Berapa lama bisa berhubungan pasca operasi usus buntu

February 2017 Comment 5K Report

Bhotaks

Dok aku mau tanya ... dok boleh gak kalau sessudah operasi usus buntu lalu kita berhubungan intim setelah paska operasi udah 2 bulan lebihhj... tolong d bals ya dok trimakasih

dr. Ayu Maha Iswari

Hai. Operasi usus buntu merupakan tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengambil usus buntu yang meradang agar tidak menyebarkan infeksi ke organ-organ tubuh lain di sekitarnya. Usus buntu merupakan bagian dari saluran pencernaan dan tidak berhubungan dengan organ reproduksi atau kelamin, sehingga tidak ada pengaruh langsung antara operasi usus buntu dengan hubungan seksual. Pada pasien pasca operasi usus, yang sering dirasa mengganggu saat berhubungan seksual adalah rasa nyeri pada luka bekas operasi karena luka tersebut tidak hanya ada pada kulit namun juga pada lapisan otot dan lapisan pembungkus usus yang ada di bawahnya. Luka pada kulit umumnya akan sembuh dalam waktu 2-3 minggu, sedangkan luka pada otot dan lapisan di bawahnya mungkin memerlukan waktu yang lebih lama hingga 4-6 minggu. Jika tidak terdapat komplikasi pada luka operasi dan Anda sudah tidak merasakan nyeri, maka sudah cukup aman bagi Anda untuk melakukan hubungan seksual.

Sekian, semoga bermanfaat.

dr. Ami Maha Iswari

"Radang usus buntu ternyata bisa dipicu oleh kebiasaan tidak sehat yang sering disepelekan. Salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat. Sebaiknya kamu lebih memperhatikan pola makan dan kebiasaan kamu agar terhindar dari radang usus buntu."

Halodoc, Jakarta - Pernah alami gejala seperti nyeri perut yang bergerak dari atas pusar menuju sisi kanan bawah perut, mual, muntah, demam ringan, pembengkakan perut, bahkan nyeri saat menyentuh perut?

Jika mengalami satu atau beberapa gejalanya dan berlangsung lama, sebaiknya tidak menyepelekan kondisi ini. Beberapa gejala tadi bisa menjadi tanda dari radang usus buntu atau apendisitis. 

Diketahui jika gangguan ini dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kerap dianggap sepele, tetapi rutin dilakukan. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa kebiasaan ini agar dapat menghindari radang usus buntu di masa depan. Berikut ulasan lengkapnya!

Beberapa Hal Sepele Penyebab Radang Usus Buntu

Apendisitis adalah peradangan ini menyerang sebuah tabung kecil seperti jari yang menggantung dari sisi kanan bawah usus besar. Peradangan biasanya terjadi karena infeksi atau penyumbatan pada saluran pencernaan. Pada beberapa kasus hal ini dapat terjadi karena kebiasaan sepele. Jika tidak diobati, usus buntu yang terinfeksi bisa pecah atau disebut ruptur apendiks.

Apendisitis bisa menyerang 1 dari setiap 500 orang setiap tahun. Risiko radang usus buntu pun bisa meningkat dengan bertambahnya usia, dan memuncak antara usia 15 dan 30 tahun.

Melansir dari Harvard Health Publishing, radang usus buntu merupakan alasan utama dilakukannya tindakan pembedahan perut pada anak-anak, dengan empat dari setiap 1.000 anak mengharuskan untuk mengangkat usus buntu mereka sebelum usia 14 tahun.

Maka dari itu, penting untuk segera memeriksakan diri atau anggota keluarga lain ke dokter jika gejalanya memang berhubungan dengan radang usus buntu. Buat janji rumah sakit yang bekerja sama dengan Halodoc untuk segera mendapatkan perawatan. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, nikmati segala kemudahannya!

Selain itu, usus buntu juga kerap disebut sebagai penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat saat mengonsumsi makanan. Berikut ini kebiasaan sepele yang dapat sebabkan radang usus buntu, antara lain: 

  • Sering Menahan Kentut. Kebiasaan yang sepele ini dapat memicu radang usus buntu. Hal ini karena saat gas berada dalam saluran pencernaan menjadi tertahan. Akibatnya, membuat dinding usus menjadi tipis sehingga risiko peradangan usus buntu menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, usahakan untuk segera mengeluarkan kentut.
  • Gemar Mengonsumsi Makanan yang Dibakar. Faktanya, makanan yang diolah menggunakan arang dan membuat bagian makanan tersebut tampak hitam adalah hal yang berbahaya. Makanan yang dibakar mengandung zat karsinogen yang bisa memicu kanker serta gejala usus buntu. Beberapa jenis makanan tersebut adalah satai, ayam bakar, atau ikan bakar.
  • Sering Makan Gorengan. Tidak hanya makanan yang dibakar, makanan yang digoreng juga memiliki kandungan zat karsinogen yang berbahaya. Oleh karena itu, kamu wajib mengurangi makan gorengan atau menghentikannya. Alternatif yang lebih sehat adalah mengonsumsi makanan yang direbus atau dikukus.
  • Mengonsumsi Daging Kalengan. Faktanya, bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari. Daging instan diduga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.
  • Jajan Sembarangan. Radang usus buntu bisa disebabkan karena adanya infeksi bakteri, misalnya bakteri jenis Salmonella dan E. Coli, bisa hidup di makanan yang kurang higienis. Oleh sebab itu, jika kamu terbiasa jajan sembarangan, radang usus buntu jadi lebih mudah menyerang. 

Jika kamu sering melakukan segala kebiasaan yang telah disebutkan, ada baiknya benar-benar menguranginya. Tentu saja, hal ini untuk menjaga kesehatan tubuh, khususnya sistem pencernaan. Jangan sampai terjadi penyesalan nantinya karena tidak mudah dan murah untuk mendapatkan penanganan saat penyakit terjadi. 

Pencegahan dan Pengobatan Radang Usus Buntu

Sayangnya, para ahli berpendapat bahwa tidak ada langkah yang bisa mencegahnya. Mungkin kamu bisa mencoba melakukan gaya hidup sehat, seperti tidak jajan sembarangan, lebih banyak makan dan sayuran yang diolah dengan baik, serta rajin olahraga. 

Sementara untuk mengobati radang usus buntu, dokter menyarankan dilakukannya operasi untuk menghilangkan usus buntu. Operasi disarankan untuk dilakukan sesegera mungkin untuk mengurangi kemungkinan pecahnya usus buntu. Terdapat dua metode yang bisa dijalankan, antara lain: 

  • Operasi Laparoskopi. Selama operasi laparoskopi, ahli bedah menggunakan beberapa sayatan yang lebih kecil dan alat bedah khusus yang mereka makan melalui sayatan untuk menghapus usus buntu. Operasi laparoskopi menyebabkan komplikasi yang lebih sedikit, seperti infeksi terkait rumah sakit, dan memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat.
  • Laparotomi. Ahli bedah menggunakan laparotomi untuk menghilangkan usus buntu melalui sayatan tunggal di daerah kanan bawah perut.

Setelah operasi, ahli bedah merekomendasikan agar kamu membatasi aktivitas fisik selama 10 hingga 14 hari pertama setelah laparotomi dan untuk 3 hingga 5 hari pertama setelah operasi laparoskopi.

Dengan mengetahui segala fakta tentang radang usus buntu yang dapat disebabkan oleh beberapa kebiasaan sepele, ada baiknya kamu benar-benar mengurangi beberapa hal yang dapat meningkatkan risikonya. Pastikan juga seluruh anggota keluarga tahu tentang informasi penting ini agar sistem pencernaannya tetap sehat.

Referensi:Harvard Health Publishing. Diakses pada 2021. Appendicitis.The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada 2021. Appendicitis.Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Appendicitis.

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing kan dengan penyakit bernama usus buntu? Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu [apendiks]. Ketika mengalami kondisi ini, pengidapnya bisa mengalami nyeri di perut kanan bagian bawah. Nyeri ini bisa bertambah parah ketika mereka bergerak, menarik napas dalam-dalam, atau batuk. 

Sebaiknya jangan sekali-kali meremehkan penyakit usus buntu. Penyakit ini bisa menyebabkan infeksi serius hingga membuat usus buntu pecah, dan membahayakan nyawa pengidapnya. Itulah sebabnya, pengidap penyakit ini perlu segera mendapatkan tindakan medis.

Nah, salah satu cara untuk mengatasi penyakit usus buntu yaitu melalui prosedur operasi. Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih pascaoperasi usus buntu? 

Baca juga: Sering Makan Pedas? Ini Dampaknya pada Usus Buntu

Pulih dalam Hitungan Hari

Sebenarnya cara untuk mengatasi penyakit usus buntu tidak harus selalu melalui prosedur operasi yang disebut apendektomi [pengangkatan usus buntu]. Untuk kasus usus buntu yang terbilang ringan bisa diatasi dengan pemberian antibiotik sebelum operasi, dengan begitu operasi tidak lagi diperlukan. 

Akan tetapi, menurut ahli di National Institutes of Health - Medlineplus, sering kali kasus usus buntu berujung pada apendektomi atau operasi usus buntu. Lantas, berapa lama waktu pemulihan pasca operasi usus buntu? Nah, hal ini bergantung dengan prosedur operasi yang akan digunakan. 

Prosedur operasi usus buntu terbagi menjadi dua, yaitu laparoskopi atau laparotomi [bedah terbuka]. Pada prosedur laparoskopi, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di perut, atau menggunakan alat bedah khusus yang disebut laparoskopi.

Dokter akan mengeluarkan usus buntu yang telah meradang. Biasanya prosedur operasi ini membutuhkan rawat inap selama dua hingga tiga hari.

Menurut pakar di National Health Service - UK, pemulihan laparoskopi cenderung singkat, dan kebanyakan orang dapat meninggalkan rumah sakit beberapa hari setelah operasi. Jika prosedur dilakukan dengan segera, pasien mungkin bisa pulang dalam waktu 24 jam. 

Baca juga: 5 Makanan yang Harus Dihindari Pengidap Radang Usus

Lebih Lama dengan Operasi Terbuka

Lalu, bagaimana dengan waktu pemulihan pascaoperasi usus buntu dengan menggunakan prosedur laparotomi atau bedah terbuka? 

Pada operasi dengan bedah terbuka, dokter akan membedah perut bagian kanan bawah sepanjang 5-10 sentimeter. Kemudian, dokter akan mengangkat usus buntu yang mengalami infeksi atau peradangan. Bedah terbuka ini dianjurkan untuk menangani kasus usus buntu dengan infeksi yang telah menyebar, atau ketika usus buntu menjadi abses atau bernanah. 

Nah, waktu pemulihannya tentu berbeda dengan laparoskopi. Prosedur operasi terbuka mungkin memerlukan waktu hingga seminggu, sebelum pasien cukup sehat dan diperbolehkan untuk pulang. Selama beberapa hari pertama setelah operasi, pasien mungkin akan mengalami rasa sakit dan memar. 

Baca juga: Inilah Perbedaan Usus Buntu dan Mag

Di samping itu, sebelum meninggalkan rumah sakit pasien akan diberi tahu tentang cara merawat luka, dan aktivitas yang harus dihindari. Umumnya, mereka baru diperbolehkan beraktivitas normal setelah beberapa minggu ke depan. Meski begitu, pasien juga perlu menghindari aktivitas berat selama 4 hingga 6 minggu setelah operasi terbuka.

Nah, bagi ibu atau terdapat anggota keluarga lainnya yang mengalami usus buntu atau keluhan lainnya, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.



Referensi:National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021. AppendicitisNational Health Service - UK. Diakses pada 2021. Treatment-AppendicitisMayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Appendicitis.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề