Bagaimana upaya mempertahankan nilai gizi pada proses pengolahan pangan

Gaya hidup masyarakat modern tak jarang menuntut masyarakatnya untuk hidup lebih praktis. Bahkan untuk soal makanan, masyarakat modern lebih memilih untuk makan makanan siap saji ataupun makanan yang dibeli. Padahal jika Anda memasak sendiri makanan yang Anda konsumsi, sudah pasti pengeluaran Anda akan lebih hemat dan kebersihan makanan pun lebih terjamin. Makanan yang Anda konsumsi pun akan lebih sehat, karena Anda dapat menentukan sendiri kuantitas dan kualitas bahan-bahan makanan yang Anda gunakan untuk membuat hidangan yang lezat.Selain itu, menurut para ahli psikologi, memasak merupakan salah satu kegiatan yang sangat ampuh untuk menghilangkan stress dan mengembalikan mood Anda setelah beraktivitas. Fakta lainnya, ternyata memasak pun memiliki teknik tersendiri loh, agar nutrisi alami makanan tetap terjaga dengan baik. Salah satu teknik memasak yang dapat mengurangi nilai gizi makanan adalah dengan menggoreng dalam suhu tinggi dan deep fried atau menggunakan minyak banyak. Dan berikut ini adalah beberapa teknik memasak lainnya untuk menjaga nutrisi alami pada makanan.


1. Mengukus

Salah satu teknik memasak yang dianggap sehat dan baik untuk mengolah makanan adalah dengan mengukus. Karena dengan menggunakan teknik ini, nutrisi penting yang mudah larut dalam air ataupun rentan terhadap suhu panas, seperti vitamin C, tidak akan banyak hilang terbuang. Dengan mengukus makanan, kadar vitamin C yang ada dalam makanan tersebut hanya hilang sekitar 9–15 persen saja.Seperti yang diketahui, kandungan nutrisi yang paling banyak hilang saat sebuah makanan dimasak adalah vitamin yang larut air, seperti vitamin C dan vitamin B, serta vitamin larut lemak seperti vitamin A dan vitamin K. Beberapa bahan makanan yang biasanya diolah dengan menggunakan teknik mengukus adalah adalah dada ayam, kacang hijau, asparagus, dan fillet ikan. Tak hanya itu, mengukus menjadi salah satu cara yang tepat untuk mengolah sayur karena teknik ini dapat mempertahankan seluruh kandungan gizi dan rasa alami dari sayuran. Untuk itu, masukkan sayur ketika kukusan Anda telah panas, dan airnya telah mendidih. Mengukus sayuran tidak perlu lama, hanya sekitar 5 hingga 10 menit saja, agar sayuran tetap terasa lembut namun renyah.


2. Merebus

Selain mengukus, teknik lain yang Baik digunakan saat memasak adalah merebus. Sebuah penelitian dari universitas di Malaysia menemukan bahwa merebus merupakan metode terbaik untuk menjaga kandungan nutrisi dalam wortel, timun jepang, dan juga brokoli. Namun untuk mengolah sayuran, teknik merebus sangat tidak disarankan. Karena teknik ini justru akan membuat kandungan gizi sayur akan hilang. Agar sayuran tetap terjaga kandungan vitamin dan mineralnya, masukkan sayuran ketika air telah mendidih. Durasinya pun jangan terlalu lama, harus sesingkat mungkin.


3. Menumis

Menurut seorang peneliti dari Universitas Granada, Spanyol, Cristina Samaniego Sanchez, menumis dengan minyak zaitun bisa meningkatkan kadar antioksidan, khususnya dalam sayuran. Menumis yang baik, harus dilakukan dalam durasi yang singkat sehingga dapat mengurangi risiko rusaknya nutrisi pada makanan akibat proses pemanasan dalam jangka waktu yang lama.Yang perlu diingat, untuk minyak yang memiliki lemak baik seperti minyak canola, jagung dan zaitun lebih baik tidak dipanaskan, karena minyak-minyak tersebut dapat berubah menjadi lemak jenuh jika dipanaskan. Beberapa jenis makanan yang cocok untuk ditumis antara lain adalah brokoli, kubis, paprika, jamur, udang, ayam, kerang dan tahu.


4. Memasak dengan Oven

Selain mengukus, merebus dan juga menumis, teknik lain yang baik digunakan pada saat memasak adalah dengan menggunakan oven. Biasanya bahan makanan yang seringkali dimasak dengan menggunakan oven adalah daging merah, daging ayam dan juga ikan. Dengan dipanggang, rasa daging akan lebih gurih, dan membuat aroma masakan keluar dengan sempurna. Tak hanya itu, dengan menggunakan oven, kadar mineral pada daging juga lebih terjaga, karena kaldu dari daging tidak akan menetes dan terbuang sia-sia. Walaupun begitu, teknik memasak dengan oven ini membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Dan biasanya, vitamin C yang terdapat pada makanan akan hilang ketika makanan tersebut dalam proses pemanggangan, karena harus melewati proses pemanasan cukup tinggi.


5. Perhatikan Potongan

Teknik lain yang perlu diperhatikan juga pada saat Anda memasak adalah teknik memotong sayuran. Salah memotong sayuran akan membuat nutrisinya terbuang sia-sia. Seperti memotong sayuran lebih kecil, justru akan membuat kandungan nutrisi dalam sayuran akan lebih cepat hilang. Dilansir dari Woman’s Day, teknik memotong sayuran yang benar adalah dengan memotong sayuran dalam ukuran besar. Hal ini akan membuat nutrisi dalam sayuran tidak akan berkurang banyak. Tidak memotong sayuran, justru menjadi pilihan yang lebih baik. Jika Anda menyukai makanan dengan potongan yang kecil-kecil, lebih baik Anda mencuci dan merebus sayuran dalam ukuran utuh, lalu setelah matang, makanan tersebut dapat dipotong dalam ukuran kecil. Dengan begitu, kandungan nutrisi dalam makanan tersebut akan tetap terjaga.

Selain memperhatikan cara memasak makanan yang akan dikonsumsi, agar kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral tetap terjaga, Anda juga disarankan mengonsumsi Renovit Multivitamin yang  telah mengandung 12 vitamin dan 13 mineral dalam 1 kapletnya. Dengan mengonsumsi 1 kaplet setiap harinya, kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh akan terpenuhi. Anda pun dapat merasakan manfaat lainnya seperti membantu pembentukan energi, menjaga daya tubuh, mempercepat proses penyembuhan dari sakit, dan banyak lagi manfaat lain dari Renovit Multivitamin.

Halodoc, Jakarta – Agar tak "mengacaukan" kesehatan pencernaan, bahan makanan biasanya akan dimasak terlebih dahulu sebelum dimakan. Namun penting untuk memerhatikan cara memasak yang diterapkan. Alih-alih sehat, salah pilih cara dalam mengolah makanan malah bisa menyebabkan zat gizi yang ada pada bahan masakan menjadi hilang.

Ada beberapa jenis makanan yang memang akan “rusak” jika diolah dengan cara yang salah. Salah satunya adalah sayuran. Kandungan gizinya malah bisa berkurang hingga lebih dari 20 persen jika dimasak dalam suhu yang terlalu tinggi.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui cara terbaik dalam memasak agar gizi yang ada pada makanan tidak habis sebelum masuk ke dalam tubuh. Lantas, metode masak manakah yang terbaik untuk menjaga kandungan gizi pada makanan? Berikut tipsnya!

1. Dikukus

Selain direbus, makanan yang diolah  dengan cara dikukus juga biasanya memiliki tingkat keamanan yang cukup baik. Kandungan gizi pada makanan pun biasanya tidak banyak mengalami perubahan setelah dikukus.

2. Dipanggang

Beberapa orang memilih cara memasak dengan cara dipanggang karena bisa memberikan efek rasa yang khas pada makanan. Sayangnya, memasak dengan cara dipanggang tidak sepenuhnya baik. Sebab memanggang makanan dapat menghilangkan sekitar 40 persen vitamin B dan mineral yang ada pada daging.

3. Dibakar

Kekhawatiran sering menghantui orang yang memilih mengolah makanan dengan cara dibakar. Pasalnya membakar makanan hingga membuatnya berubah hitam atau gosong disebut dapat menyebabkan kanker. Sebenarnya memasak dengan cara dibakar sah-sah saja dilakukan. Namun pastikan untuk tidak berlebihan dan mengusahakan untuk menghindari gosong terlalu banyak pada makanan.

4. Ditumis

Sebenarnya memasak dengan cara ditumis masih tergolong sehat, karena tidak menggunakan banyak minyak. Selain itu, menumis makanan biasanya memakan  waktu lebih sedikit daripada cara masak lainnya. Sebaiknya gunakan jenis minyak yang sehat, seperti minyak zaitun, agar masakan tetap aman dicerna tubuh.

5. Digoreng

Memasak dengan cara digoreng termasuk salah satu metode favorit. Selain lebih mudah, rasa masakan yang dihasilkan pun biasanya lebih gurih dan lezat untuk disantap.

Sayangnya cara memasak yang satu ini cenderung kurang direkomendasikan. Karena penggunaan minyak goreng disebut dapat menyebabkan naiknya kadar kolesterol dalam darah, serta penyakit lainnya.

Minyak goreng yang dipanaskan dalam waktu lama di suhu tinggi dapat berubah menjadi hal yang berbahaya. Yaitu keluar dan terbentuknya zat beracun yang bernama aldehida. Zat ini pada tingkat yang lebih parah dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, termasuk kanker.

6. Direbus

Sebenarnya cara memasak yang satu ini termasuk yang paling aman. Namun perlu untuk memastikan bahwa sayur atau bahan makanan tidak direbus terlalu lama apalagi dalam suhu yang terlalu tinggi.

Makanan yang memiliki kandungan vitamin C seperti sayuran sebaiknya tidak direbus terlalu lama. Karena vitamin C adalah zat yang mudah larut dalam air serta sangat sensitif  dengan udara panas. Terlalu lama merebus sayur bahkan bisa menghilangkan hingga 50 persen kandungan vitaminnya.

Punya  masalah kesehatan dan butuh saraan dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa  menggunakan fitur Contact Doctor untuk menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Halodoc juga bisa digunakan untuk membeli obat dan merencanakan pemeriksaan laboratorium jika dibutuhkan dan disarankan oleh dokter. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề