Berapa lama tes pcr keluar hasil

Senin, 16 Agustus 2021 | 22:15 WIB
Oleh : Maria Fatima Bona / JEM

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengumumkan harga acuan tertinggi real time PCR test dalam konferensi pers, Senin, 16 Agustus 2021.

Jakarta, Beritasatu.com - Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan [Kemkes] Abdul Kadir mengatakan, selain penurunan harga tes polymerase chain reaction [PCR], mulai Selasa [17/8/2021] besok, hasil tes swab real time PCR untuk mendiagnosa Covid-19 sudah bisa keluar dalam waktu 1x24 jam setelah pemeriksaan.

"Kami mengharapkan dinas kesehatan daerah provinsi dan kabupaten/kota harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemberlakuan pelaksanaan batas tarif tertinggi untuk pemeriksaan RT-PCR sesuai dengan kewenangan masing-masing," kata Kadir saat memberi keterangan pers daring tentang "Penetapan Harga Acuan Tertinggi Swab RT-PCR" Senin [16/8/2021].

Kadir mengatakan, hasil tes PCR selama ini lama baru keluar karena ada beberapa kendala. Salah satunya, menggunakan mesin PCR dua macam, yakni Tes Cepat Molekuler [TCM] dan metode Nucleic Acid Amplification Test [NAAT].

Menurutnya, pemeriksaan menggunakan TCM hasilnya keluar 2 atau 3 jam kemudian. Sedangkan PCR umum yang seperti saat ini banyak digunakan di laboratorium dan rumah sakit membutuhkan waktu 8 jam.

"Kenapa lama, karena sampel yang masuk tidak bersamaan tetapi mungkin ada 5 atau 6 sampel dan menunggu waktu agar sampelnya bisa penuh baru diputar [diperiksa]. Itu salah satu penyebabnya," katanya.

Kendala lain, lanjut Kadir, ada daerah yang sampelnya harus dikirim terlebih dahulu ke daerah lain yang laboratoriumnya ada mesin PCR. Hal ini tentu membutuhkan waktu karena harus dilakukan pengiriman.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan telah menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR sebesar Rp 495.000 untuk Pulau Jawa dan Bali dan di luar Jawa dan Bali sebesar Rp 525.000. Harga baru tersebut turun hingga 45% dari harga sebelumnya sebesar Rp 900.000.

Deputi Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan [BPKP] Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK Iwan Taufiq Purwanto yang juga berbicara dalam konferensi pers tersebut mengatakan, BPKP melaksanakan evaluasi batasan tarif tertinggi pemeriksaan RT-PCR. Hal ini berdasarkan permohonan dari Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan melalui surat Nomor JP.02.03/I/2841/2021 tanggal 13 Agustus 2021.

Iwan menyebutkan, BPKP diminta bantuan untuk melakukan evaluasi batasan tarif tertinggi RT-PCR, karena terdapat penurunan harga beberapa komponen sehingga regulasi mengenai harga acuan tertinggi perlu disesuaikan.

"Penyesuaian harga acuan tertinggi tes RT-PCR ini, dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat agar memperoleh harga swab PCR mandiri yang wajar," ujar Iwan.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com


Jakarta -

Akun Instagram Bumame Farmasi dihujani keluhan para pengguna layanan laboratorium yang belum menerima hasil tes PCR meski sudah lebih dari 24 jam. Bumame Farmasi lalu memberi penjelasan.

Keluhan-keluhan ini disampaikan di kolom komentar postingan Instagram Bumame Farmasi. Mayoritas mempertanyakan hasil swab yang tidak kunjung keluar setelah menunggu lebih dari 24 jam.

"Saya tes PCR kemarin jam 11.30 WIB sudah lebih dari 24 jam hasil belum keluar. Kembalikan uang saya Rp 275 ribu," tulis salah seorang warganet di akun medsos Bumame Farmasi seperti dilihat, Jumat [4/2/2022].

Hingga berita ini dituliskan, total ada 572 komentar yang tertera dalam unggahan terbaru di akun media sosial Bumame Farmasi. Ratusan komentar tersebut masih mengeluhkan terkait layanan swab dari Bumame Farmasi yang dianggap lama.

"Hasil PCR-ku min. Sudah mau 4 hari, please banget aku butuh," tulis keluhan salah satu netizen.

"Bumame Farmasi hasil PCR ku sudah mau 24 jam nih butuh banget. Semoga segera dikirim," bunyi keluhan lainnya di kolom komentar.

Lewat Instagram Story, Bumame Farmasi kemudian memberikan jawaban. Lewat keterangan tersebut, pihak Bumame Farmasi menyinggung kondisi penyebaran virus Corona yang semakin meninggi beberapa waktu terakhir sehingga berdampak pada layanan swab mereka.

"Pemberitahuan: Seperti yang kita ketahui sejak 1 Januari hingga saat ini, kasus positif mengalami peningkatan 9.800% dan hal ini juga berdampak pada lonjakan volume PCR swab test yang meningkat hingga 5x lipat di Jakarta," bunyi penjelasan Bumame.

Lebih lanjut, pihak Bumame pun berjanji bakal meningkatkan kualitas layanan mereka. Selain itu, Bumame Farmasi turut menyampaikan permintaan maaf terkait keluhan masyarakat perihal layanan swab mereka.

"Fokus utama Bumame saat ini adalah mempertahankan kualitas terbaik untuk memastikan hasil yang diberikan akurat, dan untuk itu kami memohon maaf karena pengiriman hasil akan melebih dari 24 jam. Please, stay home & do you part," katanya.

Simak Video 'Gaduh Bumame soal Tes Covid, Legislator PDIP Minta Polisi Usut':

[ygs/imk]

Oleh:

Antara Ilustrasi. Warga menjalani tes usap atau swab test di GSI Lab [Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium], Cilandak, Jakarta, Senin [2/11/2020].

Bisnis.com, JAKARTA – Layanan RT-PCR dengan hasil yang selesai dalam waktu 3 jam di Bandara Soekarno-Hatta menjadi pilihan utama bagi calon penumpang pesawat terbang sejak dibuka pada 24 Oktober 2021.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II [Persero] atau AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa dalam waktu sekitar 2 hari, terdapat 230 orang penumpang pesawat yang memilih layanan RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam.

Bahkan pada 26 Oktober pada pukul 00.00–12.00 WIB, jumlah calon penumpang yang menjalani RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam mencapai 96 orang, atau lebih banyak dibandingkan dengan yang memilih RT-PCR hasil 1x24 jam sebanyak 57 orang.

“Sebagai upaya mendukung penerapan protokol kesehatan di transportasi udara, Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan RT-PCR dengan hasil keluar sekitar 3 jam,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu [27/10/2021].

Layanan tes RT- PCR dengan hasil keluar 3 jam tersebut diperuntukkan khusus bagi penumpang pesawat yang berangkat di tanggal sama dengan tes.

Bagi penumpang berangkat di tanggal berbeda dengan tes, dapat memilih layanan tes RT-PCR dengan hasil keluar 1x24 jam yang juga terdapat di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.

Tidak ada perbedaan harga antara hasil yang keluar 3 jam dan 1x24 jam, di mana ditetapkan harga saat ini sama-sama Rp495.000 sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/2845/2021.

Dia pun menyebut, tidak menutup kemungkinan tarif RT-PCR akan mengalami penyesuaian jika pemerintah mengeluarkan regulasi baru yang mengaturnya.

“Fokus kami di tengah pandemi ini adalah menerapkan protokol kesehatan sesuai regulasi dari pemerintah. Sejalan dengan itu, bandara-bandara AP II berupaya untuk menghadirkan proses dan inovasi untuk memudahkan penumpang pesawat dalam menjalani protokol kesehatan,” imbuhnya.

Salah satu upaya dalam menyediakan kemudahan dalam memenuhi protokol kesehatan adalah melalui layanan tes RT-PCR dengan hasil dapat diketahui sekitar 3 jam di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta.

“Kami melihat sudah mulai ada pergeseran bahwa penumpang pesawat kini melakukan tes RT-PCR di hari yang sama dengan keberangkatan, karena memang Airport Health Center di Bandara Soekarno-Hatta mampu memberikan hasil tes keluar sekitar 3 jam,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

KAI Hadirkan Layanan Tes PCR di Stasiun Seharga Rp195.000 Mulai 23 Desember

PT Kereta Api Indonesia [Persero] menghadirkan layanan tes PCR seharga Rp195.000 di stasiun selama periode Natal dan Tahun Baru 2022 yaitu mulai 23 Desember 2021. 

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, hadirnya layanan tes PCR di Stasiun ini merupakan salah satu upaya KAI memberikan peningkatan pelayanan kepada pelanggan di masa Nataru ini.

"Layanan ini hadir guna membantu masyarakat dalam melengkapi persyaratan untuk naik kereta api di masa Nataru khususnya pelanggan dengan usia di bawah 12 tahun yang diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR mulai 24 Desember," ujar Joni.

Pada tahap awal, terdapat 17 Stasiun yang akan melayani tes PCR dengan rincian sebagai berikut: Mulai 23 Desember 1. Gambir 2. Pasar Senen 3. Bandung 4. Kiaracondong 5. Cirebon Prujakan 6. Jatibarang 7. Babakan 8. Semarang Tawang 9. Yogyakarta 10. Solo Balapan

11. Surabaya Pasar Turi

Mulai 24 Desember 12. Cirebon 13. Purwokerto 14. Surabaya Gubeng 15. Malang 16. Madiun

17. Jember

"Nantinya jumlah stasiun yang akan melayani tes PCR di Stasiun akan ditambah secara bertahap," ujar Joni.

Layanan tes PCR di stasiun ini merupakan wujud Sinergi BUMN antara KAI dengan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo serta Indofarma melalui anak usahanya yaitu Farmalab Indo utama, serta pihak-pihak lainnya.

Untuk dapat melakukan tes PCR di stasiun, calon pelanggan harus menunjukkan kartu identitas dan tiket atau kode booking KA Jarak Jauh yang sudah dibayarkan. Hasil tes PCR akan keluar maksimal 1x24 jam setelah pengambilan sampel melalui email pelanggan serta sudah terintegrasi dengan aplikasi Peduli Lindungi.

"Calon pelanggan agar memperhitungkan waktu tes dan keberangkatannya agar masa berlaku hasil tes PCR nya masih valid," ujar Joni.

Sesuai SE 112 Kemenhub No 2021 persyaratan untuk naik KA Jarak Jauh pada periode keberangkatan 24 Desember 2021 s.d 2 Januari 2022 adalah sbb:

a. Usia di atas 17 tahun yaitu vaksin dosis lengkap [vaksinasi dosis kedua] dan menunjukkan hasil negatif RT-PCR 3x24 jam atau Rapid Test Antigen 1x24 jam. b. Usia 12 s.d 17 tahun yaitu vaksin minimal dosis pertama dan menunjukkan hasil negatif RT-PCR 3x24 jam atau Rapid Test Antigen 1x24 jam.

c. Usia di bawah 12 tahun yaitu menunjukkan hasil negatif RT-PCR 3x24 jam serta didampingi orang tua.

"Perhatikan kembali syarat-syarat perjalanan dengan seksama. KAI hanya akan memberangkatkan pelanggan yang sesuai persyaratan dalam rangka menyediakan layanan kereta api yang aman, nyaman, sehat, dan selamat di masa pandemi Covid-19," ujar Joni.

Selain menyediakan layanan RT-PCR, KAI juga masih menyediakan layanan Vaksinasi Covid-19 gratis di 16 Stasiun dan Rapid Test Antigen di 81 Stasiun seharga Rp45.000 bagi pelanggan KA Jarak Jauh.

Daftar tempat pelayanan vaksinasi Covid-19 Gratis KAI adalah Stasiun Pasar Senen, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Purwokerto, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Malang, Stasiun Medan, Klinik Mediska Kebon Kawung Bandung, Klinik Mediska Cirebon, Klinik Mediska Purwokerto, Klinik Mediska Yogyakarta, Klinik Mediska Madiun, Klinik Mediska Jember, Klinik Mediska Padang, Klinik Mediska Palembang, dan Klinik Mediska Tanjung Karang.

Daftar stasiun yang melayani Rapid Test Antigen adalah Stasiun Pasar Senen, Gambir, Bekasi, Cikampek, Karawang, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Purwakarta, Cimahi, Cipendeuy, Ciamis, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Haurgeulis, Brebes, Babakan, Semarang Tawang, Semarang Poncol, Tegal, Cepu, Ngrombo, Pemalang, Pekalongan, Weleri, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Sidareja, Kebumen, Cilacap, Gombong, Yogyakarta, Solo Balapan, Lempuyangan, Klaten, Purwosari, Sragen, Wates, Solo Jebres, Madiun, Jombang, Blitar, Kediri, Kertosono, Tulungagung, Nganjuk, Surabaya Pasar Turi, Surabaya Gubeng, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Babat, Kepanjen, Wonokromo, Lamongan, Jember, Ketapang, Banyuwangi Kota, Rogojampi, Probolinggo, Kalisetail, Medan, Kisaran, Tanjung Balai, Rantauprapat, Tebing Tinggi, Mambangmuda, Kertapati, Prabumulih, Muaraenim, Lahat, Tebingtinggi, Lubuk Linggau, Tanjungkarang, Kotabumi, Baturaja dan Martapura.

Info selengkapnya terkait jadwal pelayanan tes PCR di stasiun, vaksin, rapid test antigen, dan syarat naik KA pada masa pandemi, masyarakat dapat menghubungi Customer Service Stasiun atau Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp KAI121 di 08111- 2111-121, email , atau media sosial KAI121.

"Para pelanggan Kereta Api diharapkan dapat memanfaatkan berbagai layanan tersebut dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pada saat menggunakan layanan kereta api guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api," tutup Joni. [Public Relations KAI]


.


.


.


.


.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề