Bagaimanakah kondisi jika organ di dalam hati sudah tidak bisa menetralisir toksin secara maksimal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memiliki liver yang sehat dan berfungsi maksimal jadi impian semua orang. Ini 4 kebiasaan yang bisa menganggu kesehatan Liver.    Hati adalah organ vital bagi tubuh manusia. Hati memiliki banyak fungsi dalam tubuh, antara lain: menetralisir dan menawar racun, mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula protein dan zat lain.  Baca Juga: Ingin ginjal tetap sehat? Hindari konsumsi makanan dan minuman ini Hati juga bertanggung jawab untuk membuat cairan yang membantu pencernaan lemak, yaitu empedu. Organ yang sangat penting ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri jika terjadi kerusakan.  Namun, waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan atau memperbaiki lebih panjang dari pada waktu yang dibutuhkan untuk merusak hati.  Beberapa kebiasaan sehari-hari yang sering kita lakukan dapat melemahkan kinerja hati sedikit demi sedikit, antara lain:  1. Merokok  Merokok tidak hanya memiliki dampak negatif bagi kesehatan paru-paru, salah satu organ yang kinerjanya akan terganggu adalah hati itu sendiri.  Hati harus bekerja lebih berat karena adanya zat-zat yang diterima saat menghirup asap rokok.  Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk regenerasi sel-sel di hati dan malah dapat memicu tumbuhnya sel kanker.  Perokok aktif juga memiliki resiko penyakit hati lainnya seperti sirosis hati dan hepatitis.  2. Mengkonsumsi obat bila tidak terlalu diperlukan  Semua orang menginginkan jalan keluar yang cepat, begitu juga ketika sakit. Hampir semua orang ingin langsung sembuh dengan meminum obat.  Kebiasaan seperti ini tidak baik, sebab tidak memberikan waktu untuk tubuh kita sembuh dengan sendirinya. Beberapa obat seperti obat flu, pusing dan obat anti depresan biasanya sulit diurai oleh hati yang menyebabkan hati dipaksa bekerja lebih keras.  3. Begadang  Kebiasaan ini sulit dihindari kalangan pelajar dan pekerja kantoran, mengejar deadline tugas atau sekedar main smartphone setelah penat seharian di kuliah maupun di kantor.  Namun faktanya, begadang tidak memberikan organ-organ pada tubuh, terutama hati, cukup istirahat.  Apalagi kalau begadang sambil menyantap cemilan yang sulit di cerna. Lagi-lagi hati harus bekerja ekstra buat menetralkan kandungan tidak baik dari cemilan tersebut.  4. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar  Zat beracun tertentu seperti yang dikandung di dalam alkohol dapat melemahkan kinerja hati setelah paparan dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu yang lama.  Penyalahgunaan alkohol berpotensi memicu tiga penyakit hati yaitu "fatty liver" atau perlemakan hati, hepatitis dan sirosis hati.  Kebiasaan-kebiasaan di atas harus sebisa mungkin kita hindari, ditambah mencoba gaya hidup sehat, berolahraga dan banyak bergerak untuk selalu dalam kondisi yang fit.  Mulai memilah dan memilih apa yang kita konsumsi juga hal yang mudah dilakukan dalam keseharian kita.  Dengan begitu organ-organ dalam tubuh kita juga bekerja sesuai porsinya dan dapat istirahat yang cukup.  Karena bukan kita saja yang butuh istirahat, melainkan organ-organ dalam tubuh kita juga. Baca Juga: 5 Kebiasaan minum yang bisa merusak kesehatan liver

Selanjutnya: Makanan dan minuman yang baik untuk kesehatan hati

  Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Kebiasaan Buruk yang Menganggu Fungsi Hati", Klik untuk baca: //sains.kompas.com/read/2019/10/16/070400323/4-kebiasaan-buruk-yang-menganggu-fungsi-hati?page=all#page2.   Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Tri Sulistiowati


Fungsi hati adalah sebagai penawar racun dalam tubuh. Selain itu, masih banyak lagi fungsi hati dalam menjaga kesehatan tubuh. Hati merupakan salah satu organ terbesar yang ada di dalam tubuh manusia. 

Hati berada di dalam rongga perut manusia di sebelah kanan dan berada di bawah diafragma. Jika dilihat dari luar, tampak perbedaan dari lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Kedua lobus ini dipisahkan oleh pita jaringan ikat yang melekatkan hati pada rongga perut.

Fungsi hati memiliki kedudukan yang sangat vital, tanpa hati makhluk hidup khususnya manusia tidak akan dapat untuk hidup maupun bertahan hidup karena hati ini juga dapat mengatur sirkulasi tubuh.

Penawar Racun Dalam Tubuh

Fungsi hati adalah sebagai penawar dari racun dalam tubuh seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Makanan dan minuman yang setiap hari kamu konsumsi memiliki potensi adanya racun yang nantinya akan membahayakan kesehatan tubuh. Fungsi hati adalah menawar racun dari makanan dan minuman yang kamu makan tersebut. Dalam hal ini, hati tidak menghilangkan racun di dalam tubuh secara menyeluruh, namun dapat meminimalisir racun yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, walaupun fungsi hati adalah menawar racun salah satunya, kamu tetap harus menjaga asupan makanan.

Membantu Ginjal Memproduksi Urin

Fungsi hati adalah salah satunya untuk membantu ginjal memproduksi urin. Hal ini karena sel-sel hati mengubah asam amino dalam makanan sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan energi, atau membentuk karbohidrat atau lemak. Proses ini menghasilkan ammonia.

Selanjutnya sel-sel hati mengubah ammonia menjadi zat yang jauh tidak berbahaya yang disebut urea, yang dilepaskan ke dalam darah. Urea kemudian diangkut ke ginjal dan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urin. Fungsi hati adalah suatu hal yang sangat penting bagi tubuh manusia.

Menghasilkan Energi dan Menstabilkan Kadar Gula Darah

Menghasilkan Energi

Fungsi hati manusia adalah memainkan peran utama dalam semua proses pencernaan dan penyerapan zat gizi dalam tubuh. Jadi selain membuang racun dan membantu peran ginjal, salah satu fungsi hati adalah untuk menghasilkan energi dengan memecah lemak.

Jika tubuh kekurangan kadar gula, maka lemak akan diambil untuk dijadikan energi. Jadi hati memiliki peran utama dalam mempersiapkan lemak untuk menjadi bahan energi pengganti gula.

Dalam proses pencernaan lemak, sel-sel hati memecah lemak dan menghasilkan energi. Sel-sel ini juga melepaskan sekitar 800 sampai 1.000 mililiter empedu per harinya.

Cairan berwarna kuning, kecoklatan atau hijau zaitun ini dikumpulkan dalam kapiler-kapiler kecil dan kemudian diteruskan ke saluran empedu utama, yang mengangkut empedu ke bagian usus kecil yang disebut duodenum. Empedu sangatlah diperlukan untuk pemecahan dan penyerapan lemak.

Menstabilkan Kadar Gula Darah

Dalam proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, fungsi hati adalah untuk membantu menstabilkan kadar gula darah atau glukosa. Jika kadar gula darah meningkat, hati menyaring gula dari darah yang dipasok oleh pembuluh vena dalam hati dan menyimpannya dalam bentuk glikogen.

Jika kadar gula darah seseorang terlalu rendah, hati akan memecah cadangan gula yang dimilikinya dan melepaskannya ke dalam darah. Sama halnya dengan gula, hati juga menyimpan vitamin dan mineral [besi dan tembaga], untuk dilepaskan ke dalam darah jika diperlukan.

Glikogen atau biasa disebut sebagai kadar gula darah ini adalah sumber energi yang dapat membuat kita bergerak lebih aktif lagi dalam beraktifitas. Sementara apabila kita kekurangan kadar gula darah ini maka tubuh akan selalu mengalami kelelahan dan juga lemas.

Fungsi hati ini juga sebagai penyimpan kadar gula darah apabila kadar gula ini kelebihan di dalam hati yang sewaktu-waktu akan dikeluarkan kembali.

Sistem Antibodi dan Menghasilkan Cairan Empedu

Sistem Antibodi

Selain menahan racun, fungsi hati adalah sebagai pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit yang mungkin akan menyerang tubuh. Untuk itu dibutuhkan mekanisme pertahanan yang biasa disebut dengan sel kupffer atau system makrofag.

Mekanisme ini digunakan untuk melawan bakteri atau virus yang dapat bersarang di dalam tubuh manusia secara efektif. Selain sebagai antibodi, fungsi hati juga sebagai sistem imun yang sangat efektif untuk manusia.

Pembentukan Sel Darah Merah

Fungsi hati lainnya yaitu untuk memproduksi sel darah merah. Sel darah merah ini dalam hitungan bulan akan hancur sehingga dibutuhkan hati untuk membentuk sel darah merah yang baru. Selain itu, hati juga memiliki fungsi untuk embersihkan darah dari senyawa berbahaya, seperti racun, obat-obatan, dan alkohol.

Menghasilkan Cairan Empedu

Fungsi hati yang selanjutnya yaitu untuk membantu empedu dalam menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu ini dihasilkan dari sel darah merah pada tubuh manusia dan sudah diolah di dalam hati. Cairan empedu pada tubuh manusia juga memiliki fungsi tersendiri yaitu untuk megemulsikan lemak yang berada di makanan.

by : Liputan6.com

Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram. 

Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus [lobus kecil]. Lobulus ini terhubung ke saluran kecil [tabung] yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum. Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu: 

  1. Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika. 
  2. Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi. 

Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati. Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter [13%] suplai darah tubuh pada saat tertentu. 

Fungsi Hati

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain: 

1. Menghancurkan Sel Darah Merah

Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat. Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.

2. Membersihkan Darah

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

3. Memproduksi Protein

Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.

4. Metabolisme Protein

Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi

Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon

Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak. 

Pemeriksaan Fungsi Hati

Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver. Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.

Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.

Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.

1. Alanin Transaminase [ALT]

ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.

2. Gamma-Glutamyl Transferase [GGT]

Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak. Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.

3. Aspartat aminotransferase [AST]

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.

Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati. 

Penyakit Hati yang Umum Terjadi

Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu: 

  • Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C. 
  • Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak. 
  • Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain. 
  • Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:

  • Kulit dan mata yang tampak kekuningan [ikterus].
  • Sakit perut dan bengkak.
  • Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
  • Kulit yang gatal.
  • Warna urine gelap.
  • Warna feses pucat.
  • Kelelahan kronis.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kecenderungan mudah memar.

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit dengan dokter spesialis pilihanmu untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2022. Liver.  MedicineNet. Diakses pada 2022. Anatomy and Function of the Liver.  US National Library of Medicine PubMed Health. Diakses pada 2022. How does the liver work?  Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Diseases & Conditions. Liver Disease. Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Liver: Anatomy and Functions.  Sehat Negeriku KemKes RI. Diakses pada 2022. 10 Hal yang Perlu diketahui Tentang Hati Anda.  WebMD. Diakses pada 2022. Liver Diseases: What You Should Know.

Diperbarui pada 31 Maret 2022.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề