Berapa lama reaksi alergi susu pada bayi?

Harapan semua mamatentunya adalah anak dapat secara eksklusif merasakan ASI, karena banyak sekali manfaat yang terkandung di dalam ASI sehingga membuat anak menjadi lebih sehat dan akan lebih kebal terhadap penyakit.

Namun, ada beberapa kondisi yang memang mengharuskan Mama untuk memberikan susu formula pada anaknya disamping memberi ASI. Mungkin karena produksi ASI yang tidak mencukupi kebutuhan si Kecil, atau memang sedari awal ada gangguan yang membuat ASI mama tidak dapat keluar sehingga ia harus diberi susu formula semenjak lahir.

Hal tersebut tak menjadi masalah, asalkan gizi anak terpenuhi, dan pertumbuhan serta perkembangannya dapat berjalan secara maksimal.

Tapi apakah ada di antara anak Mama yang ternyata tidak cocok terhadap susu formula?

Ada dua hal yang bisa menyebabkan si Kecil tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsinya, yakni karena alergi terhadap susu formula atau bisa juga karena intoleransi laktosa.

Perbedaan Alergi dengan Intoleransi Laktosa

mamanatural.com

Ketika si Kecil menunjukkan reaksi atau gejala aneh setelah mengonsumsi susu formula, Mama pasti langsung beranggapan anak tidak cocok dan alergi terhadap susu formula. Padahal tidak semua reaksi merupakan alergi loh, tapi bisa juga karena intoleransi laktosa.

Intoleransi laktosa terjadi ketika si Kecil mengalami kesulitan mencerna laktosa, yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu. Bahkan, ASI sekali pun juga mengandung laktosa. Akibatnya, laktosa yang tidak dicerna tetap berada di dalam usus bayi atau tidak diserap oleh tubuh bayi, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.

Jadi, apa ada kemungkinan bayi intoleransi laktosa terhadap ASI? Jawabannya, ya.

Namun, jika bayi diberi ASI semenjak lahir sangat kecil kemungkinan ia mengalami intoleransi laktosa, jadi Mama tidak perlu khawatir. Jika ada anak Mama yang intoleransi laktosa semenjak lahir, Mama dapat mengonsultasikannya pada dokter anak Mama.

Sedangkan alergi, terjadi akibat reaksi sistem kekebalan tubuh si Kecil terhadap salah satu protein yang terdapat di dalam susu formula.

Menurut situsBabycenter, jika si Kecil memang terkena alergi, biasanya lewat umur 18 bulan, alergi akan hilang dengan sendirinya. Tapi selama 18 bulan tersebut, Mama tetap harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengganti susu formula anak, jika memang ia alergi. Karena alergi yang dibiarkan, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

Ciri-ciri Alergi Susu Formula

allergy-symptoms.org

Jika si Kecil alergi terhadap susu formula, biasanya setelah meminum susu akan terjadi reaksi sebagai berikut :

  • Kulit ruam. Jika tiba-tiba pada kulit si Kecil terdapat warna merah dan gatal, atau pembengkakan pada area sekitar bibir, wajah, dan mata setelah mengkonsumsi susu formula, ada kemungkinan itu merupakan reaksi dari alergi. Reaksi ini biasanya dapat langsung terlihat beberapa menit atau jam setelah ia mengkonsumsi susu formula, jadi Mama dapat langsung menyadarinya.
  • Masalah pencernaan seperti sakit perut, muntah, diare, konstipasi, hingga kadang BAB berdarah. Reaksi ini mungkin baru akan terlihat setelah beberapa hari pengonsumsian susu formula tersebut, bisa 1-2 hari.
  • Eksim yang tidak membaik dengan pengobatan.
  • Gangguan pernapasan seperti pilek, napas berbunyi, batuk, sesak napas, bahkan ada juga yang kesulitan bernapas.

EDITORS' PICKS

  1. 7 Rekomendasi Makanan Sumber Vitamin D yang Bermanfaat untuk Bayi
  2. Karakter Bayi yang Lahir dengan Shio Macan di Tahun 2022
  3. Refleks Tonic Neck pada Bayi, Apa Manfaatnya?

Cara Mengatasi Alergi Susu Formula

upload.wikimedia.org

Gejala-gejala di atas dapat diatasi dengan cara :

  • Konsultasikan pada dokter anak mama untuk mengganti sesegera mungkin susu formula jika ditemukan gejala alergi. Jika dokter menyarankan untuk menggantinya dengan susu kedelai, Mama dapat mencobanya terlebih dahulu. Karena sebagian anak yang alergi terhadap susu sapi mungkinjuga alergi terhadap kedelai.
  • Jika ragu dengan pilihan susu kedelai, Mama bisa mencoba susu formula hypoallergenic, yakni susu formula berbahan asam amino khusus, yang bisa dibeli secara bebas atau dengan resep dokter.

Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Intoleransi Laktosa

gutmicrobiotaforhealth.com

Anak yang mengalami intoleransi laktosa memang sulit dibedakan dengan anak yang mengalami alergi.

Ciri-ciri anak yang mengalami intoleransi laktosa adalah :

  1. Diare.
  2. Muntah.
  3. Kram atau nyeri di perut.
  4. Kembung.

Mama perlu memeriksakan si Kecilke dokter untuk mengetahui kepastiannya dan penanganan secara lanjut. Karena anak yang mengalami intoleransi laktosa juga dapat terjadi pada anak yang meminum ASI. Jadi akan lebih sulit bagi Mama untuk membedakannya apalagi jika si Kecil minum ASI dan formula bersamaan.

Jika si Kecil mengalami intoleransi laktosa, yang perlu Mama lakukan adalah :

  • Konsultasikan pada dokter untuk produk pengganti susu bagi anak yang mengalami intoleransi laktosa.
  • Hindari semua produk yang mengandung susu serta bahan olahannya, serta yang mengandung laktosa. Mama juga harus menjauhi produk-produk tersebut jika anak Mama masih minum ASI.
  • Nanti, jika si Kecil sudah mulai makan, perhatikan gizinya. Perbanyak makanan yang mengandung kalsium untuk mengganti produk susu yang tidak bisa dikonsumsi Si Kecil supaya ia tidak kekurangan kalsium. Mama dapat memberikan sayuran hijau, jus buah, tahu, brokoli, salmon, dan buah jeruk. Jangan lupa untuk melengkapi nutrisi dengan vitamin A, D, dan fosfor.

Ingat yang penting, gizi si Kecil harus terpenuhi agar tumbuh kembangnya maksimal.

Video

Bài mới nhất

Chủ Đề