Balasan apa yang akan diterima oleh orang orang yang beriman dan beramal baik di akhirat nanti?

Bagi mereka yang beriman tentu akan mendapatkan tempat kembali yang baik dan merekalah yang disebut sebaik-baiknya makhluk. Orang beriman inilah yang mendapati surga, di mana surga tersebut disifati ‘adn, yaitu penghuninya kekal di dalamnya dan tidak keluar-keluar, bahkan mereka mendapatkan kenikmatan yang lebih besar dari itu yaitu meraih ridho Allah subhanahu wa ta’ala. Sedangkan bagi mereka yang kafir, mereka mendapatkan tempat kembali yang jelek dan mereka dicap sebagai sejelek-jeleknya makhluk di sisi Allah sehingga Allah berlepas diri dari mereka.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ [6] إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ [7] جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ [8]

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik [akan masuk] ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah [balasan] bagi orang yang takut kepada Rabbnya.”[QS. Al Bayyinah: 6-8].

Tempat Orang Kafir dan Mereka Sejelek-Jelek Makhluk

Mengenai tempat orang kafir yaitu bagi ahli kitab dan non-muslim lainnya kelak adalah di neraka. Mereka akan kekal di dalamnya. Sebagaimana diterangkan dalam surat ini,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik [akan masuk] ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk “.

Jika dikatakan mereka kekal di dalamnya, berarti mereka terus menerus di dalamnya dan tidak berpindah dari tempat tersebut.

Mereka pun disebut sejelek-jeleknya makhluk yang Allah berlepas diri dari mereka.

Kata Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah, “Ahli kitab [Yahudi dan Nashrani] serta orang-orang musyrik adalah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah. Jika mereka adalah sejelek-jelek makhluk, maka berarti dipastikan pada mereka kejelekan. Karena yang dimaksud kejelekan di sini adalah nampak pada mereka kejelekan yang tidak mungkin kita berhusnuzhon [berprasangka baik] pada mereka. Kecuali ada beberapa orang yang dipersaksikan langsung oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di antara orang musyrik seperti ‘Abdullah bin Ariqoth. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyewanya untuk menunjukkan jalan ketika hijrah. Akan tetapi selain dia, yaitu mayoritas orang musyrik adalah tidak bisa kita menaruh percaya pada mereka. Karena mereka adalah sejelek-jeleknya makhluk.” [Tafsir Juz ‘Amma Syaikh Utsaimin, hal. 284].

Balasan bagi Mereka yang Beriman

Kemudian setelah itu Allah menerangkan mengenai balasan bagi orang yang beriman. Mereka yang beriman di sini adalah yang beriman dengan hati mereka dan melakukan amalan sholeh dengan badan mereka. Mereka yang beriman seperti inilah yang disebut sebaik-baik makhluk.

Firman Allah Ta’ala,

أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ

“mereka itu adalah sebaik-baik makhluk “. Dari ayat ini, Abu Hurairah dan ulama lainnya berpendapat bahwa orang beriman tetap lebih utama dari para malaikat berdasarkan ayat yang mulia ini.

Pada hari kiamat balasan bagi orang beriman adalah,

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ

“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn“, yang dimaksud ‘Adn di sini adalah mereka terus berada dalam surga [tidak keluar] dan tidak ada masa berakhir mereka di dalamnya, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah.  Syaikh As Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa memasuki surga ‘adn maksudnya adalah ketika seseorang memasuki surga maka ia akan terus di dalamnya, tidak berpindah bahkan ia pun tidak ingin meminta lebih dari itu [karena sudah merasa tentram di dalamnya].  

Merekalah yang dapat ridho Allah,

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ

“Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” Dari ayat ini, Ibnu Katsir berkata bahwa ridho Allah pada orang beriman itu sudah lebih mulia dari segala nikmat abadi yang Allah berikan.

Itulah balasan bagi orang-orang yang takut pada Allah. Ibnu Katsir berkata, “Itulah balasan bagi mereka yang takut pada Allah dan yang bertakwa dengan benar pada-Nya. Itu juga balasan untuk orang yang beribadah pada Allah seakan-akan ia melihat-Nya. Jika ia tidak melihat-Nya, maka ia yakin bahwa Allah selalu memperhatikan dirinya.” Balasan bagi mereka ini disebutkan dalam ayat yang kita kaji,

جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

“Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga yang mereka terus di dalamnya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah [balasan] bagi orang yang takut kepada Rabbnya“.

Semoga kita dijadikan sebaik-baik makhluk dengan keimanan dan dijauhkan dari sifat makhluk yang durhaka karena kekafiran. Moga Allah pun memberi taufik pada kita untuk menjadi orang-orang yang terus takut pada Allah.

Hanya Allah yang memberi taufik.

Referensi:

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

Tafsir Al Qur’anul Karim [Juz ‘Amma], Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, terbitan Daruts Tsaroya, cetakan ketiga, tahun 1424 H.

Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsiril Kalamil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

Diselesaikan Ahad sore @ Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul, 12 Ramadhan 1434 H

Artikel Rumaysho.Com

Silakan follow status kami via Twitter @RumayshoCom, FB Muhammad Abduh Tuasikal dan FB Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat

Kita hidup didunia ini merupakan ladang amal untuk kehidupan akhirat. karena kita hidup di dunia ini untuk sementara sedangkan kehidupan akhirat kekal selama lamanya.

Sebagai guru ataupun murid yang cerdas harus yakin akan hal ini bahwasannya setiap amal saleh yang kita lakukan akan mendapat balasan berupa pahala dari Allah Swt,sekecil apapun amal kita pasti akan ada balasannya dari Allah SWT

Memahami Amal Saleh

Allah berfirman dalam Q.S. al-'ashr/103:2-3. Ayat tersebut menegaskan bahwa sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali yang melakukan empat hal,yaitu :

1]beriman kepada Allah Swt.

2]beramal shaleh atau amal kebajikan

3]saling menasihati untuk kebenaran

4]saling menasihati untuk kesabaran

Kata amal saleh berasal dari kata "amilus",yaitu segala perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain,dan sesuai dengam akal rasional,al-Qur'an serta as-Sunnah.Keimanan harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh dibuktikan dengan keimanan yang benar.

Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi'ah, yaitu amal yang mendatangkan mudarat baik bagi pelakunua maupun orang lain. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan mendapatkan balasan yang adil dari Allah Swt.

Suatu amal saleh akan sah jika memenuhi syarat berikut :

a. Amal saleh dilakukan dengan mengetahui ilmunya.

b. Amal saleh itu dikerjakan dengan niat ikhlas karena Allah Swt.

c. Amal shaleh itu hendaknya dilakukan sesuai dengan petunjuk al-Qur'an dan Hadis.

Amal saleh ada tiga macam, yaitu :

1] Amal saleh terhadap Allah Swt., yaitu menjalankan perintah Allah Swt. Dan meninggalkan larang-Nya. Contohnya adalah salat,zajat,puasa,membaca al-Qur'an dan ibadah lainnya

2] Amal saleh terhadap manusia, yaitu menjalankan hak dan kewajiban terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman,bersikap ramah,bertutur kata yang santun,dan menolong kaum duafa.

3] Amal saleh terhadap lingkungan alam yaitu menjaga kelestarian alam contohnya adalah membuang samoah pada tempatnya,menjaga kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan.

Ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah. Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan rida Allah Swt. Dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal.

Manfaat Beramal Saleh :

1]. Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt.

2]. Diberi tambahan petunjuk.

3]. Diberi kehidupan yang baik dan layak.

4]. Di hapuskan dosa-dosanya.

5]. Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat.

Berbaik Sangka

Berbaik sangka atau Husnudzon merupakan perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. lawan dari husnudzon adalah su'udzon atau buruk sangka.

Berbaik sangka ada tiga macam, yaitu :

1]. Berbaik sangka kepada Allah Swt.

Mengapa kita harus bersyukur kepada Allah Swt? Allah Swt. telah memberikan karunia dan kenikmatan yang tidak ternilai harganya kepada manusia. Maka sudah seharusnya manusia bersyukur kepada Allah Swt.

Mengapa kita harus bersabar atas semua cobaan?? Allah Swt. tidak bertujuan menyakiti hamba-Nya, tetapi untuk menguji ketaatan, keimanan, dan kesabarannya.

2]. Berbaik sangka kepada diri sendiri

Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan memiliki sikap percaya diri, optimis, dan bekerja keras.

3]. Berbaik sangka kepada orang lain

Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan masyarakat.

Manfaat Baik Sangka :

1]. Hidup menjadi tenang dan optimis.

2]. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.

3]. Membentuk pribadi yang tangguh.

4]. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain.

5]. Menjadikan seseorang kreatif.

6]. Menyebabkan seseorang tidak mudah putus asa.

7]. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.

8]. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.

9]. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

Antara iman dan amal saleh merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Seseorang yang beriman tanpa diikut amal saleh , keimanannya tidak ada artinya .Dan sebaliknya amal saleh tanpa didasari iman yang benar amalnya tidak ada nilainya di hadapan Allah Swt.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề