carilah cerita atau kejadian nyata tentang Asmaul Husna Al alim. Al khabir. AS sami. Al Basir.
1. Melakukan penggelonggongan hewan hukumnya...2. Dua pembuluh darah yang juga disebut wadajain yaitu....dan......3. Hewan yang mati karena dipukul ke …
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini![1] Menyiapkan lubang penampungan darah.[2] Mempersiapkan alat penyembelihan.[3] Memberikan gas pada ruan …
pliss bntuuu nnti ps sklh dkmpulinn
Macam macam sajaah dan faktor sajaah
Asmaul Husna yang tercantum dalam Alquran adalah
ada bisa yang ngejekasin dak , hukum melakukan ijtihad ada 3 yaitu 1. wajib ain , bagi orang yang di minta fatwa2. wajib kifayah3. Sunnahnahh dari ke …
Sebutkan 10 contoh huruf tanwin pada surat Al-Baqarah
Sebutkan tiga sikap yang harus kamu lakukan sebagai wujud keteladanan sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Al Qayyum tersebut
tolong terjemahkan kak/bang
Berjabat tangan akan menggugurkan dosa satu sama lain.
Rabu , 19 Aug 2020, 05:53 WIB
republika
Keutamaan silaturahim dan selalu diiringi dengan bersalaman.
Red: Irwan Kelana
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Dr KH Syamsul Yakin MA
Secara historis, berjabat tangan sudah dikenal umat manusia sejak masa yang sangat lama. Maknanya tidak berubah dari zaman ke zaman, yakni untuk menunjukkan rasa saling sepakat dan hormat akan harkat dan martabat masing-masing. Bahkan dalam koin Romawi terlukiskan tangan yang saling bersalaman sebagai simbol saling setia dan percaya di antara mereka.
Secara normatif, berjabat tangan atau bersalaman itu berpahala. Nabi SAW bersabda, “Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni [dosa-dosa] mereka berdua sebelum mereka berpisah.” [HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ahmad]. Namun musibah Covid-19 membuat orang menghindari berjabat tangan.
Hadits ini juga memberi pengertian bahwa berjabat tangan akan menggugurkan dosa satu sama lain. Hanya saja dengan ketentuan bahwa masing-masing berniat untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak dan bertekad akan terus menghentikan perang dingin. Jadi bukan karena terpaksa, di bawah tekanan pihak tertentu, atau karena berpura-pura saja.
Secara psikologis, berjabat tangan memadamkan kecamuk dendam di antara orang-orang yang bertikai. Nabi SAW memberi informasi tentang hal ini dalam hadits yang ditulis Imam Malik, “Saling bersalamanlah [berjabat tanganlah] kalian, maka akan hilanglah kedengkian [dendam].” Inilah pahala lain yang didapat dari berjabat tangan atau bersalaman.
Tampaknya saling berjabat tangan merupakan cara Allah SWT menyatukan kembali hati manusia yang saling bersangka negatif. Allah SWT berfirman, “Walaupun kamu membelanjakan semua [kekayaan] yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” [QS. al-Anfal/8: 63].
Kedua informasi dari Nabi SAW di atas adalah berjabat tangan kepada sesama manusia. Berjabat tangan kepada kedua orangtua dengan cara menciumnya tentu berpahala lebih hebat lagi. Begitu juga bersalaman dengan guru dengan merendahkan badan sebagai lambang menghormati ilmunya, tentu akan bertambah-tambah pahalanya di sisi Allah SWT.
Termasuk menjabat tangan ulama. Nabi SAW bersabda dalam hadits yang dikutip oleh Imam Jalaluddin al-Suyuthi dalam Lubab al-Hadits, “Barangsiapa yang menjabat tangan seorang ulama, maka seolah-olah ia menjabat tanganku.” Ini sunguh informasi berharga, kendati Nabi SAW telah tiada tapi pewaris beliau bisa dijabat dan diciumi tangannya. Alhamdulillah.
Dari Jabir diceritakan bahwa Umar bin Khattab bergegas menuju Rasulullah, lalu ia mencium tangan beliau [HR. Ahmad]. Hadits ini mempertegas dibolehkannya mencium tangan sesama manusia. Oleh karena itu mencium tangan ulama, guru, dan orangtua hukumnya boleh dan dianjurkan untuk memberi rasa hormat atas jasa dan kebaikan yang telah mereka berikan.
Kendati berjabat tangan berpahala besar, namun Nabi SAW tidak memberi rekomendasi untuk berjabat tangan dengan lawan jenis. Aisyah berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah SAW tidak pernah memegang tangan wanita [yang bukan mahramnya].” [HR. Bukhari]. Ketentuan ini berlaku bagi keperluan dinas, kesepakatan bisnis, maupun perhelatan olahraga dan budaya.
Secara lebih tegas Nabi SAW mendeklarasikan diri, “Sesungguhnya aku tidak mau berjabat tangan dengan kaum wanita.” [HR. Turmudzi dan Nasa’i]. Sekali lagi, hadits ini mempertegas dilarangnya bersalaman dengan lawan jenis, termasuk di perayaan keagamaan seperti lebaran atau pengobatan seperti pijat refleksi, kecuali keadaan yang mengancam nyawa.
Terakhir, sebagai manusia bisa kita tak lepas dari khilaf dan dosa. Sebagai orang yang berjiwa besar dan niat melakukan rekonsiliasi mari kita jabat tangan orang yang pernah kita sakiti. Pun dalam rangka mengamalkan sunah Nabi SAW kita bersilaturahim ke rumah orangtua, guru, dan ulama. Kita bersalaman dan mencium tangan mereka. Insya Allah berpahala.
- pahala
- bersalaman
- menjabat tangan
- Dr KH Syamsul Yakin MA
Ahmad Baiquni
Jabat tangan dapat menggugurkan dosa.
Dream - Islam mengajarkan banyak sekali amalan yang dapat mendatangkan keberkahan. Tidak hanya yang berkaitan dengan ibadah namun juga kehidupan sosial.Salah satunya adalah berjabat tangan atau salaman.
Meski terlihat sederhana, amalan ini merupakan sunah yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW ketika seorang Muslim bertemu dengan saudaranya.
Doa dalam Perjalanan Agar Terhindar dari Marabahaya dan Kesulitan
Jabat tangan ternyata mengandung banyak manfaat. Seperti menggugurkan dosa dan mengangkat derajat kita.
Kebiasaan jabat tangan mengandaikan kedudukan yang setara antara dua orang. Si miskin bisa bergaul dengan saudaranya yang mampu tanpa merasa terhinakan, serta yang mampu menganggap si miskin perlu mendapat penghormatan.
Manfaat jabat tangan cukup banyak, maka akan lebih baik dibarengi dengan doa ini. Agar kita dan orang yang berjabat tangan dengan kita sama-sama mendapat berkah dari Allah SWT.