Bagaimana usaha yang dilakukan manusia untuk menjaga kesuburan tanah

Ilustrasi 7 upaya melestarikan tanah. Sumber foto : www.unsplash.com

Semua makhluk hidup bergantung pada tanah. Tapi, pada kenyataannya masih banyak yang belum menyadari arti penting tanah dan melakukan upaya melsetarikan tanah secara kontinyu.

Padahal, bila tidak ada upaya melestarikan tanah dari manusia, bisa dibilang kesuburan tanah dapat berkurang dan hilang akibat pengolahan tanah yang kurang hati-hati terutama pada lahan miring.

Lantaran itulah, penting adanya bagi kita semua untuk mengetahui apa saja contoh upaya melestarikan tanah yang bisa dicoba di lingkungan sekitar kita. Seperti yang ada di buku Kumpulan Soal Ulangan Harian danPembahasan Kelas 5, Mohammad Jauhar, 2020.

Upaya pelestarian tanah pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

Penghijauan dilakukan dengan tujuan untuk mencegah adanya erosi dan hilangnya bagian tanah paling atas. Penghijauan umumnya dilakukan pada tanah- tanah yang sedang tidak digunakan untuk bercocok tanam dan juga lahan- lahan kritis akibat dari bencana alam atau aktivitas penambangan.

Penanaman pohon dilakukan dengan tujuan agar tanah tidak menjadi gersang, meningkatkan kadar bahan organik dan juga baik untuk kesuburan tanah.

2. Mengurangi pencemaran tanah

Mengurangi pencemaran tanah bertujuan untuk melindungi tanah dan ekosistem yang ada di sekitarnya. Bila tanah tercemar, maka dampaknya akan buruk. Ekosistem akan rusak dan pertanian tidak akan maksimal.

Bila tanah terpolusi, akan mengakibatkan gangguan ekosistem bahkan mengganggi kesehatan manusia. Manusia bisa terpapar berbagai penyakit mulai dari penyakit ringan sampai yang cukup serius seperti kanker.

3. Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana

Penggunaan pupuk dengan dosis yang tepat, tidak berlebihan dan cara yang bijaksana ditujukan agar keseimbangan unsur hara dalam tanah tetap terjaga baik, Penggunaan pupuk dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran tanah oleh zat kimia yang terdapat dalam pupuk anorganik.

Lantaran itu, perlu digalakkan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos yang lebih aman bagi kesuburan tanah.

4. Penanaman secara bergilir

Dianjurkan agar melakukan penanaman tanaman yang lebih bervariasi dengan tujuan untuk mencegah terakumulasinya hama yang sering menyerang satu spesies saja. Penanaman monoton pada tanaman tertentu akan menghilangkan unsur hara yang terkandung dalam tanah.

unsplash.com - contoh upayan melestarikan tanah

5. Membuat kanopi alami bagi tanah

Kanopi alami ditujukan sebagai penahan laju jatuhnya air hujan sehingga mengurangi tenaga kinetik air hujan yang sampai ke tanah. Pohon dapat digunakan sebagai kanopi alami bagi tanah yang ada di bawahnya. Semakin rapat pohon yang di tanam, maka semakin kecil ancaman kerusakan tanah oleh air hujan.

Wanatani dilakukan demi mengurangi erosi tanah dan juga memberikan efek perlindungan bagi tanah dari tetesan air hujan yang juga mampu merusak tanah. Wanatani atau yang juga dikenal dengan agroforestry adalah salah satu bentuk upaya pelestarian tanah yang dilakukan dengan cara menggabungkan antara tanaman tahunan dengan tanaman komoditas pertanian yang ditanam secara bersama- sama atau bergantian.

7. Menggunakan soil conditioner

Metode soil conditioner bertujuan untuk mencegah erosi. Soil conditioner juga bisa memperbaiki pertumbuhan tanaman musiman pada tanah liat, dan sangat baik bagi lahan pertanian atau perkebunan yang baru saja dibuka. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode kimia yakni dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mampu memperbaiki struktur tanah yang juga sering disebut dengan soil conditioner. [DNR]

Page 2

Tanah merupakan unsur dari lingkungan yang dapat dimanfaatkan manusia untuk bercocok tanam. Foto: Pexels.com

Simak cara menjaga kesuburan tanah dengan baik pada pembahasan mengenai kesuburan tanah berikut ini.

Tanah merupakan salah satu unsur dari lingkungan yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan adanya tanah, manusia dapat memanfaatkan unsur ini untuk berbagai macam aktivitas, misalnya untuk bercocok tanam.

Tanpa adanya tanah, manusia akan kesulitan menanam hasil pangan. Untuk itu, kelestarian dan kesuburan dari tanah penting untuk dijaga.

Pengertian Kesuburan Tanah

Dikutip dari buku Memperpanjang Umur Produksi Cabai yang diterbitkan oleh Niaga Swadaya, kesuburan tanah secara umum ialah kemampuan tanah dalam menyediakan tiga aspek, yaitu kesuburan biologis, fisik, dan kimia.

Tanah mempunyai kesuburan biologis yang baik apabila kandungan biologi dalam tanah yang berpengaruh baik terhadap sifat tanah cukup tinggi, sedangkan tanah yang mempunyai kesuburan fisik ialah kondisi tanah yang dapat menyediakan unsur air dan udara.

Tanah yang memilki kesuburan kimia adalah kondisi tanah yang mampu untuk menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.

Menurut Masyarakat Ilmu Tanah Amerika [Soil Science Society of America, SSSA] dalam buku Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman karya Ali Munawar, Ph.D, kesuburan tanah adalah kemampuan tanah memasok hara dalam jumlah yang cukup dan berkeseimbangan untuk pertumbuhan suatu tanaman.

Salah satu ciri tanah yang subur adalah memiliki kandungan humus yang umumnya berwarna gelap. Foto: Pexels.com

Mengutip dari buku Politik Hukum Pertanahan yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Abd. Rahman, SH., MH, dkk, berikut adalah ciri-ciri dari tanah yang subur:

  • Tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya terlalu besar dan terlalu kecil.

  • Banyak mengandung garam yang berguna sebagai makanan tumbuhan.

  • Banyak mengandung air yang berfungsi sebagai pelarut unsur-unsur garam dalam tanah.

  • Permeabilitas tanah, yaitu kemampuan pori-pori tanah untuk meresap air.

  • Tanah subur banyak mengandung humus yang tebal dan biasanya berwarna gelap yang dapat mempermudah tanaman tumbuh dengan baik.

Cara Menjaga Kesuburan Tanah

Contoh cara menjaga kesuburan tanah yang tepat adalah penggunaan terasering. Foto: Pexels.com

Berikut beberapa cara atau usaha yang dapat dilakukan manusia untuk menjaga kesuburan tanah.

Pemupukan organik adalah upaya untuk upaya penambahan unsur hara esensial dari luar dengan menggunakan bahan-bahan atau pupuk organik.

2. Mengurangi Penggunaan Pestisida atau Bahan Kimia Lainnya

Input bahan kimia dan pestisida ke dalam tanah secara berlebihan dapat menyebabkan berlebihan memicu degradasi tanah dari segi fungsi, kesuburan dan kesehatannya. Untuk itu, penggunaan bahan-bahan kimia dalam tanah perlu dikurangi .

3. Tidak Membuang Sampah Sembarangan

Sampah nonorganik merupakan salah satu faktor penyebab turunnya produktivitas tanah karena mengganggu kesuburan tanah. Pembuangan sampah nonorganik membuat tanah sulit mengurai sampah tersebut.

Akibatnya, proses kerja dalam tanah pun berkurang sehingga mengakibatkan kesuburan tanah menurun.

Terasering adalah metode mekanik dalam konservasi tanah dengan membentuk teras-teras untuk mengurangi panjang lereng. Dengan begitu, tanah mudah menyerap air, sehingga kesuburannya pun meningkat.

Video yang berhubungan

Tanah adalah bagian penting dari bumi yang perlu dijaga oleh manusia. Tanah yang berpotensi mengalami kerusakan ini perlu dijaga agar dapat selalu memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya.

Karenanya, ada baiknya bila sebelum terjadi kerusakan tanah, dilaksanakan metode -metode untuk mencegah kerusakan tanah tersebut. Pada dasarnya, tanah mempunyai kemampuan dalam memperbaiki dirinya dari kerusakan. Meski demikian, pada tahap lanjutan, tanah tetap membutuhkan upaya lain untuk membantu proses perbaikan tanah tersebut.

Kerusakan tanah ditandai dengan tingkat kesuburan tanah yang berkurang. Untuk menaga tingkat kesuburan tanah ini, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh manusia, yakni dengan teknik pengolahan tertentu.

Upaya menjaga tingkat kesuburan tanah dapat dilakukan melalui metode mekanik, metode vegetatif, dan metode kimia yakni sebagai berikut :

1. Metode Mekanik

Metode mekanik merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah dengan menggunakan teknik pengolahan tertentu. Upaya tersebut dilakukan dengan cara -cara berikut :

a. Penterasan Lahan Miring [Terrcacering]

Penterasan lahan miring juga sering disebut dengan terasering. Terasering dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng. Pembuatan terasering bertujuan untuk mengurangi tingkat erosi. Sebab, terasering dapat memperlambat aliran air di permukaan tanah.

b. Pengolahan Sejajar Garis Kontur [Countour Tillage]

Cara pengolahan sejajar garis kontur dilakukan dengan membuat rongga -rongga tanah sejajar kontur dan membentuk igir - igir. Hal tersebut dapat memperlambar aliran permukaan dan memperbesar kemungkinan air untuk dapat meresap ke dalam tanah. Umumnya, vegetasi ditanam dengan sistem tumpang sari.

c. Pembuatan Pematang/ Galudan

Pematang atau guludan dibuat dengan cara seperti membuat tanggul -tanggul kecil dan saluran sejajar garis kontur. Pematang yang dibuat tersebut berfungsi menahan laju air sehingga dapat memperbesar kemungkinan air untuk meresap ke dalam tanah.

d. Pembuatan Cekdam

Pembautan cekdam atau bendungan kecil bertujuan untuk membendung aliran air permukaan. Material yang tererosi akan tertahan di parit - parit cekdam sehingga lapisan tanah menebal dan kesuburan tanah tidak akan hilang terbawa air.

2. Metode Vegetatif

Metode vegetatif adalah upaya yang dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah dengan memanfaatkan vegetatif [tumbuhan]. Metode vegetatif sangat baik dilakukan sebagai upaya pelestarian kesuburan tanah. Umumnya, metode vegetatif menggunakan cara -cara, seperti :

a. Penghijauan

Kegiatan penghijauan adalah cara yang dilakukan dengan menanami kembali lahan -lahan yang kehilangan vegetasi penutupnya. Penanaman dilakukan dengan cara menanam bibit pepohonan besar yang biasanya dapat tumbuh dengan mudah.

b. Rotasi Tanaman [Crop Rotation]

Kegiatan rotasi tanaman dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Metode rotasi tanaman dilakukan dengan memvariasikan jenis tanaman pada saat pergantian masa tanam. Hal ini efektif dilakukan untuk mencegah berkurangnya jenis unsur hara tertentu dalam tanah.

c. Reboisasi

Reboisasi dilakukan dengan cara menanami lahan yang gundul dengan tanaman keras. Kegiatan reboisasi selain efektif mencegah terjadinya erosi, juga dapat diambil manfaat lainnya, seperti hasil kayunya.

d. Penanaman Tanaman Penutup [Buffering]

Penanaman tanaman penutup adalah upaya yang dilakukan dengan menanami lahan dengan tanaman keras seperti jati dan pinus. Penanaman ini bertujuan agar dapat menghambat penghancuran tanah lapisan atas oleh air, memperkaya bahan organik serta menghambat laju erosi.

e. Penanaman Tanaman Berbaris [Strip Cropping]

Kegiatan penanaman berbaris ini adalah dengan menanam secara tegak lurus arah aliran atau arah angin. Pada daerah landai, jarak tanam diperlebar sedangkan di daerah yang miring, tanaman dirapatkan.

f. Penanaman Sejajar Garis Kontur [Contour Strip Cropping]

Penanaman sejajar garis kontur dilakukan dengan menanami lahan searah dengan garis konturnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memperbesar kemungkinan air meresap ke dalam tanah dan menghambat laju erosi.

3. Metode Kimia

Menjaga tingkat kesuburan tanah dengan metode kimia dilakukan dengan menggunakan bahan kimia sehingga dapat memperbaiki struktur tanah. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk pengawetan tanah ini, misalnya : bitumen, krilium dan soil conditioner.

Ketiga bahan kimia tersebut dianggap efektif dalam memperbaiki struktur tanah dan memperkuat agregat tanah. Bahan -bahan kimia tersebut juga mempunyai pengaruh jangka panjang karena senyawa tersebut tahan terhadap organisme tanah.

Selain mampu memperkuat struktur tanah, soil conditioner juga dapat digunakan untuk meningkatkan permeabilitas dan mengurangi erosi yang terjadi pada tanah.

Referensi :

Setiani, Fenti Rahayu dkk. 2012. Geografi untuk SMA/ MA. Klaten : Intan Pariwara.

*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain:

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề