Inilah rahasia Kenapa Unta bisa bertahan Hidup di gurun Pasir
Seperti yang diketahui, unta hidup di padang pasir yang memiliki range temperatur udara yang mampu membunuh mayoritas makhluk hidup. Selain itu, mereka mampu untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari. Ada banyak hal yang membuat mereka mampu beradaptasi. inilah contohnya :
- Di daerah gurun pasir, hembusan angin tentunya akan menerbangkan pasir dan dapat membuat mata mahluk hidup kelilipan terkena pasir. Tapi, hal tersebut tidak terjadi pada Unta. Unta memiliki bulu mata yang panjang yang dapat menangkal pasir yang ditiup angin sehingga tidak sampai masuk ke matanya. Selain itu juga Unta memiliki lubang hidung yang dapat membuka dan menutup sehingga pasir tidak bisa masuk ke dalam hidung.
- Tidak hanya di bagian mata Unta yang didesain oleh Sang Pencipta agar terlindung dari pasir, tetapi juga di bagian sekitar telinga. Di bagian sekitar telinga Unta ditutupi oleh rambut, bahkan di bagian dalamnya, yang berfungsi dalam melindungi Unta dari kemasukan pasir.
- Dalam punuknya, Unta menyimpan lemak yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk diubah menjadi energi. Ternyata bukan air yang disimpan Unta di punuknya.
GANGSTARASTA ANIVERSARI 16Th
12 Desember 2017
Fakta jihyo twice
12 Januari 2018
Manfaat Jengkol
19 Januari 2018
Kegunaan Jahe Untuk Tubuh
19 Januari 2018
Kalian Hobi Muncak ? Persiapkan ini dahulu!
22 Januari 2018
Sejarah Prestasi yang di ukir oleh si Pangeran Biru PERSIB BANDUNG
22 Januari 2018
You are here: Home / Ragam / Cara Unta Bertahan Hidup di Lingkungan Kering Tanpa Air
Unta dikenal sebagai ‘ships of the desert’ karena kemampuannya membawa beban berat melintasi padang pasir.
Binatang ini dikenal mampu bertahan di lingkungan kering dan panas dengan persediaan air yang minim.
Unta memiliki punuk untuk menyimpan lemak yang dijadikan cadangan saat terjadi kelangkaan makanan.
Bayi unta tidak memiliki punuk sampai mereka mulai makan makanan padat.
Kemampuan Menyimpan Air
Unta mampu menyimpan air, tapi tidak di punuk, melainkan menyimpannya dalam cairan tubuh, termasuk darah.
Unta bisa minum sampai 200 liter air pada suatu waktu. Mereka adalah peminum cepat dan mampu minum 100 liter air dalam waktu sekitar 10 menit.
Binatang ini juga tidak terlalu pemilih perihal air. Mereka mampu minum air payau bahkan air asin.
Selain bisa minum banyak, unta juga memiliki kemampuan luar biasa untuk meminimalkan kehilangan air.
Tidak seperti kebanyakan makhluk berdarah panas yang mempertahankan suhu tubuh konstan, suhu tubuh unta berubah menyesuaikan dengan suhu eksternal.
Suhu tubuh mereka bervariasi antara 35 °C hingga 40 °C untuk membantu meminimalkan kehilangan air karena keringat.
Unta juga memiliki kemampuan luar biasa untuk menghindari dehidrasi. Sementara kebanyakan hewan akan mati dehidrasi saat kehilangan 20% cairan tubuh, unta dapat bertahan bahkan setelah kehilangan hingga 40% air.
Lemak Hanya Disimpan di Punuk
Mengapa cadangan lemak disimpan hanya di punuk dan tidak di tempat lain?
Untuk diketahui, lemak bertindak sebagai bahan isolasi dan mencegah kehilangan panas.
Dalam kondisi ekstrim di gurun, unta perlu menurunkan panas dengan segera, sehingga alih-alih memiliki lapisan lemak di seluruh tubuh, lemak hanya disimpan di punuk sehingga tubuh mudah membuang panas.
Sementara unta Dromedary memiliki punuk tunggal, unta Bactrian memiliki dua punuk. Oleh karena itu, mereka disebut sebagai unta berpunuk satu dan berpunuk dua.
Trik Bertahan di Gurun
Sebagai spesies, unta dirancang sempurna untuk bertahan hidup di padang pasir.
Angin di gurun sering meniup pasir ke udara, tapi bulu mata panjang dan tebal mampu melindungi mata unta dari pasir.
Jika ada pasir yang tetap berhasil masuk, unta memiliki kelopak mata ketiga untuk menyingkirkan pasir.
Kelopak mata tambahan ini bergerak dari sisi ke sisi seperti wiper kaca mobil untuk menyeka pasir. Kelopak mata ketiga ini sangat tipis dan transparan.
Selain itu, unta memiliki rambut di dalam telinga untuk memblokir pasir dan juga memiliki kemampuan untuk menutup lubang hidung agar tidak dimasuki pasir.
Unta memiliki telapak kaki luas yang membantu mereka berjalan di atas pasir tanpa tenggelam. Bagian tubuh yang menyentuh pasir panas saat duduk, seperti lutut, memiliki lapisan keras sehingga tidak akan terbakar.
Unta memiliki bibir tebal dan lapisan keras di mulut sehingga mampu memakan bagian-bagian tanaman yang keras.
Menariknya, mereka cukup berhati-hati untuk makan hanya beberapa daun dari setiap pohon, sehingga tidak meninggalkan pohon tanpa daun.
Bahkan di jaman modern ini, unta masih dianggap sebagai sarana transportasi yang dapat diandalkan di padang pasir.[]