengatakan tidak, Ibu juga mengatakan yang sama. Demikian sebaliknya.

Kehadiran ayah dalam kehidupan anak, ternyata punya makna yang besar sekali. Hal ini karena ayah mengambil peran yang berbeda dengan ibu dalam kehidupan anak:

1. Kasih ibu bersifat tidak bersyarat sedangkan Cinta Ayah lebih bersifat kualitatif dan melekat pada performance anak 2. Ibu kuatir tentang bagaimana bayinya bisa bertahan hidup sedangkan Ayah berpikir bagaimana anaknya dapat menghadapi masa depan 3. Ibu men-disiplin anak-anak waktu demi waktu sedangkan Ayah mendisplin anak dengan peraturan 4. Dari ibu, anak belajar segi emosinya sedangkan dari Ayah, anak belajar untuk hidup di tengah masyarakat

5. Ibu memberitahukan anak-anak untuk hati-hati ini dan itu didalam bermain sedangkan Ayah justru mendorong anak untuk berani mencoba sesuatu yang baru.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề