Bagaimana pertolongan pertama saat terjadi luka iris atau sayat

Jakarta, CNN Indonesia --

Luka merupakan masalah pada kulit yang tak boleh dianggap remeh. Kondisi ini mesti segera ditangani agar cepat reda, tak kian parah, dan meninggalkan bekas. Terdapat sejumlah langkah pertolongan pertama pada luka.

Dokter spesialis luka Adisaputra Ramadhinara menjelaskan, luka merupakan kondisi saat struktur kulit mengalami hilangnya kesinambungan sehingga jaringan di bawah kulit terpapar dengan dunia luar. Sama seperti penyakit lain, jika dibiarkan, luka bisa menjadi kronis.

"Dianggap kronis apabila proses penyembuhannya lambat, luka melebar, dan tidak sembuh-sembuh. Bisa terjadi di mana saja, kapan saja, jadi mesti hati-hati," rinci Adisaputra dalam webinar Hansaplast memperingati Hari Pertolongan Pertama Sedunia atau World First Aid Day, Jumat [11/9].


Data menunjukkan, 70 persen orang Indonesia mengalami luka saat berkegiatan sehari-hari. Sebanyak 42 persen terjadi saat berada dalam perjalanan, 36 persen di rumah, dan 5 persen saat berada di sekolah.

Berikut langkah-langkah pertolongan pertama pada luka.

1. Membersihkan luka

Pertolongan pertama saat luka, sesuai standar medis adalah dengan membersihkan luka. Luka dapat dibersihkan menggunakan air bersih yang mengalir dan cairan pembersih PHMB atau yang mengandung antiseptik serta tidak merusak jaringan kulit.

"Cairan pembersih luka harus yang mengandung antiseptik untuk mencegah infeksi karena luka sering terjadi di tempat kotor dan banyak bakteri, tidak mengiritasi, dan tidak berwarna agar mudah mengevaluasi luka," kata Adisaputra yang merupakan spesialis luka pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Jangan membersihkan luka dengan alkohol karena dapat merusak jaringan kulit.

2. Menilai luka

Setelah membersihkan luka, berikan penilaian pada luka berdasarkan kedalaman luka, besar luka, dan jaringan yang terpengaruh. Jika luka masih bisa diatasi maka dapat dilanjutkan dengan tahap berikutnya.

Namun jika luka dirasa parah dengan luas yang besar dan dalam, segera bawa ke dokter atau rumah sakit.

3. Hentikan perdarahan

Jika luka mengucurkan darah, hentikan perdarahan dengan menekan luka menggunakan kain bersih.

"Tekan bagian yang berdarah dengan kain bersih. Ditekan setelah 30 detik biasanya luka simpel akan berhenti," ucap Adisaputra.

Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
Infografis 'cerita salah' Tentang Luka

4. Memberikan salep luka

Salep luka dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Salep membuat luka lembap, yakni kondisi tidak kering dan juga tidak basah.

Studi menunjukkan, kondisi lembap dapat mempercepat proses penyembuhan dan membuat jaringan baru tumbuh lebih cepat.

Gunakan salep yang sesuai dengan anjuran medis untuk merawat luka.

5. Menutup luka

Adisaputra menyarankan untuk menutup luka setelah diberi salep. Menutup luka bertujuan agar luka tidak terkontaminasi bakteri luar dan juga menjaga luka tetap lembap.

Jangan menutup luka dengan kassa karena tidak dapat menghambat bakteri. Sebaiknya tutup luka dengan plester. Ganti plester secara rutin setiap hari.

"Luka dievaluasi setiap sehabis mandi atau dua kali sehari. Bersihkan lagi, oleskan lagi salep, dan ditutup. Luka akan membaik setelah beberapa hari," tutur Adisaputra.

Jika luka belum juga sembuh, segera hubungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Beberapa kondisi dapat membuat luka sembuh lebih lama.

[ptj/NMA]

[Gambas:Video CNN]

Tangan yang terluka akibat teriris pisau jarang menjadi kondisi yang darurat. Sebelum merawat lukanya, kamu tetap perlu memastikan apakah luka yang kamu dapatkan cukup dalam dan menimbulkan perdarahan atau tidak. Umumnya luka akibat sayatan pisau cenderung ringan dan mudah ditangani dengan cara sederhana.”

Halodoc, Jakarta – Tangan yang terluka akibat pisau saat memasak adalah hal yang kerap terjadi di dapur. Meski jarang menjadi kondisi darurat, merawat tangan luka kena pisau tetap tidak boleh sembarangan. Pasalnya, bahan makanan, permukaan meja dapur, sampai pisau itu sendiri mengandung banyak bakteri yang dapat masuk melalui luka terbuka. Bakteri yang memasuki luka ini dapat menimbulkan infeksi bahkan syok septik, yang bisa mengancam nyawa.

Banyak orang yang belum mengetahui pertolongan pertama merawat luka yang terkena pisau. Kebanyakan mungkin langsung membalut luka dengan plester luka atau mengobatinya dengan povidone iodine. Nah berikut cara yang paling tepat mengatasi luka terkena pisau.

Pertolongan Pertama Luka Terkena Pisau

Sebelum merawat tangan luka kena pisau, kamu harus memastikan apakah luka yang kamu dapatkan ringan atau cukup parah. Jika luka terlalu dalam, perdarahan terlalu banyak dan tak kunjung berhenti, sebaiknya segera pergi ke klinik atau rumah sakit terdekat. 

Jika luka yang kamu dapatkan melebihi satu sentimeter dan kamu dapat melihat jaringan di bawah kulit, mungkin tangan perlu dijahit. Salah satu cara untuk memastikannya adalah dengan menarik ujung-ujungnya. Namun, bila luka cenderung ringan sampai sedang, lakukan perawatan luka berikut ini:

  • Cuci luka dengan sabun dan air. Ada berbagai macam produk disinfektan, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada sabun biasa dan air hangat. Pastikan untuk mencuci luka saat masih berdarah. Tidak membersihkan luka justru dapat memicu koreng dan perdarahan berulang.
  • Dorong darah keluar dari luka selama beberapa menit. Saat darah tidak mengalir keluar, kamu perlu sedikit memencet area luka untuk mengeluarkan darah. Hal ini penting, sebab darah yang keluar tersebut membantu mengeluarkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Pencet area luka di bawah air mengalir.
  • Tekan luka. Letakkan perban kasa, handuk, atau bahan kain serupa di atas luka dan tekan sampai pendarahan berhenti. Jika orang yang terpotong merasa lemah atau pusing, segera bawa dirinya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. 

Hati-hati, beberapa orang dapat pingsan karena sakit atau melihat darah. Sebelum mereka pingsan, mereka merasakan tubuhnya menjadi lemah atau pusing. Suruh mereka berbaring sebelum jatuh

Nah, setelah pendarahan berhenti dan lukanya bersih, kamu bisa membalutnya dengan perban perekat. Setelah meletakkan pembalut di atasnya, letakkan sarung tangan lateks atau sarung tangan plastik di tangan itu jika kamu masih harus menyiapkan makanan. Setelah menyelesaikan pekerjaan di dapur, kamu bisa mengoleskan salep atau krim antibiotik.

Cari Pertolongan Medis Bila Alami Kondisi Ini

Jika kamu mengalami pusing dan terasa lemah setelah terluka, segera cari pertolongan medis karena bisa jadi itu menandai syok septik. Syok septik adalah kondisi mengancam jiwa yang juga bisa disebabkan oleh infeksi lokal biasa. Kondisi ini harus segera ditangani medis untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

Apabila kamu mengalami tanda-tanda infeksi setelah terluka, segera periksakan diri ke dokter. Supaya mudah dan praktis, buat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc saja. Jangan tunda untuk memeriksakan diri sebelum kondisinya semakin memburuk. Download Halodoc sekarang juga!

Referensi : Verywell Health. Diakses pada 2021. How to Treat Accidental Knife Cuts in the Kitchen. WebMD. Diakses pada 2021. First Aid for Kitchen Accidents.
National Health Services. Diakses pada 2021. Cuts and grazes.

Luka sayatan, misalnya karena teriris pisau saat memotong makanan, dapat menimbulkan nyeri dan berisiko terinfeksi jika tidak ditangani secara tepat. Untuk itu, Anda harus mengetahui dulu luka sayatan seperti apa yang bisa ditangani sendiri, dan luka sayatan seperti apa yang harus ditangani dokter.

Berdasarkan tingkat keparahannya, luka sayatan dibagi menjadi dangkal dan dalam. Luka sayatan dangkal hanya mencakup lapisan kulit. Sedangkan luka sayatan dalam, bisa mencapai lebih dari 1 cm dan dapat mengenai tendon, otot, ligamen, saraf, pembuluh darah, bahkan tulang.

Luka Sayatan yang Bisa Ditangani Sendiri di Rumah

Luka sayatan dangkal bisa kita tangani secara mandiri. Berikut ini adalah langkah-langkah perawatan luka sayatan yang bisa dilakukan di rumah:

  1. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum membersihkan luka.
  2. Cuci luka dengan air bersih mengalir. Jika luka sayatannya besar atau panjang, jangan gunakan larutan disinfektan atau antiseptik [hidrogen peroksida, alkohol, atau povidoine iodine] untuk membersihkan luka, karena larutan ini dapat merusak dan mengiritasi kulit.
  3. Tekan luka dengan kain bersih atau kasa steril, dan posisikan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi daripada dada untuk mengontrol perdarahan dan pembengkakan.
  4. Jika luka cukup besar, tutup dengan kasa steril dan perban. Sedangkan untuk luka yang kecil, biarkan saja terbuka hingga sembuh dengan sendirinya.
  5. Gel lidah buaya boleh dioleskan pada luka sayatan yang dangkal untuk mempercepat penyembuhan. Anda bisa menggunakan produk gel lidah buaya dalam kemasan atau gel dari bagian dalam tanaman lidah buaya segar yang sudah dipotong dan dibuang durinya.
  6. Untuk mengurangi rasa nyerinya, Anda bisa minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol. Hindari mengonsumsi aspirin untuk meredakan nyeri, karena obat ini berisiko menimbulkan perdarahan.
  7. Jika ada memar atau pembengkakan di sekitar luka, lakukan pengompresan dengan kompres dingin, misalnya menggunakan es batu yang dibungkus kain. Ingat, hindari menempelkan es batu langsung pada luka. Tekan area yang memar atau bengkak dengan kompres tersebut.
  8. Jaga luka tetap kering dan bersih selama 5-7 hari.
  9. Hindari menggaruk atau mengelupas bekas luka atau koreng yang terbentuk di atas luka.
  10. Hindari merokok, mengonsumsi alkohol, dan stres berlebihan selama masa penyembuhan luka, karena hal-hal tersebut dapat mengganggu dan memperlambat proses pemulihan.

Luka Sayatan yang Harus Ditangani oleh Dokter

Luka sayatan dalam perlu ditangani oleh dokter dan sering kali membutuhkan jahitan. Pada luka sayatan yang dalam, misalnya akibat tersayat mesin pemotong, lapisan di bawah kulit dapat terlihat dan bisa terjadi perdarahan yang cepat dan banyak, terutama jika pembuluh darah besar ikut terpotong.

Segeralah cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat. Jangan tunda hingga lebih dari 6 jam, jika luka sayatan luas atau dalam. Menunda penanganan medis untuk luka seperti ini dapat mengakibatkan syok akibat perdarahan terus-menerus, atau infeksi berat.

Selain luka sayatan dalam yang harus segera mendapatkan penanganan medis, ada juga beberapa kondisi luka sayatan yang perlu diperiksakan ke dokter, yaitu:

  1. Luka tampak sangat kotor dan sulit dibersihkan. Pada kondisi luka seperti ini, dokter dapat memberikan vaksin tetanus dan immunoglobulin tetanus untuk mencegah terjadinya tetanus, terutama jika belum pernah mendapat vaksin tetanus toksoid [TT] atau belum mendapat booster TT dalam 10 tahun terakhir.
  2. Luka sayatan akibat cakaran atau gigitan hewan.
  3. Luka berada pada daerah yang rawan atau sensitif, seperti wajah, kulit kepala, dan sekitar kemaluan; atau pada daerah sekitar persendian.
  4. Luka disebabkan oleh kecelakaan atau benturan kuat dan kemungkinan terdapat perdarahan yang sulit terlihat di bawah jaringan kulit.
  5. Terdapat demam, luka tampak kemerahan dan bengkak, atau muncul nanah dari luka. Luka seperti ini kemungkinan sudah terinfeksi sehingga memerlukan penanganan dari dokter, misalnya berupa pemberian antibiotik.
  6. Penderita luka memiliki riwayat penyakit diabetes, gangguan pembekuan darah, sedang menggunakan obat pengencer darah, atau menjalani kemoterapi.
  7. Perdarahan tidak berhenti setelah luka ditekan selama lebih dari 10 menit atau darah keluar dengan deras.
  8. Nyeri pada luka tidak hilang meski sudah minum obat antinyeri.
  9. Mati rasa pada area sekitar luka.
  10. Luka tidak kunjung sembuh hingga berminggu-minggu.

Tangani luka sayatan dengan cara yang tepat, dan jangan ragu untuk berobat ke dokter jika memang diperlukan. Selama masa pemulihan, tenangkan pikiran dan jaga kondisi kesehatan Anda dengan makan makanan bergizi, cukup istirahat dan tidur, minum air putih yang cukup, serta tidak merokok dan minum alkohol.

Ditulis oleh:

dr. Alya Hananti

Terakhir diperbarui: 17 Juni 2019

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề