Bagaimana latar belakang kedatangan Jepang ke Indonesia brainly?

Berikut adalah soal mata pelajaran Sejarah Indonesia XI SMA/SMK materi Kedatangan Jepang ke Indonesia lengkap dengan kunci jawaban.

Soal Essay:

  1. Jelaskan mengapa kedatangan Jepang ke Indonesia itu berjalan cepat dan merata ke berbagai wilayah Indonesia!
  2. Mengapa pada mulanya rakyat Indonesia menyambut baik kedatangan Jepang?
  3. Mengapa Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan: Sumatra, Jawa-Madura, dan kawasan Indonesia Timur?
  4. Mengapa pemerintah pendudukan Jepang akhirnya hanya boleh memperdengarkan lagu kebangsaan Kimigayo, sedangkan lagu Indonesia Raya mulai dilarang?
  5. Pelajaran apa yang kamu peroleh setelah mempelajari sejarah kedatangan dan awal pemerintahan Jepang di Indonesia?
  6. Buatlah peta jalur gerakan masuknya tentara Jepang dari Asia Tenggara kemudian memasuki Kepulauan Indonesia! Kamu dapat mempelajari buku- buku sejarah yang ada di perpustakaan sekolah.

Kunci Jawaban

1. Kedatangan Jepang ke Indonesia itu berjalan cepat dan merata ke berbagai wilayah Indonesia, karena sejak Jepang berkembang menjadi negara industri dan tampil sebagai imperialis, Jepang mulai membutuhkan daerah-daerah baru. Keinginan Jepang untuk menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri Jepang. Pada ajaran di Jepang menyebutkan bahwa sebagai negara maju bertanggung jawab memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia. Ajaran tersebut menerangkan bahwa Jepang dan Indonesia serumpun.

2. Pada mulanya rakyat Indonesia menyambut baik kedatangan Jepang, karena menganggap Jepang sebagai saudara tua yang akan membantu Indonesia lebih maju. Jepang juga memberikan propaganda-propaganda yang menggerakkan dukungan rakyat Indonesia dan memberikan simpati rakyat dengan perilaku Jepang yang membenci Belanda dan berkembangnya kepercayaan tentang Ramalan Jayabaya. Saat itu Rakyat Indonesia belum mengetahui maksud sesungguhnya kedatangan Jepang ke Indonesia adalah untuk menguasai Indonesia yang akan kaya sumber daya alam. 

3. Jepang membentuk pemerintahan militer di tiga kawasan: Sumatra, Jawa-Madura, dan kawasan Indonesia Timur, karena pada pertengahan tahun 1942 timbul pemikiran dari Markas Besar Tentara Jepang agar penduduk dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan kemiliteran [termasuk semi militer] dengan tujuan melindungi kawasan yang telah diduduki oleh Jepang.

Pembentukan tersebut juga dengan tujuan sebagai pusat pemerintahannya dan memperkuat wilayah pemerintahannya.

4. Pemerintah pendudukan Jepang akhirnya hanya boleh memperdengarkan lagu kebangsaan Kimigayo, sedangkan lagu Indonesia Raya mulai dilarang, karena Jepang ingin semakin memperkuat dampak pemerintahannya terhadap Rakyat Indonesia dan juga untuk menghapus pengaruh Belanda pada Indonesia. Selain itu, Jepang khawatir lagu kebangsaan akan menumbuhkan rasa nasionalisme pada rakyat Indonesia dan akan memberontak terhadap pendudukan Jepang.

5. Pelajaran yang saya peroleh setelah mempelajari sejarah kedatangan dan awal pemerintahan Jepang di Indonesia yaitu bagaimana pola bangsa kita dahulu, sehingga dapat dengan mudahnya bangsa lain memanipulasi penampilan hingga leluhur kita dahulu dapat tertipu oleh bujuk rayu mereka. Namun di samping itu ada hikmah yang dapat kita pelajari misalnya ilmu pemerintahan dari Jepang . Oleh karena itu kita sebagai murid atau siswa mulai saat ini , nanti dan lusa harus tetap bangga dan mengharumkan nama bangsa Indonesia kita tercinta.

6. Peta jalur gerakan masuknya tentara Jepang dari Asia Tenggara kemudian memasuki Kepulauan Indonesia.


Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Jepang masuk ke Indonesia melalui tiga jalur. Jalur pertama, jalur Barat melalui Heinan berlabuh di Pontianak dan sekitarnya. Jalur kedua adalah jalur Timur dari pulau Jepang melakukan invansi ke Manado, Makasar, Kendari, dan sekitarnya. Serta jalur ketiga yakni jalur tengah yang berlabuh di Tarakan, Balikpapan, hingga Banjarmasin.

tirto.id - Sejarah pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan berlangsung selama kurang lebih 3,5 tahun hingga proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dinyatakan tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, apa saja dampak penjajahan Jepang di Indonesia dalam berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, budaya, militer, hingga pendidikan?

Anik Sulistiyowati dalam Sejarah Indonesia [2020] mencatat bahwa pertama kali Jepang menginjakkan kaki di Indonesia pada 1 Maret 1942 di Teluk Banten. Jepang kala itu berhasil mengalahkan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Indonesia sebelumnya adalah wilayah jajahan Belanda yang merupakan bagian dari Sekutu.

Tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerahkan kekuasaannya atas wilayah Indonesia kepada pemerintah militer Jepang. Di sisi lain, Indonesia yang sudah lama dijajah oleh Belanda semula menyambut gembira kedatangan Jepang yang dianggap saudara tua karena sama-sama merupakan bangsa Asia.

Jepang alias Dai Nippon memang awalnya memposisikan sebagai saudara tua bagi Indonesia dengan mengusung semangat 3A, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia.

Akan tetapi, Jepang ternyata tidak berbeda dengan Belanda, sama-sama bangsa penjajah yang memberikan banyak kerugian terhadap rakyat Indonesia. Jepang bahkan memanfaatkan sumber daya Indonesia untuk membiayai perang mereka melawan Sekutu.

Selama kurang lebih 3,5 tahun menguasai wilayah Indonesia, pendudukan pemerintahan militer Jepang menyebabkan munculnya banyak dampak di berbagai bidang yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Baca juga:

  • Sejarah Perang Dunia I, Penyebab, dan Daftar Negara yang Terlibat
  • Sejarah Perjanjian Kalijati: Latar Belakang, Isi, & Tokoh Delegasi
  • Sejarah Organisasi Militer di Masa Pendudukan Jepang

Dampak di Bidang Sosial

Berdasarkan catatan Soepriyanto dalam Perjuangan Meraih Kemerdekaan [2018:10], semasa pendudukan Jepang, komunikasi antar pulau atau dengan luar negeri mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena pihak Jepang yang berwenang mengendalikan saluran komunikasi.

Selain masalah sosial berupa komunikasi, dampak sosial juga terjadi ketika orang-orang Indonesia mengalami tindakan sewenang-wenang dari Jepang, seperti penahanan, penyiksaan, menjadi korban salah tangkap, dan lainnya.

Bukan hanya itu, warga Indonesia juga dijadikan sebagai pekerja paksa [romusha] yang tidak mendapatkan upah.Selain itu, seperti yang diungkap Irma Samrotul dalam Sejarah Kelas XI [2020:7] para perempuan tidak jarang menjadi korban penipuan lowongan kerja. Mereka ternyata dipekerjakan sebagai gadis penghibur [Jugun Ianfu] dan dipaksa untuk memuaskan nafsu para tentara Nipon.

Baca juga:

  • Apa itu Romusha di Masa Penjajahan Jepang, Tujuan, dan Dampaknya?
  • Sejarah DAMRI Bermula dari Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
  • Sejarah Jugun Ianfu pada Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Dampak di Bidang Ekonomi

Saat menduduki Indonesia, Jepang juga sedang terlibat perang dengan pihak Sekutu. Oleh karena itu, Nipon memiliki siasat licik untuk memanfaatkan Indonesia sebagai sumber kebutuhan menjalankan peperangan.

Sistem ekonomi perang ini mengakibatkan munculnya penyitaan pabrik, perkebunan, bank, hingga beberapa perusahaan. Lebih lanjut, hal tersebut berdampak pada terjadinya penurunan produksi pangan, kelaparan, sampai kemiskinan.

Dampak di Bidang Budaya

Pada bidang ini, masyarakat Indonesia dipaksa untuk melakukan penghormatan kepada Tenno Heika [kaisar] yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari. Ritual tersebut dilakukan dengan membungkukan badan tepat ke arah kaisar yang berada di arah matahari terbit [dikenal sebagai budaya Seikeirei].

Kala membungkukan badan, masyarakat juga disuruh untuk menyanyikan lagu kebangsaan negara Jepang, yakni Kimigayo. Kebiasaan yang sudah terkesan asing dalam budaya Indonesia ini pada akhirnya ditentang oleh beberapa ulama, bahkan hingga memunculkan pertempuran.

Dampak di Bidang Militer

Saat pendudukan terjadi, Jepang memanfaatkan masyarakat untuk bisa terlibat dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Alasannya sudah tentu dikarenakan Jepang membutuhkan pasukan agar bisa memenangkan perang tersebut.

Dengan cara membujuk masyarakat Indonesia untuk ikut melawan pihak musuh, Jepang pada akhirnya berhasil membentuk beberapa organisasi semi-militer. Di antaranya ada Seinendan, Keibodan, Hizbullah, Fujinkai, Barisan Pelopor, PETA, dan Heiho.

Organisasi tersebut dilatih sedemikian rupa untuk bisa menggunakan senjata, baris-berbaris, dan latihan militer lainnya. Salah satu organisasi, PETA, berkembang seiring dengan perubahan situasi Indonesia. Mula-mula, berubah menjadi Badan Keamanan Rakyat [BKR], Tentara Keamanan Rakyat [TKR], dan kini menjadi Tentara Nasional Indonesia [TNI].

Dampak di Bidang Pendidikan

Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan dapat dibilang mengalami kemajuan, yakni tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan lagi serta dibentuknya sistem tahapan [SD, SMP, dan SMA].

Namun, tetap ada motivasi pemanfaatan masyarakat untuk bisa terlibat perang kala itu. Para siswa diwajibkan untuk mengikuti latihan dasar kemiliteran, yaitu baris-berbaris dan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang.

Baca juga artikel terkait MASA PENDUDUKAN JEPANG atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
[tirto.id - prd/isw]


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề